Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Thomas Wijasa Bratawidjaja
Jakarta: Pradnya Paramita, 2005
027 THO t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Setyaningrum
Abstrak :
Lenong merupakan teater rakyat Tradisional Betawi berisi pertunjukan silat, bodoran/lawak dan menggunakan musik Gambang Kromong dalam setiap pertunjukan. Pertunjukan Lenong mempunyai dua jenis cerita, pertama cerita yang mengisahkan seribu satu malam dalam kerajaan disebut dengan Lenong Dines. Sedangkan Lenong yang mengisahkan cerita tentang para jawoan Betawi disebut dengan Lenong Preman. Dalam pertunjukannya para pemain laki-laki disebut dengan Panjak sedangkan para pemain wanita disebut Ronggeng. Awalnya Lenong tumbuh secara tradisional dengan menampilkan cerita jagoan Betawi seperti si Pitung, si Jampang dan Nyai Dasima. Pertunjukannya dilakukan di panggung sederhana, dengan fungsi untuk memeriahkan acara keluarga. Namun seiring perkembangan zaman dan banyaknya urbanisasi membuat tanah lapang mulai berkurang. Hal tersebut membuat Lenong tampil di gedung pertunjukan seperti Taman Ismail Marzuki. Selain itu sikap Gubernur Ali Sadikin yang menggalakan Titik Balik Kebetawian membuat Lenong mengalami zaman keemasan dan didukung oleh tokoh seperti Djaduk, S M Ardan, Sumatri, dan Alwi Shahab. Kesuksesan Lenong membuatnya tampil di TVRI dan muncul sandirawa Betawi yaitu Lenong Rumpi. Media sebagai penyalur informasi memperlihatkan bahwa kesenian Tradisional dapat dinikmati bukan hanya untuk masyarakat Betawi tetapi non Betawi pun menyukainya dan menjadi kebudayaan populer.
Lenong is one Betawinese traditional theater which has particular characteristicin every show. Lenong has silat, bodoran rakyat, and using gambang kromong usic in every show. Lenong show has two types. First type, the Lenong story tells 1001 night and uses malay languange. Which many kingdoms used it and it called Lenong Dines. Then, the second one tells about Betawinese heroes called Lenong Preman. In Lenong show, the man player called Panjak then the women the player called Ronggeng. In the beginning, Lenong developed traditionally which showd Betawinese heroes stories such as si Pitung, si Jampang, and Nyai Dasima. Lenong was shown in a simple stage to enjoy the family spare time. However, as the time goes by, much Urbanization happened which make land is getting narrow. As the result, today Lenong are shown in many modern buildings like in Taman Ismail Marzuki. Moreover, attiude of Governoer Ali Sadikin in deploving Betawinese culture and made Lenong got their success age. Lenong supported by some public figure like Djaduk Djajakusuma, S.M Ardan, Sumantri, and Alwi Shahab. The successfullness at Lenong made in appeared on TVRI and was beginning of Betawinese show named Lenong Rumpi. Pro and Contra preceded tgis show. Media as the information distributor show that traditional art can be enjoyed not just by Betawinese people but also non Betawinwse and it becomes popular cultere.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S47
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budhijakto Atrnosasmito
Abstrak :
Upaya untuk menghubungkan antara kebutuhan suatu produk dengan aktivitas produksinya, membutuhkan suatu manajemen sistem logistik yang efektif, efisien dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak Dalam konsep manajemen sistem logistik diperlukan strategi untuk menyeimbangkan antara demand yang terjadi dengan kemampuan produksi dan distribusi. Konsep pengembangan model sistem logistik dilakukan dengan pendekatan dinamika sistem, di mana proses yang terjadi dalam aktivitas sistem logistik pada suatu waktu akan berpengaruh pada proses aktivitas selanjutnya, dan terus akan berfluktuasi mengikuti kondisi yang terjadi. Skenario yang dirancang dalam proses pemenuhan pesanan terdiri dari : skenario prioritas pemenuhan pesanan dan pesanan tunda berdasakan jarak, berdasarkan daerah yang memberikan keuntungan terbesar, kombinasi antar dua skenario di atas, dan skenario yang merancang optimalisasi akumulasi keuntungan yang mungkin didapat. Untuk menguji validitas model, dilakukan simulasi dengan memasukkan sejumlah data masukan, yaitu data logistik dari P.T Semen Cibinong. Analisa model dilakukan dengan membandingkan kecenderungan (trend) yang terjadi untuk masing-masing variabel dari tiap skenario. Untuk skenario yang memberikan prioritas pemenuhan pesanan berdasarkan jarak, pesanan tunda terbanyak berasal dari daerah dengan jarak terjauh, sedangkan untuk skenario yang memberikan prioritas berdasarkan keuntungan dari tiap daerah (region), pesanan tunda terbanyak berasal dari daerah yang memberikan keuntungan terkecil. Dan untuk skenario yang memberikan prioritas pemenuhan pesanan berdasarkan optimalisasi keuntungan yang didapat, jumlah pesanan tunda bervariasi untuk masing-masing daerah, karena fungsi yang digunakan adalah fungsi optimalisasi akumulasi keuntungan yang didapat.Berdasarkan hasil simulasi, akumulasi keuntungan yang didapat untuk skenario 1 adalah Rp.10.860.000.000 dengan sisa pesanan tunda sebanyak 36.116 ton, untuk skenario 2 adalah Rp.11.200.000.000 dengan sisa pesanan tunda sebanyak 37.925 ton, untuk skenario 3 adalah Rp.9.982.000A00 dengan sisa pesanan tunda sebanyak 8907 ton, untuk skenario 4 adalah Rp.10.770.000.000 dengan sisa pesanan tunda sebanyak 46.991 ton, untuk skenario 5 adalah 4.12.800.000.000 dengan sisa pesanan tunda sebanyak 45.490 ton.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alin Halimatussadiah
Abstrak :
Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber mineral yang masih tergolong besar, diantaranya minyak. Minyak menjadi panting dalam perekonomian Indonesia karena sektor ini memberi kontribusi yang masih cukup signifikan baik terhadap PDB, ekspor maupun pendapatan pemerintah. Selain itu, struktur energi primer Indonesia juga masih didominasi oleh minyak bumi. Sebagai sumber daya yang dapat habis dan tidak terbarukan, eksploitasi minyak bumi saat mengandung opportunity cost di mania akan mengurangi ketersediaan minyak bumi untuk generasi mendatang. Sehingga, pertanyaan yang dapat muncul kemudian adalah: Apakah minyak bumi dieksploitasi terlalu cepat atau terlalu lambat? Dengan menggunakan optimasi dinamik akan dilakukan simulasi yang menghasilkan alur ekstraksi (extraction path) yang optimal yang memaksimumkan nilai sekarang dari keuntungan netto akan extraksi minyak bumi. Hasil ini akan dibandingkan dengan tingkat produksi yang menggunakan perilaku 'business as usual'. Kesimpulan yang didapat dari simulasi adalah dalam skenario optimal, cadangan akan lebih cepat habis dibandingkan skenario 'biasa' (business as usual), walaupun profit yang didapat lebih tinggi. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam membandingkan hasil ini kemudian adalah penerimaan pemerintah, cadangan devisa dan kapasitas terpasang dari pengeboran minyak.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johannes Anwar
Abstrak :
Pemilihan lokasi diantara beberapa pilihan lokasi industri merupakan hal paling mendasar dan awal yang dilakukan oleh pengusaha atau produsen setelah menentukan jenis industri. Sebelum kemudian mengambil keputusan-keputusan lain maka pengusaha/produsen akan terlebih dahulu mempertimbangkan lokasi yang akan memberikan keuntungan yang paling maksimal atau memberikan biaya yang paling minimal. Sementara itu pemerintah sebagai regulator dari kebijakan spasial memiliki kepentingan tersendiri yang belum tentu sesuai/sinkron dengan kepentingan pengusaha. Restriksi dalam bentuk rencana tata guna lahan merupakan salah satu kebijakan penting dari pemerintah dalam upaya mereduksi atau bahkan menghilang berbagai ekstemalitas yang ditimbulkan oleh industri terhadap perkembangan wilayah. Salah satu upaya yang kemudian dapat dilakukan adalah mengembangkan kebijakan yang memberikan hasil yang paling optimal bagi perkembangan/pertumbuhan wilayah atau dengan kata lain ada sinkronisasi antara pengembangan sektor industri dengan pertumbuhan ekonomi wilayah. Berdasarkan kenyataan diatas maka kemudian dikembangkan suatu model dinamik dari pemilihan lokasi industri yang selain mengadopsi kepentingan pengusaha juga tetap memperhatikan berbagai restriksi yang ditetapkan oleh pemerintah (dalam penetapan tata guna lahan digunakan RTRW ataupun RUTR). Dipilihnya model dinamik dalam penelitian ini karena perilaku dari produsen dalam pemilihan lokasi industri tidaklah bersifat statis tetapi selalu mempertimbangkan berbagai perubahan yang terjadi baik dari sisi biaya maupun pendapatan dari setiap lokasi yang akan dipilih. Berdasarkan hasil pengembangan model maka diperoleh hasil bahwa faktor utama yang mempengaruhi pemilihan lokasi industri adalah keuntungan yang diperoleh, dimana besamya sangat ditentukan oleh komposisi variabel biaya dari masing-masing jenis industri yang ada pada setiap lokasi. Disamping itu pengembangan alternatif kebijakan tata guna lahan untuk sektor industri tidak dapat dilakukan secara parsial yaitu per wilayah, namun harus secara integral karena sangat berkait erat dengan upaya menekan/mereduksi high cost economy. Indikator yang digunakan dalam pengembangan kebijakan adalah nilai ekonomi yang diwakili oleh total agregat output dan kinerja jaringan jalan. Kebijakan terbaik yang dapat dilakukan di Jabodetabek berkaitan dengan pemilihan lokasi industri adalah dengan melokalisir industri pada wilayah-wilayah yang belum tinggi tingkat kegiatannya (belum tinggi volume lalu lintasnya).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasono Wijanarko
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem gerak pada fantom toraks dinamik in-house sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi posisi dan volume target fantom dengan teknik Radioterapi Real-Time Position Management (RPM) dalam implementasi pada pesawat CT Simulator. Sistem RPM memungkinkan pelaksanaan penyinaran pasien dengan mengkorelasikan posisi tumor terhadap siklus pernapasan menggunakan kamera pelacak inframerah yang dipantulkan melalui penanda (marker block) yang ditempatkan pada bagian dada pasien. Sistem tersebut berfungsi untuk mengukur pola pernapasan pasien serta rentang pergerakan pasien dan menampilkannya sebagai bentuk gelombang sinusoidal. Dari gelombang sinusoidal tersebut dapat ditentukan kapan CT Simulator akan memindai objek atau pasien. Sistem RPM akan mengoptimalkan hasil gambar dari CT Simulator karena melalui sistem ini akan membuat CT Simulator hanya memindai objek di satu posisi tertentu saja. Hasil penelitian menunjukkan variasi besaran amplitudo dan sudut rotasi target menyebabkan perubahan posisi pada target fantom toraks dinamik in-house. Semakin besar amplitudo dan sudut rotasi target maka perpindahan target fantom bertambah besar dan mempengaruhi nilai GTV. Diperlambatnya gerakan fantom dengan kecepatan rotasi gantri CT Simulator tetap menciptakan efek yang sama ketika rotasi gantri CT Simulator dipercepat dan kecepatan gerak objek tetap. Pemindaian target dengan teknik RPM Gating pada pesawat CT Simulator menghasilkan nilai PTV yang lebih kecil 30% hingga 40% dibandingkan pemindaian dengan cara biasa (tanpa RPM).
ABSTRACT
The purpose of this study was to develop a motion system of in-house dynamic thorax phantom so that it can be used as a quality control dosimetry for lung cancer cases with the Real-Time Position Management (RPM) technique. The RPM system allows to scanning of the patient by correlating the position of the tumour with the respiratory cycle. By using an infrared tracking camera that is reflected through a marker (marker block) placed on the patient's chest. The system functions to measure the patient's breathing pattern and range of movement of the patient and displays it as a sinusoidal waveform. From the sinusoidal wave, it can be determined when CT Simulator will scan the object or patient. This RPM system will optimize the image results from the CT Simulator because the RPM system will make the CT Simulator only scan objects at one particular position. The results showed that variations of the amplitude and angle rotation of in-house dynamic thorax phantom make the target position has changed. Increasing the amplitude and angle rotation of the target affect the GTV value and target displacement. The slowing of phantom motion with the gantry rotation speed of the CT Simulator constantly make the same effect when the accelerated gantry rotation of the CT Simulator and speed of motion of the object is fixed. Scanning targets using the RPM Gating technique on the CT Simulator produces a PTV value for about 30% to 40% smaller than scanning without RPM.
2020
T55382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wahyu Pribadi
Abstrak :
Setiap dokumen pada koleksi menjelaskan suatu konsep berdasarkan topik yang dibahasnya Konsep tersebut didapat dengan teknik pengindeksan konseptual atau Latenl Semantic Indexing. Teknik tersebut mengakibatkan jumlah dokumen yang terambil lebih banyak karena adanya perluasan kueri (c/uery expansion) secara konseptual. Seiring berjalannya waktu, teijadi penambahan dokumen sehingga indeks menjadi tidak lengkap. Digunakan metode penambahan dokumen secara dinamis pada indeks konseptual yang ada dengan metode folding-in dan SVD- Update. Ujicoba dilakukan pada kumpulan hasil penelitian lembaga BATAN sebanyak 1162 abstrak dokumen. Berdasarkan ujicoba, pada model pengindeksan konseptual dokumen yang terambil lebih banyak yaitu rata-rata 12,63% dibandingkan dengan penggunaan pengindeksan biasa sebanyak 10,37%, Pada ujicoba penambahan dokumen, terjadi penurunan kinerja yang tidak signifikan yaitu 0,5% hingga 2% saja. ......Each document in the collection describes a concept based on particular topics. The concept is obtained with the technique of conceptual or latent Semantic Indexing. The technique resulting in the number of documents fetched more because of the conceptual queiy expansion. Over time, Ihere was the addition of documents so that the indexes are not complete. Using Folding-in and SVD- Update to update the index of document collection conceptually. We use BATAN research collection of 1162 document abstracts. Based on testing, on the conceptual model of the document fetched more with the average of 12.63% compared with the normal indexing of 10.37%. On testing of adding documents, a decline of performance that is not significant, namely 0.5% to 2% only.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T25887
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Masihin, Elvys Hirsley Anthon
Abstrak :
Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan antara lain motor ini sederhana, murah dan mudah pemeliharaannya. Pada penggunaan motor induksi sering dibutuhkan proses menghentikan putaran motor dengan cepat, terutama aplikasi untuk konveyor. Untuk menghentikan putaran rotor, torsi pengereman diperlukan yang dapat dihasilkan secara mekanik maupun secara elektrik. Pengereman untuk menghentikan putaran motor induksi dapat dirancang secara dinamik, yaitu sistem pengereman yang dilakukan dengan membuat medan magnetik motor stasioner. Keadaan tersebut dilaksanakan dengan menginjeksikan arus DC pada kumparan stator motor induksi tiga fasa setelah hubungan kumparan stator dilepaskan dari sumber tegangan suplai AC. Metode pengereman dinamik memiliki keuntungan antara lain kemudahan pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor induksi tiga fasa dan kerugian mekanis dapat dikurangi. Dengan mengaplikasikan pengereman dinamik pada motor induksi tiga fasa didapatkan hasil proses menghentikan putaran motor induksi lebih cepat dibandingkan tanpa pengereman dinamik.
The Three Phase Induction Motor is common used in industrial technology because they have any advantages, such as simple construction, more cheap, dan easy maintenance. When used, the induction motor ussually needed a process for stop the rotor speed fastest, especially for koneyor aplication. For stop the rotor speed, braking torque needed who can resulting mechanically or electrically. Braking for stop the rotor speed can be builded as dinamic, braking system that making a stationary magnetic field. That condition happen with injecting direct current on stator winding of the three phase induction motor after stator winding connection is cut off from AC voltage supply Dinamic braking method have any advantages, such as easy to setting speed of braking, and also mechanical effect can be minimize. With aplicate dinamic braking on the three phase induction motor, we have that result of the braking process more fastest than without usign dinamic braking.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51041
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library