Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emha Ainun Nadjib, 1953-
Abstrak :
Mudah mengagumi, mudah menjatuhkan. Cepat mencintai dan dengan segera membenci. Viral secara instan, lalu menghilang dengan tiba-tiba. Entah mengapa, menebak isi hati manusia belakangan ini begitu sulit. Padahal, orang-orang dengan gegap gempita membagikan cerita kesehariannya pada ruang-ruang publik. Semua yang kita kira transparan dan nyata, bisa jadi semu belaka. Begitu sebaliknya. Keputusasaan manusia dalam menemukan apa yang sesungguhnya nyata di dunia mendorong Emha Ainun Nadjib menuliskan esai-esai dalam buku ini. Bahwa meskipun manusia gemar membongkar kepalsuan-kepalsuan, sejatinya ia sendiri tengah menutupi hatinya dengan kepalsuan yang lain.
Yogyakarta: Bentang, 2018
297.5 EMH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Nakhrowi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas pemikiran Emha Ainun Nadjib, salah seorang tokoh yang banyak dikenal sebagai budayawan, tentang kekuasaan dan demokrasi dalam esaiesainya. Skripsi ini mengambil periodisasi tahun 1983—1998. Tahun 1983adalah awal bagi Emha menerbitkan kumpulan esai-esainya, sedang 1998 adalah merupakan tahun dimana Presiden Soeharto dilengserkan. Skripsi ini menggunakan metode sejarah dengan melalui tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Emha dipengaruhi oleh kondisi rezim presiden Soeharto yang represif, namun ia tetap mendasarkannya pada kesadaran akal sehat dan hati nurani serta rasa kemanusiaan.
ABSTRACT
The focus of this study is Emha Ainun Nadjib’s thought, a person who well known as a budayawan,in the issues of power and democracy ini his essays. The period which it concern is between 1983—1998. In 1983 was the time when Emha published his first essays and 1998 was the time when president Soeharto overthrowned from his position. A Historical Method was using in this research, which it has heuristic, critics, interpretation and historiography. The results of this study shows that Emha’s thought in those issues was influenced by the repressiveness of President Soeharto era, but he still use common sense, conscious of conscience and the value of humanity as a basis of his action.
2014
S53547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library