Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Santi Widyartini
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku mengambil tanggung jawab merupakan perilaku peran ekstra yang berorientasi mempengaruhi fungsi organisasi dengan mengubah cara berjalannya proses kerja. Nilai yang menjadi pedoman hidup individu dan menjadi tujuan yang ingin dicapainya diduga dapat menjelaskan fenomena perilaku mengambil tanggung jawab. Dengan menggunakan teori nilai dasar dari Schwartz (1992), studi ini menguji apakah nilai keterarahan diri, keselarasan, prestasi, dan kekuasaan dapat memberikan efek utama pada perilaku mengambil tanggung jawab. Persepsi individu pada iklim kelompok yang mendukung inovasi juga diduga akan berpengaruh memperkuat hubungan antara nilai individu dengan perilaku mengambil tanggung jawab. Penelitian korelasional dilakukan pada 111 responden di suatu BUMN pada karyawan level staf. Metode pengumpulan data dengan menggunakan dua sumber yaitu penilaian diri sendiri dan penilaian dari atasan. Hasil menunjukkan dari tipe nilai keterarahan diri, keselarasan, dan prestasi, dan kekuasaan, hanya nilai kekuasaan yang memiliki efek utama. Dengan koefisien regresi sebesar .242 p<0.05, nilai kekuasaan menjelaskan 6.3% pada perubahan perilaku mengambil tanggung jawab. Namun hasil menunjukkan bahwa iklim yang mendukung inovasi tidak berkorelasi dengan perilaku mengambil tanggung jawab. Iklim inovasi juga tidak memberikan efek moderasi bagi hubungan nilai keterarahan diri, keselarasan, prestasi dan kekuasaan dengan perilaku mengambil tanggung jawab
ABSTRACT
Taking charge is an extra-role behaviour which intend to effect organizationally functional change by giving constructive effort in changing how work is executed within the jobs. This research attempts to examine individual values in order to understand taking charge behaviour at work. By using Schwartz?s basic individual theory, this study proposed there are main effects from type of values selfdirection, conformity, achievement, and power to taking charge behaviour. The role of perceived innovation support climate as moderator between each values and taking charge behaviour was also proposed in this study. The study was conducted in state owned enterprises organization and all the respondents were employees in staff level. I used data from different sources (self-report and supervisor-rating) and obtained 111 respondents. The findings show only power could become a main predictor for taking charge otherwise the others values have no significant main effect. With R2= .063 (βpower = .242, p<0.05), power can only explain 6.3% variance of taking charge. Perceived innovation support climate also shows no significant correlation with taking charge. Moreover, perceive innovation support climate has no moderation effect to each values and taking charge
2016
T46223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ardy Rizki Ananda
Abstrak :
Dalam suatu peristiwa kebakaran, perambatan api pada arah lateral dapat meningkatkan laju pelepasan kalor yang terjadi. Untuk mempelajari sifat penyebaran api pada arah lateral, melalui Skripsi ini dilakukan pengembangan desain alat pengujian perambatan api arah lateral untuk material padat mampu bakar. Acuan yang digunakan dalam pengembangan alat adalah standar ASTM E1321-97 a 2002 mengenai pengujian penyalaan dan permbatan api pada arah lateral. Beberapa penyesuaian dalam proses pengembangan desain dilakukan untuk menyesuaikan terhadap kondisi lingkungan tempat pengujian dilaksanakan. Material uji yang dipilih adalah plywood 3 mm, radiate pine 10 mm, dan medium density fibreboard 3 mm. Penelitian diawali dengan pengujian karakteristik pemanas yang digunakan. Dalam suatu kegiatan pengujian, dapat dilakukan dua jenis pengujian secara berurutan, yaitu pengujian sifat penyalaan dan sifat perambatan api. Nilai parameter penyalaan yang diperoleh melalui pengujian penyalaan digunakan sebagai acuan pengujian penyalaan perambatan api untuk setiap material. Hasil pengujian perambatan api menunjukkan bahwa parameter perambatan api berkaitan erat dengan sifat material. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sifat perambatan api pada arah lateral dipengaruhi oleh nilai termal inersia sampel dan arah serat sampel kayu.
Dalam suatu peristiwa kebakaran, perambatan api pada arah lateral dapat meningkatkan laju pelepasan kalor yang terjadi. Untuk mempelajari sifat penyebaran api pada arah lateral, melalui Skripsi ini dilakukan pengembangan desain alat pengujian perambatan api arah lateral untuk material padat mampu bakar. Acuan yang digunakan dalam pengembangan alat adalah standar ASTM E1321-97 a 2002 mengenai pengujian penyalaan dan permbatan api pada arah lateral. Beberapa penyesuaian dalam proses pengembangan desain dilakukan untuk menyesuaikan terhadap kondisi lingkungan tempat pengujian dilaksanakan. Material uji yang dipilih adalah plywood 3 mm, radiate pine 10 mm, dan medium density fibreboard 3 mm. Penelitian diawali dengan pengujian karakteristik pemanas yang digunakan. Dalam suatu kegiatan pengujian, dapat dilakukan dua jenis pengujian secara berurutan, yaitu pengujian sifat penyalaan dan sifat perambatan api. Nilai parameter penyalaan yang diperoleh melalui pengujian penyalaan digunakan sebagai acuan pengujian penyalaan perambatan api untuk setiap material. Hasil pengujian perambatan api menunjukkan bahwa parameter perambatan api berkaitan erat dengan sifat material. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sifat perambatan api pada arah lateral dipengaruhi oleh nilai termal inersia sampel dan arah serat sampel kayu.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Wahidi
Malang: UIN-Maliki Press, 2014
297.52 AHM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fesylla Fajrina Harahap
Abstrak :
ABSTRAK
Makalah ini membahas cara kerja bagaimana di dalam dunia penggemar fandom One Direction bekerja yang lebih dalam, terutama pada group penggemar One Direction. Literatur di dalam analisa berikut membahas bagaimana One Direction memiliki pengikut yang begitu besar sejak awal mula mereka terbentuk, karena itu fandom mereka dapat dipandang sebagai perubahan budaya dengan individu yang mengembangkan semacam fanatisme, tetapi dengan lingkup yang besar pada performa pemusik terkenal lainnya era sebelumnya. Pengembangan media sosial telah membuat fandom mengambil selangkah lebih maju dalam peningkatan konektivitas interaksi bersama orang lain yang memiliki idola yang sama, sehingga membuat komunitas itu sendiri lebih kuat dari sebelumnya. Mereka mengekspresikan diri melalui media sosial seperti twitter, instagram, facebook, dan tumblr untuk menyebarkan foto, karya seni gambar, video, dan cerita yang dibuat oleh penggemar. Kelanjutan pengembangan media sosial dan fandom tidak bisa dialihkan satu sama lain, karena seorang harus melakukan analisa dari kedua hal tersebut untuk mendapatkan hasil. Kata Kunci:One Direction, Komunitas, Media Sosial, Anthroplogi, Penggemar
ABSTRACT
This paper looks into the inner workings of how fandom works, particularly at the fandom of One Direction. Literature within discusses how since One Direction has such a large following, in that their fandom can be viewed as a cultural change with individuals developing a sort of fanaticism, but on a large scope comparable to other large musical acts of days past. Development of social media though has taken fandom a step further with increased connectivity with others with increased interaction with others and their idols, allowing for a stronger community not available previously for other large fandoms. Self expression is down through means such as twitter, instagram, facebook and tumblr to name a few via posting photos, creating fan videos, art or fiction. The continuous development of social media and fandom cannot be diverted from one another, and must both be monitored for anthropologists to continue research. Key Word One Direction, Community, Social Media, Anthropology, Fans
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Goeritno
Abstrak :
Kontinen maritim Indonesia merupakan daerah pembentukan awan konvektif yang paling aktif dan penyebab badai guruh (thunderstorm). Metode penelitian tentang adanya petir yang meliputi prinsip-prinsip dasar teknik sistem deteksi telah berkembang dalam 2 (dua) dekade terakhir, khususnya untuk penelitian karakteristik petir di pulau Jawa sejak Februari 1994. Observasi menggunakan sistem deteksi petir Time Difference and Direction (TDD) untuk karakteristik petir di Jawa bagian barat antara tanggal 15 - 19 Februari 2000, berupa struktur data aktivitas petir yang telah dianalisis walau dengan jumlah stasiun observasi terbatas. Stasiun Bogor dan Cimahi masing-masing mencatat arus polaritas positif harian rerata sebesar 67,496 kA dan 52,406 kA, dan arus polaritas negatif harian rerata sebesar 42,3074 kA dan 71,39 kA. Petir jenis arus polaritas negatif mendominasi petir harian rerata dengan stasiun Bogor mencatat 95,4 % dan Cimahi 76,78 %. Efisiensi sistem deteksi stasiun Bogor terdeteksi 30,67 % dan Cimahi 29,9 %. Perbandingan hasil pengukuran sistem TDD dan LPATS relatif sama, dalam hal waktu tiba (TOA), posisi di Lintang Selatan (latitude), posisi di Bujur Timur (longitude), dan arus puncak berdasarkan observasi tanggal 19 Februari 2000, sehingga sistem TDD masih dapat dipertanggungjawabkan akurasinya, walau tidak on-line seperti LPATS.
The Indonesian archipelago is a most active convective cloud forming area, causing thunderstorms. Lightning research includes basic principles of detection system has been developed in the two last decades, especially on lightning characteristics research in Java since February 1994. Observations uses Time Difference and Direction (TOD) lightning detector systems lightning characteristics in west side of Java between 15 up until 19 February 2000, is data structure has been analyzed to get the lightning activity although, using a limited number of observation stations. The Bogor and Cimahi stations have recorded 67,496 kA and 52.406 kA average daily positive polarity currents, 42,3074 kA and 71,39 kA average daily negative polarity currents. Negative polarity lightning dominate number of average daily occurred lightning at the station of Bogor has recorded 95,4 % and Cimahi 76,78 %. System efficiencies are 30,67 % for Bogor station and 29,9 % for Cimahi station. The comparison at measurement between TDD system and Lightning Position and Tracking System (LPATS) are relatively similar, namely on time of arrival (TOA), latitude positions, longitude positions, and peak currents, base on 19"h February 2000 observation, so the TOD system accuracy can be accounted for, although it observation off-line compared to LPATS.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zaitin Noor
Abstrak :
Dalam masyarakat yang hidup dan berkembang, tidaklah dapat dicegah terjadinya suatu perkembangan yang menuju terwujudnya suatu persekutuan (maatschap) di antara anggota-anggota masyarakat. Tujuannya dapat beraneka ragam, yang bahkan, juga dapat sampai pada suatu tujuan untuk mencapai keuntungan bagi mereka yang bersekutu tersebut. Sejarah telah menunjukkan, bahwa sejak manusia mengenal peradaban, sudah dikenal bentuk-bentuk persekutuan yang paling sederhana untuk mencari keuntungan, yakni dimana dua orang atau lebih bersama-sama menjalankan suatu usaha. Persekutuan demikian dengan tujuan melakukan perniagaan telah merupakan suatu kenyataan sejarah sejak jaman manusia mengenal peradaban. Keadaan tersebut dimulai dengan bentuk-bentuk yang paling sederhana, yaitu dalam bentuk kerjasama dimana dua atau beberapa orang menjalankan suatu usaha dengan tanpa membeda-bedakan antara kepentingan sekutu orang perorangan secara individual dengan persekutuannya. Perkembangan selanjutnya adalah keadaan dimana harta persekutuan itu dipisahkan dari harta milik pribadi masing-masing sekutu peserta. Selain itu dipisahkan juga kualitas tindakan masing-masing para peserta yakni apakah tindakan yang dimaksudkan sebagai tindakan khusus yang hanya mengikat persekutuan ataukah tindakan itu sifatnya di luar pengikatan persekutuannya. Jadi yang dengan perkataan lain, khusus hanya mengikat diri peserta sendiri secara pribadi. Dengan tingkat perkembangan yang demikian itu, maka terciptalah suatu bentuk persekutuan yang mempunyai "pribadi" sendiri, yaitu mempunyai identitas tersendiri yang terlepas dari identitas masing-masing peserta secara perorangan. Artinya, persekutuan kini diperlukan menjadi "sesuatu" yang mempunyai jiwa sendiri, yang menjadi suatu badan yang mandiri, yang dapat mempunyai dan menjalani suatu kehidupan sendiri. Atas dasar itu, maka muncullah kemudian suatu pengertian yang selanjutnya dikenal dengan nama "badan hukum", yang dalam bahasa asing disebut sebagai suatu "rechtspersoon", ataupun suatu "corporate body"?
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Al Harkan
Abstrak :
ABSTRAK
Media merupakan salah satu pilar utama dalam sistem demokrasi, menjadi jalur informasi antara warga negara, partai politik, dan pemerintah, termasuk dalam konteks pemilihan umum. Namun kini di masa ketika media berkembang pesat dengan kehadiran internet dan media baru, studi perilaku pemilih dalam pemilihan umum (pemilu) masih terbatas pada 3 pendekatan utama sosiologis, psikologis, dan ekonomi, politik; maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk meneliti efek beberapa jenis media terhadap perilaku pemilih serta dibandingkan dengan pengaruh faktor-faktor sosiologis dan ekonomi-politik. Dengan menggunakan metode penelitian data agregat pada level provinsi dan teknik analisis Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS), penelitian ini menerapkan 32 model pengujian untuk menguji pengaruh variabel-variabel media, sosiologis, dan ekonomi-politik secara parsial, serta model gabungan untuk menguji pengaruh seluruh variabel secara bersama-sama. Penelitian ini menemukan bahwa efek media terhadap voter turnout dan vote direction dalam pemilu legislatif Indonesia 2019 cenderung lemah dan belum ditemukan pola yang dapat menjelaskan perilaku pemilih Indonesia secara baik. Penelitian ini merekomendasikan agar penelitian berikutnya dapat menggunakan data yang lebih detail pada tingkat kabupaten/kota. serta mendorong adanya pengembangan akses publik terhadap data-data statistik Indonesia untuk meningkatkan kualitas penelitian yang menggunakan data agregat.
ABSTRACT
Media is one of the main pillars in a democratic system, being an information channel between citizens, political parties and the government, including in the context of elections. But now in a time when the media is developing rapidly with the presence of the internet and the new media, the study of voter behavior in general elections is still limited to 3 main approaches, namely sociological, psychological, and political economic approach; therefore this study aims to examine the effect of several types of media on voter behavior and compare with the influence of sociological and political-economic factors. Using aggregate data research methods from provincial level and Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) analysis techniques, this study applies 32 test models to partially test the influence of media, sociological and political-economic variables, and a combined model to test the effect all variables together. This study found that the effect of the media on voter turnout and vote direction in the 2019 Indonesian legislative elections tends to be weak and no patterns have been found that can explain the behavior of Indonesian voters properly. This study recommends that in the future a similar study can be conducted by using more detailed data in districts level; also broadly to develop public access to Indonesian statistical data to improe the quality of aggregate data researches.
2020
T55405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurlaila Fiam Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagian besar orang tua sampai saat ini masih beranggapan bahwa kontrol yang tinggi berupa hukuman fisik serta berbagai macam perintah merupakan hal yang wajar diberikan dalam mendidik anak. Padahal beberapa penelitian sebelumnya menemukan pengaruh yang negatif dari praktek kontrol yang demikian terhadap perkembangan fungsi kognitif anak, salah satunya fungsi executive function (EF). Akan tetapi masih sedikit riset yang membahas lebih lanjut dinamika antar kedua variabel ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi ujaran verbal yang dilakukan Ibu ketika mengontrol tingkah laku anak (management language) dalam memprediksi EF anak usia 48-72 bulan. Sebanyak 90 anak dan para Ibu diikutsertakan dalam aktivitas permainan yang direkam dengan durasi 10 menit untuk menentukan tipe management language (direction maupun suggestion) yang Ibu ucapkan selama bermain. EF anak diukur menggunakan serangkaian tes peforma yang terdiri dari Matahari/Rumput, Backwards Word Test, dan Dimensional Change Card Sorting. Hasilnya management language, khususnya management direction berkontribusi secara signifikan negatif terhadap perkembangan EF anak bahkan ketika pengaruh usia dan SSE telah dikontrol. Riset ini berimplikasi pada pengetahuan terkait cara Ibu mengontrol tingkah laku anak menggunakan komunikasi verbal yang dapat mengoptimalkan perkembangan EF anak usia prasekolah.
ABSTRACT
Until recently, it is known that majority of parents consider a high control such as corporal punishment as well as a variety of commands are common practice in nurturing children. On the other hand, some studies have found a negative impact on the practice of such controls to the development of children's cognitive functions, including executive function (EF). Nevertheless, the number of study covering this issue is still limited. This study aimed to examine the contribution of verbal utterances used by mother when controlling the child's behavior, known as management language, in predicting EF on children age 48-72 months. A number of 90 children and the mothers participate in the game activity video-taped with a duration of 10 minutes to determine the type of mother’s utterance of language management (direction or suggestion) during activity. Child’s EF performance was measured using a series of tests consisting of Matahari/Rumput, Backwards Word Test, and Dimensional Change Card Sorting. The result showed that management language, especially management direction, had a significant negative contribution to the development of child’s EF, even when the effects of age and SSE are controlled. This research has implications on the way mother control child's behavior using verbal utterances that can optimize the development of EF preschoolers.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Tsaqif Abyanudin
Abstrak :
Arah orientasi dari material karbon fiber sangat berperan penting dalam kekuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan dari bodi dari mobil Keris RVIII setelah dilakukan inovasi dalam arah orientasi struktur komposit dari material. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat pengurangan berat dan biaya dari hasil desain bodi yang baru. Penelitian ini harus memenuhi regulasi dari Shell Eco Marathon dalam pemenuhan dimensi dari bodi dan kebutuhan zona crumple yaitu sebesar 100 mm dari bagian depan kendaraan hingga ke kaki driver. Pendesainan bodi dibuat menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor 2022 dan disimulasikan menggunakan perangkat LS-DYNA menggunakan analisis crashworthiness. Pengujian bodi menggunakan kecepatan maksimal kendaraan yaitu 40 km/h dengan jenis tuimbukan yang terjadi adalah front impact dengan media tabraknya adalah tembok dengan material concrete. Pada pengujian bodi ada dua variasi yang diujikan yaitu arah orientasi karbon fiber dan variasi dari ketebalan pada bodi enam dan tujuh lapis karbon fiber Peneliti melakukan pengujian spesimen terlebih dahulu untuk memastikan validitas dari simulasi. Untuk uji spesimen terdapat tiga bentuk spesimen yang diujikan yaitu plat, tube, dan peluru. Pada pengujian spesimen juga dilakukan variasi dari arah karbon. Dari hasil uji spesimen maka peneliti menemukan adanya faktor bentuk yang akan mempengaruhi hubungan dari arah komposit dan deformasi yang terjadi pada spesimen. Setelah mengetahui adanya faktor bentuk dari desain, penelitian dilanjutkan dengan menganalisis bodi dari desain yang baru. Dari simulasi yang bodi dilakukan maka akan didapat hasil deformasi yang memiliki bentuk grafik yang mirip dengan spesimen peluru, ini menunjukan bahwa faktor bentuk dari spesimen sudah relevan. Hasil simulasi yang diujikan pada bodi sudah memenuhi regulasi dengan menggunakan arah orientasi pada sudut 60 derajat dengan ketebalan tujuh lapis karbon fiber dengan angka deformasi sebesar 85,1 mm dan arah orientasi pada sudut 90 derajat dengan ketebalan tujuh lapis karbon fiber dengan angka deformasi sebesar 78,3 mm. Hasil penurunan berat yang didapatkan pada desain baru adalah sebesar 13% dari berat bodi aktual, sedangkan untuk pengurangan biaya didapatkan angka sebesar 19% dari biaya bodi aktual. ......The orientation direction of carbon fiber material plays a crucial role in its strength. This research aims to analyze the strength of the body of the Keris RVIII car after implementing innovations in the orientation direction of the composite structure material. The study also aims to examine the reduction in weight and cost resulting from the new body design. This research must comply with the regulations of the Shell Eco Marathon regarding the body dimensions and the crumple zone requirement, which is 100 mm from the front of the vehicle to the driver's feet. The body design is created using Autodesk Inventor 2022 software and simulated using LS-DYNA software for crashworthiness analysis. The body testing is conducted at the maximum vehicle speed of 40 km/h, with a front impact collision against a concrete wall. Two variations are tested in the body experiments: carbon fiber orientation and thickness variation in the body using six and seven layers of carbon fiber. The researchers perform preliminary specimen testing to ensure the validity of the simulations. Three specimen shapes are tested: plate, tube, and bullet, with variations in the carbon fiber orientation. From the specimen testing results, the researchers discover the influence of shape factors on the relationship between composite orientation and deformation in the specimens. After identifying the shape factors in the design, the study continues by analyzing the new body design. The simulation of the body yields deformation results that have a similar graph shape to the bullet specimen, indicating the relevance of the shape factors. The simulation results tested on the body comply with the regulations when using a 60-degree orientation angle and a seven-layer thickness of carbon fiber, resulting in a deformation of 85.1 mm. Similarly, a 90-degree orientation angle with a seven-layer thickness of carbon fiber results in a deformation of 78.3 mm. The weight reduction achieved in the new design is 13% of the actual body weight, while the cost reduction amounts to 19% of the actual body cost.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hamsal
Abstrak :
There is a current worldwide outbreak of new type of coronovirus (COVID-19) which originated from wuhan in china and has now spread to 199 countries. Governments, business institutions, and consumers are under increased pressure to stop the outbreak spreading to global health emergency.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 50 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>