Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rezdi Luthfan Pramananda
"Pembajakan film adalah hal yang telah menjadi fenomena global yang berdampak khususnya pada industri perfilman. Secara global, kerugian yang dihasilkan dari pembajakan film tidak sedikit dalam konteks finansial. Kerugian ini juga melanda Indonesia, dimana pembajakan film lazim ditemukan dan dilakukan oleh masyarakatnya.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor pencegah tindak pembajakan film pada konsumen Muslim, mengingat Indonesia adalah negara mayoritas Islam terbesar di dunia, yang terdiri dari Perceived Risk, Perceived Benefits, Attitude Towards Digital Piracy, Facilitating Conditions, Habitual Digital Piracy Behavior, dan Intention to Stop Using Pirated Films. Pengambilan sampel sebanyak 166 orang yang beragama Muslim kemudian dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares-Structural Equation Modelling PLS-SEM dengan software SmartPLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perceived Risk, Attitude Towards Digital Piracy, serta Facilitating Conditions dapat menjadi pencegah tindak pembajakan film. Attitude Towards Digital Piracy juga ditemukan memoderasi hubungan antara Facilitating Conditions dan Habitual Digital Piracy Behavior.

Movie piracy has become a global phenomenon that affects the overall movie industry. Globally, damaged caused by piracy is not small, financially. Indonesia is also affected by this phenomenon, where piracy is common in the country.
This research is aimed to understand factors that deter films piracy in Muslim consumers, considering Indonesia is the biggest Muslim majority country in the world, that consist of Perceived Risk, Perceived Benefits, Attitude Towards Digital Piracy, Facilitating Conditions, Habitual Digital Piracy Behavior, and Intention to Stop Using Pirated Films. This research uses 166 samples, then analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modelling PLS SEM method with SmartPLS software.
The results of this research shows that Perceived Risk, Attitude Towards Digital Piracy, and Facilitating Conditions can be deterrence against films piracy. On top of that, Attitude Towards Digital Piracy is also found to moderate relationship between Facilitating Conditions and Habitual Digital Piracy Behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Christie
"ABSTRAK
Manga Scanlations dalam tahun-tahun terakhir ini telah menjadi momok dalam Industri Manga, Industri Manga bersikeras menyatakan penurunan penjualan Manga disebabkan oleh Manga Scanlations, sedangkan dilain pihak sebagian penggemar sangat vokal menyatakan dukungannya terhadap Manga Scanlations terutama disebabkan oleh Manga Scanlations berperan besar dalam Globalisasi Manga. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana hubungan dan pengaruh antara Consumer Attitude terhadap Manga Scanlations dan Purchase Intention Manga dengan pendekatan Model Attitude-Intention dengan melibatkan pertimbangan etikal dalam proses pembuatan keputusan konsumen. Hasil penemuan menunjukkan bahwa Attitude terhadap Manga Scanlations berpengaruh negatif terhadap Intensi Pembelian Manga.

ABSTRACT
Manga Scanlations in recent years has been a scourge in Manga Industry. Manga Industry insists on declaring a decrease in Manga sales due to Manga Scanlations, while on the other hand, some fans are very vocal expressing their supIport for Manga Scanlations especially since Manga Scanlations playing a major role in Manga Globalization. This study aims to find out the relationship and influence between Consumer Attitude to Manga Scanlations and Manga Purchase Intention with Attitude Intention Model approach by involving ethical considerations in consumer decision making process. The findings show that Attitude to Manga Scanlations negatively affects the Manga Purchase Intention."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsenius Wisnu Aji Patria Perkasa
"ABSTRAK
Pembajakan digital telah dianggap sebagai tindakan yang lumrah dan sering terjadi di dalam masyarakat. Terlepas dari sekian banyaknya penelitian yang membahas mengenai pembajakan digital, penelitian dengan perspektif korban masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan perspektif lainnya. Tugas Karya Akhir ini memiliki tujuan untuk meneliti mengenai dampak dan respon yang dimiliki oleh korban pembajakan digital. Dengan menggunakan konsep victim cost, penulis berusaha memahami hal-hal yang dikorbankan oleh seorang content creator hingga kerugian apa yang harus ditanggung oleh mereka. Dilengkapi dengan konsep individual response yang dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana respon dan reaksi para content creator terhadap pembajakan digital yang dialaminya. Kedua konsep ini digunakan untuk membantah pemahaman umum yang mengatakan bahwa pembajakan digital merupakan kejahatan tanpa korban karena faktanya content creator mengalami kerugian tertentu.

ABSTRACT
Digital piracy has been considered as a common thing and commonly practiced in society. Apart from many studies that discuss digital piracy, research with a victim perspective is still less compared to other perspectives. The objective of this study is to examine the impact and response from victims of digital piracy. By using the concept of victim cost, author tries to understand things that are sacrificed by a content creator to what loss must be borne by them. Equipped with the concept of individual response that can be used to find out how their responses and reactions to digital piracy they experience. Both of these concepts are used to refute the general understanding that digital piracy is a victimless crime due to the fact that content creators suffer certain losses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Setya Sultani
"ABSTRAK
Artikel ini berusaha menjelaskan gejala digital piracy terjadi di kalangan mahasiswa menggunakan theory of planed behavior, persepsi risiko dan keuntungan, rasionalisasi dan habit. Penambahan komponen pada theory of planned behavior ditujukan untuk menjawab keterkaitan kondisi ekonomi dengan digital piracy di negara berkembang, serta mengapa terdapat stagnansi tingkat penggunaan digital piracy di suatu negara, sebagian dari artikel ini juga menelaah potensi mengurangi digital piracy menggunakan pendekatan kesejahteraan menggunakan subsidi oleh pemerintah. Dalam penulisan artikel ini digunakan studi pustaka sebagai metode penulisan serta penyusunan, temuan data menunjukkan adanya signifikansi antara persepsi keuntungan, rasionalisasi dan habit terhadap perilaku digital piracy di kalangan mahasiswa, persepsi keuntungan menjadi komponen yang mendasari hubungan digital piracy dengan kondisi ekonomi, komponen rasionalisasi menjelaskan adanya bentuk justifikasi oleh mahasiswa terhadap digital piracy yang mereka lakukan, serta habit yang menjelaskan mengapa terjadi stagnansi tingkat digital piracy. Persepsi risiko dalam bentuk IPR dan regulasi ditemukan gagal mengurangi niat digital piracy mahasiswa. Telaah menenai pendidikan tinggi dan subsidi menunjukkan suatu potensi jalan keluar dari gejala digital piracy yang dilakukan oleh mahasiswa.

ABSTRACT
This article attempts to explain the digital piracy behavior among students using the theory of planned behavior, perceived risk and benefit, rationalization, and habit. The modification of components to the theory of planned behavior is intended to address the relation of economic condition with digital piracy in developing countries, and why there is a stagnant level of digital piracy use in a certain country, part of this article also examines the potential for reducing digital piracy using a welfare approach by using subsidies from governments. Writer in this article used library research of the relevant past literature as the writing method, data findings indicate a significance between the perceived benefit, rationalization and habit of digital piracy behavior among students, the perceived benefit found to be relevant explaining the relationship of digital piracy with economic condition, the rationalization component explains the form of student justification for their digital piracy behavior, as well as a habit that explains why stagnation occurs in the digital piracy level. Risk perceptions in the form of IPR and regulation were found to fail to reduce the level of students 39 digital piracy intention. Studies on higher education and subsidies suggest a potential solution to the digital piracy behavior by students
"
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Raevan Faisal
"Pandemi COVID-19 telah membuat perkembangan digital semakin pesat diluar negeri maupun di Indonesia. Perkembangan digital ini tentunya berpengaruh juga terhadap Digital piracy yang menjadi perhatian utama pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi Continuance Intention pengguna dalam melakukan pembajakan digital. Teori Religiosity, Ethics, Unified Theory of Acceptance and Use of The Technology, dan Expectation Confirmation Model akan diangkat sebagai kerangka teoritis untuk kami menggali lebih dalam mengenai perilaku pengguna dalam pembajakan terhadap konten digital. Metode penelitian yang kami lakukan melibatkan pengumpulan data kuantitatif sebanyak 479 responden melalui kuesioner online dan data kualitatif melalui wawancara dengan 30 partisipan. Data kuantitatif kami analisis menggunakan metode CB-SEM dengan bantuan perangkat lunak AMOS 24, sementara data kualitatif kami analisis melalui pendekatan content analysis. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa effort expectancy, performance expectancy, dan perceived benefits memengaruhi confirmation dari ekspektasi pelaku pembajakan digital. Ditemukan juga bahwa confirmation memengaruhi satisfaction, dan satisfaction memengaruhi continuance intention pengguna untuk terus melakukan digital piracy. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa ternyata intrinsic religioisty, extrinsic religiosity, social influence, dan moral obligation tidak terbukti memengaruhi confirmation. Hasil penelitian ini kami harap dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pihak terkait, termasuk pembuat kebijakan, penyedia platform, dan developer konten digital dalam merancang strategi penanganan dan pencegahan praktek pembajakan konten digital ini.

The COVID-19 pandemic has accelerated digital development both internationally and in Indonesia. This digital development also influences digital piracy, which is the main focus of this research. The aim of this study is to investigate the factors affecting users continuance intention in engaging into digital piracy. The religiosity theory, ethics theory, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), and Expectation Confirmation Model (ECM) will be used as the theoretical framework to dig down deeper into user behavior regarding the piracy of digital content. Our research method involves collecting quantitative data from 479 respondents through an online questionnaire and qualitative data through interviews with 30 participants. We analyze our quantitative data using the CB-SEM method with the assistance of AMOS 24 software, while the qualitative data is analyzed through a content analysis approach. Our research results indicate that effort expectancy, performance expectancy, and perceived benefits influence the confirmation of digital piracy actors' expectations. It is also found that confirmation affects satisfaction, and satisfaction influences users continuance intention to persist in digital piracy. Also from the results of this study, it was found that intrinsic religiosity, extrinsic religiosity, social influence, and moral obligation were not proven to affects confirmation. We hope that the findings of this research will provide more insights for relevant stakeholders, including the policy makers, platform providers, and digital content developers in designing strategies to address and prevent the practices of digital content piracy."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Raevan Faisal
"Pandemi COVID-19 telah membuat perkembangan digital semakin pesat diluar negeri maupun di Indonesia. Perkembangan digital ini tentunya berpengaruh juga terhadap Digital piracy yang menjadi perhatian utama pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi Continuance Intention pengguna dalam melakukan pembajakan digital. Teori Religiosity, Ethics, Unified Theory of Acceptance and Use of The Technology, dan Expectation Confirmation Model akan diangkat sebagai kerangka teoritis untuk kami menggali lebih dalam mengenai perilaku pengguna dalam pembajakan terhadap konten digital. Metode penelitian yang kami lakukan melibatkan pengumpulan data kuantitatif sebanyak 479 responden melalui kuesioner online dan data kualitatif melalui wawancara dengan 30 partisipan. Data kuantitatif kami analisis menggunakan metode CB-SEM dengan bantuan perangkat lunak AMOS 24, sementara data kualitatif kami analisis melalui pendekatan content analysis. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa effort expectancy, performance expectancy, dan perceived benefits memengaruhi confirmation dari ekspektasi pelaku pembajakan digital. Ditemukan juga bahwa confirmation memengaruhi satisfaction, dan satisfaction memengaruhi continuance intention pengguna untuk terus melakukan digital piracy. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa ternyata intrinsic religioisty, extrinsic religiosity, social influence, dan moral obligation tidak terbukti memengaruhi confirmation. Hasil penelitian ini kami harap dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pihak terkait, termasuk pembuat kebijakan, penyedia platform, dan developer konten digital dalam merancang strategi penanganan dan pencegahan praktek pembajakan konten digital ini.

The COVID-19 pandemic has accelerated digital development both internationally and in Indonesia. This digital development also influences digital piracy, which is the main focus of this research. The aim of this study is to investigate the factors affecting users continuance intention in engaging into digital piracy. The religiosity theory, ethics theory, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), and Expectation Confirmation Model (ECM) will be used as the theoretical framework to dig down deeper into user behavior regarding the piracy of digital content. Our research method involves collecting quantitative data from 479 respondents through an online questionnaire and qualitative data through interviews with 30 participants. We analyze our quantitative data using the CB-SEM method with the assistance of AMOS 24 software, while the qualitative data is analyzed through a content analysis approach. Our research results indicate that effort expectancy, performance expectancy, and perceived benefits influence the confirmation of digital piracy actors' expectations. It is also found that confirmation affects satisfaction, and satisfaction influences users continuance intention to persist in digital piracy. Also from the results of this study, it was found that intrinsic religiosity, extrinsic religiosity, social influence, and moral obligation were not proven to affects confirmation. We hope that the findings of this research will provide more insights for relevant stakeholders, including the policy makers, platform providers, and digital content developers in designing strategies to address and prevent the practices of digital content piracy."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhreza D. Suparyadi
"Penelitian ini membahas predictor niatan untuk membajak dan niatan untuk membayar dalam memprediksi perilaku pembajakan. Model Theory of Reasoned Action digunakan sebagai landasan untuk memprediksi niatan untuk membajak. Untuk semakin memahami perilaku dalam pembajakan produk digital deterrence theory dan sosiodemografis ditambahkan untuk memprediksi apakah variabel-variabel tersebut dapat memperjelas dari niatan untuk membajak. Selain itu niatan untuk membayar digunakan untuk memprediksi perilaku pembajakan agar kelihatan kecenderungan mana yang dimiliki oleh sampel yang diteliti. Niatan untuk membayar sendiri diprediksi melalui etika dan sosiodemografis untuk melihat kecenderungan seberapa penting isu pembayaran digital bagi sampel diteliti.

This research explain the predictor of intention to pirate and willingness to pay digital product to understand piracy behaviour. Theory of Reasoned action used as based model to predict intention to pirate. Deterrence Theory and socio demographic used to make better understanding on intention to pirate digital product. Willingeness to pay is counterpart of intention to pirate in predicting piracy behaviour so researcher get to know which one have the most correlation over piracy behaviour. Ethics and sociodemograhics used to explained intention to pirate in digital product.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library