Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Agung Wibowo
"Penelitian ini membahas mengenai gaya hidup masyarakat Batavia pada masa depresi ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam pembahasan dipaparkan mengenai beberapa gaya hidup masyarakat Eropa ketika Depresi Ekonomi melanda. Dilihat pula tinjauan pemerintah Hindia-Belanda dalam upaya menanggulangi krisis ekonomi dunia (1930-an). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan mengenai gaya hidup masyarakat Eropa di Batavia ketika depresi ekonomi. Pemaparan akan gaya hidup dapat dilihat dari segi pakaian, aktivitas keseharian, serta perkembangan teknologi dan transportasi masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa masyarakat Eropa di Batavia dari sisi gaya hidup mencoba menampakan diri tetap dapat beradaptasi serta menjalankan kesehariannya seperti biasa meski Depresi Ekonomi sedang melanda. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan warna baru bagi penulisan sejarah.
This research tries to explain about the lifestyle of Batavia at the time of economic depression. In this paper presented on the lifestyle of some of Europe when the Depression hit. Seen also review the Dutch East Indies government in an effort to tackle the world economic crisis (1930s). The purpose of this study was to describe the lifestyle of the European society in Batavia, when the Economic Depression time. Exposition of lifestyle can be seen in terms of clothing, daily activities, as well as technology development and public transportation. The results of this study is that the European community in terms of lifestyle Batavia tried appeared to still be able to adapt and run daily as usual despite being plagued Depression. The Author hopes of this research may provide a new color for the writing of history."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43614
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Lestari
"ABSTRAK
Setelah Oei Tiong Ham meninggal dunia, Oei Tiong Ham Concern diwariskan
kepada dua putranya, yaitu Oei Tjong Swan dan Oei Tjong Hauw. Tidak begitu
lama memimpin, Oei Tjong Swan kemudian mundur dari perusahaan sehingga
menjadikan Oei Tjong Hauw sebagai pemimpin tunggal Oei Tiong Ham Concern.
Aktivitas utama perusahaan ini sebelumnya bergerak dibidang perdagangan gula,
kemudian datangnya depresi ekonomi pada tahun 1930-an mempengaruhi bisnis
gula perusahaan ini. Perdagangan gula menjadi fluktuatif sehingga untuk
meminimalkan kerugian perusahaan ini memasuki bisnis baru, yakni pengolahan
karet. Berhasil bertahan melewati masa depresi, perusahaan ini kembali mendapat
tantangan pada masa pendudukan Jepang. Kontrol pemerintah Jepang membuat
Oei Tiong Ham Concern hanya dapat bertindak sebagai agen perdagangan saja.
Depresi ekonomi dan masa pendudukan Jepang memperlihatkan bagaimana Oei
Tiong Ham Concern mampu bertahan ditengah situasi yang berubah.

ABSTRACT
After Oei Tiong Ham died, Oei Tiong Ham Concern passed on to his two sons,
Oei Tjong Swan dan Oei Tjong Hauw. Not long preside, Oei Tjong Swan then
retreated from the company making Oei Tjong Hauw as the sole leader of Oei
Tiong Ham Concern. The prominent activities from this company previously
engaged in the sugar trade, then the arrival of the economic depression in the
1930s affect the company?s sugar business. The sugar trade became volatile so to
minimize the losses the company entering new business, i.e. rubber processing.
Managed to survived through a depression, the company again received a
challenge during the Japanese occupation. Japanese government controls make
Oei Tiong Ham Concern can only act as a trading agent alone. The economic
depression and Japanese occupation shows how Oei Tiong Ham Concern able to
survive amid the changing situations."
2017
S65857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arief Budiman
"Penelitian ini hadir untuk menjelaskan upaya mempertahankan perekonomian Hindia Belanda saat krisis di tahun 1930-an, khususnya dari sudut pandang lembaga perbankan. Salah satu penelitian yang membahas perihal sejarah lembaga perbankan di Hindia Belanda adalah Dutch Commerce and Chinese Merchants in Java yang ditulis oleh Alexander Claver. Berbeda dengan karya sebelumnya yang membahas perihal dinamika antara lembaga perbankan besar dan kalangan pemilik modal sejak masa awal berdirinya hingga keruntuhan Hindia Belanda, penelitian ini memberikan sudut pandang baru yaitu peranan lembaga perbankan besar dalam menolong lembaga perbankan dengan skala yang lebih kecil untuk tetap bertahan ditengah krisis yang berlangsung. Demi penelitian yang lebih spesifik, maka studi kasus yang diambil adalah upaya yang dilakukan De Javasche Bank terhadap pihak Spaarbank Bandung untuk memperbiaiki status likuiditasnya. Melalui metode sejarah dan studi literatur terhadap sumber primer maupun sekunder, menghasilkan temuan baru dimana bantuan yang dilakukan oleh De Javasche Bank berhasil membuat Spaarbank Bandung untuk bangkit dari dampak negatif yang dialami saat krisis di dekade 1930-an.

.This research will explain how the Dutch East Indies maintained their economy during the 1930s economic depression, especially from the banking institutions point of view. One of the researches that discuss the history of banking institutions in Dutch East Indies is Dutch Commerce and Chinese Merchantsin Java written by Alexander Claver. The previous research discussed dynamics between large banking institutions and the shareholders from its inception until the final periods of the Dutch East Indies. The novelty of this research is embedded in the new perspective that it provides, which is the role of large banking institutions in helping smaller banking institutions to survive from economic crisis. This research will discuss the effort made by De Javasche Bank in improving the Spaarbank Bandung liquidity status. Through historical method and literature review on primary and secondary sources, this research found a fact that the assistance provided by De Javasche Bank succeeded in making Spaarbank Bandung rising up from the negative impacts during the crisis in the 1930s."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
Unggah4  Universitas Indonesia Library