Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Jurnal Perangkat Nuklir (JPN) adalah jurnal hasil litbang, kajian, permodelan, simulasi, rancang bangun, aplikasi, standardisasi perihal perangkat nuklir yang diterbitkan oleh Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang diterbit dua kali setahun (Juni dan Nopember) sejak tahun 2007"
Tangerang: Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - Batan, {s.a.}
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syawal
"PT. Global Informasi Bermutu, dengan nama produknya Global TV, membangun suatu sistem penyiaran yang dikenal dengan nama tapeless system, yakni suatu teknologi penyiaran televisi yang di dalam rangkaian proses produksinya sedikit atau bahkan tidak lagi menggunakan media kaset sebagai media penyimpan materi siaran. Tapeless system ini sangat erat kaitannya dengan shared storage system. Shared storage system ini yang kemudian menjadi salah satu media penyimpanan materi, pengganti penggunaan pita kaset, serta sebagai wadah berbagi berkas bagi perangkat-perangkat yang terhubung kepadanya. Shared stored system dan tapeless system dibangun dengan harapan memberikan penurunan jumlah kebutuhan pada penggunaan kaset serta penurunan jumlah kerusakan peralatan pada kegiatan proses pengolahan materi siaran di Global TV.
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis informasi dan data yang berkaitan dengan masalah jumlah penggunaan kaset yang tidak mengalami penurunan berarti sejak diterapkannya shared storage system, selain masalah baru lainnya pada bagian post production Global TV menyangkut kerusakan dan gangguan peralatan sejak penerapan sistem ini. Kemudian hasilnya digunakan untuk menentukan langkah-langkah dalam mengatasi atau mengurangi masalah tersebut. Hingga Mei 2008, kegiatan post production dan syuting di luar ruangan yang masih banyak menggunakan kaset menyebabkan tingkat penggunaan kaset di post production tetap tinggi. Masalah lainnya disebabkan oleh pengelolaan file yang buruk yang menjadi salah satu penyebab gangguan yang paling sering terjadi di post poduction Global TV sejak penerapan shared storage system di stasiun televisi Global TV.
Solusi atas permasalahan ini dirangkum dalam kesimpulan dan saran, yakni menjadikan penggunaan hardisk dalam kegiatan syuting dan produksi di luar studio, serta pengelolaan file yang lebih baik lagi pada storage system. Selain itu, penurunan tingkat kerusakan hingga mencapai 45 persen selama kuartal pertama tahun 2007 dan 2008 pada peralatan di post production Global TV memberikan gambaran hasil yang menggembirakan dalam penerapan shared storage system di Global TV.

PT. Global Informasi Bermutu, by the name of its product Global TV, has built a broadcasting system that called tapeless system which is a television broadcasting technology in its chain of production process using less or even no longer use a cassette. Tapeless System with shared storage system will change the usage of cassette and Global TV has the expectation to decrease the post production cassettes requirements also the expectation to decrease a damage of equipments at post production.
The target of this final project is to analyze data and information related to the problem of the amount cassette usage which is there was no value decreasing since applying of shared storage system. Besides, the other problem concerning equipments trouble and damage since applying this system at post production of Global TV, then to determine stages and steps in overcoming or lessening that problem. The problems were caused by Post production and outside shooting activity are still using many cassettes. In production post editing suites, disorder file management was causing the most trouble since applying of shared storage system at Global TV.
The conclusion and a suggestion of this final project are a solution to make a usage of a drive in production and outside shooting activity. Suggestion in this conclusion will solve another problem, there is a better file managing in storage system. However, the decrease in the level a damage of equipments at Global TV post production division reach 45% during the first quarter of year 2007 and 2008, that gives a good result since applying the shared storage system."
2008
S40440
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clairine Sola Gratia Hagins
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penginstalan equipments yang tahan terhadap atmosfer eksplosif gas yang diinstal di PT. Pertamina Depot LPG Tanjung Priok dengan menganalisis hazardous area dan name plate equipments. Peneliti ingin melihat apakah equipments tersebut berisiko jadi sumber ignisi atau tidak di area yang mengandung gas flammable berupa propana dan butana. Sebagian besar equipments di PT. Pertamina Depot LPG Tanjung Priok belum memenuhi standar ATEX (Atmosphere Explosive) 94/9/EC, NFPA (National Fire Protection Association) 497, dan IEC (International Electrotechnical Commissions) dalam hal penginstalan equipments di zona yang sesuai. Penentuan zona sebagai bentuk dari hazardous area classification dilakukan dengan melihat radius ledakan dari hasil BREEZE Incident Analyst dan standar mengenai atmosfer eksplosif menurut ATEX 94/9/EC.

The purpose of this research is to evaluate the explosion-proof equipments installed in explosive atmosphere gas at PT. Pertamina Depot LPG Tanjung Priok by analyzing the hazardous area and equipments’ name plate. Whether those can be the ignition source or not when they are installed in an area full of gas flammable such as propane and butane. Most of the equipments do not comply to the standard used, which are ATEX (Atmosphere Explosive) 94/9/EC, NFPA (National Fire Protection Association) 497, and IEC (International Electrotechnical Commissions). Area zoning, that is categorized as hazardous area classification, is considered by explosion radius with BREEZE Incident Analyst and atmosphere explosive standard from ATEX 94/9/EC.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahulae, Joan Xaveria
"ABSTRAK
Stroke merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia dan pembiayaan penyakit stroke oleh BPJS menduduki peringkat kedua terbesar setelah penyakit jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dominan yang paling berhubungan dengan biaya klaim pasien stroke rawat inap peserta JKN yang dilakukan di RSU Tarutung dengan melakukan analisis multivariat dengan metode regresi linear. RSU Tarutung merupakan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten Tapanuli Utara. Karakteristik yang berhubungan adalah kelas perawatan, jenis kepesertaan, umur, lama hari rawat dan tingkat keparahan. Ditemukan bahwa RSU Tarutung masih belum optimal dalam memberikan pelayanan akan penyakit stroke. Upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan tenaga ahli neurovaskular dan penyediaan peralatan diagnostik yang membantu dalam menetapkan diagnosasehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

ABSTRACT
Stroke is one of the cause of high mortality rate in Indonesia and the funding forstroke by BPJS ranks second after heart disease. This study aims to determine the most dominant characteristics associated with the cost of claims of stroke patients covered by JKN that use inpatient rawat inap service at Tarutung Hospital by doing multivariate analysis with variable linear regression method. The mostrelated characteristics are type of health care, type of membership, age, length ofstay age, and level of severity. It was found that Tarutung Hospital is still not optimal in providing services for stroke. Some feasible efforts that can be considered are increasing the neurovascular experts and providing better diagnostic equipments in order to deliver the necessary treatment."
2017
T47799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Yuliati
"Peningkatan efisiensi dan efektifitas pada perusahaan jasa konstruksi salah satunya dapat dilakukan dengan pengendalian biaya, mutu, dan waktu. Biaya merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk dikendalikan pada saat pelaksanaan, agar tidak terjadi cost overrun.
Pengendalian terhadap biaya proyek terdiri dari biaya tenaga kerja, material, subkon, kondisi umum dan overhead. Komponen biaya material adalah satu komponen biaya proyek yang sering Input dari proses pengendalian. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi penyebab dominan terjadinya penyimpangan dalam manajemen biaya material, sehingga dapat diketahui pola hubungan antara penyebab dan kinerja komponen biaya material yang terdiri dari : biaya pembelian, biaya pengangkutan, biaya penyimpanan dan biaya pemborosan dan penggunaan.
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka hipotesa yang akan dibuktikan melalui penelitian ini adalah : Apabila sumber penyebab terjadinya cost overrun tidak diantisipasi dalam manajemen biaya material, maka kinerja biaya proyek akan menurun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar
"Kebakaran dapat terjadi dimana saja, bahkan di gedung sekolah yang memiliki tingkat risiko bahaya kebakaran yang ringan. Oleh karenanya, perlu dilakukan suatu penelitian terhadap tingkat risiko bahaya kebakaran pada setiap ruangannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fungsi dan karakteristik ruangan, mengetahui tingkat risiko bahaya kebakaran, kebutuhan fasilitas pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta evakuasi di sekolah PRIBADI. Analisis tingkat risiko bahaya kebakaran ini ditinjau dari fungsi dan karakteristik setiap ruangannya. Fungsi dari ruangan yang terdapat di sekolah PRIBADI dapat dibedakan menjadi 4, yaitu: ruangan kelas umum dan laboratorium, ruangan bukan kelas untuk administrasi dan bukan. Adapun, karakteristik ruangannya ditinjau dari aktivitas ruangan, fasilitas pendukung dan bahan dasarnya, pembatas ruangan dan bahan dasarnya, kapasitas ruangan, prakiraan kerugian material, dan jenis dokumen yang disimpan. Penelitian ini bersifat kualitatif yang membandingkan kondisi di lapangan berdasarkan abservasi dengan peraturan, standar yang berlaku, seperti lampiran no. 31 dan 32 dari keputusan menteri pekerjaan umum no.378/KPTS/1987. Analisis terhadap tingkat risiko bahaya kebakaran dari setiap ruangan di sekolah PRIBADI adalah 33 ruangan kategori ringan, 13 ruangan kategori sedang dan 9 ruangan kategori berat. Berdasarkan tingkat risiko bahaya kebakaran tersebut, maka fasilitas pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang dibutuhkan adalah detektor kebakaran dan alat pemadam api ringan. Detektor rate of rise temperature dengan jenis pneumatic dapat dipasang pada lantai 1, 2, 3, 4 gedung A, dan lantai 3 gedung B yang befungsi mendeteksi kenaikkan temperature. Sedangkan, detektor nyala api jenis ultraungu dapat dipasang pada lantai 1, 2 gedung A dan lantai 1, 3 gedung B yang berfungsi mendeteksi nyala api. Alat pemadam api ringan yang dibutuhkan adalah jenis CO2 dengan volume maksimal 5 kg yang terdapat pada setiap lantai gedung A dan B. Gedung sekolah PRIBADI membutuhkan prosedur dan fasilitas evakuasi untuk dapat menyelamatkan penghuni gedung. Prosedur evakuasi yang dibutuhkan adalah prosedur umum dan jalur evakuasi. Sedangkan, fasilitas minimum evakuasi yang dibutuhkan adalah sumber daya listrik darurat, lampu darurat, bukaan penyelamatan dan penunjuk jalan keluar.

Fire can be happen anywhere, even at school which have a low risk } of fire risk rating. Therefore, a fire risk analysis is important to determine fire risk rate at school. Analysis about fire risk rating will be observed based on room characteristic and utilities. The objective of this research are to identify room characteristic and utilities, to determine based on room utility, risk fire rank every rooms, need analysis requirement of fire protection and prevention facility, also evacuation procedure for PRIBADI boarding school. PRIBADI boarding school has four different type room functions, there are: general class, laboratory class, administration and addition room. The room characteristic was observed based on room activity, equipments and base material, divider and base material, room capacity, loss property calculation and type of document at room. This research is qualitative study, based on comparative analysis between the existing conditions with a current Indonesia regulation. The Indonesia regulation was based on appendices number 31St and 32nd attached to Keputusan Menteri Pekerjaan Umum no.378/KPTS/1987. Results from fire risk analysis suggested that every room at PRIBADI boarding school are 33 room have high risk, 13 room medium risk and 9 room low risk_ Based on this fire risk analysis, the fire protection and prevention required in this facility are fire detector and fire extinguisher. Fire detector rate of rise temperature type with pneumatic system can be use on 1st, 2"d, 3rd, and 4th floor in building A, also on 3rd floor in building B with the function to detect rise temperature. Flame detector of ultraviolet can be use on 1St, and 2"d floor in building A, also on 15t, and 3"d in building B with the function to detect ignition. Type of fire extinguisher that PRIBADI boarding school needed is carbon dioxide with 5 kg volume in every floor. Indeed, PRIBADI boarding school needs a procedure and facility of evacuation; this would include the evacuation procedure and evacuation route. Other requirements of minimum facility are emergency power, emergency lamp, emergency exits and exits sign."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Rizal
"[ABSTRAK
Pasokan peralatan dalam proyek minyak dan gas membutuhkan standar dan
spesifikasi yang tinggi dikarenakan adanya persyaratan keamanan dan kehandalan
yang juga tinggi. Keterlambatan pengiriman peralatan adalah sangat sensitif
karena sebagai dampaknya akan langsung ke seluruh proyek, sedangkan
keterlambatan penyelesaian proyek akan berdampak pada produksi awal KKKS
(Kemitraan Status Kontraktor). Hal ini akan mengganggu target produksi minyak
dan gas dari Pemerintah Indonesia. Data operasional yang menunjukkan banyak
penundaan menjelaskan ketidakefektifan manajemen rantai pasokan di PT AMN.
Kondisi ini meningkatkan keluhan dan denda dari pelanggan dan penurunan
efisiensi operasional PT AMN. Untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan
kepuasan pelanggan, maka diperlukan evaluasi rantai pasokan yang ada dan
pengembangan kemampuan rantai pasokan baru. Dalam hal menentukan
kemampuan rantai pasokan baru dari PT AMN, diperlukan yaitu: analisia data PT
AMN, kebutuhan pelanggan, penilaian internal, rantai pasokan yang ada, daftar
periksa kemampuan rantai pasokan, analisis SWOT, lima pilar, lanskap teknologi
rantai pasokan, game changer dan analisis manajemen risiko.
Dalam hal penentuan kemampuan rantai pasokan, PT AMN dikategorikan dalam
Adaptive Initiative atau disebut Inisiatif Continuous Improvement.

ABSTRACT
The supply of equipments in oil and gas project requires high standard and
specification due to the high requirements of safety and reliability. Delay of
equipments delivery is very sensitive as the impact will be direct to the whole
project, while the delay of project completion will disrupt PSC‟s (Partnership
Status Contractor‟s) initial production. Ultimately, this would disrupt oil and gas
production target of Government of Indonesia. Operational data shows that a lot
of delay is caused by the ineffectiveness of supply chain management at PT
AMN. These conditions increase complaints and penalties from customers while
at the same time decrease operational efficiency of PT AMN. To overcome this
problem and enhance customer satisfaction requires the evaluation of existing
supply chain and development of new supply chain capabilities. In terms of
determining new supply chain capabilities of PT AMN, it requires the data
analysis of PT AMN in terms of, customers need, internal assessment, existing
supply chain, check-list supply chain capabilities, SWOT analysis, five pillars,
and landscape of supply chain technology, game changer and risk management
analysis. In terms of determining supply chain capabilities, PT AMN is
categorized in Adaptive Initiative or called Continuous Improvement Initiatives;The supply of equipments in oil and gas project requires high standard and
specification due to the high requirements of safety and reliability. Delay of
equipments delivery is very sensitive as the impact will be direct to the whole
project, while the delay of project completion will disrupt PSC‟s (Partnership
Status Contractor‟s) initial production. Ultimately, this would disrupt oil and gas
production target of Government of Indonesia. Operational data shows that a lot
of delay is caused by the ineffectiveness of supply chain management at PT
AMN. These conditions increase complaints and penalties from customers while
at the same time decrease operational efficiency of PT AMN. To overcome this
problem and enhance customer satisfaction requires the evaluation of existing
supply chain and development of new supply chain capabilities. In terms of
determining new supply chain capabilities of PT AMN, it requires the data
analysis of PT AMN in terms of, customers need, internal assessment, existing
supply chain, check-list supply chain capabilities, SWOT analysis, five pillars,
and landscape of supply chain technology, game changer and risk management
analysis. In terms of determining supply chain capabilities, PT AMN is
categorized in Adaptive Initiative or called Continuous Improvement Initiatives, The supply of equipments in oil and gas project requires high standard and
specification due to the high requirements of safety and reliability. Delay of
equipments delivery is very sensitive as the impact will be direct to the whole
project, while the delay of project completion will disrupt PSC‟s (Partnership
Status Contractor‟s) initial production. Ultimately, this would disrupt oil and gas
production target of Government of Indonesia. Operational data shows that a lot
of delay is caused by the ineffectiveness of supply chain management at PT
AMN. These conditions increase complaints and penalties from customers while
at the same time decrease operational efficiency of PT AMN. To overcome this
problem and enhance customer satisfaction requires the evaluation of existing
supply chain and development of new supply chain capabilities. In terms of
determining new supply chain capabilities of PT AMN, it requires the data
analysis of PT AMN in terms of, customers need, internal assessment, existing
supply chain, check-list supply chain capabilities, SWOT analysis, five pillars,
and landscape of supply chain technology, game changer and risk management
analysis. In terms of determining supply chain capabilities, PT AMN is
categorized in Adaptive Initiative or called Continuous Improvement Initiatives]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Ferdinand
"Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan konstruksi terutama menjelang AFTA 2003, dan semakin berkembangnya metode konstruksi yang antara lain mendorong penggunaan alat angkat yang lebih intensif, serta pelajaran dari pengalaman-pengalaman proyek di masa lalu mendorong para pelaku konstruksi nasional semakin memperbaiki diri terutama dalam menerapkan manajemen konstruksi antara lain manajemen peralatan dalam pelaksanaan proyek.
Tower crane (TC) sebagai alat angkat utama yang digunakan dalam banyak proyek bangunan bertingkat sangat penting karena banyaknya aktivitas konstruksi yang bergantung pada suplai material yang diangkat oleh TC terutama dari dan ke level ketinggian yang berbeda serta jarak yang cukup jauh. Sehubungan dengan itu maka sebagai bagian dari manajemen peralatan, diperlukan penelitian mengenai manajemen TC pada proyek-proyek yang menggunakannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh manajemen operasi dan pemeliharaan peralatan tower crane tipe static base - hammer head (tipe yang digunakan mayoritas proyek-peroyek bangunan bertingkat di Jabotabek) terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Lingkup manajemen TC (yang merupakan bagian dari manajemen peralatan seperti aktivitas seleksi alai, pengadaan, operasi dan pemeliharaan) yang diteliti oleh penulis adalah tahap perencanaan serta pelaksanaan dan pengendalian dari operasi dan pemeliharaan TC.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian survei dengan cara penyebaran kuesioner sebagai alat pencarj data utama. Kuesioner disebarkan kepada 65 responden yang merupakan project manager) site manager atau personil peralatan proyek yang berkompeten dalam menanganai manajemen tower crane. Proyek yang diteliti adalah proyek bangunan bertingkat di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi yang pelaksanaannya telah rampung.
Dan 37 data yang kembali, 27 diantaranya dinyatakan layak, kemudian 23 sampel dijadikan bahan analisis dan 4 sampel untuk validasi. Dari analisis data statistik dengan bantuan software SPSS 9.0 for Windows didapat variabel-variabel penentu manajemen TC yang berpengaruh secara kuat terhadap kinerja waktu proyek. Dan variabel-variabel penentu inilah kemudian dibuat persamaan matematis yang menjelaskan keterkaitan antara variabel-variabel penentu manajemen TC tersebut dengan kinerja waktu proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library