Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Ketut Manik Sarini
"ABSTRAK
Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada
wanita dan masih menduduki peringkat pertama di Indonesia diantara tumor ganas
ginekologik. Menurut WHO dalam Kompas (2010), saat ini kanker serviks
menempati peringkat teratas diantara berbagai jenis kanker yang menyebabkan
kematian pada wanita di dunia. Indonesia merupakan Negara dengan jumlah
penderita kanker serviks tertinggi di dunia. Di Indonesia setiap tahun terdeteksi
lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Sekitar 8.000 kasus diantaranya berakhir
dengan kematian. Di Kabupaten Buleleng ditemukan kematian karena kanker
serviks sebanyak 13 orang pada tahun 2009. Di Wilayah kerja Puskesmas
Tejakula II pada tahun 2008 ditemukan kematian karena kanker serviks satu
orang, meningkat menjadi tiga orang pada tahun 2009. Hal ini disebabkan karena
kanker serviks terlambat dideteksi sehingga keberhasilan pengobatan sangat
minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan perilaku Pap Smear pada wanita usia subur di Desa Pacung, wilayah kerja
Puskesmas Tejakula II tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita
usia subur yang bertempat tinggal di Desa Pacung, dengan jumlah sampel 210
orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara faktor predisposisi [pekerjaan (OR=3,33; CI 95%, 1,54-7,22), pengetahuan
tentang kanker leher rahim (OR=6,43; CI 95%, 2,27-18,2), pengetahuan tentang
Pap Smear (OR=9,15; CI 95%, 4,57-18,3), sikap terhadap Pap Smear (OR=6,25;
CI 95%, 3,19-12,2), persepsi terhadap Pap Smear (OR=23,57; CI 95%, 9,97-55,7)
dan persepsi terhadap peranan petugas kesehatan (OR=19,54; CI 95%, 4,58-83,
35)], faktor pemungkin [ jarak fasilitas kesehatan (OR=3,77; CI 95%, 1,97-7,17),
biaya (OR=2,07; CI 95%, 1,15-3,73) dan akses informasi (OR=51,43; CI 95% ,
12,11-218,35)], faktor penguat [dukungan sosial (OR=86,02; CI 95%, 25,3-
292,32)], ancaman terhadap kanker leher rahim (OR=28,47; CI 95%, 11,97-67,73)
dan manfaat Pap smear yang dirasakan (OR=4,4; CI 95%, 1,75-11,05) dengan
perilaku Pap Smear pada wanita usia subur di Desa Pacung wilayah kerja
Puskesmas Tejakula II. Dari hasil penelitian ini disarankan agar puskesmas
meningkatkan upaya promosi kesehatan tentang kanker leher rahim dan Pap
Smear sehingga ibu mau melakukan pemeriksaan Pap Smear secara teratur.

ABSTRACT
Cervical cancer is the most pregnant cancer of women and it still becomes
the first rank of gynecology’s cancer in Indonesia. World Health Organization
(WHO) reported that cervical cancer is on top position among other kinds of
cancer that cause women’s mortality in the world. Indonesia has the largest
number of women suffered from cervix cancer in the world. More than 15.000
cases of cervical cancer founded every year in Indonesia and approximately 8.000
women among them were died due to the desease. In Buleleng Regency were
found 13 mortalities caused by cervical cancer in 2009. The Mortality which
caused by cervical cancer in the area of Tejakula II public health center increase
from one death cases in 2008 become three mortalities in 2009. All those
mortality caused by the delay in cervical cancer detection. The study was
intended to determine factors related with Pap Smear behavior on reproductive
age women in Pacung village, Tejakula II public health center area in 2011. This
study is a quantitative study use cross sectional study design. The population of
this study was the whole reproductive age women live in Pacung village, (210
samples). The result of the present study shows that there is relationship among
predisposition factors [ occupation of women (OR=3.33; 95% CI,1.54-7.22),
cervical cancer knowledge (OR=6.43;95% CI, 2.27-18.2), Pap Smear knowledge
(OR=9.15; 95% CI, 4.57-18.3), attitude to Pap Smear (OR=6.25; 95% CI, 3.19-
12.2), perception on Pap Smear (OR=23.57; 95% CI, 9.97-55.7) and the
perception existences of medical officers (OR=19.54; 95% CI, 4.58-83. 35)],
enabling factors [the distance to medical facilities (OR=3.77; 95% CI, 1.97-7.17),
cost (OR=2.07; 95% CI, 1.15-3.73) and information access (OR= 51.43; 95% CI,
12.11-218.35)], reinforcing factor [social support (OR=86.02; 95% CI, 25.3-
292.32)], threat of cervical cancer (OR=28.47; 95% CI, 11.97-67.73) and
perception on benefit of Pap smear (OR=4.4; 95% CI, 1.75-11.05) with Pap
Smear behavior on reproductive age women in Pacung village, Tejakula II public
health center area. The study suggested that public health center increase the
health promotion regarding cervical cancer and Pap Smear so the women will do
Pap Smear examination regularly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meda Permana
"Dewasa ini sistem kesehatan alternatif mengalami perkembangan yang ditandai dengan maraknya bermunculan tempat-tempat praktek pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif ini bermunculan saat masyarakat mulai memberikan perhatian yang lebih terhadap alternatif pengobatan yang biasanya hanya mengandalkan pihak-pihak rumah sakit dengan pengobatan modern dan konvensional. Pencarian dan penggunaan pengobatan alternatif ini berkaitan dengan keinginan untuk terlepas dari segala macam penyakit yang diderita sehingga memunculkan berbagai macam jenis metode pengobatan. Pencarian yang disertai penggunaan akan pengobatan alternatif ini sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur sosial yang ada di masyarakat. Pencarian dan penggunaan pengobatan alternatif ini juga memiliki keterlekatan dengan pola pikir, sikap dan perilaku yang ada di masyarakat.
Tesis ini meneliti tentang faktor-faktor pemicu (predisposing factors), faktorfaktor pemungkin (Enabling factors) dan faktor-faktor penguat (reinforcing factors) seseorang untuk memilih dan menggunakan pengobatan alternatif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan disain deskriptif. Hasil penelitian menemukan adanya dominasi orang lain termasuk perilaku dan kebiasaan orang lain sebagai faktor penguat terhadap proses keseluruhan dari pengobatan alternatif yang dijalankan.
Hasil penelitian menemukan adanya faktor keyakinan akan pengobatan yang dijalani menjadi faktor pemicu seseorang dalam memilih dan menggunakan pengobatan alternatif selain pengetahuan, perilaku, persepsi serta nilai akan pengobatan alternatif tersebut. Penelitian ini juga menemukan adanya faktor keterampilan dari pengobat alternatif yang menjadi faktor pemungkin seseorang memilih dan menggunakan pengobatan alternatif selain ketersediaan tempat pengobatan, dan akses untuk mencapai tempat pengobatan alternatif tersebut.
Temuan lain dari penelitian ini adalah pengobatan alternatif dijadikan pokok pengobatan bila pengobatan konvensional dinilai tidak sanggup untuk mengobati penyakit yang diderita. Penelitian ini juga menemukan klasifikasi pengobatan alternatif berdasarkan keterampilan yang dimiliki oleh pengobatnya.

Alternative medication is currently growing and available in many places in Indonesia. More people are aware of alternative medication instead of the modern medication such as treatment and services from hospitals or health clinics. Health seeking behaviour towards the alternative medication may appears as an effort to obtain more suitable ways to cure the diseases using combination of different treatments. This behavior is closely related to social aspect in the community and othe related aspects such as conceptual thinking, attitude and behaviour in the local community.
This study aims to explore people behaviour towards alternative medication by analysing the predisposing, enabling and reinforcing factors. This is a qualitative study using descriptive qualitative design.
Results of this study shows that external aspects such as domination of tradition and behaviour in the community are the reinforcing factors in practicing the alternative medication. Individual's believe in traditional medication for diseases treatment is the perdisposing factors in selecting and using the alternative medication besides other factors such as knowledge, parctice, perception and value of the alternative medication.
This study also found that traditional healer skill as the enabling factors in addition of availability and accessibility of alternative treatment facilities. The community believes that the alternative medication is a solution if the modern treatment does not cure the diseases. The result shows numerous treatments classification in alternative medication based on the healers' skill.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31900
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Dzaki Saputra
"Pertumbuhan transaksi digital di Indonesia semakin tinggi tiap tahunnya. Peluang tersebut dilirik oleh perusahaan bank di Indonesia untuk menyediakan layanan perbankan digital yang bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan transaksi digital dari waktu ke waktu. Pertumbuhan itu membuat intensitas kompetisi di dalam industri bank digital semakin tinggi sehingga dynamic capabilities dibutuhkan untuk merespons tingginya tingkat kompetisi yang ada. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempermudah (enabling factors) munculnya dynamic capabilities serta praktik dynamic capabilities pada perusahaan bank digital di Indonesia. SeaBank sebagai perusahaan bank digital yang telah berhasil menduduki posisi tertinggi di dalam industri bank digital pada 2022 dipilih oleh peneliti sebagai sampel dalam penelitian ini. Data yang didapatkan setelah mewawancarai lima informan yang memiliki jabatan tinggi kemudian dianalisis menggunakan tabel coding. Hasil yang ditemukan adalah external enabling factors memicu munculnya dynamic capabilities melalui berbagai aktivitas linear yang terhubung dengan dimensi sensing, seizing, dan reconfiguring. Aktivitas linear yang dilakukan oleh SeaBank juga terbantu oleh faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Secara utuh, semua proses yang berlangsung membantu SeaBank untuk menduduki posisi tertinggi di dalam industri bank digital 2022 yang tercermin dari performa keuangan yang sehat.

The growth of digital transactions in Indonesia is increasing every year. The opportunity is then seized by Indonesia’s digital banks to serve digital banking services that accelerate the growth of digital transactions. That rapid growth has created high competitive intensity in the industry. In that condition, dynamic capabilities in digital banks are needed to cope with the industry’s competition. This qualitative research is intended to analyze the enabling factors of dynamic capabilities and also the practice of it in digital banks. As a digital bank that has led the Indonesia’s bank digital industry in 2022, SeaBank is chosen by the researcher as a sample. The data that was obtained after interviewing five executives was analyzed using the coding table. The results show that external enabling factors triggers the practice of dynamic capabilities in SeaBank through sensing, seizing, and reconfiguring activities. Those activities were also supported by the internal enabling factors that came from the company. As a whole, the dynamic capabilities process has helped SeaBank to become the market leader of Indonesia’s digital banks in 2022 and it’s reflected from SeaBank’s healthy financial report.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustina
"ABSTRAK
Pemberian ASI Eksklusif merupakan pola pemberian makan yang baik
dan benar pada bayi umur enam bulan. Namun, pencapaian cakupan ASI
Eksklusif di Indonesia menurun pada tahun 2006-2008. Demikian pula yang
terjadi di Propinsi Daerah Isimewa Yogyakarta juga mengalami penurunan pada
tahun 2007-2009, salah satunya cakupan yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui determinan pemberian
ASI Eksklusif di Kabupaten Gunungkidul khususnya di UPT Puskesmas
Wonosari I. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi
umur 6-12 bulan di wilayah Puskesmas Wonosari I, kecamatan Wonosari,
Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak
227 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif dan menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional) dimana
variabel yang diamati, diukur dalam waktu bersamaan ketika penelitian
berlangsung.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat faktor predisposisi
yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu sikap ibu (P value =
0,000 dan OR = 3,409), sedangkan faktor predisposisi yang tidak berhubungan
dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu pengetahuan ibu (P value = 0,664 dan OR
= 1,130), umur ibu (P value = 0,692 dan OR = 1,165), pendidikan ibu (P value =
0.461 dan OR = 0,0809), pekerjaan (P value = 0,321 dan OR = 1,682), dan paritas
(P value = 0,251 dan OR = 1,636). Faktor pemungkin tidak berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif, yaitu tempat persalinan (P value = 0,702 dan OR =
1,115). Faktor penguat yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu
dukungan suami (P value = 0,001 dan OR = 2,522), dan dukungan petugas
kesehatan (P value = 0,000 dan OR = 5,127), sedangkan faktor penguat yang tidak
berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, yaitu penolong persalinan (P
value = 0,520 dan OR = 0,792).
Dari ketiga variabel di atas dukungan petugas kesehatan merupakan faktor
utama yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif, diikuti sikap ibu dan
dukungan suami.
Hasil penelitian menyarankan untuk menambah jumlah konselor ASI,
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, mengadakan kelas bapak,
membentuk kelompok masyarakat pendukung ASI, memonitor bidan praktek
swasta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ASI eksklusif dengan disain
dan ibu sampel yang berbeda.

ABSTRACT
Exclusive Breastfeeding is the feeding patterns of good and true in infants
aged six months. However, achieving coverage of exclusive breast feeding in
Indonesia declined in 2006-2008. Similarly, this also occurred in Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta also decreased in the years 2007-2009, one of which
coverage is in Gunungkidul district.
The purpose of this research is to find the determinant of exclusive breast
feeding in Kabupaten Gunungkidul, especially in UPT Wonosari I. The sample in
this study were all mothers who have babies aged 6-12 months in the area of
Puskesmas Wonosari I, Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta as many as 227 respondents. This research is a quantitative discriptive
design using cross-sectional approach (cross sectional) where variables are
observed, measured in the same time when the research took place.
Based on research that has been done there are predisposing factors
associated with exclusive breast feeding, the attitude of the mother (P value =
0.000 and OR = 3.409), while the predisposing factors that are not associated with
exclusive breast feeding, the mother of knowledge (P value = 0.664 and OR =
1.130), maternal age (P value = 0.692 and OR = 1.165), maternal education (P
value = 0461 and OR = 0.0809), employment (P value = 0.321 and OR = 1.682),
and parity (P value = 0.251 and OR = 1.636). Enabling factors are not associated
with exclusive breast feeding, the birth place (P value = 0.702 and OR = 1.115).
Reinforcing factors associated with exclusive breast feeding, namely support for
husbands (P value = 0.001 and OR = 2.522), and support health workers (P value
= 0.000 and OR = 5.127), while reinforcing factors that are not associated with
exclusive breast feeding, ie birth attendants (P value = 0.520 and OR = 0.792).
Of the three variables in the support of health workers are the main factors that
influence exclusive breastfeeding, followed by the attitude of the mother and
husband support.
Result of research suggests for increase the number of breastfeeding
counselor, increase knowledge and awareness of society, the father entered the
classroom, forming community groups supporting breastfeeding, monitor private
practice midwives to do more research on breast milk exclusively with design and
different sample."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Sari
"Tingginya angka kematian Ibu (AKI) berarti menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Angka kematian Ibu (AKI) yang tinggi dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standar dan secara rutin sehingga mendapatkan hasil yang bermutu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor tahun 2015 dilihat dari faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor pendukung. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, paritas, ketersediaan buku KIA dan dukungan keluarga merupakan faktor yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4. Kegiatan penyuluhan di Posyandu, pembentukan kelas Ibu hamil, menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat, kerjasama dengan lintas sektor untuk lebih meningkatkan cakupaan kunjungan pemeriksaan kehamilan K4 secara lengkap dan sesuai standar untuk Puskesmas.

The high of maternal mortality rate (AKI) indicates poor quality of health services. This condition can be prevented with some activities, such as using appropriate standard and routine antenatal care.
The purpose of this study is to identify factors (predisposing, enabling and supporting) related to antenatal K4 care at Public Health Center of Caringin District, Bogor Regency in 2015. This study uses cross sectional design. Data was collected using instrument in form of questionnaire.
The results of this study showed that knowledge, parity, availability of KIA books and family support are factors related to antenatal care K4. This study gives some recommendations to improve quality of antenatal care K4 at caringin district, which are: counseling at Posyandu, establish class for pregnant women, and involving leader community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library