Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Fanny Haristianti
Abstrak :
Kesantunan berbahasa sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, tindak tutur yang mengancam muka mitra tutur tidak dapat dihindari pada beberapa situasi tertentu, salah satunya tindak tutur menghina yang penuh konflik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi tindak tutur menghina yang dituturkan tokoh film animasi al-Riḥlah dengan menggunakan teori strategi Face-Threatening Acts (FTA) atau Tindakan Mengancam Muka oleh Brown dan Levinson 1987. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam tiga tahap, yaitu 1) teknik simak bebas libat cakap; 2) transkripsi; dan 3) catat. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan teknik analisis padan ekstralingual dan disajikan melalui metode informal. Penelitian ini menemukan 20 tindak tutur menghina yang terdiri dari 1) 16 tindak tutur menghina yang termasuk dalam kategori strategi langsung tanpa basa-basi (bald on-record) dan 2) terdapat 4 tindak tutur menghina yang menggunakan strategi tidak langsung (off record) berupa pertanyaan retorik, ironi (al-Sikhriyyah), dan menggantikan mitra tutur (displace Hearer) yang digunakan oleh para tokoh film animasi al-Riḥlah untuk menghina.
......Language politeness is necessary for social life. However, speech acts threatening Hearer’s face are unavoidable in some specific situations, one of which is insulting speech acts full of conflict. This research aimed to investigate the insulting speech acts strategy from al-Riḥlah animated movie characters and used Brown and Levinson’s Face-Threatening Acts (FTA) strategies theory. This study is qualitative research with a descriptive-analytical method. The data collecting techniques comprised 1) uninvolved conversation observation; 2) transcription; and 3) note-taking. Furthermore, the data were analyzed using the extra lingual equivalent analysis method and presented by informal methods. The result showed 20 insulting speech acts comprising 1) 16 insulting speech acts in the bald on-record strategy category and 2) 4 insulting speech acts in the off-record strategy comprised of rhetorical questions, irony (al-Sikhriyyah), and displace Hearer, which is used by al-Riḥlah animated movie characters.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mumtazus Sundus
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara fungsi dari sebuah wacana, dalam hal ini laporan pertandingan kekalahan Chelsea untuk anak-anak dengan penggunaan strategi face-threatening acts (FTAs) di dalam penulisannya. Pada dasarnya, wacana merupakan bentuk hasil tulisan dengan mengusung tujuan tertentu di dalam penyampaiannya. Wacana akan disusun sedemikian rupa agar sesuai dengan siapa yang menjadi pembacanya. Hal ini juga akan merunut bagaimana cara berita tersebut disampaikan kepada para pembacanya lewat permainan kata-kata. Di dalam tujuannya, wacana juga acap kali memiliki kekuatan untuk memengaruhi para pembacanya, tidak terkecuali bagi para pembaca anak-anak. Tidak tertutup kemungkinan bahwa wacana yang disampaikan akan memberikan dampak tertentu bagi anak-anak tersebut. Dengan menilik kepada teori tentang strategi face-threatening acts (FTAs) dalam kajian pragmatik, dan teori "ramalan" dari Halliday, penelitian ini akan berusaha untuk menemukan berbagai pengaruh dari penggunaan strategi face-threatening acts (FTAs) dalam kaitannya dengan anak-anak sebagai addressee di dalam laporan pertandingan kekalahan tersebut.
......The objective of this study is to examine the relation betwixt the function of discourse, in this case is Chelsea's match report defeat for children with the use of face-threatening acts (FTAs) strategy within the text. Basically, discourse is a kind of writing which carries certain aims. Discourse will be intentionally arranged to suit over whom the readers are. Also, this condition will lead to how discourse is bought to the readers through a play on words. Specifically speaking about the discourse purpose, it somehow has power to influence the readers; no exception for children. The discourse delivered may affect children in several points. Through the face-threatening acts (FTAs) strategy theory in pragmatics and predictability theory conducted by Halliday, this study will discover several impacts as the use of face-threatening acts (FTAs) strategy in the context of children as the addressee in that match report defeat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1953
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
R. Satriyo
Abstrak :
Dalam melakukan komunikasi verbal atau berbicara. para pelaku atau pelibat, penutur dan pendengar. tidak hanya melakukan pertukaran informasi. tetapi juga menjaga agar hubungan sosial mereka tidak rusak. Dari sudut pandang Pragmatik, fenomena di alas dapat diamati dengan memakai Teori Kesantunan Bahasa. Teori Kesantunan Bahasa yang penulis gunakan terutama adalah Prinsip Kerjasama Grice, dengan Bidal Percakapannya, dan Tindak Pengancam Muka yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson. Dengan Bidal Percakapan, diamati pelanggaran yang dilakukan dan dikaitkan dengan strategi kesantunan positif dan strategi-strategi Tindak Pengancam Muka Brown dan Levinson.
Masalah yang diangkat pada skripsi ini adalah bagaimana mengamati perubahan sikap tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza dalam lakon Pygmalion dengan menggunakan Bidal Percakapan dan Tindak Pengancam Muka. Data yang diambil adalah ucapan-ucapan tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza yang sesuai dengan tujuan pembahasan yaitu memerikan perubahan sikap, tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza dari awal hingga akhir lakon. Dengan mengacu kepada hasil analisis, perubahan sikap tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza jelas terlihat. Hal ini tampak dari adanya perubahan prosentasi pelanggaran Bidal Percakapan dan juga pemakaian Tindak Pengancam Muka dengan strategi kesantunan positif yang dilakukan oleh tokoh Higgins pada saat berbicara kepada tokoh Eliza.
Tiga bagian percakapan yang diperoleh dari data menunjukkan adanya perbedaan antara bagian awal dan bagian akhir. Perubahan yang muncul adalah tokoh Higgins semakin menunjukkan sikap sopan kepada tokoh Eliza. Dengan demikian dapat dibuktikan asumsi penulis, yang dijadikan sebagai alasan pemilihan topik skripsi ini, bahwa sikap tokoh Higgins terhadap tokoh Eliza berubah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13919
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library