Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Athaya Nur Fitri
"Museum anak merupakan salah satu wadah nonformal bagi anak untuk mendapatkan informasi. Dalam proses penyampaian informasi tersebut, diperlukan media komunikasi yang tepat berupa elemen visual yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak sebagai pengunjung museum. Penerapan elemen visual yang sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif anak menjadi faktor utama dalam menarik perhatian anak untuk dapat belajar dan mengolah informasi dengan maksimal. Pada tulisan ini, penulis memfokuskan pembahasan pada elemen visual dalam museum anak berupa warna, bentuk, grafis, dan teks yang baik digunakan untuk anak yang berada pada tahap praoperasional dan operasional konkret. Studi kasus dilakukan pada Museum PP-IPTEK dan ruang pamer Create! Hopscotch for Geniuses oleh teamLab yang merupakan ruang pamer yang menargetkan anak sebagai pengunjung utamanya. Pengambilan data untuk melengkapi kajian ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung ke Museum IPTEK dan melalui laman resmi ruang pamer Create! Hopscotch for Geniuses oleh teamLab. Kedua museum atau ruang pamer tersebut kemudian dikaji berdasarkan literatur kemudian dikomparasikan. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa elemen visual berupa warna primer, bentuk geometri dasar, grafis yang menyenangkan serta familiar bagi anak, dan teks dengan ukuran besar dan bentuk bulat merupakan jenis media komunikasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak tahap praoperasional dan operasional konkret.

Children's Museum is a non-formal forum for children to get information. In the process of delivering this information, it is necessary to have the right communication media in the form of visual elements that are in accordance with the stages of child development as museum visitors. The application of visual elements in accordance with the stages of children's cognitive development is the main factor in attracting children's attention to be able to learn and process information optimally. In this paper, the author focuses on the discussion of visual elements in the children's museum in the form of colors, shapes, graphics, and text that are good for children who are in the preoperational and concrete operational stages. The case study was conducted at the PP-IPTEK Museum and the Create! Hopscotch for Geniuses by teamLab which is an exhibition that targets children as its main visitors. Data collection to complete this study was carried out by direct observation and interviews to the Science and Technology Museum and through the official website of the Create! Hopscotch for Geniuses by teamLab. The two museums or exhibition rooms are then reviewed based on the literature and then compared. The results of the analysis show that visual elements in the form of primary colors, basic geometric shapes, graphics that are fun and familiar to children, and text with large sizes and round shapes are types of communication media that are suitable for the preoperational and concrete operational stages of child development. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Arief Kurniawan
"Dewasa ini tidak dipungkiri bahwa media sosial menjadi perantara untuk menghubungkan penggunanya dengan segala bentuk penyampaian informasi yang diberikan. Begitu juga dengan pencarian digital untuk tempat bersua atau yang kerap disebut tempat nongkrong dalam platform TikTok. Pencarian akan tempat ini bertujuan untuk menemukan lokasi yang tepat, baik untuk menikmati kesendirian ataupun berbincang dengan kerabat yang diinginkan. Pencarian yang dihasilkan menghadirkan berbagai tayangan yang memengaruhi persepsi penggunanya. Semakin lama menggali informasi terhadap tempat tersebut, maka semakin jelas juga bayangan akan tempat yang dituju. Akibatnya, tercipta sebuah karakteristik spasial dari elemen visual yang tanpa disadari mampu untuk memikat audiens berdasarkan apa yang ditangkap dan ditayangkan.

Social media has undoubtedly evolved into a conduit for connecting consumers with all information sources in the current day and age. The same goes for digital searches for meeting spots or what are often called as hangout on TikTok. The aim of this location search is to find a suitable spot where you may spend a considerable amount of time alone or interacting with preferred relatives. A wide range of impressions are shown in the resulting search, influencing the user's perspective. The more you research the location, the more precise your personal perception of it will be. This leads to the creation of a spatial characteristic in visual elements which, depending on what is caught and presented, can unintentionally attract the audience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alaina Kiandri Indrayadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna tanda-tanda berupa elemen visual dan elemen naratif cerita untuk mengetahui karakteristik tokoh-tokoh utama dalam anime Mahou Shoujo Madoka Magica. Teori yang digunakan adalah metode karakterisasi oleh James H. Pickering dan Jeffrey D. Hoeper dan teori semiotika oleh Charles Sanders Pierce yang berfokus pada klasifikasi objek, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pada setiap tokoh-tokoh utama dalam anime Mahou Shoujo Madoka Magica, baik dari elemen visual maupun elemen naratif, memiliki makna yang masing-masing berhubungan dengan cerita yang dialami tokoh-tokoh utama dan apa yang ingin disampaikan oleh penciptanya. Anime Mahou Shoujo Madoka Magica memanfaatkan tanda-tanda berupa elemen visual dan naratif untuk menggambarkan karakteristik tokoh-tokohnya dan memperkaya pengalaman naratif bagi penonton.

This study aims to identify the meaning of signs in the form of visual elements and narrative elements of the story to determine the characteristics of the main characters in the anime Mahou Shoujo Madoka Magica. Theories used in this research are characterization method by James H. Pickering and Jeffrey D. Hoeper and the semiotic theory by Charles Sanders Pierce which focuses on the classification of objects, namely icons, index, and symbols. The method used in this research is qualitative method. The results showed that the characteristics of each main character in the anime Mahou Shoujo Madoka Magica, both from visual elements and narrative elements, have meanings that each relate to the story experienced by the main characters and what the creators want to convey. The anime Mahou Shoujo Madoka Magica utilizes signs in the form of visual and narrative elements to describe the characteristics of its characters and enrich the narrative experience for the audience."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Ummul Khair
"Tulisan ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan peran PKL dalam ikut serta membentuk ruang publik dengan melihat pola visual ruang pedagang kaki lima pada konteks kota. Pedagang kaki lima sebagai sebagai inisiator terjadinya urban interior merupakan aktor dari suatu fenomena di ruang kota yang membawa keberagaman di ruang-ruang kota saat ini. Penelitian ini ingin melihat peran dan sumbangan ruang pedagang kaki lima dalam membentuk ruang-ruang kota. Untuk dapat melihat peran tersebut  digunakan pendekatan visual merchandising dengan elemen-elemennya yang lazim digunakan dalam perancangan interior.  Elemen ini berupa elemen dasar visual yaitu garis, warna dan prinsip pengelompokan. Penelitian ini mengungkap adanya peran dan hubungan komposisi tata letak pedagang kaki lima terhadap pembentukan ruang kota di Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dengan observasi , dan studi literatur.

This paper aims to describe the role of street vendors in participating in shaping public space by looking at the visual patterns of street vendor space in city relations. Street vendors as urban interior initiators are actors of a phenomenon in urban space that brings diversity in current urban spaces. This study wants to see the role and contribution of street vendors in designing urban space. To be able to see the role used related to visual merchandising with its elements that are commonly used in interior design. This element consists of visual basic elements namely lines, colors and grouping principle. This study revealed the role and relationship of street vendor layout to the formation of urban space on Jalan Sultan Alauddin, Makassar. This research uses qualitative methods, collects data by observation, and studies of literature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virania Syifa Mawar Dina
"

Skripsi ini membahas tentang hubungan part dan whole dalam membentuk pengalaman visual manusia ketika mengalami ruang secara tidak langsung, khususnya melalui gambar dari Instagram. Penulis mengidentifikasi part melalui pendekatan teori mengenai hubungan part dan whole, untuk melihat kecenderungan elemen spasial apa yang diambil dan dikomunikasikan pada media Instagram. Sedangkan pemahaman mengenai penyusunan whole didasarkan pada pendekatan persepsi visual dari Gestalt. Penulis mengidentifikasi part dan whole dengan mengamati unggahan pada akun Instagram pengunjung sebuah taman wisata alam dan situs resmi taman wisata tersbut. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa pada proses mengalami ruang secara visual di Instagram, kemampuan visual mata dalam menyeleksi lingkungan menjadi penting untuk memahami elemen mana pada lingkungan yang dianggap penting dan diambil atau elemen mana yang dihilangkan oleh manusia. Pada setiap part tersebut dapat terlihat sebuah hierarki informasi yang ingin ditunjukkan oleh manusia, yang kemudian disusun membentuk satu kesatuan (whole) melalui pengelompokan berdasarkan kesamaan, kedekatan dan kesinambungan menjadi satu informasi yang utuh.


This thesis discusses the relationship between part and whole in shaping human’s indirect visual experience of space, specifically through images on Instagram. Author identified parts through a theoretical approach to the relationship of parts and whole, to see the types of spatial elements that tend to be taken and communicated on Instagram. On the other hand, the understanding of the arrangement of whole is based on an approach to the visual perception of Gestalt. Author identified parts and whole by observing the Instagram posts that belong to the visitors of a nature park as well as the official site of the nature park in question. Based on the observation, author found that in the process of experiencing space visually on Instagram, the visual ability of the eye in selecting the environment is fundamental in understanding the types of elements in the environment that are considered significant and taken or even eliminated. Each part shows a hierarchy of information that humans try to communicate, which are then arranged to form a single unit (whole) through grouping based on similarity, proximity, and continuity into one whole information.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library