Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cooper, R.
London : Butterworth, 1971
616.8 COO e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins, 2014
616.804 7 CUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Payommai, Tanaporn
"Electroencephalography (EEG) is recording of the electrical signals on the scalp. These signals come from sources of activity within the brain; however it can be difficult to determine where the sources originate from just by looking at the signals. Through signal processing, these EEG signals can be analyzed and displayed as more useful information. This research explored the evolution of EEG (Brain-waves) topography. The aim of this research was to extract the origins of brain-waves within the brain from EEG data and develop an algorithm to analyze and display this information. This was done in the MATLAB environment by creating: a working software to display and pre-process multichannel EEG data; software/algorithms that could localize sources of EEG within the brain; and a clinician-friendly GUI block. Neural networks are a supervised machine learning technique that can be used to train a system based on previously seen data. Using this approach, it is possible to accurately extract signal positions within the brain."
[Place of publication not identified]: Valaya Alongkorn Rajabhat University under the Royal Patronage. Faculty of Industrial Technology, 2017
500 TIJST 22:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Amala Syawalia Adriant
"

Elektroensefalografi (EEG), sebagai metode rekaman neurofisiologis yang telah dimanfaatkan secara luas, terutama dalam penelitian dasar tentang fungsi otak dan pemantauan pasien dengan gangguan neurologis. serta sistem Brain Computer Interface (BCI) untuk menerjemahkan sinyal menjadi perintah atau fungsi tertentu. Dalam perekaman sinyal EEG, terdapat tantangan interferensi dan noise akibat amplitudo sinyal yang sangat kecil (mikrovolt [V]) dan frekuensi rendah. Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan elektroda aktif sebagai solusi untuk menguatkan sinyal EEG sehingga dapat meminimalisir noise yang mungkin ada. Elektroda aktif dirancang menggunakan filter aktif Sallen & Key orde 2 dengan respon butterworth menggunakan OPA378 sebagai operational amplifier dengan frekuensi cut-off 0 hingga 100 Hz. Untuk meminimalisir jumlah kabel, diterapkan operasi single-supply sehingga hanya 3 kabel yang diperlukan untuk mengoperasikan elektroda aktif. Prototype elektroda aktif diuji menggunakan EEG simulator NETECH MiniSim 330 dan direkam menggunakan ADS1299 PDK sebagai ADC dan Raspberry Pi 4 Model B untuk menyimpan file rekaman. Hasilnya, elektroda aktif mampu melakukan penguatan sinyal sebesar 22 kali dengan cukup stabil pada rentang frekuensi 20 hingga 100 Hz dengan error sebesar 3.53% dari target penguatan yang diinginkan.


Elektroensefalografi (EEG) is a widely used method for recording neurophysiological signals, primarily for research on brain functions and monitoring patients with neurological disorders. The development of active electrodes is being explored as a solution to improve the quality of EEG signals, which are characterized by very low amplitude (microvolts [μV]) and low frequency. The active electrode is designed using Sallen & Key filter or Butterworth filter with OPA378 as the operational amplifier with a cut-off frequency range of 0 Hz to 100 Hz. To minimize the number of wires, single-supply operation is applied, requiring only three wires to operate the active electrode. The prototype of the active electrode was tested using a NETECH MiniSim 330 EEG simulator and recorded using an ADS1299 PDK as an ADC and a Raspberry Pi 4 Model B to save the recorded file. The results show that active electrodes can provide signal attenuation up to 22 times with sufficient stability in the 20 Hz to 100 Hz frequency range, with an error of 3.35% from the expected

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Arif
"Dalam penelitian ini, telah dibuat sebuah sistem akuisisi data 32-channel berbasis Field Programmable Gate Array FPGA untuk mengakuisisi dan memroses sinyal Electroencephalography EEG . Sistem akuisisi data yang dibangun menggunakan board PYNQZ1, dengan Xilinx ZYNQ XC7Z20-1CLG400C All Programmable System-on-Chip APSoCs yang dapat memberikan sebuah sistem tertanam dengan performa tinggi, karena memiliki kombinasi antara fleksibilitas serta versatility dari programmable logic PL dengan prosesor embedded atau programmable system PS dengan kecepatan tinggi. Sebagai pusat dari sistem akuisisi data yang dibangun, FPGA menerima, memproses, dan menyimpan data dari Front-End Analog to Digital Converter ADC ADS1299EEG-FE. Komunikasi data yang digunakan dalam sistem akuisisi data yang dibangun adalah Serial Peripheral Interface SPI dengan konfigurasi daisy-chain. Untuk bagian pemrosesan sinyal, penulis mengimplementasikan filter bandpass Butterworth dengan orde 5 dan Fast Fourier Transform FFT pada overlay dari PYNQ-Z1. Overlay merupakan desain FPGA yang dapat dikonfigurasi sehingga menghubungkan PS pada ZYNQ dengan PL, memberikan penulis kemampuan untuk mengendalikan secara langsung platform hardware memanfaatkan Python pada PS. Rerata dari error akurasi yang didapatkan dari hasil validasi adalah 1.34 dan kriteria performa Total Harmonic Distortion THD menghasilkan 0.0091 , dengan memanfaatkan NETECH MiniSIM EEG Simulator 330. Perbandingan dari sistem akuisisi data dengan Neurostyle NS-EEG-D1 System yang mengambil data EEG yang sama menghasilkan parameter korelasi gradien dengan 0.9818, y-intercept dengan -0.1803, dan R2 dengan 0.9742 berdasarkan analisis least square. Parameter tersebut memperlihatkan sistem akusisi data yang telah dibangun cukup, jika tidak setara, dengan sistem akuisisi data komersil dengan standar medis, yaitu Neurostyle NS-EEG-D1 System, karena dapat memastikan dan mempertahankan akurasi dengan konfigurasi frekuensi sampling yang lebih tinggi.

This study proposes a novel Field Programmable Gate Array FPGA based 32 channel data acquisition system to acquire and process Electroencephalography EEG signal. The data acquisition system is utilizing PYNQ Z1 board, which is equipped with a Xilinx ZYNQ XC7Z020 1CLG400C All Programmable SoC APSoCs that can offer high performance embedded system because of the combination between the flexibility and versatility of the programmable logic PL and the high speed embedded processor or programmable system PS . As the core of the data acquisition system, the FPGA collect, process, and store the data based on Front End Analog to Digital Converter ADC ADS1299EEG FE. The communication protocol used in the data acquisition system is Serial Peripheral Interface SPI with daisy chain configuration. For the signal processing part, we implement a 5th order Butterworth bandpass filter and Fast Fourier Transform FFT directly on the PYNQ Z1 rsquo s overlay. The overlay are configurable FPGA design that extend the system from the PS of the ZYNQ to the PL, enabling us to control directly the hardware platform using Python running in the PS. The mean accuracy error obtained from validation result of the developed system is 1.34 and the Total Harmonic Distortion THD performance criterion resulting in 0.0091 , both of them validated with NETECH MiniSIM EEG Simulator 330. The comparison between the developed system with Neurostyle NS EEG D1 System acquiring the same EEG data shows correlation parameter gradient of 0.9818, y intercept with 0.1803, and R2 of 0.9742 based on the least square analysis. The parameter above indicates that the developed system is adequate enough, if not on a par, with the commercialized, medical grade EEG data acquisition system Neurostyle NS EEG D1 as it can assure and maintain accuracy with higher sampling frequency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Amardiyanto
"ABSTRAK
Latar Belakang: Mayoritas anak dengan HIV memiliki masalah fungsi susunan saraf pusat SSP dan neurokognitif walaupun telah mendapatkan ARV. Gangguan fungsi SSP dan neurokognitif perlu dimonitor secara jangka panjang. Tujuan: Mengetahui perubahan IQ dan gambaran EEG pada pasien HIV anak yang telah memperoleh ARV. Metode: Penelitian kohort retrospektif pada 63 anak dengan HIV berusia 7-17 tahun yang telah memperoleh ARV pasca follow-up dalam 3 tahun dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM . Dilakukan anamnesis, tes IQ, dan EEG. Selanjutnya, dinilai perubahan proporsi IQ dan EEG serta hubungan perubahan IQ dengan stadium klinis HIV, penyakit infeksi SSP, jenis ARV, keteraturan minum ARV, dan jenis sekolah. Hasil: Perubahan proporsi IQ normal menjadi abnormal pada verbal scale, performance, dan full-scale adalah 13 20,6 subyek p=0,002 , 12 19 subyek p=0,035 , dan 10 15,9 subyek p=0,039 . Perubahan proporsi verbal, performance, dan full-scale IQ tidak berhubungan dengan stadium HIV, infeksi SSP, keteraturan minum ARV, dan tipe sekolah. Perubahan proporsi EEG normal menjadi abnormal sebanyak 19 subyek 30,2 p=0,003 . Simpulan: Obat anti retroviral jangka panjang tidak memperbaiki IQ dan gambaran EEG pada pasien HIV anak.

ABSTRACT
Background: A majority of HIV-infected children are dealing with central nervous system CNS dysfunction and neurocognitive disorder. CNS dysfunction and neurocognitive disorder need to be monitored in the long-term. Objective: To identify altered IQ and EEG activity in HIV-infected children who had received ARV treatment. Methods: A retrospective cohort study in HIV-infected children aged 7 to 17 years who had received ARV and had 3-year follow up was conducted in Cipto Mangunkusumo Hospital CMH . History taking, IQ test, and EEG was performed. We evaluated changes in IQ proportion, EEG activity and the correlation between altered IQ and HIV infection stages, CNS infection, ARV type, medication adherence and school type. Results: There was an altered proportion of IQ score from normal into abnormal for verbal scale, performance and full scale scores, which occurred in 13 20.6 subjects p=0.002 , 12 19 subjects p=0.035 , and 10 15.9 subjects p=0.039 , respectively; The altered IQ proportion had no correlation with HIV infection stages, CNS infection, medication adherence and school type. The altered proportion of EEG activity was found in 19 30.2 subjects p=0.003 . Conclusion: Long-term ARV does not improve the IQ score and EEG activity in HIV-infected children.
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Permana
"ABSTRAK
Permasalhan yang sering dihadapi oleh pilot saaat mengoperasikan instrumen kokpit adalah ketidaksesuaian pelekatan instrumen pada kokpit. Hal ini dapat menghambat kinerja pilot dan berpotensi mengakibatkan kesalahan, baik kesalaahn dalam pengenalan ataupun dalam melakukan tugas. Desain kokpit yang ergonomis akan mendukung aksebilitas dan performa pilot dalam melakukan pekerjaanya. Desain instrumen kokpit pesawat juga harus dibuat dengan berfokus pada pengguna (user-centered design). Tujuanya dari penelitian ini adalah u8ntuk mengevalusa desain instumen kokpit pesawat dari aspek ergonomi untuk mendukung kenyamanan pilot dalam mengoperasikan instrumen kokpit."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2019
355 JIPHAN 5:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Fatmawati
"Telah dirancang prototype motor imagery dengan memanfaatkan perintah sinyal otak yang dihasilkan oleh Electroencephalography EEG . Sinyal EEG digunakan untuk memberikan informasi sinyal motorik. Bentuk unik dari sinyal EEG menggambarkan perintah untuk menggerakkan lengan. Pada kondisi lumpuh sekalipun, informasi motorik pada sinyal EEG masih akan ditemukan saat seseorang membayangkan menggerakkan lengannya.
Dalam penelitian ini informasi motorik pada sinyal EEG digunakan sebagai umpan balik dengan menggabungkan 4 elektrode input F3, F4, FC5, FC6 . Akuisisi sinyal EEG menggunakan Emotiv EPOC portable. Probabilistic Neural Network PNN berfungsi sebagai pemrosesan sinyal. Fungsi ini digunakan untuk pengenalan sinyal motor imagery membayangkan gerakan lengan tangan . Karakteristik komputasi yang dilakukan oleh PNN secara parallel mampu mempersingkat waktu pemrosesan sinyal.
Hasil pengolahan PNN adalah power maksimum sinyal mu, Power maksimum sinyal beta, frekuensi mu dan frekuensi beta. Kombinasi keempat fitur ini memberikan nilai akurasi yang cukup tinggi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa akurasi untuk training rata-rata adalah 85,49 - 91,32 sedangkan nilai untuk testing 82,6 - 87,6 . Alat terapi yang digunakan nBETTER Upper Limb Feedback. Alat terapi akan aktif, bila nilai testing sinyal EEG lebih besar dari 80 . Ke depan, prototype motor imagery ini dapat dikembangkan sebagai alat terapi pasien stroke yang mampu mengurangi ketergantungan pada seorang fisioterapis saat proses terapi.

A modeling arms post stroke therapy used command brain signals generated by Electroencephalography EEG has been designed. EEG signals used to provide motorics information. The unique form of signal EEG describe commands to move the limbs. On condition paralyzed, motorics information on the EEG signals will still be found when someone tried to move his limbs.
In this research, we aim used the motorics information on the EEG signals as neuro feedback with combine 4 input electrode F3, F4, FC5, FC6. EEG signal acquisition using the Emotiv EPOC portable. Probabilistic Neural Network PNN function as signal processing. This function was applied to the recognition research of motor imagery EEG signals imagining arms movement . The parallel computing characteristic of PNN not only improved the generation ability for network, but also shorted the operation time.
The result of PNN are maximum mu power, maximum beta power, mu frequency and beta frequency that provided value to calculate classification accuracy. The experimental results show that the accuracy for training on average is 85.49 91.32 while the value for testing is 82.6 87.6. Therapy tool used nBETTER Upper Limb Feedback. The therapeutic tool will be active, when the value of the EEG signal testing is greater than 80. In the future, this modeling post stroke therapy can be reduced dependency from physiotherapist.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Lestari
"Thalassemia merupakan salah satu kelainan genetik paling umum di seluruh dunia. Tanpa managemen yang adekuat, komplikasi akan terjadi pada berbagai organ, termasuk sistem saraf. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan proporsi abnormalitas Brain Auditory Evoked Potentials (BAEP), elektroensefalografi (EEG), dan elektroneurografi (ENG) pada anak thalassemia mayor dan hubungannya dengan faktor risiko terkait. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang deskriptif analitik yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan Rumah Sakit M Djamil (RSMDJ) Padang. Kriteria inklusi adalah anak thalassemia mayor berusia 12-18 tahun yang kontrol teratur minimal dalam 1 tahun terakhir. Pasien dengan epilepsi, palsi serebral, gangguan pendengaran, dan gangguan neurodevelopmental dikeluarkan dari penelitian. Pemeriksaan BAEP, EEG, dan ENG dilakukan pada semua subyek dan diinterpretasikan oleh konsultan neuropediatri. Dilakukan pencatatan usia onset, durasi transfusi, rerata hemoglobin (Hb) pra-transfusi, kadar feritin serum, saturasi feritin, dan kepatuhan konsumsi obat kelasi besi. Hubungan antar variabel dinilai menggunakan analisis bivariat dengan nilai p < 0,05 dikatakan bermakna. Hasil: Sebanyak 64 anak dengan rerata usia 15,1 tahun memenuhi kriteria penelitian, terdiri atas 29 anak laki-laki dan 35 anak perempuan. Rerata Hb pra transfusi, kadar feritin serum, dan saturasi transferin berturut-turut adalah 8,36 g/dL, 4495,3 ng/mL, dan 87,3%. Abnormalitas EEG ditemukan pada 28 (43,8%) subyek dan berhubungan bermakna dengan rerata Hb pra-transfusi < 9 g/dL (p=0,011, rasio prevalensi 3,014, interval kepercayaan 1,04-8,71). Abnormalitas BAEP ditemukan pada 4 (4,6%) subyek dan berhubungan bermakna dengan kadar feritin serum yang lebih tinggi (p=0,007). Hasil ENG abnormal hanya ditemukan pada 1 orang subyek. Tidak terdapat hubungan antara faktor risisko lainnya dengan masing-masing pemeriksaan neurofisiologi. Kesimpulan: Abnormalitas EEG ditemukan pada 43,8% anak thalassemia mayor dan berhubungan dengan rerata Hb pra-transfusi <9 g/dL, sedangkan abnormalitas BAEP ditemukan pada 4% subyek dan berhubungan dengan kadar feritin serum yang lebih tinggi.

Thalassemia is among the most common genetic disorders worldwide. Without adequate management, complications occur in various organs as well as neurology system. The aim of the study was to determine the proportion of abnormal electroencephalography, brain auditory evoked potentials (BAEP), and nerve conduction study (NCS) in children with thalassemia major and its association with related risk factors. Methods: This was a descriptive-analytic cross sectional study conducted in Cipto Mangunkusumo Hospital and M Djamil Hospital in January to March 2019 All children with thalassemia major aged 12 to 18 years were eligible for the study. Children with epilepsy, palsy cerebral, hearing disorder, or neurodevelopmental problems were excluded. Electroencephalography, BAEP, and NCS were performed in all subjects. Age of onset, transfusion duration, mean pre-transfusion hemoglobin, serum ferritin, transferrin saturation, and compliance to chelating agents therapy were recorded. Bivariate analysis was performed to determine the relationsip between variables with p < 0,05 was considered significant. Results: As many as 64 children with mean age 15,1 years fulfilled the study criteria during the study period, consisting of 29 boys and 35 girls. Mean pre-transfusion hemoglobin, serum ferritin, and transferrin saturation was 8,36 g/dL, 4495,3 ng/mL, and 87,3% respectively. Abnormal EEG was found in 28 (43,8%) subjects and significantly associated with mean Hb below 9 g/dL (p = 0,011; prevalence ratio 3,014; confidence interval 1,04 - 8,71). Abnormal BAEP was found in 4 (4,6%) subjects and significantly associated with higher serum ferritin (p=0,007). Only 1 subject showed abnormal NCS. No association was found between other risk factors with each neurophysiology study. Conclusion: Abnormal EEG was found in 43,8% thalassemia major children and significantly associated with lower pre-transfusion hemoglobin level. Abnormal BAEP was found in 4% subjects and significantly associated with higher serum ferritin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valda Aqila Afranovka
"Ada sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, jumlah kecelakaan lalu lintasnya terbilang tinggi dan cenderung terus meningkat setiap tahunnya menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Faktor manusia seringkali ditetapkan sebagai faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan. Pada manusia, kelelahan dianggap sebagai penyebab utama kecelakaan transportasi dengan salah satu indikatornya adalah rasa kantuk. Langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah meningkatnya tingkat kantuk yang dialami oleh pengemudi salah satunya adalah dengan mengatur suhu ruang kemudi. Suhu lingkungan kerja memberikan kontribusi yang besar terhadap tingkat kelelahan. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rentang suhu optimal untuk mengurangi tingkat kantuk pengendara guna mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Electroencephalography (EEG) untuk pengukuran secara objektif dan Karolinska Sleepiness Scale (KSS) untuk pengukuran secara subjektif. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif untuk mencegah serta mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan lalu lintas.

There are about 1.3 million people die from traffic accidents every year worldwide. In Indonesia itself, the number of traffic accidents is fairly high and tends to increase every year according to data from Badan Pusat Statistik (BPS). The human faktor is often determined as the main faktor causing accidents. In humans, fatigue is considered the main cause of transportation accidents with one of the indicators being drowsiness. One of the steps that can be taken to prevent the driver from increasing the level of sleepiness experienced by the driver is to regulate the temperature inside the vehicle. The temperature of the working environment contributes greatly to the level of fatigue. Therefore, this study was conducted to determine the optimal temperature range to reduce the level of sleepiness of drivers in order to reduce the rate of traffic accidents in Indonesia. The method used in this research is Electroencephalography (EEG) for objective measurement and Karolinska Sleepiness Scale (KSS) for subjective measurement. The results of this study are expected to be used as an alternative to prevent and reduce the rate of traffic accidents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>