Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Dara Ninggar, atuhor
"Skripsi ini membahas mengenai gambaran work-family conflict yang dialami ibu bekerja di PT. X sumber serta bentuk dukungan sosial yang mereka peroleh dalam mengatasi work-family conflict. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa ibu bekerja di PT. X menghadapi work-family conflict berbasis waktu seperti banyaknya waktu yang dihabiskan dalam pekerjaan mengurangi waktu ibu bekerja dengan keluarganya dan berbasis tekanan seperti tuntutan pekerjaan dari atasan yang membuat ibu bekerja merasa tertekan maupun konflik dalam keluarga yang memberikan tekanan dan stres kepada ibu bekerja yang berdampak pada dirinya sendiri, keluarga, dan pekerjaannya. Dalam mengatasi konflik tersebut, ibu bekerja melakukan upaya yang bersumber dari dirinya sendiri, mendapatkan dukungan sosial baik dari keluarga seperti orang tua, suami, kerabat, asisten rumah tangga, teman dan perusahaan. Dukungan sosial yang diterima ibu bekerja yaitu dalam bentuk dukungan emosional berupa kata-kata positif, dukungan informasi terkait anak, dukungan persahabatan berupa ketersediaan teman yang menghabiskan waktu bersama, dan dukungan berwujud berupa bantuan mengasuh anak, finansial, mengerjakan pekerjaan, fasilitas perusahaan, serta fleksibilitas waktu bekerja. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar ibu bekerja meningkatkan komunikasi dan waktu berkualitas dengan keluarganya serta saling menerapkan active listening antar anggota keluarga. Selain itu, perusahaan terutama atasan juga dapat meningkatkan kesadaran dan fasilitas untuk membantu permasalahan ibu bekerja.

This study discusses the description of work-family conflict experienced along with the sources and forms of social support received by working mothers at Company X in overcoming work-family conflicts. The approach used in this research is a qualitative approach with descriptive research type. The results of this study explain that working mothers at PT. X face time-based work-family conflict, such as the amount of time spent in work reduces the time to spend with with her family and time-based conflict, such as work demands by managers that make working mothers feel depressed or conflicts in the family that give pressure and stress to working mothers which have an impact to herself, her family, and her work. In overcoming this conflict, working mothers make several efforts to overcome them, namely those that come from themselves, get social support from families such as parents, husbands, relatives, household assistants, friends, and companies. The social support received by working mothers is in the form of emotional support such as positive words and motivation, informational support related to children, companionship support in the form of friends to spend time together, and tangible support in the form of childcare assistance, financial assistance, doing work, company facilities, as well as flexibility in working time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pristine Rulyta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses dukacita
(grief) dan dukungan sosial vang terjadi pada ibu vang mengalami kematian
anaknya. Hal ini menarik karena kematian anak bagi orangtua dianggap sebagai
sesuatu yang mengejutkan dan traumatik. Harapan yang biasa timbul dari
orangtua adalah anak akan hidup lebih lama daripada mereka. Dalam hal ini,
keberadaan anak sangat diharapkan untuk melanjutkan keabadian dari
orangtuanya. Bagi ibu ekspresi kehilangan terhadap anak lebih terlihat dan lebih
ekspresif sifatnya. Penelitian mengatakan bahwa reaksi emosional ibu terhadap
kematian anaknya besar atau lebih besar dibandingkan dengan reaksi akibat
kehilangan pasangan. Pada saat seseorang mengalami tekanan, terutama
menghadapi kematian seseorang yang disayangi atau orang terdekat, orang
tersebut memerlukan cara untuk mengatasi hal tersebut. Ibu akan berpaling pada
orang lain untuk mendapatkan pertolongan, dukungan, kenyamanan dan
mengekspresikan rasa sedihnya saat berada di bawah tekanan.
Penelitian yang dilakukan terhadap tiga orang partisipan ini menggunakan
pendekatan kualitatif yaitu studi kasus. Data yang telah berhasil dikumpulkan
melalui wawancara yang mendalam (in-depth interview) dianalisis dengan menggunakan berbagai teori tentang kematian dan proses dukacita, nilai seorang
anak bagi ibu, dan dukungan sosial.
Proses dukacita yang terjadi pada partisipan dalam penelitian ini adalah
numbness, realization, yearning, disorganization & despair, dan reorganization.
Hal ini tidak berbeda dengan yang ditemukan pada penelitian lain. Namun
perbedaan antar subyek tampak dalam ekspresi dan perilaku mereka Pada tahap
numbness, perbedaan yang terjadi adalah munculnya anticipatory grief, yaitu rasa
duka yang telah muncul sebelum kematian terjadi pada seorang yang dikasihi
pada partisipan M. Pada tahap realization, semua partisipan menyadari bahwa
anak tidak akan dapat hidup kembali, dan kematian itu merupakan hal yang nyata
dan harus dihadapi. Pada tahap yearning, tingkah laku yang muncul pada ketiga
partisipan adalah mengumpulkan barang-barang kepunyaan anak yang telah
meninggal, rasa marah kepada Tuhan yang telah memanggil anak mereka, juga partisipan. Pada V dan Y timbul pikiran yang jauh kemana-mana (wandering
mind), balikan Y seakan-akan melihat dan mendengar suara anaknya. Sedangkan
pada M timbul penyakit fisik yaitu lever yang sudah lama dideritanya dan tekanan
darah yang menurun. Pada tahap disorganizalion and despair, ketiga partisipan
menghadapi perasaan longing, rasa sakit karena rindu kepada anak mereka yang
telah meninggal. Namun reaksi yang terjadi dalam menghadapi perasaan itu
berbeda-beda. Di tahap reorganization, ketiga partisipan mulai kembali
bersosialisasi dengan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
dukacita ibu, pertama adalah penyebab kematian anak, kedua adalah nilai anak
bagi ibu, faktor terakhir adalah dukungan sosial. Keseluruhan faktor ini saling
berkaitan mempengaruhi proses dukacita yang teijadi pada ibu.
Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan wawancara juga
dengan orang-orang terdekat {significant others) seperti orang-orang yang tinggal
bersama dengan partisipan yaitu suami dan anak-anak, serta orang-orang dari
lingkungan sekitar/tetangga untuk mendapat gambaran proses dukacita yang
terjadi dan dukungan sosial pada ibu yang mengalami kematian anaknya dapat
menyeluruh, lengkap dan jelas; menggunakan teori yang merupakan hasil-hasil
penelitian para ahli yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian
metaanalisis;cakupan penelitian yang lebih sempit dengan memfokuskan pada
faktor dan dampak tertentu akan membuat pengumpulan dan analisis data dapat
lebih mendalam. Penelitian secara khusus yang dapat diteliti pada penelitian
selanjutnya adalah konsekuensi/dampak grief pada seorang ibu ataupun ayali yang
kehilangan anaknya. Kehilangan di sini dapat dikarenakan kematian, penculikan,
atau menyerahkan ke panti asuhan."
2004
S3347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audia Amara Fitri
"Menurut penelitian yang dilakukan oleh Henaulu (2021), prevalensi terjadinya Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) di Indonesia dikarenakan kurangnya penerapan kebersihan diri saat menstruasi adalah sebesar 90-100 kasus per 100.000 penduduk setiap tahun. Anak perempuan tunagrahita cenderung kesulitan dalam melakukan kebersihan diri saat menstruasi dikarenakan keterbatasan intelektual yang mereka miliki.  Anak tunagrahita sangat membutuhkan bantuan orang lain, salah satunya adalah adanya dukungan guru dan dukungan orang tua (ibu). Beberapa studi di Indonesia menunjukkan masih rendahnya perilaku kebersihan diri saat menstruasi pada anak tunagrahita. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran dukungan sosial ibu dalam membentuk perilaku kebersihan diri saat menstruasi pada anak tunagrahita dengan desain studi kasus. Informan pada penelitian ini merupakan ibu dari siswi tunagrahita, anggota keluarga dari ibu dengan anak tunagrahita dan guru wali kelas di SLBN A Citeureup Kota Cimahi. Informan penelitian dipilih secara purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil menunjukan adanya dukungan sosial dari guru/sekolah dan orang tua berupa dukungan informasional, emosional, penghargaan dan instrumental. Secara sistem, sekolah sudah memberikan dukungan informasional dan instrumental berupa sabun, air bersih dan wc yang bersih. Namun, dukungan informasional bagi orang tua masih belum spesifik, lalu dukungan penghargaan, emosional dan instrumental (pembalut dan celana dalam cadangan) disediakan oleh inisiatif guru. Lalu untuk dukungan sosial ibu, ibu sudah memberikan kepada anak tunagrahita dengan cara yang berbeda dan dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi, keyakinan ibu dan kemandirian anak. Oleh sebab itu disarankan bagi SLBN A Citeureup Kota Cimahi untuk selalu memberikan dukungan sosial kepada ibu dan siswi tunagrahita, salah satunya dengan penyuluhan ataupun acara parenting agar menguatkan ibu dalam pemberian pengajaran serta informasi spesifik mengenai kebersihan diri saat menstruasi.

According to research conducted by Henaulu (2021), the prevalence of Reproductive Tract Infection (RTI) in Indonesia due to a lack of menstrual hygiene is 90-100 cases per 100,000 population each year. Mentally retarded girls tend to have difficulty in carrying out menstrual hygiene due to their intellectual limitations. Mentally retarded children really need the help of others, one of which is the support of teachers and the support of parents (mother). Several studies in Indonesia show that menstrual hygiene behavior is still low in mentally retarded children. This research was conducted using a descriptive qualitative method which aims to find out how the description of mother's social support in shaping menstrual hygiene behavior in mentally retarded children with a case study design. Informants in this study were mothers of mentally retarded students, family members of mothers with mentally retarded children and teachers at SLBN A Citeureup, Cimahi City. Research informants were selected by purposive sampling according to the inclusion and exclusion criteria. The results show that there is social support from teachers/schools and parents in the form of informational, emotional, esteem and instrumental support. System-wise, schools have provided informational and instrumental support in the form of soap, clean water and clean toilets. However, informational support for parents is not specific, and reward, emotional and instrumental support (spare pads and underwear) is provided by the teacher's initiative. Where as social support for mothers, mothers have been given to mentally retarded children in different ways and are influenced by factors of socioeconomic status, mother's beliefs and child independence. Therefore it is recommended for SLBN A Citeureup Kota Cimahi to always provide social support to mentally retarded mothers and students, one of which is counseling or parenting events to encourage mothers to provide specific teaching and information regarding menstrual hygiene."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Normala Sari
"Kematian bayi akibat infeksi dapat dicegah salah satunya dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Sampai saat ini belum banyak ibu bayi yang melakukan praktik ini termasuk di Kota Depok. Salah satu penyebab rendahnya praktik itu disebabkan kurangnya dukungan sosial kepada ibu bayi. Tujuan penelitian ini untuk menilai dukungan sosial praktik ibu bayi dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas.
Desain penelitian dilakukan dengan studi kasus dengan wawancara mendalam kepada 37 informan (ibu bayi usia 6-12 bulan, suami, orang tua, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan). Data dikumpulkan pada bulan Maret hingga Juli 2014 dan dilakukan analisis dengan matriks data kualitatif, serta analisis isi.
Hasil menunjukkan bahwa ibu bayi yang memberikan ASI eksklusif cenderung lebih banyak menerima dukungan sosial dari sumber informal (suami,orang tua, dan teman) maupun formal (tenaga kesehatan dan kader kesehatan) dibandingkan dengan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif. Kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas disarankan lebih meningkatkan program promosi ASI eksklusif dengan melibatkan suami, orangtua dan teman ibu yang mempraktikkan ASI eksklusif.

Infant mortality due to infection can be prevented by exclusive breastfeeding practice. Unfortunately, in Depok City not many mothers of infants do this practice. One of the reasons why mothers of infants do not do this practice is due to insufficient social support from others. The objective of this study was to assess the social support for mothers of infants in practicing exclusive breastfeeding in the above Puskesmas area.
A qualitative method using a case study design was employed. An in-depth interview was conducted to 37 informants (mothers of 6-12 months infants, husbands, parents, health cadres, and health workers) and data was collected from July- August 2014. Data analysis was performed using qualitative data matrix and content analysis.
The results of the study showed that mothers who did exclusive breastfeeding were likely receiving more social support from informal (husbands, parents, and friends) and formal sources (health workers and cadres) than those mothers who did not practice exclusive breastfeeding. It is recommended to both Depok City Health Office and Puskesmas Pancoran Mas to strengthen their exclusive breastfeeding promotion programs by involving husbands, parents, friends of mothers of infants.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library