Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siringoringo, Tiurma Yulianita
"Penelitian ml dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit atau lamtoro terhadap gejala klinik yang timbul clan gambaran histologi hati mencit (Mus musculus L.) galur Swiss Derived. Pemberian ekstrak dawn lamtoro dilakukan secara oral terhadap 24 ekor mencit dalam empat kelompok perlakuan, yaitu: 0%, 20%, 40%, clan 60% selama 36 han.Gejala-gejala klinik yang timbul diamati setiap han. Mencit dikorbankan pada han ke-37 setelah perlakuan, kemudian dilakukan pembuatan preparat histologi hati.
Pada pengamatan, tidak ditemukan adanya gejala-gejala klinik clan semua mencit percobaan mengalami kenaikan berat badan setiap minggu. Hasil uji ANAVA ((x = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pembenan ekstrak daun lamtoro terhadap rata-rata diameter vena sentralis antara keempat kelompok perlakuan. Pada kelompok penlakuan dengan pembenian 20% ekstrak daun lamtoro, memperlihatkan keadaan gambaran histologi hati yang serupa dengan kontrol. Pemberian ékstrak dawn lamtoro sebesar 40% dan 60% menyebabkan kerusakan pada jaringan hati mencit.
Jenis-jenis kerusakan berupa: perluasan clan pembendunganvena sentralis, penlemakan, piknosis, intl menjadi keniput, dan nekrosis yang berlanjut dengan peradangan pada daerah-daerah tertentu jaringan hati."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sudur
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak daun lamtoro (Leucaena leucocephala) secara oral terhadap spermatogenesis mencit (Mus musculus) jantan galur Swiss Derived. Dalam penelitian ini mencit dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu kelompok I yang dicekok 0% ekstrak daun lamtoro, kelompok II yang dicekok 20% ekstrak daun lamtoro, Kelompok III yang dicekok 40% ekstrak daun lamtoro, dan kelompok IV yang dicekok 60% ekstrak daun lamtoro. Pencekokan dilakukan selama 36 hari. Sehari setelah pencekokan selesai, semua mencit pada keempat kelompok penlakuan dikorbankan, selanjutnya dilakukan pembuatan sayatan testis dengan metode parafin. Berdasarkan hasil analisis statistik, diketahui adanya penghambatan spermatogenesis mencit. Penghambatan tersebut berupa penurunan jumlah sel spermatogonia A dan sel spermatosit pakhiten secara sangat nyata (a = 0,01), serta penurunan berat testis secara nyata (a = 0,05). Sedang jumlah sel spermatogonia B, diameter tubulus seminiferus, dan berat badan tidak menunjukkan adanya perbedaan antara keempat kelompok perlakuan. Penghambatan spermatogenesis mulai terlihat pada pemberian dosis 40% dan 60% ekstrak daun lamtoro."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Kasim
"Telah dilakiuokan penelitian pendahuluan formulasa
tablei: aari ekstrrak Baun Jamba Biji ( Psidii H'olamn ).
Hasal panalibxan menaajiikkan babv/a dapapoleii "caDlea yaag
baik dari eksbrak Baun Jambu Bigi dengan menggunakan baiian
pembantu yang sesuai.
Tablet: berbaik adalab dari formula yang beraara dara eks
trak yang telab dakerangkan -'menggunakan baban penga.sa mi
krokrisbalin selulosa, amylum maydis, baban pengikan polavinal
■parolidon serba baban pengbancur " sodium sbarcb glycolabe

Tablebs from bbe embracbs of Gurava leaves ( Psidi
i Polium ) bas been invesbigabed.
Tbe resulb of experimenb showed bbab good bablebs from
exbracbs of Gurava leaves used adapbable nonacbive ingre
dienbs. Tbe besb bablebs are from formula consisbing of
bbe dried exbracbs as acbive ingredienb, microcrysballine
cellulose, corn sbarcb and lacbose as filler; polyvinyl
pyrolidone as binder; and sodium sbarcb glyco.labe as
inbernal and exbernal»desinbegranbs.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro Sunityoso
"Telah di lakukan penelitian laboratorium untuk melihat pengaruh pencekokan ekstrak daun lamtoro (Leucaena leucocephala) terhadap gejala klinik dan perubahan histologi organ ginjal mencit (Mus musculus L>). Masing-masing kelompok mencit dicekoki pelet yang telah dicampur dengan ekstrak daun lamtoro pada dosis:0 % (kontrol) 20 %, 40 % dan 60 %b/b setiap hari. Pengamatan harian menunjukkan tidak ditemukan adanya gejala klinik pada semua mencit kontrol dan yang diberi perlakuan ektrak daun lamtoro.Sema mencit mengalami kenaikan berat badan yang hampir sama selama masa percobaan. Hasil uji ANAVA (a=0.05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pencekokan ekstrak daun lamtoro terhadap rata-rata kerusakan glomerulus organ ginjal antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 60 %. Pengamatan mikroskopik terhadap organ ginjal mencit dilakukan pada hari ke-36 setelah perlakuan.Pemberian ekstrak daun lamtoro dengan dosis 20 % pada mencit memperlihatkan gambaran histologi organ ginjal yang tidak berbeda dengan kontrol. Sedangkan pada dosis 40 % mulai tampak kerusakan ringan ,dan dengan dosis 60 % kerusakan yang terjadi semakin meningkat yaitu pada organ ginjal kerusakan berupa penyusutan glomerulus dan pelebaran jarak antara kedua dinding kapsula Bowman.Kerusakan organ ginjal tampak jelas meningkat seiring dengan kenaikan dosis ekstrak lamtoro yang di berikan."
1997
SAIN-II-2-Mei1997-37
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Islami
"Tumbuhan Handeuleum (Graptophyllum pictum (L ) Griff ) merupakan tanaman perdu tegak dan banyak ditanam sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman pagar 'Dalam pengobatan tradisional, daun Handeuleum berkhasiat sebagai obat untuk penyakit ambeien (bawasir), bisul, borok, batu empedu laksatif (pencahar atau urus-urus) emmolliensia (menghaluskan kulit), dieuretik (peluruh air kencing), bengkak, luka-luka dan lain-lain Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mencoba menentukan struktur molekul senyawa kimia yang terdapat dalam daun Handeuleum dari fraksi eter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmina Zahra Syadza
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tinggi, dengan angka insiden 71.668 orang pada bulan Desember 2014. Hingga saat ini belum ditemukan antivirus untuk demam dengue (DD) dan DBD sehingga penatalaksanaan masih bersifat suportif. Kigelia africana (K. africana) yang memiliki sejumlah kandungan bermanfaat seperti flavonoid, yang digunakan sebagai bahan obat herbal untuk beberapa penyakit infeksi. Oleh sebab itu, pada penelitian ini, dilakukan uji untuk mengetahui potensi antiviral dari ekstrak dari daun K. africana terhadap virus dengue serotipe 2 (DENV-2) strain New Guinea C (NGC).
Penelitian dilakukan dengan mencari nilai CC50, IC50, dan indeks selektivitas (IS) dengan menggunakan methyl tetrazolium (MTT) assay dan focus assay. Didapatkan ekstrak daun K. africana memiliki pengaruh antiviral terhadap replikasi DENV, dengan CC50 = 439,12 μg/ml, IC50 = 37,36 μg/ml, dan IS = 11,75. Hasil tersebut menunjukan K. africana memiliki potensi sebagai antiviral untuk infeksi DENV. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kandungan ekstrak yang dapat menginhibisi replikasi DENV-2.

With 71.668 patients diagnosed on the mid-December 2014, makes Indonesia as a country with the highest disease of dengue haemorrhagic fever (DHF). It is known that dengue antiviral has not been established for dengue infection management, and only supportive care is widely used to manage the patient with the disease. Kigelia africana (K. africana) is mainly used in Africa region to cure infection disease, since it is known for having lots of potential substances like flavonoid. Therefore, it takes the probability that K. africana has the antiviral potency against dengue virus serotype 2 (DENV-2) strain New Guinea C (NGC).
The study was conducted by methyl tetrazolium (MTT) assay and focus assay for measuring the value of CC50, IC50, and selectivity index. The result of this study showed K. africana has an antiviral potency against DENV-2 with CC50 = 439.12 μg/ml, IC50 = 37.36 μg/ml, and selectivity index = 11.75. However, further research is needed to determine the exact content of leaf extract which has ability to inhibit the DENV-2 replication, to determine inhibition stage on DENV-2 replication cycle.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhri Zahir
"Infeksi virus dengue (DENV) saat ini menjadi masalah infeksi yang paling besar di seluruh dunia dalam 50 tahun terakhir. Masalah ini terjadi di seluruh dunia dan 70% dari seluruh kasus terletak di Asia Tenggara, ditambah lagi angka fatality case di Indonesia akibat DENV termasuk yang tertinggi. Meski demikian hingga saat ini belum ada antivirus yang efektif yang mampu melawan infeksi DENV. Ekstrak daun Mesua ferrea merupakan ekstrak tanaman yang diduga memiliki efek antiviral terhadap DENV. Dalam penelitian ini akan dicari daya hambat antiviral ekstrak daun Mesua ferrea (IC50) serta efek sitotoksiknya terhadap sel Huh7it-1 (CC50), dan angka indeks selektivitas (SI). Dalam penelitian ini digunakan sel Huh7it-1 yang diinfeksi DENV dan dalam penelitian ini dipakai konsentrasi ekstrak sebesar 320, 160, 80, 40, 20, dan 10 g/mL. Nilai SI didapatkan dengan cara membagi nilai CC50 dengan IC50. Pada proses analisis data digunakan uji Kruskal-Wallis dengan uji post hoc Mann-Whitney. Dari hasil penelitian didapatkan angka IC50 dari ekstrak daun Mesua ferrea adalah 118,49 g/mL, angka CC50 sebesar 189,68 g/mL, dan angka SI sebesar 1,6. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya angka SI sebesar 1,6 dirasa relatif kecil dan dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun Mesua ferrea tidak terlalu berpotensi sebagai antivirus DENV.

Dengue viral infection today is still a huge burden in the world over the last five decade. This problem has affected the world and 70% of all cases happened in South East Asia. Furthermore Indonesia has higher fatality case compared to other countries. Nevertheless the antiviral for DENV has not been found yet. Mesua ferrea leaves extract is one of the natural extracts that may has antiviral effect to DENV. In this research we figured out inhibitory concentration of Mesua ferrea leaves extract to DENV and the toxicity to Huh7it-1 cells. This research tried to find selectivity index (SI) of Mesua ferrea leaves extract. Huh7it-1 cells were used as host cells. The concentration of the extract that we used in this research was 640, 320, 160, 80, 40, 20 and 10 g/mL. Using Kruskall-Wallis with Mann-Whitney as a post hoc for the data analysis, we found that the IC50 of Mesua ferrea leaves extract 118,49 g/mL, CC50 value189,68 g/mL, and SI was 1,6. Compared to prior research, the SI of Mesua ferrea leaves extract relatively low, therefore it's not too potential to be used as the antiviral for DENV."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seshiana Sebti Pramesti
"Transetosom merupakan vesikel yang dapat meningkatkan penetrasi obat ke dalam kulit, contohnya adalah ekstrak bahan alam. Teh hijau (Camellia sinensis L. Kuntze) merupakan bahan alam yang mengandung katekin sebagai senyawa antioksidan. Transetosom dapat menjerap dan membantu penetrasi senyawa ekstrak daun teh hijau ke dalam kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formula gel transetosom yang dapat meningkatkan penetrasi ekstrak daun teh hijau ke dalam kulit. Gel yang hanya mengandung ekstrak daun teh hijau juga dibuat sebagai kontrol. Uji penetrasi sediaan secara in vitro dilakukan menggunakan sel difusi Franz dengan kulit tikus betina galur Sprague Dawley. Epigalokatekin galat (EGCG) digunakan sebagai penanda analisis.
Transetosom dibuat dengan metode hidrasi lapis tipis dalam tiga formula yaitu dengan konsentrasi ekstrak daun teh hijau setara dengan EGCG 1% (F1), 1,5% (F2), dan 2% (F3). Hasil menunjukkan transetosom F1 memiliki karakteristik terbaik yaitu berbentuk sferis, Dmean volume 112,14 ± 2,19 nm, indeks polidispersitas 0,163 ± 0,03, potensial zeta -52,05 ± 1,34 mV, dan efisiensi penjerapan 58,06 ± 0,08%. Gel transetosom dan gel kontrol secara berturut-turut memiliki fluks sebesar 61,468 ± 1,66 μg.cm-2.jam-1 dan 31,694 ± 1,02 μg.cm-2.jam-1. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa transetosom dapat meningkatkan penetrasi ekstrak daun teh hijau ke dalam kulit.

Transethosome is a vesicle that can enhance drug?s penetration into the skin, for example are extracts of natural ingredient. Green tea (Camellia sinensis L. Kuntze) is a natural ingredient that contains catechins as an antioxidant. Transethosome is used to entrap the chemical compounds of green tea leaves extract and help their penetration into the skin. The aims of this study are to produce transethosome gel formula that can increase the penetration of green tea leaves extract into the skin. Gel containing only green tea leaves extract was also made as a control. Penetration test of gels performed using in vitro Franz diffusion cell with the skin of female Sprague Dawley rats. Epigallocatechin gallate (EGCG) is used as a marker analysis.
Transethosome were made by using thin layer hydration method in three formulas with different concentration of green tea leaves extract which were equivalent to 1% (F1), 1.5% (F2), and 2% (F3) EGCG. The results showed transethosome F1 had the best characteristics, which had a spherical shape, Dmean volume 112,14 ± 2,19 nm, polydispersity index 0,166 ± 0,03, zeta potential -52,05 ± 1,34 mV, and entrapment efficiency 58,06 ± 0,08%. Transethosome gel and control gel had a flux of 61,468 ± 1,66 μg.cm-2.hour-1 and 31,694 ± 1,02 μg.cm-2.hour-1. It can be concluded that transethosome can increase green tea leaves extract penetration into the skin.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
"ABSTRAK
Ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) mempunyai bahan aktif yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati yang efektif Kandungan bahan aktif yang ada di dalam daun tembakau (Nicotiana tobacum) adalah golongan alkaloid seperti anabarine, anatobine, myosine, nicotinoid, nicotelline. nicotine. nicotyrine. norcotine. dan nirrolidine.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pcngaruh ckstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) terhadap kcmatian lalat rumah (Musca Domestica). Metode penelitian yang digunakan adalah experimental murni dcngan menggunakan 5 (lima) konscntrasi ekstrak tembakau (Nicotiana tobacum). Konsentrasi yang digunakan adalah konscntrasi 65 gr/l, 79 gr/l, 95 gr/l, 114 gr/l dan 136 gr/l yang discrnprotkan asing-masing scbanyak 100 ml/konsentrasi/kotak perlakuan yang telah diisi dengan asing-masing 20 ekor lalat rumah (Musca domestica).
Data dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan Anova satu faktor dan uji Tukcy yaitu untuk mengetahui perbedaan jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang mati pada berbagai konsentrasi ekstrak tembakau Nicotiana tobacum), scdangkan untuk Uji efikasi ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobucum) untuk lethal concentration (LC-50) digunakan analisa Probit.
Hasil uji statistik pada CI 95 % menunjukkan ada perbedaan rata-rata kematian lalat rumah (Musca domestica) yang signifikan dari satu konsentrasi dengan konsentrasi lainnya, kecuali pada konsentrasi 81,674 gr/l, dan konsentrasi 79 gr/l.
Dari hasil uji Probit, diperoleh nilai LC-50 dari konsentrasi ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) yang dapat membunuh lalat rumah (Musca domestica) dalam 24 jam setelah perlakuan yaitu pada konsentrasi 81 ,674 gr/I, dan konsentrasi efektif ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) untuk membunuh lalat rumah (Muscu domestica) >90 % dalam waktu 24 jam setelah perlakuan yaitu pada konsentrasi 136 gr/I.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap serangga (vektor) lainnya seperti nyamuk, kecoa, kutu atau yang lainnya, sedangkan untuk aplikasi di lapangan disarankan memakai konsentrasi 136 gr/I, tetapi perlu lebih dahulu melakukan penelitian uji faktor keamanan terhadap makhluk hidup lainnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhayangkara Tegar Pradana
"Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah adalah salah satu penyebab penyakit kardiovaskular mematikan yang dipicu oleh timbunan kolesterol yang menempel di pembuluh darah menuju jantung. Penggunaan obat sintetis untuk menurunkan kolesterol memiliki beberapa efek samping yang merugikan. Namun, terdapat cara lain untuk menangani masalah kelebihan kolesterol, antara lain dengan memanfaatkan tanaman tanjung (Mimusops elengi L.) yang melimpah di Indonesia dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia dapat memperkuat dan membersihkan kotoran (plak) pada dinding pembuluh darah. Hal tersebut disebabkan tanaman tanjung (Mimusops elengi L.) memiliki senyawa aktif berupa katekin yang dipercaya memiliki aktivitas antikolesterol.
Pada penelitian ini, aktivitas antikolesterol dari ekstrak daun tanjung (Mimusops elengi L.) dalam air akan diuji secara in vivo di dalam tubuh mencit (Mus musculus L.) galur DDY. Pengujian aktivitas antikolesterol dilakukan terhadap 6 kelompok hewan uji mencit (Mus musculus L.) galur DDY yang terdiri dari kelompok kontrol normal (tanpa perlakuan), kontrol positif (atorvastatin 2,6 mg/kg BB), kontrol negatif (diinduksi kolesterol dan diberi pakan standar) dan tiga ekstrak dengan dosis 0,05 mL (rendah); 0,1 mL (sedang); dan 0,2 mL (tinggi).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak daun tanjung memiliki efek yang signifikan terhadap penurunan total kolesterol pada mencit, dimana semakin tinggi dosis ekstrak yang diberikan, akan memberikan penurunan kolesterol yang tinggi pula. Dengan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun tanjung (Mimusops elengi L.) dapat digunakan sebagai obat penurun kolesterol.

High cholesterol level in blood is one of deathly cardiovascular disease?s causes which is triggered by accumulation of cholesterol patching in blood vessels through heart. Using synthetic medicine to decrease cholesterol has several side effect. However, there is another way to resolve problem of excess cholesterol, that is by using tanjung (Mimusops elengi L.) which abundant in Indonesia and Indonesian people believe that it can strengthen and clean plaque in blood vessels wall. It is caused tanjung (Mimusops elengi L.) has active compound such as catechin which is believed has anticholesterol activity.
In this study, anticholesterol activity of tanjung (Mimusops elengi L.) leaf extract in the water will be tested by in vivo method in the body of mice (Mus musculus L.) DDY-strain. Anticholesterol activity tested did to 6 group of mice (Mus musculus L.) DDY-strain consisting of normal control (wiithout treatment), positive control (atorvastatin 2.6 mg/kg BB), negative control (only induced by cholesterol and standard feed), and three groups of dose, that is 0.05 mL (low dose), 0.1 mL (mid dose), and 0.2 mL (high dose).
The result showed that tanjung (Mimusops elengi L.) leaf extract has significant effect to decrease total cholesterol level of mice, more extract given to mice, it will give higher cholesterol decreasing. In this study, can conclude that tanjung (Mimusops elengi L.) leaf extract can be used as choleterol decreasing medicine.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>