Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilman, Sander L.
Cambridge, UK: Polity Press, 2008
616.398 GIL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, Medical, 2008
616.398 OBE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Permatasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), aktivitas fisik, asupan zat gizi makro (energi, karbohidrat, lemak, protein), dan asupan zat gizi mikro (vitamin C, zat besi, seng, magnesium, kalsium) dengan nilai VO2max. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi cross sectional yang melibatkan 116 siswa kelas X di SMAN 39 Jakarta pada tahun 2013. Nilai VO2max diukur dengan menggunakan metode 20 m shuttle run test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai VO2max siswa belum mencapai standar VO2max yang baik, yaitu 41,15 ml/kg/menit pada siswa laki-laki dan 36,45 ml/kg/menit pada siswa perempuan. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan VO2max adalah jenis kelamin, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), aktivitas fisik, asupan protein, zat besi, seng, dan kalsium. IMT/U dan persen lemak tubuh memiliki korelasi negatif yang kuat dengan VO2max. Sementara aktivitas fisik dan asupan zat besi memiliki korelasi positif yang sedang, sedangkan asupan protein, seng, dan kalsium memiliki korelasi positif yang lemah dengan VO2max. Diperlukan status gizi yang baik, asupan gizi yang seimbang serta aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur untuk meningkatkan nilai VO2max sehingga mencapai standar yang baik.

The purpose of this study was to determine the relationship between sex, nutritional status (BMI/Age and body fat percentage), physical activity, intake of macronutrients (energy, carbohydrate, fat, protein), and intake of micronutrients (vitamin C, iron, zinc, magnesium, calcium) with VO2max value. This study was conducted using a cross sectional design that involved 116 students of class X at SMAN 39 Jakarta in 2013. VO2max value was measured by 20 m shuttle run test. The results showed that the average values of VO2max of students had not reached a good standard, 41,15 ml/kg/min on boys and 36,45 ml/kg/min on girls. Variables that had significant relationships with VO2max were sex, nutritional status (BMI/Age and body fat percentage), physical activity, intake of protein, iron, zinc, and calcium. The results of correlation tests also showed that BMI/Age and body fat percentage had strong negative correlations with VO2max. While physical activity and intake of iron had moderate positive correlations, intake of protein, zinc, and calcium had weak positive correlations with VO2max. A good nutritional status, balanced nutrition, and regular activity are needed to improve VO2max values and achieve a good standard."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Habib Nurain
"Pemerintah Indonesia telah menargetkan pada tahun 2025 23% energi Indonesia akan berasal dari sumber yang dapat diperbarui. Salah satu alternatif yang menjanjikan untuk menggantikan bahan bakar fosil adalah renewable diesel. Renewable diesel dapat disintesis lemak hewan melalui proses hydroprocessing. Di Dalam penelitian ini, bahan mentah yang akan digunakan adalah lemak hewani berupa lemak sapi dan lemak ayam.. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kondisi operasi hydrodeoxygenation optimal. Simulasi akan dijalankan dengan palikasi UNISIM. Kondisi operasi temperatur dan tekanan tahap hydrodeoxygenation akan divariasikan dari 200-400oC dan 1-5 MPa. Dari penelitian ini, didapatkan empat kondisi operasi terbaik, yaitu dengan lemak ayam dengan yield 34%, 96% konversi total, pada kondisi operasi 4 MPa, 290oC, lemak sapi dengan yield 33%, 95% konversi total, pada kondisi operasi 4 MPa, 290oC, lemak sapi dengan yield 28%, 88% konversi total, pada kondisi operasi 3 MPa, 310oC, lemak ayam dengan yield 27%, 90% konversi total, pada kondisi operasi 3 MPa, 310oC.

The Indonesian government targeted to have the energy in Indonesia to come from renewable sources up to 23% by the year 2025. One promising alternative to replace fossil fuel is renewable diesel. Renewable diesel can be synthesized from animal fat through hydroprocessing. In this research, the raw material that will be used is animal fat, more specifically beef tallow and chicken fat.. The aim of this research is to obtain optimal operating condition of hydrodeoxygenation. The application used is UNISIM. The varied temperature and pressure range from 200-400oC and 1-5 MPa. From this research, four optimal condition is obtained which are chicken fat with 34% yield, 96% total conversion at operating condition of 4 MPa, 290oC, beef tallow with 33% yield, 95% total conversion at operating condition of 4 MPa, 290oC, beef tallow with 28%, 88% total conversion, at operating condition of 3 MPa, 310oC, and finally chicken fat with 27% yield, 90% total conversion at operating condition 3 MPa, 310oC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Himawan
"Obesitas merupakan masalah epidemik di dunia. Obesitas menyebabkan inflamasi kronik derajat rendah dan meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis dengan komplikasi seperti aterosklerosis, dan masalah kardiovaskuler. Penanda inflamasi yang dianggap terbaik saat ini adalah high sensitivity C-Reactive Protein hsCRP . HsCRP juga merupakan prediktor terbaik untuk mengetahui risiko penyakit kardiovaskuler. Diperlukan penanganan secara interdisiplin untuk mengatasi masalah obesitas ini. Akupunktur merupakan terapi pelengkap yang paling cepat berkembang dan diakui oleh National Institutes of Health dan WHO.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas terapi kombinasi elektroakupunktur dan intervensi diet terhadap kadar HsCRP dan body fat pada pasien obesitas. Uji klinis acak tersamar tunggal terhadap 36 pasien obesitas yang dialokasikan secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kombinasi elektroakupunktur dan intervensi diet kelompok perlakuan dan kelompok kombinasi elektroakupunktur sham dan intervensi diet kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar hsCRP sebelum dan sesudah perlakuan tetapi belum terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik p= 0.476. Terdapat perbedaan yang bermakna terhadap perbandingan kadar body fat sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan p=0.002.
Kesimpulan penelitian ini terapi kombinasi elektroakupunktur dan intervensi diet memiliki pengaruh terhadap kadar hsCRP dan body fat pada pasien obesitas.

Obesity is an epidemic problem in the world. Obesity causes low grade chronic inflammation and increases the risk of some chronic diseases with complications such as atherosclerosis, and cardiovascular problems. The best current inflammatory marker is the high sensitivity of C Reactive Protein hsCRP . HsCRP is also the best predictor of risk of cardiovascular disease. Interdisciplinary treatment is needed to overcome this obesity problem. Acupuncture is the most rapidly growing complementary therapy and is recognized by the National Institutes of Health and WHO.
This study aims to determine the effectiveness of electroacupuncture combination therapy and dietary intervention on HsCRP and body fat levels in obese patients. Single blinded randomized clinical trials of 36 obese patients were randomly assigned to 2 groups, electroacupuncture combined with dietary intervention group treatment group and sham electroacupuncture combined with dietary intervention group control group.
The results showed decrease of hsCRP levels before and after treatment but there was no statistically significant difference p 0.476 . There was a significant difference to the body fat content before and after treatment in the treatment group p 0.002.
The conclusions of this study combined electroacupuncture and dietary intervention therapy have an influence on levels of hsCRP and body fat in obese patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wita Rizki Amelia
"Tujuan penelitian membahas hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan faktor-faktor lain dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan Gizi Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A RSCM Jakarta. Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional, pengambilan sampel secara purposive sampling. Data antropometri didapatkan dengan pengukuran langsung saat penelitian. Analisis data meliputi crosstabs dan chi-square, menggunakan SPSS versi 13.0.
Hasil penelitian, 88.9% dan 38.9% orang berstatus gizi lebih masing-masing memiliki persen lemak tubuh mendekati tinggi/tinggi dan lemak viseral tinggi(p<0.05). Disarankan kepada pramusaji untuk membiasakan sarapan pagi, mengkonsumsi makanan tinggi serat dan sering beraktivitas fisik.

The aim of this study is how Body Mass Index and Other Factors Related to Body Fat Status on Waitress at Nutrition Service of Integrated Admission Unit Building A RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta. This is a quantitative study with cross sectional approach, samples are collected by purposive sampling. Anthtopometry data are collected directly by measurement. Analysis included crosstabs dan chisquare, by using SPSS version 13.0.
The result, 88.9% dan 38.9% are overweight with each of them have slightly high/high body fat percentage and high visceral level(p<0.05). The researcher sugested that waitress should have breakfast gradually, consume foods containing high dietary fiber, frequent physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Zakyyah Yasmin
"Kuantifikasi standar lemak jantung menggunakan citra nonkontras dapat menjadi suatu nilai prognostik tambahan dalam mengevaluasi penyakit jantung koroner. Metode otomatis berbasis deep learning memiliki kelebihan dari metode manual yaitu mengurangi waktu kuantifikasi, beban kerja dan user dependence. Pada penelitian ini, lemak jantung epikardial dan mediastinal dari dataset open source dan dari Rumah Sakit Mayapada Tangerang disegmentasi menggunakan segmentasi semantik berbasis CNN DeepV3+ Resnet18 dan dievaluasi. Volume dari lemak jantung diestimasikan menggunakan fitur regionprops Matlab 2021a. Sistem dapat segmentasi lemak jantung pada keakurasian tertinggi sebesar 98,8 % dan dice score sebesar 0,76 untuk lemak epikardial dan keakurasian 96,8% dan dice score sebesar 0,69 untuk lemak mediastinal dataset open source. Namun, pada data uji yaitu data CT jantung yang diambil dari rumah sakit menghasilan keakurasian tertinggi pada 28% untuk lemak epikardial. Secara kualitatif, struktur seperti lemak abdomen, otot jantung dan tulang belakang masih ikut tersegmen. Setelah melakukan penyesuaian citra antara data uji dengan data pelatihan, akurasi tertinggi pada lemak epikardial sebesar 97%. Namun, lemak epikardial dan mediastinal belum berhasil untuk dipisahkan. Volume lemak jantung untuk kedua dataset berhasil diestimasikan. Metode volume manual dengan metode otomatis menunjukkan korelasi yang kuat (R2= 0,9843) dengan standard error sebesar 3,86 namun terlihat bahwa terjadi eror sistematik.

Standard quantification of cardiac fat using non-contrast images can be additional prognostic value in evaluating coronary heart disease. Automatic methods based on deep learning have advantages over manual methods, namely reducing quantification time, workload and user dependence. In this study, epicardial and mediastinal cardiac fat from open source dataset and Mayapada Hospital Tangerang were segmented using CNN DeepV3+ Resnet18-based semantic segmentation and evaluated. The volume of cardiac fat was estimated using the regionprops feature of Matlab 2021a. The system can segment cardiac fat at the highest accuracy of 98.8% and a dice score of 0.76 for epicardial fat and 96.8% accuracy and a dice score of 0.69 for mediastinal fat of the open source dataset. However, the test dataset, namely cardiac CT data taken from the hospital, yielded the highest accuracy at 28% for epicardial fat. Qualitatively, structures such as abdominal fat, cardiac muscle and spine are still segmented. After adjusting the image between the test data and the training data, the highest accuracy in epicardial fat was 97%. However, epicardial and mediastinal fat have not been successfully separated. Heart fat volumes for both datasets were successfully estimated. The manual volume method in respect to the automatic method showed a strong correlation (R2= 0.9843) with a standard error of 3.86, but it was seen that there was a systematic error."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aritonang, Irianton
"Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Masalah gizi lebih timbal karena makin meningkatnya pendapatan dan perubahan gaya hidup yang mengancam penduduk golongan menengah ke atas dan kelompok lanjut usia. Pola makan mulai bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat, serat dan sayuran ke pola makan yang komposisinya terlalu banyak mengandung lemak, gula, garam dan sedikit serat. Proporsi energi dari karbohidrat berkurang diikuti meningkatnya proporsi energi lemak dan protein yang bila tidak terkendali berakibat terjadinya kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah.
Tujuan penelitian ini mempelajari faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi proporsi energi lemak konsumsi pangan pada 1952 sampel rumahtangga dari data Survai Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun1993, khususnya dipilih Propinsi D.1.Yogyakarta. SUSENAS merupakan survey rumahtangga yang diadakan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Jenis penelitian ini observasional tipe potong-lintang. Analisis data dengan statistik regresi logistik multivariat menggunakan perangkat lunak komputer SUDAAN (Survey Data Analysis) sesuai dengan cara pengambilan sampel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi: tingkat pengeluaran perkapita sebulan., jumlah anggota rumahtangga dan jumlah anak balita sebagai faktor risiko proporsi energi lemak yang tinggi. Sedangkan tingkat pendidikan kepala keluarga dan isteri serta daerah tempat tinggal sebagai efek pencegah terhadap proporsi energi lemak yang tinggi, namun khusus untuk tingkat pendidikan kepala keluarga hubungannya tidak signifikan (p>0,05).

Proportion Of Energy From Fat Household Food Consumption And Socioeconomy Determinants In Province D.I. Yogyakarta In 1993Indonesia have double nutrition problems is undernutrition and overnutrition. Overnutrition problem related with increased of income and change of life style, and age old group people. Food pattern change from traditional that high carbohydrat, fiber and vegetable to a high fat, sugar, salt and less fibre. Proportion of energy from carbohydrat decreased and proportion of energy from fat and protein increased. If could not controlled consequence to obese, heart disease and blood vessel.
The objective this study to examine socio-economy determinants of proportion of energy from fat food consumption in 1952 household sample using the National Socio-economy Survey (SUSENAS) 1993, particularly in Province D.I.Yogyakarta. The SUSENAS is a household survey conducted annually by the Central Bureau of Statistics (CBS). This study observational type is crossectional. Data analysis with statistical methods by multivariate-regression logistic using computer programme SUL)AAN (Survey Data Analysis).
The result of study showed that socio-economy factors: expenditure per capita per month, family size and number of child 0-4 years old associated a risk factor with high proportion of energy from fat. The education level of leader of family and wife, and region area of household live associated is effect prevention with high proportion of energy from fat, but associated education level of leader of family no significant (P>0,05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resyana Putri Nugraheni
"Usia menars penting untuk diketahui karena berpengaruh pada kondisi kesehatan saat dewasa. Anak dengan usia menars dini (<12 tahun) memiliki tekanan darah yang lebih tinggi, intoleransi glukosa, penyakit kardiovaskular, dan peningkatan mortalitas akibat kanker. Sementara usia menars lambat (> 14 tahun) berhubungan dengan rendahnya densitas mineral tulang yang meningkatkan risiko osteoporosis. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2010, angka menars dini di Indonesia sebesar 22,5% dan angka menars lambat sebesar 24,3%. Massa lemak tubuh memengaruhi usia menars melalui peran leptin pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi massa lemak tubuh dan distribusinya dengan usia menars. Studi ini merupakan studi potong lintang analitik terhadap 32 anak perempuan usia 10-15 tahun di Jakarta Pusat yang mengalami menars dalam tiga bulan terakhir pada bulan Juli-September 2019. Pengambilan data usia menars dengan metode recall. Pengukuran massa lemak tubuh dilakukan dengan antropometri dan bioelectrical impedance analyzer (BIA). Analisis statistik menggunakan SPSS versi 22. Uji korelasi menunjukkan korelasi sedang antara IMT/U dengan usia menars (r = - 0,45; p = 0,01) dan korelasi lemah antara RLPTB dengan usia menars (r = - 0,37; p = 0,03), sementara uji korelasi pada variabel lainnya tidak bermakna. Peneliti menarik kesimpulan tidak terdapat korelasi antara massa lemak tubuh dan distribusinya dengan usia menars, tetapi terdapat korelasi lemah hingga sedang antara IMT/U dan RLPTB dengan usia menars.

Age at menarche related to health conditions in adult life. Early menarche is associated with higher blood pressure, glucose intolerance, cardiovascular risk, and increase cancer mortality. While late menarche is associated with lower bone mineral density and osteoporosis. Data from Indonesian basic health research 2010 showed the prevalence of early menarche was 22,5% and late menarche was 24,3%. The link of body fat mass and age at menarche was mediated by leptin action on hypothalamic-pituitary-ovarian axis. The aim of this study is to find the correlation of body fat mass and its distributions with age at menarche. This study is a cross-sectional analytic research of 32 girls age 10 to 15 years old who attained menarche within three months prior to measurement in a period of July to September 2019. Menarcheal date obtained with recall method. Body fat mass was measured with anthropometry and bioelectrical impedance analysis (BIA). Statistical analysis performed with SPSS version 22 to determine correlation of body fat mass and its distribution with age at menarche. There was middle-powered inverse correlation between body mass index (BMI) for age and age at menarche (r = - 0,45; p = 0,01) and weak-powered inverse correlation between waist to height ratio (WHtR) and age at menarche (r = - 0,37; p = 0,03), no correlation was found between other variables of fat mass with age at menarche. The researcher concluded that there was no correlation between body fat mass and its distribution with age at menarche, but there were low to middle-powered correlations between BMI for age and WHtR with age at menarche."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>