Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Wijayanti
"PT SamMarie Tramedifa menjadi salah satu subdistributor obat dan alat kesehatan yang telah mendapatkan sertifikat CDOB oleh BPOM sehingga terjamin mutu pelayanannya. Adanya waktu serah terima yang cukup lama ataupun interval waktu pengiriman ke outlet yang berbeda-beda membuat peneliti tertarik untuk melakukan analisis terhadap alur penyaluran obat berdasarkan interval waktu dan faktor-faktor yang memengaruhinya di PT SamMarie Tramedifa. Tugas khusus ini bertujuan untuk menganalisis alur penyaluran obat di PT Sammarie Tramedifa selama periode Desember 2022. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengevaluasi interval waktu dari proses penyaluran obat dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi proses tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data interval waktu dari setiap tahap penyaluran obat dikumpulkan dan dianalisis Selain itu, wawancara dengan pihak terkait di perusahaan ini dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi alur penyaluran obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi interval waktu dalam alur penyaluran obat dari PT Sammarie Tramedifa ke outlet SamMarie Wijaya, RSIA SamMarie Basra, dan Apotek Jacoebson. Beberapa tahap mengalami keterlambatan yang dapat mempengaruhi kelancaran keseluruhan proses. Faktor-faktor yang mempengaruhi alur penyaluran obat antara lain pengerjaan dalam pencetakan SPB yang kurang efisien dan penerimaan CCP yang memakan waktu lama. Kesimpulan dari tugas khusus ini adalah alur penyaluran obat di PT SamMarie Tramedifa sudah mengikuti pedoman CDOB dimulai dari proses penerimaan pesanan obat hingga pengiriman obat.

PT SamMarie Tramedifa is one of the drug and medical device sub-distributors that has received a CDOB certificate from BPOM so that the quality of its services is guaranteed. The existence of long handover times or time intervals for delivery to different outlets made researchers interested in analyzing the flow of drug distribution based on time intervals and the factors that influence it at PT SamMarie Tramedifa. This special assignment aims to analyze the drug distribution flow at PT Sammarie Tramedifa during the December 2022 period. The main focus of this research is to evaluate the time intervals of the drug distribution process and identify the factors that affect the efficiency of the process. The research method used is observational research with qualitative and quantitative approaches. Time interval data for each stage of drug dispensing was collected and analyzed. In addition, interviews with stakeholders in this company were conducted to understand the factors that influence the flow of drug dispensing. The results showed that there were variations in time intervals in the flow of drug distribution from PT Sammarie Tramedifa to SamMarie Wijaya outlets, RSIA SamMarie Basra, and Jacoebson Pharmacy. Some stages experience delays that can affect the smooth running of the entire process. Factors that affect the flow of drug distribution include the process of printing SPB which is less efficient and takes a long time to receive CCP. The conclusion from this special assignment is that the flow of drug distribution at PT SamMarie Tramedifa has followed the CDOB guidelines starting from the process of receiving drug orders to drug delivery."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firliana Yuniar
"Kanker servik adalah jenis kanker terbanyak kedua yang dialami oleh perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. Skrining atau deteksi dini kanker servik bermanfaat untuk mendeteksi perubahan abnormal sel pada servik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik demografi dan faktor lainnya yang memengaruhi pengetahuan dan praktik perempuan dalam melakukan skrining kanker servik. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan metode desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 100 Perempuan Usia Subur (usia 20-49) tahun yang berdomisili di Kecamatan Ajibarang, tidak terdiagnosis kanker servik, menikah, dan seksual aktif. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 100 responden, perempuan yang memiliki pengetahuan baik terhadap kanker servik sebanyak 54 responden, sedangkan perempuan yang memiliki pengetahuan baik terhadap skrining kanker servik sebanyak 43 responden, serta hanya 8 responden yang pernah melakukan Pap Smear dan belum terdapat responden yang pernah melakukan Tes IVA. Hal ini disebabkan karena responden belum mengetahui atau belum mendapatkan informasi mengenai skrining kanker servik. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesadaran perempuan mengenai kanker servik hanya dukungan suami/keluarga (p= 0,026). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesadaran perempuan mengenai skrining kanker servik hanya usia (p= 0,000). Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik skrining kanker servik antara lain usia (p= 0,039) dan pekerjaan (p= 0,029). Data hasil penelitian ini akan diserahkan kepada puskesmas wilayah setempat agar dapat dilakukan peningkatan layanan promosi kesehatan mengenai kanker servik secara umum dan skrining kanker servik secara khusus bagi perempuan usia subur.

Cervical cancer is the second largest type of cancer experienced by women in Indonesia after breast cancer. Screening or early detection of cervical cancer is useful for detecting abnormal cell changes in the cervix. This study aims to analyze demographic factors and other factors that influence women's knowledge and practices in cervical cancer screening. This research is based on a quantitative model with cross sectional design method. The sample of this research is 100 women of reproductive age (aged 20-49) years old who live in Ajibarang District, have not been diagnosed with cervical cancer, married, and sexually active. The results of this study showed that from 100 respondents, 54 respondents had good knowledge of cervical cancer, while only 43 respondents had good knowledge of cervical cancer screening and only 8 respondents who have had a Pap Smear and there are no respondents who have ever done an IVA test because respondents do not know or have not received information about cervical cancer screening The results showed that the only factors related to women's knowledge about cervical cancer were husband/family support (p= 0.026). The only factors related to women's knowledge regarding early detection of cervical cancer were age (p= 0.000). Factors related to the practice of early detection of cervical cancer include age (p= 0.039) and occupation (p= 0.029). The data from this research will be submitted to the local health center in order to improve health promotion services regarding cervical cancer in general and cervical cancer screening specifically for women of reproductive age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhani Haryo Seno
"Penelitian ini berfokus untuk menggambarkan konsep Manajemen Talenta (MT) sektor publik dan faktor yang memengaruhi tantangan dan strategi. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif kualitatif dengan mengombinasikan penelitian kepustakaan dan menelaah data sekunder sebagai metode pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini ialah teridentifikasi empat hal yang berperan sebagai faktor yang memengaruhi, tantangan atau hambatan, serta strategi yang dapat digunakan dalam penerapan manajemen talenta sektor publik, yaitu (1) budaya, (2) SDM atau perilaku, (3) manajerial atau struktur, dan (4) lingkungan. Faktor budaya menjadikan manajemen talenta sebagai proses yang berkelanjutan. Faktor SDM, yaitu kapabilitas yang cakap dan semangat yang kuat dalam mengelola MT dan pengukuran kinerja program/kegiatan. Faktor manajerial, berupa komitmen pimpinan, organisasi, dan pegiat yang dibutuhkan dalam penerapan MT dengan konsisten. Faktor lingkungan berwujud dukungan regulasi, anggaran, dan politis dalam skala nasional."
Sumedang: Puslatbang Pkasn Lan, 2023
JWK 25:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Susantri
"Latar Belakang. Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan global. Small dense low density lipoprotein (sdLDL) merupakan salah satu faktor risiko kejadian penyakit kardiovaskular. Peningkatan sdLDL sebagai manifestasi dislipidemi pada remaja dapat terus berlanjut pada usia dewasa dan menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Penyebab timbulnya sdLDL pada remaja multifaktor.
Tujuan. Mengetahui prevalens sdLDL dan faktor-faktor yang memengaruhi timbulnya sdLDL pada remaja siswa sekolah menengah pertama di Jakarta.
Metode. Studi potong lintang pada 97 anak usia 12-15 tahun siswa SMP di Jakarta Pusat pada periode Juni-Juli 2012 dan April-Mei 2014 di Jakarta Timur. Pada subjek penelitian dilakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT), massa lemak tubuh (MLT), tekanan darah dan pemeriksaan darah sdLDL. Kriteria obesitas menggunakan IMT ≥P95 berdasarkan usia dan jenis kelamin. Massa lemak tubuh diukur menggunakan Tanita Inner Scan Body Composition Monitor tipe BC-545.
Hasil dan pembahasan. Sebanyak 97 remaja obes diikutsertakan dalam penelitian. Prevalens sdLDL terjadi sebanyak 17,2 %. Terdapat hipertensi sebanyak 26,8 %, IMT pada nilai 30-39,9 sebanyak 51,5 % , MLT pada > P98 67 % dan lingkar pinggang > P90 52,5 %. Pada analisis bivariat dengan uji Mann-Whitney dan Kai-kuadrat tidak didapatkan hubungan antara sdLDL dengan faktor-faktor di atas.
Simpulan. Prevalens sdLDL pada remaja obes ditemukan sebesar 17,2 %. Tidak ditemukan hubungan antara sdLDL dengan IMT, tekanan darah, MLT dan lingkar pinggang.

Background. Childhood obesity is a global health problem. Plasma concentrations of small dense sdLDL are associated with the prevalence of atherosclerosis events. Atherosclerosis has already started to develop in childhood and adolescent obese. Increased sdLDL in adolescent to adult can cause higher morbidity and mortality. Contributing factors of sdLDL in adolescent are multifactorial.
Objectives. To know the prevalence of sdLDL in obese adolescents and the affecting factors, such as body mass index, body fat mass, blood pressure and waist circumference.
Methods. This was a cross-sectional study performed in obese adolescents, aged 12-15 years old, in several junior high schools in Central and East Jakarta, from May to June 2012 and April to Mei 2014. Physic examination was perfomed, including body mass index, body fat mass, blood pressure and waist circumference. and sd LDL as a blood examination.. Body mass index with the percentile ≥95 according to age and gender was used for obesity criteria, body fat mass was calculated using Tanita Inner Scan Body Composition Monitor Type BC-545.
Results. Of 97 obese adolescents in this study, sdLDL was found in 17,2 % subjects. The prevalence of each factors was 26,8 % hypertension, 51,5 % for body mass index at 30-39,9, 67 % for body fat mass >P98 and 52,5 % for central obesity P>P99. Based on bivariate analyse, such as Mann-Whitney and Kai-Kuadrat, there were no correlation between sdLDL and it?s factors.
Conclusion. sdLDL has a prevalence of 17,2 % in obese adolescent in this study, with no association found between body mass index, body fat mass, blood pressure and waist circumference.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelina Miyosi
"Dalam upaya menekan penyalahgunaan BBM bersubsidi, pemerintah dan Pertamina bekerja sama melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dengan menghadirkan e-Government melalui aplikasi MyPertamina yang difungsikan sebagai media untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi dan menyelenggarakan subsidi tertutup kepada masyarakat yang berhak untuk menerima BBM bersubsidi. Dalam implementasinya aplikasi MyPertamina masih dijumpai sejumlah permasalahan seperti sistem bermasalah, kesulitan login, ketidaktersediaan fitur, informasi tidak update, hingga lamanya waktu respon aplikasi. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan Aplikasi MyPertamina di Wilayah Bogor dan Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data campuran melalui penyebaran kuesioner dengan melibatkan 150 responden yang merupakan pengguna MyPertamina di Wilayah Bogor dan Bekasi, wawancara mendalam dengan 8 informan, dan studi kepustakaan serta teori utama untuk analisis menggunakan Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean (2003). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan aplikasi MyPertamina, menurut persepsi 150 responden di Wilayah Bogor dan Bekasi adalah system quality. Hal ini karena responden menilai bahwa aspek-aspek seperti perbaikan data, proses verifikasi data, kemudahan login, akses kode QR, pembelian BBM bersubsidi di SPBU menggunakan MyPertamina, dan metode pembayaran secara non tunai masih kurang.

 


In an effort to curb the misuse of subsidized fuel, the government and Pertamina have collaborated by leveraging information and communication technology to introduce e-Government through the MyPertamina application. This application serves as a medium to control the distribution of subsidized fuel and to provide targeted subsidies to the rightful recipients. However, the implementation of the MyPertamina application has encountered several issues, such as system malfunctions, login difficulties, unavailability of features, outdated information, and slow application response times. This research aims to analyze the most influential factors affecting the success of the MyPertamina application in the Bogor and Bekasi regions. The study employs a quantitative approach using mixed data collection methods, including the distribution of questionnaires to 150 MyPertamina users in the Bogor and Bekasi regions, in-depth interviews with 8 informants, and literature review. The primary theory for analysis is the DeLone and McLean Information Systems Success Model (2003). The results indicate that, according to the perceptions of 150 respondents in the Bogor and Bekasi regions, the most influential factor on the success of the MyPertamina application is system quality. Respondents highlighted deficiencies in aspects such as data correction, data verification processes, ease of login, QR code access, subsidized fuel purchases at gas stations using MyPertamina, and cashless payment methods.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riasa Roshaliha
"Kualitas udara di dalam ruangan berpengaruh besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, dimana salah satu parameter dari kualitas udara di dalam ruangan adalah kontaminan bioaerosol. Penilaian kualitas bioaerosol dalam ruangan di berbagai wilayah di seluruh dunia diperlukan dari sudut pandang kesehatan masyarakat, terutama untuk perlindungan kelompok rentan seperti anak-anak. Skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kontaminan bioaerosol dalam ruang kelas sekolah dasar menurut literatur yang dipublikasikan antara tahun 2016 sampai dengan 2020. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur sistematis mengenai gambaran bioaerosol pada ruang kelas sekolah dasar. Gambaran bioaerosol tersebut berupa jenis kontaminan bioaerosol, hasil atau konsentrasi kontaminan bioaerosol dan faktor yang memengaruhi konsentrasi kontaminan bioaerosol menurut literatur yang dipublikasikan antara tahun 2016 sampai dengan 2020 pada database Google Scholar dan Portal Garuda (Garba Rujukan Digital).
Hasil penelitian ini dibagi berdasarkan negara dengan iklim subtropis dan tropis. Semua penelitian menggunakan indirect reading instrument. Didapatkan bahwa rata rata total kontaminan pada negara subtropis yaitu bakteri dengan 1.709,91 CFU / m3, jamur dengan 519,55 CFU / m3, virus dengan 1.900 M gene copies / m3 air. Untuk negara tropis, rata – rata total kontaminan pada negara tropis untuk bakteri adalah 1.613,27 CFU / m3, dan jamur adalah 273,33 CFU / m3 dengan faktor yang memengaruhi paling tinggi yaitu suhu, kelembaban, kepadatan dan aktivitas siswa di kelas, sistem MVAC dan sumber polutan.

Indoor air quality greatly influences human health and well-being, where one of the parameters of indoor air quality is bioaerosol contaminants. Indoor air quality assessment especially on bioaerosol contaminants in various regions around the world is needed from the point of view of public health, especially for the protection of vulnerable groups such as children. This study aims to get the profile of bioaerosol contaminants in elementary school classrooms according to the literature published between 2016 and 2020. This research is a systematic literature review of bioaerosol in elementary school classrooms. The description of bioaerosol is about the of types of bioaerosol contaminants, the concentration of bioaerosol contaminants and factors that influence bioaerosol contaminants in elementary school classrooms according to the literatures that are published between 2016 and 2020 in the Google Scholar database and Portal Garuda (Garba Rujukan Digital).
The results of this study are divided by country with a subtropical and tropical climate. All studies used indirect reading instruments. It was found that the average total contaminants in subtropical countries for bacteria is 1,709.91 CFU / m3, fungi is 519.55 CFU / m3, and virus is 1,900 M gene copies / m3 air. For tropical countries, the average total contaminant in tropical countries for bacteria is 1,613.27 CFU / m3, and fungi is 273.33 CFU / m3 with the highest influencing factors are temperature, humidity, classroom occupants and their activity, system MVAC and pollutant sources.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library