Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhi A.W.
Yogyakarta: Diva press, 2010
928 YUD d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soekanto
Djakarta : Soeroengan, 1959
992.059 SOE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diponegoro, Pangeran
Yogyakarta: Penerbit Narasi, 2019
959.802 2 DIP b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Carey, Peter
Abstrak :
Dalam kurun waktu 11 minggu setelah penahanan Diponegoro pada 28 Maret 1830 di Magelang, setiap percakapan dengan sang Pangeran dicatat oleh tiga perwira militer Belanda yang ditugaskan untuk mengawal perjalanannya ke pengasingan di Sulawesi. Percakapan keempat, yang jauh lebih singkat, ditulis oleh putra bungsu Putra Mahkota Belanda, yang di kemudian hari diangkat menjadi Raja Belanda, Willem II (bertakhta 1840–49), Pangeran Hendrik (1820–79)—pada saat memegang jabatan letnan satu di Angkatan Laut Belanda—di Fort Rotterdam, Makassar, 1837. Percakapan dengan Diponegoro berisi catatan dari semua perbincangan itu. Ditulis secara terus terang, menawan, dan blak-blakan, untuk pertama kalinya diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan ditempatkan dalam konteks sejarah. Sebagai sumber penting untuk setiap biografi Pangeran Diponegoro, catatan-catatan ini dibuka dengan sebuah esai biografis yang menyelami posisi “orang luar di dalam” empat perwira yang bercakap-cakap dengan sang Pangeran.
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2022
923.5 CAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bossenbroek, Martin
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2023
959.8 BOS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh A. Djamhari
Abstrak :
ABSTRAK
Empat tahun seusai pemberontakan Diponegoro Kolonel Jhr. F.V.A. Ridder de Stuers, anak menantu dan mantan ajudan Letnan Jenderal H.M. de Kock, mencrbitkan memoarnya yang berjudul Memoires sur la guerre d'ile de Java de 1825 _ 1830, (1834). Memoar ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Letnan Kolonel H.M. Lange dengan judul Gedenkschrift van den Oorlog op Java van 1825 tot 1830, terbit pada 1847. Khusus pada Bab III, yang berjudul: 1827, amat menarik perhatian peneliti. Pada tahun 1827 tersebut oleh penulisnya, disebut sebagai tahun titik balik strategi militer Belanda, tahun peralihan dari strategi mobilitas ke strategi benteng atau Stelsel Benteng. Strategi benteng adalah strategi militer yang tidak sekedar memiliki ciri yang unik, baik aspek pemikiran maupun pelaksanaannya, namun amat berkaitan dengan aspek politik, sosial, kultural, Beni perang kedua belah pihak yang belum pernah diterapkan dalam perang kolonial mana pun. Dengan asumsi demikian, peneliti memilihnya sebagai topik kajian utama. Berhadapan dengan topik kajian ini, peneliti menyusun kerangka pertanyaan:' Seberapa besarkah kekuatan militer Diponegoro sehingga berhasil memaksa tentara Belanda untuk mengubah strategi militernya pada 1827? Sejauh manakah motivasi perang Diponegoro dan pengikutnya
2002
D1643
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh As'ad Djamhari
Depok: Komunitas Bambu, 2014
959.802 2 SAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Muttaqien
Abstrak :
ABSTRAK
Siklus (Pustaka Jaya, 1975) adalah novel satu-satunya yang ditulis oleh Mohammad Diponegoro, padahal ia sudah aktif menulis sejak tahun lima puluhan dan merupa_kan pengarang yang sangat produktif. Tidak kurang dari lima ratus cerita nendek telah dihasilkannya, balk asli, ter jemahan, maupun saduran; belum terhitung karya-karya_nya yang lain, seperti naskah drama, sajak, esai, terje_mahan Al-Quran secara puitis, serta teknik penulisan ce_rita nendek dan artikel.

Dengan satu novel itu saja, ia telah membuktikan kemampuannya sebagai penulis cerita yang berpengalaman. Novel itu berhasil memenangkan Hadiah Penghargaan sayem_bara mengarang roman yang diselenggarakan oleh Panitia Tahun Buku Internasional 1972, DKl Jakarta, tahun 1973. Keberhasilan novel itu, menurut tanggapan bebera_pa penulis melalui resensi dalam surat kabar dan majalah, adalah dari segi teknik penyampaiannya. Akan tetapi _
1984
S11284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komari
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2010
959.820 22 KOM b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidayah Al Hasaniyah
Abstrak :
Babad Sumene karya Agung Ru'yah diperkirakan telah ditulis sejak abad ke-19 M. Naskah ini tergolong koleksi masyarakat karena hanya disimpan oleh Rasyidi di Desa Kecer, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep. Babad Sumenep tidak hanya menceritakan permasalahan internal di dalam keraton, tetapi juga memuat kisah-kisah kerjasama dan/atau perang dengan kerajaan lain, bahkan penjajahan Belanda. Dalam usaha perlawanannya, Adipati Sumenep, Sultan Abdurrachman (1811-1845 M) mencetuskan politik Ajala Sotra untuk melawan politik devide et impera Belanda, salah satunya pada upaya perlindungan Pangeran Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas politik Ajala Sotra untuk melawan politik devide et impera, khususnya dalam misi rahasia penyelamatan Pangeran Diponegoro oleh Adipati Sumenep. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan filologi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sumenep tampak sangat mengagungkan Belanda. Namun, Sultan Abdurrachman mencetuskan politik Ajala Sotra untuk melawan politik devide et impera Belanda, di antaranya membangun Kantor Koneng sebagai tempat rapat rahasia dan pemakaian busana adat untuk memasyarakatkan strategi tersebut. Selain itu, politik Ajala Sotra juga terbukti efektif untuk melawan politik devide et impera karena berhasil mengelabui Belanda dan menyelamatkan Pangeran Diponegoro dari hukuman pengasingan. ......“Babad Sumenep” by Agung Ru'yah is thought to have been written in the 19th century. This manuscript is classified as a community collection because it is only kept by Rasyidi in Kecer Village, Dasuk District, Sumenep Regency. “Babad Sumenep” not only tells about internal problems within the palace but also contains stories of cooperation and/or war with other kingdoms, even Dutch colonialism. In his resistance efforts, the Duke of Sumenep, Sultan Abdurrachman (1811–1845), initiated the Ajala Sotra policy to fight the Dutch devide et impera policy, one of which was an effort to protect Prince Diponegoro. This research aims to describe the political effectiveness of Ajala Sotra in fighting divide et impera politics, especially in the secret mission to rescue Prince Diponegoro by the Duke of Sumenep. The method used in this research is a qualitative descriptive method with a philological and historiographic approach. The results of this research show that Sumenep seems to really glorify the Netherlands. However, Sultan Abdurrachman initiated the Ajala Sotra policy to fight the Dutch devide et impera policy, including building the Kantor Koneng as a place for secret meetings and wearing traditional clothing to promote this strategy. Apart from that, Ajala Sotra politics also proved effective in fighting divide et impera politics because it succeeded in deceiving the Dutch and saving Prince Diponegoro from being exiled.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library