Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ashma Nur Afifah
"Penggunaan peralatan komunikasi elektronik seperti telepon seluler dan internet cenderung membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah membantu remaja dalam berhubungan dengan teman, dan salah satu dampak negatif adalah cyberbullying. Salah satu penyebab terjadinya cyberbullying adalah empati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan empati dan komponen di dalamnya yaitu empati afektif dan empati kognitif dengan perilaku cyberbullying yang dilakukan oleh remaja yang menjadi siswa di Sekolah Menengah Atas. Partisipan penelitian ini terdiri dari 169 orang siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta yang terlibat dalam perilaku cyberbullying.
Empati diukur dengan menggunakan Basic Empathy Scale dari Joliffe dan Farrington (2006) dan perilaku cyberbullying diukur dengan Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) dari Topcu dan Erdur-Baker (2010) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi antara empati dengan perilaku cyberbullying yang diterima maupun dilakukan tidak signifikan. Hal ini dikarenakan ada faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh dan perlu diteliti lebih lanjut.

The increasing use of electronic gadgets such as handphone or internet has positive and negative effect. On the positive side it does help adolescence to communicate with their friends but one of negative effect is cyberbullying. One factor that correlates to cyberbullying behavior is empathy. The purpose of this study is to identify the correlation between empathy and its component, the affective empathy and cognitive empathy and cyberbullying behavior among adolescence in senior high school. The participants are 169 students in senior high school in Jakarta who do cyberbullying behavior.
Empathy is measured with Basic Empathy Scale by Joliffe and Farrington (2006) and cyberbullying behavior is measured with Revised Cyber Bullying Scale (RCBI) by Topcu and Erdur-Baker (2010) which has been adapted and modified in this study. The result indicates that the correlation is not significant because there are other factors that more contributes to cyberbullying behavior than empathy that need to be studied further.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidego Handaru Wicaksono
"Penelitian ini menggunakan metode korelasional untuk menggambarkan hubungan antara relasi orang tua-remaja dengan empati dan komponen-komponen empati, yakni empati afektif dan kognitif, pada remaja di masa Pandemi Covid-19. Relasi orang tua-remaja diukur menggunakan Parent-Adolescent Relationship Scale (Lippman et al., 2014). Empati dan komponennya diukur menggunakan Basic Empathy Scale (Joliffe & Farrington, 2006) yang sudah diterjemahkan. Partisipan merupakan 651 siswa-siswi SMA berusia 15-18 tahun. Perekrutan partisipan dilakukan secara daring melalui pihak-pihak sekolah secara resmi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara relasi orang tua-remaja dengan empati pada remaja (r = 0.074, p < 0.05, one tailed). Hasil tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pada kualitas relasi orang tua-remaja diikuti dengan kenaikan pada empati, begitu pula sebaliknya. Penelitian juga menunjukkan bahwa empati kognitif pada remaja berkorelasi signifikan dengan relasi orang tua-remaja (r = 0.039, p < 0.05, one tailed). Hasil tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pada kualitas relasi orang tua-remaja cenderung diikuti oleh peningkatan pada empati kognitif, begitu pula sebaliknya. Dari analisis Independent samples T-Test ditemukan hasil bahwa empati pada remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan pada remaja laki-laki. Sementara remaja laki-laki mempersepsikan relasi orang tua-remaja lebih baik dibandingkan remaja perempuan.

This research used correlational methods in order to describe the correlation between parent-adolescent relationship and empathy with its components on adolescents in times of Covid-19 Pandemic. Parent-adolescent relationship are measured with Parent-Adolescent Relationship Scale (Lippman et al., 2014). Empathy and its components are measured using a translated Basic Empathy Scale (Joliffe & farrington, 2006). The participants are 651 senior high school students aged 15-18. The participants were recruited online legitimately through connections in schools. Results of the research showed that parent-adolescent relationship is significantly correlated to empathy on adolescents (r = 0.074, p < 0.05, one tailed). This result means that an increase in the quality of parent-adolescent relationship are followed with an increase in empathy, and also the other way round. Results also showed that cognitive empathy on adolescents is significantly related to parent-adolescent relationship remaja (r = 0.039, p < 0.05, one tailed). This result showed that an increase in the quality of parent-adolescent relationship are followed with an increase in cognitive empathy, and also the other way round. Independent samples T-Test analysis showed that female adolescent’s empathy are higher than male adolescent’s empathy. Meanwhile, male adolescents perceived their relationship with their parents better than female adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library