Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
E. Mochamad Chamdan
Abstrak :
Permasalahan dalam tesis ini difokuskan pada faktor-faktor iklim komunikasi organisasi pada SD dan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Dasar Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dalam menerapkan manajemen berbasis sekolah. Hal ini berkaitan dengan terjadinya pergeseran kebijakan dari pemerintahan berbasis. pusat menuju pemerintahan yang lebih otonom. Dalam bidang pendidikan, pemerintah berupaya menerapkan manajemen berbasis sekolah. Dalam konteks perubahan itulah terjadi ketidakpastian, termasuk iklim komunikasi yang terjadi: apakah iklimnya turut berubah atau tidak. Jikapun berubah, apakah ke arah yang lebih baik atau malah lebih buruk? Secara khusus, apakah terdapat perbedaan antara SD dengan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Dasar Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dalam hal faktor-faktor iklim komunikasi organisasi? Aspek yang ditelaah dalam kerangka teori adalah seputar iklim komunikasi organisasi dari perspektif teori-teori transisional. Karena itu, iklim komunikasi organisasi dipandang sebagai hasil oleh interaksi antar anggota, yaitu persepsi individu yang menyeluruh dari peristiwa komunikasi dalam berorganisasi. Persepsi tersebut mencakup persepsi kognitif dan afektif. Perspesi tersebut meliputi pesan dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan dalam organisasi, seperti: perilaku manusia, tanggapan antara pegawai, pengharapan, konflik antar pribadi dan kesempatan berkembang dalam berorganisasi, khususnya dalam menerapkan kebijakan manajemen berbasis sekolah (MBS) di lingkungan SD dan SMP. Secara metodologis, permasalah tersebut diteliti dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survey dan teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yang disebar kepada 157 responden; terdiri atas 75 responden dari 5 SD dan75 responden dari 5 SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal persepsi mengenai daya dukung, kepercayaan, dan tujuan berkinerja tinggi ada kesamaan antara SD dan SMP, yaitu sama-sama besar. Namun, dalam hal persepsi mengenai keterbukaan, antara SD dan SMP sama-sama mempersepsi sedang. Sedangkan berkaitan dengan persepsi mengenai partisipasi dan hubungan manusiawi, terdapat perbedaan antara SD dan SMP: Pertama, responden SD cenderung mempersepsi partisipasinya besar, sedangkan SMP cenderung mempersepsi partisipasinya sedang. Kedua, responden SD cenderung mempersepsi hubungannya dekat, sedangkan responden SMP cenderung mempersepsi hubungannya renggang. Namun, secara keseluruhan, kedua kelompok responden sama-sama mempersepsi iklim komunikasinya agak mendukung penerapan MBS. Dengan demikian dapat disimpulkan, dalam situasi perubahan kebijakan, iklim komunikasi yang semula berorientasi `pusat' mulai bergerak menuju iklim komunikasi yang berorientasi 'otonom'. Data penelitian ini, mengacu pada Barnard, memperlihatkan institusi SD dan SMP tidak menunjukkan kekhasan kelompok dalam organisasi yang bernama Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta. Sebaliknya, jika acuan kelompok itu adalah lokasi sekolah, gender, usia, dan pendidikan formal, maka terlihatlah perbedaan-perbedaan persepsi kelompok mengenai faktor-faktor iklim tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa kelompok-kelompok informal yang berbeda dalam suatu struktur birokrasi (dalam hal ini lokasi, gender, kelompok usia, dan pendidikan formal) ikut mempengaruhi perbedaan persepsi mengenai faktor faktor iklim komunikasi tertentu dalam suatu organisasi. Jika acuan kelompok itu adalah jabatan, maka persepsi yang baik mengenai iklim komunikasi umumnya muncul pada orang-orang yang memiliki tanggung jawab atas organisasi yang bersangkutan, yakni kepala sekolah dan ketua komite sekolah. Dengan kata lain, faktor kepemimpinanlah yang menonjol dalam iklim komunikasi pada Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta. Mereka ini, mengacu pada Barnard, Pace & Faules, dan Goldhaber, para pimpinan/pengurus berfungsi sebagai kekuatan yang padu. Mereka bertugas mengembangkan dan memelihara suatu sistem komunikasi. Berdasarkan uraian tersebut kemudian direkomendasikan agar para pimpinan/pengurus, yang berperan sebagai kekuatan yang padu, dapat lebih menggalang partisipasi anggotanya dengan lebih sering mengkomunikasikan dan mengkonsultasikan persoalan yang berkaitan dengan kedudukan masing-masing, khususnya di SMP. Para pimpinan diharapkan lebih mengenal dan menghargai bawahan, khususnya di SMP. 205 halaman + 15 buku + 8 artikel + 9 lampiran
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Astasia Utari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat kasus Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMAN 12 Pandeglang sebagai inovasi di bidang pendidikan. Ironis, meskipun Kabupaten Pandeglang merupakan daerah yang dekat dengan ibu kota negara, namun kondisi infrastruktur dan psikologis peserta didik di sana belum memadai sehingga menyulitkan satuan pendidikan untuk mengadopsi program tersebut. Namun, menariknya adalah pada tahun 2017 satuan pendidikan di Kabupaten Pandeglang walau karakter inovasi dianggap rumit dan tidak sesuai kondisi, tapi jumlah yang mengadopsi justru bertambah. Terdapat satuan pendidikan yang mengubah keputusan setelah melakukan komunikasi dan interaksi dengan sesama satuan pendidikan lainnya yang akhirnya membentuk jaringan satuan pendidikan yang dinamakan kelompok kerja kepala sekolah SMA Pandeglang. Artinya terdapat hal lain selain karakteristik inovasi itu sendiri yang turut menentukan pembuatan keputusan satuan pendidikan yaitu peran jaringan sesama satuan pendidikan.Penelitian ini bukan studi jaringan komunikasi yang meneliti tentang struktur komunikasi dan hubungan antar aktor, namun jaringan yang dimaksud adalah jaringan satuan pendidikan yang terbentuk secara alamiah karena berada pada wilayah yang sama. Dalam kasus ini, peneliti melihat bahwa komunikasi yang terjadi antara SMAN 12 Pandeglang dengan satuan pendidikan lainnya dalam jaringan tersebut ternyata telah berkontribusi dalam membentuk dan mengubah pandangan dalam proses pembuatan keputusan adopsi inovasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma post positivist, dan studi kasus sebagai metodenya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peran jaringan satuan pendidikan yang dapat berkontribusi dalam setiap tahapan pada proses pembuatan keputusan adopsi inovasi, yaitu peran suportif, informasional, dan rujukan.
ABSTRACT
Pandeglang as an innovation. Ironically, although regional Pandeglang is a close enough to the national capital, but the infrastructure and psychological student condition are inadequate. Those obstacles only make educational unit become more difficult to adopt the innovation program. However, the interesting point in this year is even though the character of innovation is considered complicated and not compatible to their conditions, but the number of education unit in Pandeglang regency that adopted is actually increasing. There is an educational unit that changes its decision after did some communication and interaction with other education unit that formed a network of educational unit called the headmaster group of SMA Pandeglang naturally. This means that there are other things besides the characteristics of innovation that contribute to create a decision.This study is not about communication network studies that analyze the structure of communication and relationships between actors. Term ldquo the network rdquo in this paper is used to help researcher to describe a network of educational units that are formed naturally because they are in the same region. In this case, the researcher sees that the communication between SMAN 12 Pandeglang and other educational units in the network has contributed to shaping and changing the outlook in decision making process. This research used qualitative approach with post positivist paradigm, and case study as its method. The result shows that there is a role of educational unit network that has contributed in every stage of decision making process of innovation adoption, that is supportive, informational, and referral role.
2017
T47842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library