Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clutterbuck, David, 1947-
London: Crest Publishing House, 1999
658.314 CLU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective research and analysis influence controlling and empowering to employees behavior in service permit in board of industry and trade to Board of industry and Trade Medan City. The grand theory controlling testing writer by Robbins and Coulter (2005), empowering testing writer by clutterbuck and kernaghan (2003) and theory employees behavior testing writer by Mar'at (1981)."
384 WACA 7:26 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Riantini Hardigaloeh
"Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dilakukan peneliti diketahui bahwa knowledge sharing di PT ABC belum maksimal. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara empowering leadership dengan knowledge sharing, yang terdiri dari knowledge donating dan knowledge collecting (Van den Hooff & De Ridder , 2004). Empowering leadership diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Xue, Bradley,dan Liang (2011), dengan nilai Cronbach α sebesar .956. Sementara itu, knowledge sharing diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Van den Hooff & De Ridder ( 2004) dan memiliki dua dimensi yaitu knowledge donating (Cronbach α sebesar .769) dan knowledge collecting (Cronbach α sebesar .846).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara empowering leadership dengan knowledge donating (r=.382, p < .01) dan knowledge collecting (r=.283, p < .01). Lebih lanjut, ditemukan bahwa dimensi empowering leadership yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge donating adalah informing (r= .408, p < .01), sementara dimensi yang memiliki hubungan paling kuat dengan knowledge collecting adalah coaching (r= .320, p < 01). Selanjutnya dilakukan intervensi pelatihan Encouraging Knowledge Sharing At Work yang merupakan proyek uji coba di perusahaan. Hasilnya, terdapat perbedaan mean uji pengetahuan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah diberikan pelatihan (t= -7.507, p < .01).
......Based on researcher?s problem identification, it was found that knowledge sharing at PT ABC hasn?t been run effectively. This study was conducted to see any relationship between empowering leadership and knowledge sharing, which consist of knowledge donating and knowledge collecting (Van den Hooff & De Ridder , 2004). Empowering leadership was measured by scale that had been adapted from Xue, Bradley,dan Liang (2011), with Cronbach α .956. Meanwhile, knowledge sharing was measured by an adapted scale from Van den Hooff & De Ridder (2004). The scale has two dimensions, knowledge donating (Cronbach α .846), and knowledge collecting (Cronbach α .769).
Result showed there was a significant and positive relationship between empowering leadership and knowledge donating (r=.382, p < .01) and also knowledge collecting (r=.283, p < .01). Further analysis showed that informing dimension from empowering leadership had the strongest correlation with knowledge donating (r=.408, p < .01), while coaching dimension had the strongest correlation with knowledge collecting (r=.320, p < .01). Based on these results, Encouraging Knowledge Sharing At Work training intervention was conducted as a pilot project in the company. The result showed there was a significance improvement in participants? knowledge before and after training was conducted (t=-7.507, p < 0.01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Puspitasari
"ABSTRAK
Secara global, insiden TB dunia pada tahun 2015 sebesar 10,4 juta kasus.
Indonesia berada di urutan kedua dari total kasus diseluruh dunia sebesar 10%,
setelah India. Prevalensi TB berdasarkan provinsi yang tertinggi adalah Jawa
Barat (0,7%). Padatnya tingkat hunian di pesantren dapat menimbulkan kondisi
rentan sehingga dianggap memicu banyaknya kasus TB. Pengendalian TB
berbasis masyarakat merupakan salah satu upaya promosi kesehatan dalam
penanggulangan TB. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak pemberdayaan
santri kader TB terhadap perilaku pencegahan TB di pondok pesantren Garut Jawa
Barat. Metode penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen pada 230
santri sebagai sampel pada masing-masing kelompok intervensi dan kontrol.
Pengumpulan data dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pengumpulan data awal,
setelah itu dilakukan intervensi berupa pelatihan pada 30 santri yang terpilih
sebagai kader TB dengan melakukan penyuluhan dan kunjungan kamar 2 bulan
kemudian dilakukan pengumpulan data akhir. Analisis yang digunakan adalah uji
wilcoxon, mann-whitney dan uji regresi logistic ganda model faktor resiko. Hasil
penelitian membuktikan santri yang mendapat intervensi berpeluang memiliki
perilaku pencegahan baik hampir 3 kali (OR=2,90; 95%CI= 1,9-4,4)
dibandingkan dengan santri yang tidak mendapatkan intervensi setelah dikontrol
jenis kelamin santri.

ABSTRACT
Globally, the incidence of tb in 2015 amounted to 10.4 million cases. tb ranks in
the 2nd place of the total cases all over Indonesia by 10% after India. The highest
prevalence of TB by province is western Java (0.7%,). Tb incidence did not occur
only in the general population, but also arise in certain community such as islamic
boarding schools. The density of occupancy in Islamic boarding school can cause
vulnerable condition causing many cases of tb. Community-based TB control is
one of health promotion efforts in TB prevention. This study aims to determine
the impact of Empowerment of Tuberculosis (TB) Against Student Cadres
Behavior in TB Prevention at Islamic boarding school, Garut, West Java.
Quantitative research method with quasi experimental design on 230 students as
sample in each intervention and control group. Data collection was done 2 times,
that is initial data collection, after that do intervention in the form of training at 30
students selected as TB cadre by doing counseling and visit room 2 month later to
do final data collecting. The analysis used was wilcoxon test, mann-whitney and
multiple logistic regression test of risk factor model. The result of the research
shows that students who have intervention have a good prevention behavior
almost 3 times (OR = 2,90; 95% CI = 1,9-4,4) compared with students who do not
get intervention after separation of gender."
2017
T48657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiaprinda Rachmawati
"Sekalipun employee accountability adalah hal esensial di organisasi, penelitian terkait mekanisme terjadinya employee accountability karyawan masih sangat kurang. Dengan menggunakan teori Conservation of Resources, tesis ini bertujuan untuk memahami pengaruh empowering leadership terhadap employee accountability melalui psychological safety dan pengaruh formalisasi pada employee accountability khususnya di kementerian. Data diambil dengan metode convenience sampling. dari 167 responden dengan menggunakan alat ukur yang mempunyai reliabilitas yang tinggi (yaitu antara 0,71 sampai 0,96). Melalui teknik analisis Structural Equation Modelling (SEM) parceling, tesis ini menunjukkan bahwa: (1) empowering leadership berpengaruh terhadap employee accountability melalui psychological safety; (2) formalisasi berpengaruh langsung terhadap employee accountability. Berdasarkanhasil yang ditemukan, perlu dilakukannya penelitian lebih dalam terkait faktor yang memengaruhi employee accountability dari sisi internal, serta penting untuk meneliti gaya kepemimpinan lainnya karena mengingat topik tersebut masih perlu banyak dikembangkan.
......Although employee accountability is essential in organizations, research related to the mechanism of employee accountability is still very lacking. Using the Theory of Conservation of Resources, this thesis aims to understand the influence of empowering leadership on employee accountability through psychological safety and the influence of formalization on employee accountability, especially in the ministry. The data were taken by convenience sampling method. of the 167 respondents using measuring instruments that have high reliability (i.e. between 0.71 and 0.96). Through structural equation modeling (SEM) parceling analysis techniques, this thesis shows that: (1) empowering leadership affects employee accountability through psychological safety ; (2) formalization has a direct effect on employee accountability. Based on the results found, it is necessary to conduct deeper research related to factors that affect employee accountability from the internal side, and it is important to examine other leadership styles because considering that the topic still needs to be developed a lot."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Febrie Sani
"Perilaku berbagi pengetahuan merupakan salah satu perilaku yang perlu ditampilkan oleh karyawan dimanapun tanpa memandang organisasi maupun profesi. Hal ini dikarenakan perilaku berbagi pengetahuan memiliki pengaruh positif terhadap penerima informasi maupun pemberi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran efikasi diri sebagai mediator, dan kepercayaan pada tim sebagai moderator pada hubungan tidak langsung kepemimpinan yang memberdayakan dan berbagi pengetahuan melalui efikasi diri. Penelitian dilakukan menggunakan survei daring dengan teknik convenience sampling (N = 154). Hasil penelitian menunjukkan efikasi diri memediasi hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berbagi pengetahuan. Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pada tim tidak memoderasi hubungan antara efikasi diri dan berbagi pengetahuan secara signifikan. Dengan demikian, kepercayaan pada tim juga tidak signifikan memoderasi interaksi kepercayaan pada tim terhadap perilaku berbagi pengetahuan melalui efikasi diri. Implikasi dari penelitian ini adalah penggunaan teori personal mastery dalam menjelaskan peran efikasi diri sebagai mediator. Secara praktis, penelitian ini memberikan saran bagi organisasi untuk meningkatkan kapasitas manajer agar dapat menampilkan gaya kepemimpinan yang memberdayakan.
......Knowledge sharing is a behavior that employees must demonstrate regardless of the organization or profession. Because knowledge sharing positively influences the recipient and the giver of information. This study examines the role of self-efficacy as a mediator and team trust as a moderator in the indirect relationship of leadership that empowers and shares knowledge through self-efficacy. The study was conducted using an online survey using a convenience sampling technique (N = 154). The results show that self-efficacy mediates the relationship between empowering leadership and knowledge-sharing behavior. Research shows that team trust does not significantly moderate the relationship between self-efficacy and knowledge sharing. Thus, team trust also does not significantly moderate the interaction of team trust on knowledge sharing via self-efficacy. The implication of this research is the use of personal mastery theory in explaining the role of self-efficacy as a mediator. Practically, this research offers recommendations for organizations to improve managers' ability to demonstrate an empowering leadership style."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoza Erawan
"Penelitian ini bertujuan memahami program penanganan kemiskinan PNPM Mandiri Pedesaan. Penelitian ini difokuskan pada aspek perencanaan, pelaksanaan, pelestarian dan hasil capaian program. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif (pemahaman, pandangan, dan tanggapan) para informan di lapangan yang menghasilkan data deskriptif, yakni gambaran implementasi program di lapangan. Data tersebut diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan, disamping studi dokumentasi, dan observasi.
Penelitian ini dilaksanakan pada program PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan Kedung Waringin Kabupaten Bekasi, Dimana Kabupaten Bekasi terdapat Rumah Tangga Miskin (RTM) yang jumlahnya mencapai sebanyak 111.577 rumah tangga pada tahun 2005 dan sebanyak 105.338 rumah tangga (16%) dari 659.653 rumah tangga yang ada pada tahun 2008, sementara di Kecamatan Kedung Waringin dengan jumlah penduduk 55.737 jiwa, dan jumlah rumah tangga 38.570 pada tahun 2008, tercatat terdapat 6.638 rumah tangga miskin pada tahun 2005, dan pada tahun 2008 tercatat 5.589 RTM.
Tujuan dari penelitian ini : 1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan, kegiatan-kegiatan dan pencapaian program penanganan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat. 2. Untuk memahami pencapaian pelaksanaan, serta aspek pendukung dan penghambat pelaksanaan program PNPM Mandiri Pedesaan.
Hasil penelitian menunjukkan, Program PNPM Mandiri Pedesaan telah menunjukkan kinerjannya awal implementasi program, dimana telah mampu melakukan pembangunan sejumlah prasarana desa melalui dana hibah program ditambah swadaya masyarakat setempat, menyalurkan dana kepada KSM, tetapi jika dicermati (setelah program menginjak tahun ketiga), dapat dinyatakan belum/tidak terjadi proses pemberdayaan (khususnya) bagi warga miskin, karena: (a) tidak terjadi transfer daya kepada warga miskin, sebab program lebih dimanfaatkan oleh kelompok yang mampu; (b) lembaga lokal masyarakat (UPK) lebih berperan sebagai penyalur kredit dari pada lembaga pemberdayaan. (c) partisipasi masyarakat pada kegiatan sarana prasarana terlihat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan program, sedangkan untuk tahap pelestarian dan pemeliharaan sudah berkurang.;This study aims to understand poverty handling program PNPM Rural.

This study aims to understand poverty handling program PNPM Rural. This study focuses on aspects of planning, implementation, sustainability and the achievement of the program. The study was conducted through qualitative approaches (understanding, views, and responses) of informants in the field, which produces descriptive data, Data were obtained through in-depth interviews with the informants, along with documentation study, and observation.
This research was conducted on the program in the District of PNPM Rural Kedung Waringin Bekasi, Bekasi Where there are Poor Households (RTM) which amounts to as much as 111 577 households in 2005 and as many as 105 338 households (16%) of which there are 659 653 households in the year 2008, while in District Kedung Waringin with a population of 55 737 inhabitants, and the number of 38 570 households in 2008, noted there are 6638 poor households in 2005, and in 2008 recorded 5589 poor households.
The purpose of this study: 1. To know the process of implementation, activities and achievements of poverty handling program based on community empowerment. 2. To understand the achievement of implementation, as well as aspects of supporting and implementing the program PNPM Rural.
Results showed that, The program has shown PNPM Rural working at the beginning of the implementation of the program, which has been able to do the construction of village infrastructure through grants programs, to channel funds to the SHGs, and has been able to roll out several times, but if observed (after the program entering its third year), can be expressed not / do not occur empowerment process (especially) for the poor, because: (a) no transfer of power to the poor, for more programs that can be utilized by the group, (b) institutions local communities (UPK) has a bigger role as a supplier credit from the institution of empowerment. (C) community participation in infrastructure activity seen in the planning and execution of the program, while for the preservation and maintenance phase was decreased."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27856
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfia Hasanah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai literasi informasi pustakawan di Perpustakaan Umum Daerah Kota Bogor. Pada pengamatan awal, diketahui bahwa Perpustakaan Umum Daerah Kota Bogor memiliki program literasi informasi bagi pemustaka yang disebut Wisata Pustaloka. Berdasarkan hal itu, penting bagi pustakawan untuk menguasai keterampilan literasi informasi agar dapat memainkan peran mereka dalam membimbing dan menciptakan masyarakat Kota Bogor yang berpengetahuan luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan literasi informasi pustakawan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di Perpustakaan Umum Daerah Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Informan penelitian berjumlah enam orang yang dipilih menggunakan purposive sampling, dengan kriteria pustakawan berlatar pendidikan Ilmu Perpustakaan. Model literasi informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Empowering Eight yang terdiri dari identifikasi, eksplorasi, seleksi, organisasi, penciptaan, penyajian, penilaian dan aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi informasi pustakawan di Perpustakaan Umum Daerah Kota Bogor dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka sudah diterapkan yakni pada komponen identifikasi, eksplorasi, penyajian, penilaian, dan aplikasi. Namun ada beberapa kemampuan yang belum dapat diterapkan secara maksimal, diantaranya komponen seleksi, organisasi dan penciptaan informasi.

ABSTRACT
This research examines librarians rsquo information literacy skill at Bogor Public Library. In early observation, it is found that Bogor Public Library has information literacy program called Wisata Pustaloka. Based on the statement, it is important for librarians to master information literacy skill so as to be able to play their roles in guiding and creating knowledgeable Bogor society. This research aims to identify librarians rsquo information literacy skill in fulfilling library users rsquo information needs at Bogor Public Library. This research is using qualitative approach with case study method. Data for this research is collected through observation and interviews. Research informants were six people selected using purposive sampling, with the criteria librarians at Bogor Public Library with Library Science education background. Information literacy model used in this research is Empowering Eight model consisting of identification, exploration, selection, organization, creation, presentation, assessment and application. But there are some capabilities that have not been applied maximally, including components selection, organization and information creation."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Febi Febrian
"Innovative work behavior penting untuk dimiliki oleh para pekerja, di mana hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya melalui penerapa gaya kepemimpinan empowering leadership yang memberikan tanggung jawab kepada pekerja melalui serangkaian tindakan manajemen untuk meningkatkan hasil kerja positif, ataupun dengan employe curiosity yang dimiliki oleh pekerja untuk mencari lebih dalam informasi baru, pengalaman yang relevan dan menjelajah peluang baru untuk dirinya. Perusahaan perlu untuk memperhatikan bagaimana Innovative work behavior yang dimiliki oleh pekerja agar tujuan perusahaan ataupun individu tetap tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh empowering leadership dan employe curiosity terhadap Innovative work behavior. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner untuk diolah lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana kuesioner disebar kepada 369 pekerja industri kreatif sektor kuliner di DKI Jakarta. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan pengolahan data menggunakan software IBM SPSS Statistics 22. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa empowering leadership dan employe curiosity memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Innovative work behavior.
......This research explores the pivotal role of innovative work behavior (IWB) in the realm of employee performance, emphasizing the influence of empowering leadership and employee curiosity. Empowering leadership, characterized by the delegation of responsibilities to employees through strategic management actions, and employee curiosity, driven by a proactive quest for new information and opportunities, are examined as critical determinants of IWB. Utilizing a quantitative approach, 369 employees from the creative industry, specifically the culinary sector in DKI Jakarta, participated in the study through purposive sampling. Data analysis, conducted via multiple linear regression using IBM SPSS Statistics 22, reveals compelling and statistically significant positive effects of both empowering leadership and employee curiosity on IWB. These findings underscore the importance of fostering empowering leadership styles and cultivating employee curiosity to enhance innovative work behavior, thereby contributing to organizational success and individual growth."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nur Ilma
"Penelitian terkait faktor dan mekanisme psikologis yang menyebabkan individu memiliki grit yang tinggi masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi pemberdayaan psikologis pada hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan grit karyawan menggunakan teori self- determination. Penelitian ini bersifat korelasional menggunakan metode pengambilan data survei daring pada sampel karyawan di perusahaan digital yang minimal sudah bekerja selama satu tahun (N = 179). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Grit-O Scale, Leadership Empowerment Behavior (LEB), dan Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ).
Hasil analisis mediasi sederhana menggunakan makro PROCESS Hayes versi 4.2 pada SPSS versi 21 menunjukkan bahwa efek tidak langsung dari kepemimpinan pemberdayaan terhadap grit melalui pemberdayaan psikologis signifikan. Namun, efek mediasi pemberdayaan psikologis tergolong parsial, karena empowering leadership masih dapat memprediksi grit setelah mengontrol mediator. Implikasi teori dari penelitian ini adalah pentingnya teori self-determination sebagai kerangka teori untuk menjelaskan faktor dan mekanisme psikologis penyebab grit. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah organisasi perlu melatih dan mendorong manajer untuk menampilkan gaya kepemimpinan pemberdayaan untuk meningkatkan grit karyawan.
......
Research related to psychological factors and mechanisms that cause individuals to have high grit is still not much done. This study aims to determine the mediating role of psychological empowerment in the relationship between debilitating leadership and employee grit using self-determination theory. This research is correlational using the daring survey data collection method on a sample of employees in digital companies who have worked for at least one year (N = 179). The instruments used in this study were the Grit-O Scale, Leadership Empowerment Behavior (LEB), and the Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ).
The results of a simple mediation analysis using the PROCESS Hayes version 4.2 macro on SPSS version 21 show that the indirect effect of empowering leadership on grit through psychological empowerment is significant. However, the mediating effect of psychological empowerment is partial, because empowerment leaders are still able to process grit after controlling the mediators. The theoretical implication of this research is the importance of self-determination theory as a theoretical framework to explain the psychological factors and mechanisms that cause grit. The practical implication of this research is that organizations need to train and encourage managers to display an empowering leadership style to increase employee grit."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>