Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boca Raton: CRC Press, 2009
363.12 DRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hassan, Robert, 1959-
New Brunswick (USA): Transaction Publishers , 2012
303.483 3 HAS a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muhdlor
"Hipospadia merupakan kelainan kongenital dimana muara uretra anak tidak berada di ujung penis. Hipospadia dapat dikoreksi dengan operasi. Perawatan paska bedah hipospadia menimbulkan nyeri pada anak. Salah satu intervensi untuk mengurangi nyeri menggunakan tehnik distraksi dengan bermain dan bercerita. Teknik distraksi bermain dan bercerita merupakan salah satu penalaksanaan nyeri non farmakologis. Tindakan perawatan luka pasca operasi pada An. M menimbulkan nyeri pada anak sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan. Hasil dari penerapan tehnik distraksi bermain dan bercerita ini selama 3 hari terbukti efektif menurunkan skala nyeri dari 6 menjadi 3 dengan menggunakan skala FLACC.

Hypospadias is a congenital defect in which the child s urethral opening is not located at the tip of the penis. Hypospadias can be repaired by surgery. Post operative treatment of hypospadias causes pain in children. One of the interventions in reducing pain is by using distraction technique through playing games and telling stories. Distraction technique of playing and story telling is one of non pharmacological pain management. Postoperative wound care on An M causes pain therefore a nursing care is necessary needed to reduce the pain. Results showed that 3 days application of playing and storytelling was effective to reduce the pain scale from 6 to 3 measured by using FLACC scale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Yuliona Sirtin Tumakaka
"Anak sangat rentan mengalami ketidakseimbangan cairan karena memiliki proporsi air tubuh yang lebih besar di ruang ekstraseluler. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah memberikan gambaran penerapan model konservasi Levine dalam proses asuhan keperawatan pada klien anak dengan ketidakseimbangan cairan. Dan memberikan gambaran penerapan tehnik distraksi meremas bola lunak dalam mengontrol nyeri anak selama insersi kateter intravena. Model konservasi Levine digambarkan pada 5 kasus kelolaan. Masalah keperawatan yang muncul pada 4 kasus adalah kekurangan volume cairan dan 1 kasus kelebihan volume cairan. Intevensi keperawatan yang diberikan berdasarkan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal dan konservasi integritas sosial. Evaluasi yang didapatkan pada kelima kasus tersebut adalah masalah kekurangan volume cairan teratasi dan masalah kelebihan volume cairan teratasi sebagian. Selanjutnya pada penerapan tehnik distraksi meremas bola lunak pada anak yang dilakukan insersi intravena didapatkan skor nyeri anak berkurang. Hal ini membuktikan bahwa tehnik distraksi meremas bola lunak efektif mengontrol nyeri saat insersi intravena pada anak.

Children are very susceptible to experience fluid imbalances due to their body composition which have a greater proportion of body water in the extracellular space. The paper aims to illustrate the application of the Levine conservation model in the process of nursing care to a child with fluid imbalance. This paper also provides an overview of softball squeezing distraction techniques to control children's pain during intravenous catheter insertion. Levine s conservation model is described in five cases. In general, four cases were related to a lack of fluid volume and one case related to excess fluid volume. The nursing intervention was given based on the four conservation principles: energy, structural integrity, personal integrity, and social integrity. The evaluation obtained from the five cases informs that the problem of lack of fluid volume resolved, and the problem of the excess fluid volume was partially resolved. Furthermore, in applying softball squeezing distraction techniques to children who have intravenous insertions, the child s pain score was decreased. Softball squeeze distraction techniques are proved to control pain effectively during intravenous insertion in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Revi Cahyowibowo
"Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering muncul pada seorang individu dengan skizofrenia. Gejala ini menganggu Kesehatan klien dengan memberikan persepsi panca indera dengan stimulus yang tidak nyata. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan terapi mendegar musik terhadap penurunan tanda dan gejala klien gangguan persepsi dan sensori halusinasi pendengaran pada Ny. R. Penururnan tanda dan gejala halusinasi di ukur dengan instrumen tanda dan gejala halusinasi residen FIK UI 2018 dan AVHRS-Q. Proses pemberian asuhan keperawatan perawat generalis sesuai standar dilakukan selama 8 pertemuan pada 18 hingga 27 April 2022 dengan 6 pertemuan terapi mendegarkan musik. Hasil yang didapatkan dari intervensi ini yaitu adanya penurunan tanda dan gejala halusinasi dari skor 18 menjadi 3 dan penurunan halusinasi penglihatan AVHRS-Q dari skor 10 menjadi 3. Intervensi ini dirasa efektif untuk menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran.

Hallucinations are one of the symptoms that often appear in an individual with schizophrenia. These symptoms interfere with the client's health by providing sensory perceptions with stimuli that are not real. The purpose of this paper is to find out how the application of music listening therapy to the reduction of signs and symptoms of clients with perceptual disorders and sensory auditory hallucinations in Ny. R. The decrease in signs and symptoms of hallucinations was measured using the 2018 FIK UI resident signs and symptoms and AVHRS- Q instruments. The process of providing generalist nursing care according to standards was carried out for 8 meetings on 18 to 27 April 2022 with 6 therapy meetings listening to music. The results obtained from this intervention are a decrease in signs and symptoms of hallucinations from a score of 18 to 3 and a decrease in visual hallucinations AVHRS-Q from a score of 10 to 3. This intervention is considered effective for reducing signs and symptoms of auditory hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syafa Sofiena
"Teori distraction-conflict merumuskan bahwa kehadiran audiens dapat mendukung atau menghambat kinerja seseorang. Ini disebabkan karena orang lain dapat mengalihkan perhatian kita. Penelitian sebelumnya hanya berfokus pada audiens sebagai satu-satunya gangguan, sedangkan dalam situasi seperti berbicara di depan umum, gangguan dari suara timer atau bel dapat muncul bersamaan. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek gangguan non-sosial seperti suara bel pada kinerja atau task performance di hadapan audiens. Empat puluh mahasiswa dari Australia diminta untuk membacakan sebuah naskah di hadapan audiens atau sendiri, dan dengan adanya suara bel atau tidak adanya suara bel. Task performance diukur dari jumlah kesalahan bicara peserta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa,dalam semua kondisi, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah kesalahan bicara peserta. Hasil ini mengindikasi bahwa gangguan non-sosial tidak menghambat kinerja. Keterbatasan studi dan saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan dalam pembahasan.
The distraction-conflict theory suggests that the presence of an audience either facilitates or inhibits performance because the audience is distracting. Most research has focused on the audience as the sole distraction, whereas in public speaking situations, for instance, distraction from a timer or a bell may exist concurrently. The present study therefore aimed to investigate the effects of an added nonsocial distraction (in this case, a bell) on task performance in the presence of an audience. Forty university students from Australia were asked to read aloud a script either in the presence or absence of a bell, and either in front of an audience or alone. Task performance was recorded from participants` number of speech errors. Results showed no significant differences in number of speech errors between all conditions. Our findings suggest that non-social distractions do not inhibit task performance. Limitations and suggestions for further research were discussed."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Azzahra
"Hipospadia adalah kelainan kongenital yang menyebabkan anatomi pembukaan saluran kemih berada pada bagian ventral penis. Salah satu faktor risiko hipospadia adalah faktor gaya hidup yang tidak baik ataupun polusi udara yang dapat ditemukan pada masyarakat perkotaan. Penatalaksaan medis hipospadia adalah dengan operasi uretroplasti yang dapat menimbulkan masalah keperawatan berupa nyeri akut. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah menguraikan asuhan keperawatan pada anak dengan hipospadia. Salah satu intervensi yang diimplementasikan adalah teknik distraksi dengan menonton video kartun animasi. Hasil evaluasi dari tindakan keperawatan yang berupa manajemen nyeri farmakologis dan non farmakologis selama tiga hari adalah skala nyeri anak turun dari skala nyeri 3/10 menjadi 0/10 atau tidak nyeri, anak tampak tenang dan dapat tertawa saat ada adengan lucu pada video kartun. Penulis menyarankan rumah sakit menyediakan fasilitas untuk melakukan distraksi pada anak berupa radio atau tape recorder untuk memutar musik, televisi untuk memutar video animasi ataupun mainan yang dapat mendistraksi anak. Sehingga distraksi dapat dilakukan sesuai dengan karakteristik nyeri dan usia anak.

Hypospadias is a congenital aberration that causes the anatomy of the opening of the urinary tract to be in the ventral part of the penis. One of the risk factors for hypospadias is a factor of poor lifestyle or air pollution that can be found in urban communities. Hypospadias can be treated through urethroplasty surgery. Post surgical pain will occur in a child. The steps to be taken to deal with this issue is to manage the pain in the child. The purpose of this paper is to describe nursing care in children with hypospadias. One of the interventions implemented is the distraction technique by playing animated cartoon videos as pain management for the child. The usage of distraction technique and pharmacological techniques for three days period decreased the pain rating scale from the 3 10 to 0 10, and the observation showed that the child also seemed to be calmed and laugh when there is a funny scene on an animated cartoon video. The authors suggest that hospitals provide facilities to perform distractions in children such as radio or tape recorders to play music, televisions to play animated videos or toys that can distract children, so that distractions can be performed according to the characteristics of pain and age of the child.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkiyannisa
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki apakah sumber gangguan eksternal (misalnya, gangguan non-sosial) menimbulkan defisit dalam performa seseorang di hadapan publik (yang diukur melalui tugas membaca dengan keras). Penelitian sebelumnya mengenai teori distraction-conflict hanya berfokus pada audiens sebagai sumber gangguan. Empat puluh partisipan direkrut dari area kampus sebuah universitas dan diminta untuk berpartisipasi secara sukarela. Penelitian ini menggunakan desain independent group. Partisipan diminta untuk membaca dengan suara lantang kutipan dari sebuah novel dalam kehadiran atau tanpa kehadiran audiens. Selama membaca, sebagian partisipan diberi `gangguan` berbentuk bunyi bel secara berkala sedangkan partisipan lainnya tidak diberi gangguan.
Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya interaksi antara audiensi dan gangguan bunyi bel. Tidak ada pula perbedaan signifikan dalam jumlah kesalahan membaca yang dibuat antara kondisi ada audiens dan tanpa audiens, maupun antara kondisi gangguan bunyi bel dan kondisi tanpa gangguan bunyi bel. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini tidak mendukung hipotesis. Selain itu, penelitian ini memiliki. beberapa implikasi yang dapat diterapkan dalam konteks pendidikan dan public speaking

The aim of this study is to investigate whether other external sources of distractions (e.g., non-social) create deficits in an individual's public performance (i.e., reading aloud task). Previous research on distraction-conflict theory has focused only on the audience as the source of distraction. Forty participants were recruited from a university campus area and asked to participate voluntarily. This study used an independent group design. The participants were asked to read aloud an excerpt from a novel with or without the presence of an audience. Some of the participants were periodically distracted throughout the task with the sound of a bell, while the remaining participants were not.
The result shows no significant interaction between audience and bell distraction. There was neither a significant difference in the number of reading task errors made between the audience conditions nor between the bell distraction conditions. Thus, the result did not support the hypothesis. Furthermore, this study suggests several implications that can be applied to education and public speaking settings."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Teknik Distraksi: Bercerita Menurunkan Nyeri Pada Anak Usia Pra Sekolah Selama Penggunaan Infus. Rasa sakit seringkali dikaitkan dengan salah satu prosedur rumah sakit yakni pemasangan infus. Reaksi anak prasekolah yang dipasang infus menunjukkan ketakutan yang luar biasa, hal itu disebabkan karena konsep integritas tubuhnya belum berkembang dengan baik. Salah satu cara untuk mengurangi ketakutan akibat nyeri pemasangan infus pada prasekolah adalah teknik distraksi bercerita. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perbedaan skala nyeri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasy eksperimen, yang menggunakan kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan terhadap 46 responden usia prasekolah (3-6 tahun) yang terdiri dari 34 kelompok intervensi dan 12 kelompok kontrol dari bulan September-Desember 2017 di salah satu Rumah Sakit Swasta di wilayah Bekasi Timur. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner data demografi dan lembar observasi skala nyeri Wong Baker Faces Pain. Teknik analisis data menggunakan Uji Independent T test.Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan respon nyeri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p= 0,012 (< 0.05). Perawat anak sebaiknya menggunakan metode bercerita sebagai sarana asuhan keperawatan atraumatik.
ABSTRACT
Hospital procedures, such as infusions, are often associated with pain. Preschool-aged children who are hospitalized for infusions will often exhibit a strong fearful response because their concept of body integrity has not fully developed. One way to reduce the fear of infusion pain is by using stories as a distraction technique. The purpose of this study was to identify differences in the scale of pain between members of an intervention group, to which the distraction technique was applied, and a control group, to which it was not applied. The study used quasi-experimental methods, with intervention and control groups. The study was conducted on 46 preschool aged respondents (3-6 years old), divided into a 34 member intervention group and a 12 member control group and ran from September to December 2017 in one of the private hospitals in the East Bekasi. The research employed a questionnaire to collect demographic data and used the Wong-Baker Faces Pain Scale to assess pain levels. The data analysis technique used was the independent t-test. The results showed there was a difference of pain response between the intervention and control groups with P value < 0.05. Pediatric nurses are advised to use storytelling therapy as an option for providing atraumatic care intervention."
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 JKI 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifa Fadhila Arief
"Ruang kantor modern dengan desain terbuka memiliki lebih banyak gangguan pendengaran yang dapat mengganggu kinerja kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kehadiran audiens yang mengganggu saat melakukan tugas yang mudah di kantor akan sejalan dengan teori distraction-conflict yang menyatakan bahwa melakukan tugas yang mudah di depan audiens dapat menghasilkan social facilitation. Penelitian ini menghipotesiskan bahwa ketika peserta melakukan tugas yang mudah, mereka akan bekerja lebih cepat secara signifikan dalam kondisi audiens (dengan gangguan dan tidak ada gangguan) daripada ketika mereka sendirian. Kami menguji tiga tingkat yang berbeda (sendirian, diamati tanpa gangguan, dan diamati dengan gangguan) pada 30 mahasiswa. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan untuk kinerja dalam kondisi audiens (audiens yang tidak mengganggu dan audiens yang mengganggu) dibandingkan dengan kondisi sendiri. Temuan ini meskipun tidak konsisten dengan teori masih bisa berguna dalam memajukan teori dan praktik. Para penulis menyarankan untuk penelitian masa depan menggunakan sampel yang lebih besar dan melakukannya di dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.

Modern day office space with open plan design has more auditory distraction that could interfere performance. This research aimed to test whether the presence of an audience with auditory distractions while doing an easy task in a work setting would be in line with distraction-conflict theory that suggests doing an easy task with an audience could produce social facilitation. It was hypothesized that participants when performing an easy task would perform significantly faster in audience conditions (distraction and no distraction) than when they are alone. We tested three different levels (alone, observed with no distraction, and observed with distraction) on 30 university students. Results showed there was no difference for performance in either audience condition (non-distracting audience and distracting audience) as compared to the alone condition. These findings though they are not consistent with the theory could still be useful in furthering the theory and practice. The authors suggest using a larger sample and doing it in a real work setting for future research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>