Tulisan ini membahas tentang faktor determinan anak melakukan pembunuhan berencana terhadap sopir taksi online di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Konsep anak yang berhadapan dengan hukum dan kenakalan anak digunakan karena istilah tersebut sering di definisikan sebagai pelanggaran atas aturan-aturan yang dilakukan oleh anak. Sedangkan penyebab anak melakukan pembunuhan di jelaskan melalui teori yang di kemukakan oleh Robert Agnew, yaitu General Strain Theory yang menjelaskan agen pengendalian sosial di sekitar anak seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan media turut mempengaruhi perilaku delinkuensi terhadap anak. Penulis menjelaskan uraian data secara runut tentang anak yang melakukan pembunuhan dalam kasus ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif, hal ini dikarenakan data yang dicantumkan bersumber dari media online dan Berita Acara Pemeriksaan. Kemudian, dalam analisis akan dijelaskan konsep perbedaan antara kejahatan dengan perilaku kenakalan terhadap anak yang melakukan tindakan pembunuhan. Serta mengidentifikasi faktor penyebab anak berhadapan dengan hukum melakukan pembunuhan dari faktor ekonomi, pola asuh, sekolah, teman sebaya, dan media. Sehingga, untuk mencegah kasus anak yang melakukan pembunuhan terulang kembali diharapkan pihak-pihak terkait dapat menjadikan bahan pertimbangan kasus ini dalam memahami pola perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari.
Computational Fluid Dynamics (CFD) merupakan metode analisis numerik aliran fluida, perpidahan panas, dan fenomena terkait. Simulasi CFD seringkali membutuhkan waktu yang lama dan biaya komputasi yang mahal. Ini disebabkan oleh kompleksitas persamaan atur yang mendasari perilaku aliran. Dewasa ini, Model berbasis data (Data driven model) telah mendorong perkembangan pada banyak disiplin sains dan teknik, termasuk CFD. Melalui model berbasis data, orde dari persamaan atur dapat direduksi sehingga menghasilkan reduced order model (ROM). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan algoritma dasar ROM untuk menyelesaikan kasus aliran menggunakan library ITHACA-FV. Kasus aliran fluida yang menjadi domain adalah aliran stedi tak mampu mampat Navier-Stokes pada backward-facing step. Kemudian solusi FOM dan ROM dibandingkan. Pada simulasi ROM mode 1 pada kasus backward-facing step terdapat error rata-rata sebesar 2,730% untuk data kecepatan dan 0,113% untuk data tekanan. Sedangkan simulasi ROM mode 3 pada kasus yang sama memiliki error rata-rata 1,085% untuk data kecepatan dan 0,058% untuk data tekanan.
Computational Fluid Dynamics (CFD) is a method of numerical analysis of fluid flow, heat transfer, and related phenomena. CFD simulation often takes a long time and is computationally expensive. This is due to the complexity of the governing equations that underlie flow behavior. Fluid flow is governed by the Navier-Stokes equation which is non-linear and generally produces a random behavior called turbulence. Today, Data driven models have made developments in many scientific and engineering disciplines, including CFD. Through a data-based model, the order of the governing equations can be reduced to produce a reduced order model (ROM). This study aims to explain the basic ROM algorithm to solve fluid flow cases through the ITHACA-FV library. The fluid flow case that becomes the domain is the steady-state Navier-Stokes incompressible flow in the backward-facing step. Then the FOM and ROM solutions are compared. ROM mode 1 simulation has average error of 2.730% for velocity and 0.113% for pressure data. ROM mode 3 simulation has an average error of 1.085% for speed data and 0.058% for pressure data.
"