Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Zaelani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Indeks Economic Policy Uncertainty (EPU) terhadap tingkat underpricing perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Indonesia pada tahun 2013 – 2023. Underpricing dalam IPO adalah fenomena dimana harga saham pada penutupan hari pertama lebih tinggi dibandingkan dengan harga penawaran. Hal ini sering kali mengakibatkan perusahaan yang melakukan IPO kehilangan potensi pendapatan yang signifikan. Tingkat ketidakpastian kebijakan ekonomi global yang tinggi diyakini mempengaruhi tingkat underpricing ini. Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode tersebut. Indeks EPU diukur berdasarkan frekuensi liputan berita di media terkait kebijakan ekonomi, dan dianalisis untuk melihat korelasinya dengan tingkat underpricing saham IPO. Faktor-faktor lain seperti ukuran perusahaan, usia perusahaan, harga penawaran, dan risiko penawaran juga dipertimbangkan dalam analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh, tetapi tidak signifikan antara EPU dengan tingkat underpricing IPO. Ketidakpastian kebijakan ekonomi yang lebih tinggi cenderung meningkatkan tingkat underpricing, yang menunjukkan bahwa investor mungkin menuntut diskon lebih besar dalam kondisi ketidakpastian ekonomi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap literatur keuangan dan dapat membantu perusahaan, regulator, serta investor dalam membuat keputusan yang lebih informasional terkait IPO dalam kondisi ketidakpastian kebijakan ekonomi.

This research aims to analyze the influence of the Economic Policy Uncertainty (EPU) Index on the level of underpricing of companies conducting Initial Public Offerings (IPOs) in Indonesia in 2013 – 2023. Underpricing in an IPO is a phenomenon where the share price at the close of the first day is higher compared to bid price. This often results in companies conducting an IPO losing significant potential revenue. The high level of global economic policy uncertainty is believed to influence this level of underpricing. This research uses data from companies listed on the Indonesia Stock Exchange during that period. The EPU index is measured based on the frequency of news coverage in the media related to economic policy, and analyzed to see its correlation with the level of underpricing of IPO shares. Other factors such as company size, company age, offering price, and offering risk are also considered in the analysis. The research results show that there is an influence, but not significant, between EPU and the level of IPO underpricing. Higher economic policy uncertainty tends to increase the level of underpricing, indicating that investors may demand larger discounts in conditions of economic uncertainty. This research makes an important contribution to the financial literature and can help companies, regulators and investors make more informed decisions regarding IPOs in conditions of economic policy uncertainty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charam, Ram
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2008
658.15 CHA lt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Van Basten
"Perkembangan green building relatif banyak memberikan tantangan kepada stakeholder bangunan gedung secara khusus adaptasi perubahan konsep gedung konvensional menjadi konsep green building. Beberapa negara maju membuat kebijakan insentif pada green building sebagai upaya mempercepat adaptasi stakeholder bangunan gedung terhadap Konsep Green Building. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat suatu model insentif pada green building untuk meningkatkan daya tarik green building pada negara berkembang seperti studi kasus di Negara Indonesia. Selain itu, penelitian terdahulu belum membahas pemodelan insentif bangunan gedung berdasarkan kebutuhan seluruh stakeholder green building secara khusus di negara berkembang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui focus group discussion dan in-depth interview. Selain itu, metode kuantitatif juga digunakan melalui analisis SEM-PLS dan studi kasus, untuk membetuk model insentif sesuai kebutuhan wilayah yang ditinjau berdasarkan peningkatan biaya inisial green building. Penelitian ini menghasilakn suatu model penilaian pemberian insentif eksternal green building yaitu melalui fase evaluasi finansial, evaluasi insentif internal, evaluasi nasional, dan evaluasi insentif eksternal (Teori BALEY). Seluruh evaluasi ditinjau dari manfaat yang diterima stakeholder bangunan gedung pada siklus hidup bangunan gedung.

Green building concept development is relatively a lot of challenges for building stakeholders especially in new concept adaptation from conventional concept into green building concept. Several developed countries made green building incentive regulation as an effort to accelerate the new concept adaptation of building stakeholders. Therefore, the purpose of this study is to create an incentive model on green building to increase the attractiveness of green building in developing countries which Indonesia country as the case study. In addition, previous studies have not discussed building incentive modeling based on the needs of all green building stakeholders specifically in developing countries.
This study used the qualitative method through focus group discussion and in-depth interview. Furthermore, the quantitative method was used through SEM-PLS analysis method and case study to develop the incentive model according to the region's needs which are reviewed based on the cost of the green building. The results od this study was a strategy for determining the green building external incentive model, namely through the phase of financial evaluation, internal incentives evaluation, national evaluation, and external incentive evaluations (BALEY Theory). All of the evaluations are viewed from the benefits received by building stakeholders on the life cycle of the building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2774
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Wardoyo
"Pada kondisi ketidakpastian ekonomi baik secara global dan domestik, dan juga kondisi nilai tukar yang cenderung terdepresiasi, akan membuat masyarakat cenderung untuk melakukan hedging dengan membeli aset yang dapat diperdagangkan secara global. Bitcoin merupakan aset yang berkembang saat ini sebagai suatu aset yang bisa diperdagangkan secara global dan dapat menjadi alat pembayaran di beberapa negara yang melegalkan Bitcoin. Namun, Bitcoin yang tidak berasal dari pemerintah dan tidak bisa dikontrol sepenuhnya oleh pemerintah akan menimbulkan masalah apabila dipergunakan sebagai suatu hedge. Penelitian ini menggunakan metode regresi OLS untuk melihat pengaruh ketidakpastian global dan domestik, nilai tukar, dan hedge lainya berupa emas terhadap permintaan bitcoin di Indonesia. Hasil peneltian menunjukan bahwa Bitcoin dapat menjadi hedging bagi kondisi ketidakpastian global dan domestik. Berdasarkan hasil ini, pemerintah disarankan untuk membuat kebijakan yang dapat membatasi penggunaan Bitcoin sebagai hedge.

Within the global and domestic uncertainty condition nowdays and the exchange rate that`s gradualy depreciated, majority of people will choose to perform hedging by buying an asset that can be traded globally. Bitcoin considered as a globally tradable asset and can even be used as payment in several countries that legalize Bitcoin as payments. Bitcoin is an asset that doesnt come from the government and cant be controlled completely by the government, thats why using Bitcoin as a hedge will create some problem. Using OLS regression methodology, this research attempt to analyze the effect of uncertainty both global aand domestic, the exchange rate, and other hedge such as golds toward demand of bitcoin in Indonesia. This research give result that Bitcoin can act as hedge towards both uncertainty condition. Based on the result, the government is adviced to create policy to limit the Bitcoin usage as hedge."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library