Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda Aprileny
Abstrak :
Sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia yang semakin mengarah pada globalisasi maka perlu dipersiapkan berbagai upaya dan kebijakan untuk menghadapi persaingan global ini. Hubungan saling ketergantungan dalam sistem perekonomian menyebabkan sistem ekonomi nasional cenderung menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi global. Terkait perdagangan dalam globalisasi ekonomi, khususnya Indonesia maka kebijakan perdagangan dalam periode memasuki era lepas landas diarahkan pada penciptaan dan pemantapan kerangka landasan perdagangan yaitu dengan meningkatkan efisiensi perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri. Perdagangan luar negeri yang menyangkut ekspor dan impor sangat penting peranannya dalam perekonomian Indonesia. Devisa yang diperoleh dari ekspor merupakan sumber biaya pembangunan, dikarenakan peningkatan penerimaan devisa dari ekspor akan ikut meringankan beban neraca perdagangan. Sebagai salah satu contoh bagian dari industri manufaktur yang cukup mempunyai potensi dalam peningkatan devisa negara, adalah industri elektronika. Industri elektronika masih merupakan industri yang sifatnya dualistik dengan memberikan perlakuan yang berbeda antara kegiatan yang berorientasi ekspor, yang didominasi perusahaan multinasional, dan kegiatan yang berorientasi pada pasar domestik yang dilakukan oleh produsen dalam negeri. Dari hasil analisis yang dilakukan maka berdasarkan perkembangan neraca perdagangan ekspor industri elektronika Indonesia terhadap negara mitra dagang Indonesia menunjukkan bahwa krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia ternyata membawa dampak positif secara umum terhadap perkembangan ekspor bagi negara Indonesia, khususnya komoditas produk elektronika SITC 76 dimana pada saat itu justru mengalami kenaikan di tahun 1998. Sehingga pada masa krisis ekonomi tersebut menjadi surplus perdagangan yang tertinggi sepanjang 18 tahun tersebut. Hasil analisis dengan menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA), dari penelitian yang dilakukan pada produk elektronika Indonesia seperti televisi, radio, alat penerima gambar/suara serta alat telekomunikasi dan bagian menunjukkan bahwa daya saing Indonesia di pasar internasional untuk ekspor radio dan peralatan penerima gambar/suara (SITC 762 & 763) secara signifikan sangat kuat. Secara umum hasil dari model regresi berganda menunjukkan bahwa dummy kebijakan dari proxy struktur poia kepemilikan dalam industri elektronika (D2), investasi murni asing (D3), dan keringan bea masuk bahan Baku & penolong impor (D4) serta terjadinya krisis ekonomi & moneter di Indonesia (DI.) belum signifikan dalam analisis kinerja ekspor rid elektronika Indonesia pada kriteria ekonometrika di tingkat kesalahan (o) 5%. Hasil, penelitian yang juga diperoleh dari model regresi berganda menjelaskan bahwa nilai ekspor televisi Indonesia secara signifikan hanya dipengaruhi oleh produk domestik bruto riil negara Singapura, sebagai bentuk persamaan terbaik dari model televisi Indonesia. Sedangkan nilai ekspor radio Indonesia ternyata secara signifikan hanya dipengaruhi oleh produk domestik bruto riil negara Singapura, sebagai bentuk persamaan terbaik dari model radio Indonesia. Bentuk persamaan terbaik dari model alat penerima gambar/suara Indonesia, menunjukkan bahwa nilai ekspor produk alat penerima gambar/suara Indonesia secara signifikan hanya dipengaruhi oleh produk domestik bruto riil negara Singapura. Kemudian sebagai bentuk persamaan terbaik dari model alat telekomunikasi & bagian Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh nilai tukar rill efektif negara Singapura. Sehingga secara umum model regresi berganda, nilai ekspor produk elektronika Indonesia (SITC 76) secara signifikan hanya dipengaruhi oleh produk domestik bruto riil Singapura.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T17068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Muhammad Alam
Abstrak :
PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang elektronik dengan produk berupa pengeras suara untuk sarana publik. Upah Minimum Kota (UMK) khususnya untuk kota Depok terus mengalami peningkatan. Besarnya jumlah serapan tenaga kerja di sektor Industri memiliki dampak yang cukup besar terhadap perusahaan, sehingga Perusahaan mempertimbangkan untuk merelokasi Pabrik untuk mengurangi biaya produksi, PT. X berencana untuk memindahkan Pabrik ke daerah dengan tingkat UMK yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan rencana relokasi Pabrik PT. X dengan mempertimbangkan aspek-aspek kelayakan seperti nilai kini bersih (Net Present Value), tingkat pengembalian internal (Internal Rate Return) dan jangka waktu pengembalian (Payback Period). Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek layak untuk dilaksanakan dengan nilai kini bersih lebih dari 0, tingkat pengembalian internal lebih dari biaya modal, dan jangka waktu pengembalian kurang dari jangka waktu pengembalian yang dipersyaratkan. Analisis sensitivitas menunjukan apabila initial outlay mengalami peningkatan sebesar 392,75%, tingkat pertumbuhan penjualan sebesar -13,61% dan tingkat kenaikan gaji 25% maka nilai kini bersih atas proyek relokasi sama dengan 0. ...... PT. X is a company focus in the electronics industry with public address system products. city minimum wage especially for the city of Depok continues to increase. The large number of labor absorption in the Industrial sector has a significant impact on the company, the company is considering relocating its plant to reduce production costs, PT. X plans relocate its plant to areas with lower levels of city minimum wage. This thesis purpose is to assess the feasibility plant relocation of PT. X by considering aspects of feasibility such as NPV, IRR and Payback Period. The results of this study indicate that the project is feasible to be implemented with NPV more than 0, IRR more than WACC, and Payback Period less than management’s project duration. The sensitivity analysis shows that if the initial outlay variable has increased to 392,75%, sales growth increased -13,61% and the salary rate increased 25% then the NPV on the relocation project is 0.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mudrajad Kuncoro
Abstrak :
Studi ini mempelajari peranan industri elektronika di Indonesia. Kontribusi industri elektronika dijelaskan dengan menggunakan analisis struktur dan kinerja. Berbeda dengan studi-studi terdahuli yang mengabaikan dimensi spasial dari kegiatan ekonomi, studi ini memasukkan sejumlah kandungan empiris yang sangat dibutuhkan ke dalam elektronika dalam konteks transformasi industri Indonesia saat ini. hasil studi menemukan bahwa struktur industri elektronika di Indonesia memiliki karakteristik oligopoli. Struktur industri seperti ini memiliki dampak buruk terhadap kinerja industri elektronika. Analisis klustre menunjukkan bawha industri elektronika di Indonesia mengelompok secara dominan di Batam EIA dan Bandung EIA. Studi ini juga mengusulkan agar pembangaunan kluster industri elektronikan sebaiknya dilakukan di Jabotabek EIA dan Medan EIA.
2005
JUKE-1-2-Des2005-135
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Mahrudi
Abstrak :
ABTRAK
Dalam tesis ini saya akan menunjukkan bahwa achievement, success, dan adaptive sebagai nilai-nilai budaya Amerika merupakan tindakan dalam pandangan hidup (world view) bangsa Amerika yang berorientasi kepada berfikir kedepan (thinking ahead), menjadi pedoman dalam menilai dan untuk menjadi lebih baik yang interinsik dalam kehidupan sehari-hari bangsa Amerika. Kemudian dengan nilai-nilai budaya tersebut yang tercermin dalam General Electric (GE) dapat melahirkan transformasi manajemen korporasi multinasional GE. Hal tersebut yang akhirnya dapat memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu manajemen serta keberhasilan korporasi (multinasional) Amerika di akhir penghujung abad ke 20 ini dan abad ke 21 nantinya, khususnya setelah mengalami krisis kemunduran di tahun 1970-GO an karena persaingan pasar di dalam dan di luar negeri yang mematikan perusahaan-perusahaan besar Amerika.

General Electric didirikan oleh Thomas Edison di tahun 1887. Di tahun 1919 GE pernah membantu mendirikan Radio Corporation Amerika (RCA) yang akhirnya tujuh tahun kemudian berubah namanya menjadi NBC radio network dan GE menjadi sebagian pemiliknya. Namun persekutuan ini berakhir di tahun 1933 karena Federal Court memaksa GE untuk melepaskannya. Di tahun 1950-60 an kedua perusahaan ini pernah menjadi buah bibir pembicaraan rumah tangga karena produk yang dihasilkannya. Konsumen mengenal GE (yang bergerak dibidang communication, space technology, dan electronic industry) dengan produk light bulbs dan refrigeratornya. Sedangkan RCA (yang bergerak dalam bidang bisnis defense electronics, consumer electronics, satellites) terkenal dengan program TV dan Rekaman Elvis Presley. Di pertengahan tahun 1980-an kedua perusahaan raksasa ini kembali bergabung dan menjadi merger. GE dengan 300 ribu orang karyawan dengan omset penjualannya sebesar $ 275 billion dan tergolong sebagai perusahaan industri besar nomor tujuh di Amerika Serikat waktu itu. Sedangkan RCA dengan 106 ribu karyawannya memiliki omset penjualan sebesar $ 10.11 billion dan merupakan perusahaan jasa nomor dua di Amerika Serikat. Maka dengan demikian bertambah kuatlah GE dengan adanya marger ini.


Jack Welch meraih PhD degree dalamh chemical Engineer tahun 1960 dari University of Illonois. Dan sebelumnya master degree dalam engineering dari universitas yang sama pula, di tahun 1960 sebagai process chemical engineering di bidang Polyphenolin Oxide (PPO). Beberapa tahun kemudian ia menjadi seorang Process Development Project Leader yang mengembangkan PPO menjadi Noryl yang menjadi bisnis komersial dan akhirnya menjadi manajer Polymer Products Manufacturing di tahun 1963. Tabun 1977 ia menjadi Sector Executive.

Sejak Jack Welch memasuki dan menjadi CEO (Chief Executive Officer) di GE di tahun 1981 ia adalah seorang CEO yang paling berhasil dari sejak berdirinya GE?
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najmi Nurul Febrifiani
Abstrak :

Industri elektronik merupakan salah satu sektor terbesar yang berkontribusi terhadap PDB Indonesia dan diproyeksikan kebutuhan elektronik oleh masyarakat dunia akan terus meningkat. Hasil limbah elektronik di Indonesia semakin meningkat yang diperkirakan akan meningkat sebesar 39% di tahun 2030. Limbah elektronik termasuk sampah B3 yang memberikan dampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan. Umumnya industri saat ini masih menggunakan model ekonomi linear yang mana tidak memperhatikan terhadap sisi lingkungan, sehingga industri khususnya sektor elektronik membutuhkan model ekonomi sirkular yang dapat memberikan manfaat terhadap sisi lingkungan, sosial dan ekonomi.  Penelitian ini bertujuan mengevaluasi faktor pendorong dan penghambat kunci implementasi konsep ekonomi sirkular pada industri elektronik di Indonesia serta menyusun struktur hirarki hubungan antarfaktor dengan metode Interpretive Structural Modelling (ISM). Dari 25 faktor pendorong diperoleh faktor kunci yaitu instrumen hukum yang terintegrasi dan regulasi dan standarisasi (ISO 14001); dan 23 faktor penghambat diperoleh faktor kunci yaitu biaya investasi yang tinggi. Faktor- faktor kunci ini akan menjadi perhatian utama bagi para pemangku kepentingan untuk memudahkan pengambilan keputusan, khususnya pihak industri dan pemerintah dalam upaya mengoptimalkan dan memaksimalkan transisi implementasi konsep ekonomi sirkular khususnya sektor elektronik di Indonesia. ......The electronics industry is one of the largest sectors contributing to Indonesia's GDP and it is projected that the demand for electronics by the world community will continue to increase. E-waste generation in Indonesia is increasing and is expected to increase by 39% by 2030. E-waste is a type of hazardous waste that has a negative impact on health and the environment. Generally, the industry is currently still using a linear economic model which does not pay attention to the environmental side, so the industry, especially the electronics sector, needs a circular economy model that can provide benefits to the environmental, social, and economic sides. This study aims to evaluate the key drivers and barriers to the implementation of the circular economy concept in the electronics industry in Indonesia and develop a hierarchical structure of relationships between factors using the Interpretive Structural Modelling (ISM) method. From 25 drivers, the key factors are integrated legal instruments and regulation and standardization (ISO 14001); and from 23 barriers, the key factor is high investment cost. These key factors will be the main concern or priority for stakeholders to facilitate decision-making, especially the industry and government to optimize and maximize the transition to the implementation of the circular economy concept, especially the electronics sector in Indonesia.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library