Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karyani Laksmi Dewi
Abstrak :
Penelitian ini menunjukkan bagaimana hubungan antara ciri-ciri kepribadian, orientasi pelanggan, dan kinerja perawat pada Rumah Sakit Fatmawati di Jakarta. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menganalisis bahwa dengan merekrut SDM yang sesuai dengan ciri-ciri kepribadian yang berpengaruh terhadap perilaku orientasi pelanggan yang sangat berguna bagi kepuasan konsumen Rumah Sakit yang bersangkutan. Dan peneliti juga menganalisis apakah perilaku orientasi pelanggan sudah diterapkan dan mendapatkan porsi dalam penilaian kinerja karyawan. Karena menurut peneliti, apabila perilaku orientasi pelanggan dalam bekerja diberi insentif yang seculcupnya dalarn penilaian kinerja, niscaya perilaku orientasi pelanggan akan meningkat dalam aktivitas kerja, sehingga otomatis akan meningkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen adalah panting untuk keberlangsungan jangka panjang Rumah Sakit. Orientasi Pelanggan dalam penelitian ini terdiri dari 2 dimensi, yaitu Dimensi Senang dan Dimensi Tahu Kebutuhan. Sedangkan Ciri-ciri Kepribadian dijelaskan oleh 14 variable, yaitu: 1.) Introversion, 2.) Extroversion, 3.) Agreeablenes, 4.) tin agreeablenes, 5.)Conscientiousness, 6.) Unconscientiousness, 7.) Emotional Stability, 8) Neurotiesm, 9)Opennes to Experiences, 10.) Conservative, 11.) High of Need for Activity, 12.) Low of Need for Activity, 13.) Trait of Competitiveness, dan 14.) Self Efficacy. Dan Kinerja Karyawan Menggunakan 3 Dimensi, yaitu Kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain, Kemampuan teknis keperawatan/Kemampuan teknis, dan Konseptual Skills. Sampel Penelitian adalah Rumah Sakit Fatmawati Jakarta dengan responden adalah perawat dan supervisor masing-masing perawat. Jumlah responden perawat adalah 100 orang. Adapun responden perawat adalah perawat rawat inap ruang rawat inap VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. Sedangkan responden supervisor adalah para supevisor dari perawat yang terpilih sebagai responden. Hubungan antara ciri-ciri kepribadian,orientasi pelanggan, dan kinerja perawat pada Rumah Sakit Fatmawati di Jakarta ini dianalisis dengan menggunakan SPSS 11.5 for Windows. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Dari ke-14 variabel chi-chi kepribadian yang diteliti hanya 4 yang signifikan menjelaskan perilaku orientasi pelanggan. Ke-4 variabel tersebut adalah, 1.) conscientiousness, 2.) high need for activity, 3.) opennes to experiences, dan 4.) self efficacy. Sedang ke-10 lainnya tidak signifikan menjelaskan perilaku orientasi pelanggan. Ke-10 variabel ciri-ciri kepribadian tersebut adalah, 1.) extroversion, 2.) introversion, 3.) agreeablenes, 4_) unagreeablenes, 5.) unconscienciousness, 6.) low of need for activity, 7.) conservative, 8.) emotional stability, 9.) neuroticsm, dan I0.) trait of competitiveness. 2. Orientasi pelanggan signifikan menjelaskan penilaian performance of human relationships namun dengan nilai koefisien yang sangat kecil. 3. Orientasi pelanggan signifikan menjelaskan penilaian performance of conceptual skills namun dengan nilai koefisien juga sangat sangat kecil. 4. Orientasi pelanggan juga signifikan menjelaskan penilaian performance of technical skills namun dengan nilai koefisien yang sangat kecil.
The research is showing a relationship among personality traits, customer orientation and nurses working performance at the Fatmawati Hospital in Jakarta. Here the researcher tried to proof that by recruiting human resources based on their personality traits would influence much on the customer satisfaction rate in the hospital. The researcher also tried to see if the customer orientations have already been implemented properly and having a portion in an employee performance appraisal at that hospital. The researcher think that if the customer orientation behavior is also an element to be appraised, then this culture will be improved in the working environment and automatically will improve consumer satisfaction rate. This consumer satisfaction is really important to enable the hospital compete with others. Customer orientations in this research are divided into 2 dimensions. Those are happiness dimensions and knowing the need dimensions, while personality traits were being explained by 14 variables like 1.) Introversion, 2.) Extroversion, 3.) Agreeablenes, 4.) Unagreeablenes, 5.)Conscientiousness, 6.) Unconscientiousness, 7,) Emotional Stability, 8.) Neuroticsm, 9.)Opennes to Experiences, 10.) Conservative, 11.) High of Need for Activity, 12.) Low of Need for Activity, 13.) Trait of Competitiveness, and 14.) Self Efficacy. Employee's performances were explained in 3 dimensions Human Relationship Skills, Technical Skills, and Conceptual Skills. The sample being taken for the research was Fatmawati Hospital which is located in Jakarta with its respondents are the nurses and their supervisors. Total number of respondents are 100 people. The nurses respondents are the nurses who take care of the patients in the VIP rooms, Class I, Class II and Class III, while the supervisor's respondents are the supervisors whose nurses are also becoming respondents of the research. The relationship among personality traits, customer orientations and nurses working performance at the Fatmawati hospital-Jakarta were analyzed by using SPSS 11.5 for Windows. Results of the research are : 1. From a total of 14 personality traits variables which were being researched, only 4 variables which significantly explained customer orientation behavior. Those are 1.) conscientiousness, 2.) high need for activity, 3.) opennes to experiences and 4.) self efficacy. On the other hand, another 10 variables which do not significantly explain customer orientation behaviors are 1.) extroversion, 2.) introversion, 3.) agreeablenes, 4.) unagreeablenes, 5.) unconscienciousness, 6.) low of need for activity, 7.) conservative, 8.) emotional stability, 9.) neuroticsm, and 10_) trait of competitiveness. 2. Customer orientations significantly explained the employee's working performances, but with a low coeffisient factor. 3. Customer orientations significantly explained the performance appraisal on the conceptual, but with a low coeffisients vfactor. 4. Customer orientations significantly explained also performance appraisal on the technical skills, but with a low coeffisients factor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikry Dwi Anjani
Abstrak :
Praktek kerja profesi apoteker di Rumah Sakit Fatmawati periode bulan Maret-April 2017 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggungjawab apoteker dalam melakukan pelayanan kefarmasian, meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampialn dan pengalaman dan melakukan praktek kefarmasian serta memberikan gambaran nyata dan strategi dalam pengembangan praktek kefarmasian di RSUP Fatmawati. Praktek kerja profesi di RSUP Fatmawati dilakukan selama 6 minggu. Tugas khusus yang dilakukan yaitu pola resistensi antibiotik di Instalasi rawat inap teratai RSUP Fatmawati periode 5-12 April 2017 yang bertujuan untuk memperoleh pola resistensi kuman terhadap antibiotik di ruang rawat inap teratai. Data yang digunakan adalah hasil uji kultur pasien terhadap antibiotik. Pola resistensi yang diperoleh yaitu pola resistensi kuman Acinetobacter baumannii, Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella sp. resisten terhadap antibiotik amoksiklav, ampisilin sulbaktam, sefiksim, dan sefalotin. ...... Professional Internship at Fatmawati Hospital period March April 2017 aimed to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in performing pharmaceutical services, improving knowledge, knowledge, skills and experience and performing pharmaceutical practices as well as providing a real picture and strategy in the development of pharmaceutical practice At RSUP Fatmawati. Professional Internship was done for 6 weeks. The specific tasks performed are the antibiotic resistance pattern at the teratai Hospital Installation of Fatmawati Hospital period 5 12 April 2017 which aimed to obtain the pattern of antibiotic resistance in the teratai ward. The data used are the results of the patient's culture test against antibiotics. The resistance patterns obtained are Acinetobacter baumannii, Pseudomonas aeruginosa and Klebsiella sp. resistant to amoxiclav antibiotics, ampicillin sulbactam, cefixime, and cephalothin.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Zahidah
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Fatmawati Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan. Kegiatan PKPA bertujuan agar mahasiswa dapat melihat langsung kegiatan kefarmasian yang dilakukan, memahami tugas dan fungsi Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati, memahami peran dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang manajerial perencanaan, pengadaan,penerimaan, penyimpanan, distribusi, pemusnahan, pengendalian dan administrasi dan farmasi klinis pengkajian dan pelayanan resep, Pemantauan Terapi Obat PTO , Pemberian Informasi Obat PIO , konseling, visite, dispensing sediaan steril . Tugas khusus yang diberikan berjudul pemantauan terapi obat pada pasien cerebrovascular disease stroke ischemic berulang digedung teratai lantai 6 periode 26 januari ndash; 4 februari 2017. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui masalah terkait obat yang terjadi pada pasien di ruang perawatan High Care Unit HCU melalui pemantauan terapi obat dengan Pharmaceutical Care Network Europe PCNE system.
ABSTRACT
Pharmacists Internship Working Program at RSUP Fatmawati on RS Fatmawati street, Cilandak, South Jakarta. Pharmacists Internship Working Program aims to understand the duties and functions of Pharmacy at RSUP Fatmawati, understand the roles and responsibilities of pharmacists in hospitals and to improve their knowledge and skills in managerial planning, procurement, storage, distribution, extermination, control and administration and clinical pharmacy assessment and prescription services, Therapeutic Drug Monitoring, Provision of Drug Information, counseling, visite, dispensing sterile preparations . Special assignment given entitled monitoring of drug therapy in patients with ischemic cerebrovascular disease, stroke at Teratai 6th floor period 26 January 4 February 2017. The purpose of this special task is to investigate drug related problems occur in patients in the treatment room High Care Unit HCU through the monitoring of drug therapy to the Pharmaceutical Care Network Europe PCNE system.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Rahmi
Abstrak :
Praktik kerja profesi di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Fatmawati periode bulan September-Oktober tahun 2017 bertujuan agar mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit sesuai dengan standar pelayanan farmasi, dan memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian di rumah sakit serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di rumah sakit. Praktik kerja profesi di RSUP Fatmawati dilakukan sekitar 6 minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Evaluasi Penggunaan Antibiotika di Ruang PICU dan HCU Anak Gedung Bougenville RSUP Fatmawati Periode 31 Juli - 11 Agustus 2017 rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengevaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik di ruang PICU dan HCU anak di gedung Bougenville RSUP Fatmawati. Hasilnya, ditemukan beberapa penggunaan antibiotik yang tidak rasional. ...... Internship at Fatmawati General Hospital Center month period September-October 2017 aimed to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacaceutical care service in community health clinic according to applicable laws and ethics, then had knowledge, skills, professionalism, insight and reality to undertake pharmaceutical practices in hospital, had practical experiences about problems of pharmaceutical care practice in hospital. Internship at RSUP Fatmawati was conducted for six weeks with special assignment Evaluation the rasionality of antibiotic uses in PICU and HCU Ward in Bougenville Building RSUP Fatmawati Periode of 31 July - 11 August 2017. The purpose was to evaluate the rasionality of antibiotic uses in PICU and HCU Ward in Bougenville Building RSUP Fatmawati. As a result, that were found some irrational use of antibiotic.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pendahuluan pola kepekaan kuman terhadap antibiotika di ruang rawat intensif rumah sakit Fatmawati Jakarta, secara restrospektif terhadap data sekunder hasil uji kepekaan antinbiotika dan jenis kuman dari 205 pasien dalam kurun waktu 2001-2002. hasil menunjukkan jenis kuman patogen adaah Psedonoman sp. Klebsiella sp. Escherichia coli, Streptococcus haemolyticus. Staphylococcus aureus. Pola kepekaannya menunjukkn bahwa kuman patogen mempunyai resistensi tertinggi terhadap ampisilin, amoksisilin penisilin G, tetrasiklin dan kloramfenikol, Kepekaan tertinggi ditujunjkkan oleh fosmisin, amikasin, seftriakson pada Pseudomonas sp. netilmihn, amikasin, sefriakson pada Klebsiella sp seftriakson, amikasin, sferizoksim pada Eschericha coli

The Sensitivity Pattern of Microorganisms against Antibiotics at the Intensive Care Unit of Fatmawati Hospital Jakarta 2001 – 2002. A preliminary study was conducted on the sensitivity pattern of microorganisms against antibiotics at the intensive care unit of Fatmawati Hospital Jakarta. Retrospective, secondary data were collected on results of antibiotics sensitivity tests and kind of microorganisms of 205 patients during the years 2001 – 2002. Pathogenic species found were Pseudomonas sp. Klebsiella sp. Escherichia coli, Streptococcus β haemolyticus, Staphylococcus epidermidis and Staphylococcus aureus. The pattern of resistance showed that pathogenic microorganisms were most resistant agains ampicillin, amoxycillin, penicillin G, tetracycline and chloramphenicol. The highest sensitivity levels were shown by fosmicin, amikacin, ceftriaxone to Pseudomonas sp. netilmicin, amikacin, ceftriaxone to Klebsiella sp. ceftriaxone, amikacin, ceftizoxime to Escherichia coli.
Institut Sains dan Teknologi Nasional. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia; Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia ; Rumah Sakit Fatmawati , 2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Poedjiningsih
Abstrak :
Latar belakang: Angka seksio sesarea (SC) hampir selalu meningkat pada beberapa tahun terakhir. Departemen Kesehatan RI mengindikasikan adanya indikasi tak jelas terhadap SC, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan SC yang belum banyak dilakukan di Indonesia. Metode: Disain penelitian adalah kasus kontrol. Kasus adalah ibu yang melahirkan di RSF dengan tindakan SC, sedangkan kontrol adalah ibu yang melahirkan secara spontan. Kasus dan kontrol berasal dari RS Pendidikan Fatmawati pada bulan Juli 2000 sampai dengan Januari 2001. Kasus dipadankan secara acak dengan kontrol yang dipilih di antara calon kontrol pada bulan yang lama kasus didiagnosis. Hasil: Dan 311 kasus dan 311 kontrol subyek penelitian didapatkan beberapa faktor yang mempertinggi dilakukannya tindakan SC yaitu: gawat janin (OR suaian 544,86 dengan 95% CI 71,85 - 4131,78); distosia (OR suaian 143,80 dengan 95% Cl 52,86 - 391,17); bekas SC (OR suaian 30,23 dengan 95% CI 12,09 - 75,57); preeklampsi berat/eklampsi (OR suaian 8,10 dengan 95 % CI 4,09 - 16,04); indikasi medis lain (OR suaian 7,71 dengan 95% CI 4,12 - 14,44). Sedangkan yang memperkecil risiko adalah cara pembayaran tunai (OR suaian 0,20 dengan 95 % CI 0,11 - 0,34). Jika dibandingkan dengan yang tidak membayar tunai, maka yang membayar tunai mempunyai risiko 80 % lebih rendah Kesimpulan: Pada ibu yang melahirkan dan didapatkan faktor-faktor risiko tersebut, tindakan SC perlu dipersiapkan.
Some Medical and Non-Medical Factors and Risk of to Cesarea Delivery at Fatmawati Teaching Hospital Jakarta July 2000 - January 2001Background: For the last years sectio cesarea (SC) increased. Ministry of Health of Indonesia indicated some unclear indications. Therefore it is needed to conduct a study to evaluate several factors affecting and determining SC delivery in Indonesia. Methods: This research is a case-control study at Fatmawati Teaching Hospital from July 2000 until January 2001. The case is SC delivery, and the control is spontaneous delivery which is selected using simple random sampling within the month a case was diagnosed. Result: From the research subject of 311 number of case and 311 number of control, we found a number of factors which increase risk SC: fetal distress [(adjusted odds ratio (OR) = 544,86; 95% confidence intervals (CI) = 71,85 - 4131,78)1; distosia (OR = 143,80; 95% CI = 52,86 - 391,17); previous cesarean delivery (OR = 30,23 with 95% CI = 12,09 - 75,57); severe pre eclampsia (OR = 8,10; 95 % CI = 4,09 - 16,04). In contrary cash payment was lowering the risk of SC relative to other schemes (OR = 0,20; 95 % CI = 0,20 - 0,34). Conclusion: SC treatment should be prepared for would be delivery women who had Fetal distress, distocia, previous cesarean delivery, and severe pre eclampsia.
2001
T5787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Ibrahim
Abstrak :
Rumah sakit Pemerintah menghadapi berbagai tantangan dalam mengemban fungsi sosial pada masa mendatang. Terlihat kemampuan pemerintah mensubsidi rumah sakit baru mencapai 50-60 % dari kebutuhan rill, Oleh karena itu muncul harapan rumah sakit menjadi lebih mandiri atau otonom dalam pengelolahannya namun tetap menjalankan misi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai otonomi RS Fatmawati yang meliputi: Manajemen strategik, Pengelolaan/Administrasi, Manajemen SDM, Manajemen Keuangan serta Pengadaan dengan menggunakan konsep Chawla (1996) dan konsep RS Perja (2000). Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian memperlihatkan gambaran peran yang erat antara Dewan Pengawas dengan derajat otonomi rumah sakit. Kesimpulan yang di dapat adalah: Dewan Pengawas merapakan unsur penting dalam menentukan derajat otonomi suatu RS; Menurut kerangka model otonomi Chawla, derajat otonomi RS Fatmawati tinggi pada Manajemen Strategis, Administratir'manajemen operasioral, Manajemen SDM non PNS, manajemen keuangan bersumber pendapatan fungsional dan Pengadaan untuk pendanaan bersumber dari RS. Untuk itu peneliti menyarankan kepada Depkes untuk memilih Dewan Pengawas yang profesional dan mewakili simbol masyarakat. Mengobah pandangan terhadap rumah sakit ke model RS dengan Pandangan Pihak Berkepentingan (Stakeholders View). Untuk RS Fatmawati disarankan untuk mengkaji UU NO.19 tahun 2003 tentang BUMN, mengembangkan analisis jabatan berdasarkan Rencana Strategik dan penyusunan sistem insentif yang lebih baik, menyusun tariff berdasarkan unit cost. Disamping juga melakukan diversifikasi produk serta melakukan proses sosialisasi intern RS. ...... Analysis of the Implementation of Policy on Hospital Autonomy A Case Study at the Fatmawati Hospital, Jakarta 2003In the future, Government's Hospitals are facing to several challenges in shoulder it social function. It is obviously seen that government's capacity in subsidizing hospital only reach about 50-60% of real needs of a hospital. Therefore, it is a raising expectation to have a self sufficient or autonomous hospital but at the same time is still running government's missions. This research aimed at evaluating the autonomy of Fatmawati Hospital in the scope of: strategic management, management/administration, human resources management, management of finance, and procurement by using the concept of Chawla (1996) and the concept of state owned enterprise (Perjan) hospital. The design of study is a case study using quantitative and qualitative approach. The results of research show a significant relationship between the role of Board of Supervisor and the degree of autonomous. The conclusion of the research are: Board of Supervisor is an important component that determining the degree of autonomus of a hospital; according to the concept of Chawla. The degree of autonomy of Fatmawati Hospital is high interms of strategic management, operational managementladministration, non-civil servant human resources management, management of finance based on functional income, and procurement of hospital. Therefore, it suggested to the department of Health to choose professional and publicly representative Board of Supervisor. Change the paradigm of hospital to a model of hospital that using stakeholders' view. For the Hospital of Fatmawati it suggested to analysis the Law No. 1912003 about State Owned Enterprise, developing job analysis based on stategic planning, developing a better incentive system, and developing pricing based on unit cost analysis, and also diversify the produk and socialized it at the internal hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diar Wahyu Indriarti
Abstrak :
Dengan ditetapkannya kebijakan Perusahaan Jawatan (Perjan) bagi RS Fatmawati melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 tahun 2000 tentang Perjan dan Peraturan Pemerintah Nomor 117 tahun 2000 tentang Pendirian Perjan untuk RS Fatmawati, semestinya RS Fatmawati sudah melaksanakan kebijakan Perjan sejak dikeluarkannya kebijakan tersebut pada tahun 2000. Tetapi pelaksanaan kebijakan Perjan yang dikeluarkan pada tahun 2000 itu baru dilaksanakan secara keseluruhan pada bulan Maret tahun 2003. Mengapa proses Perjanisasi rumah sakit memakan waktu yang lama ?. Dilain pihak dengan adanya Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, maka Perjan sudah tidak ada lagi, melainkan PERUM dan PERSERO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan Perjan di RS Fatmawati, faktor-faktor yang mempengaruhi, permasalahan kebijakan Perjan di RS Fatmawati, baik pada tingkat kebijakannya sendiri maupun terhadap implementasinya sehingga didapatkan pemecahan untuk perbaikan kebijakan selanjutnya. Selain itu untuk mengetahui bentuk rumah sakit seperti apa yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan diperoleh melalui FGD dan wawancara mendalam dengan 19 informan yang terdiri dari manajer strata satu, dua, dewan pengawas. Selain itu juga dari laporan-laporan yang ada di Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan, Departemen Keuangan dan Meneg BUMN. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya faktor - faktor diluar (eksternal) dan didalam (internal) rumah sakit yang mempengaruhi implementasi kebijakan Perjan di RS Fatmawati. Faktor eksternal meliputi, tidak adanya penjelasan peraturan Perjan dalam bentuk UU maupun peraturan, pembinaan yang sangat kurang dari Kementrian BUMN, Departemen Keuangan dan Departemen Kesehatan yang juga lambat. Selain itu karena bentuk Perjan rumah sakit masih baru sehingga banyak pihak masih rancu. Faktor Internal meliputi, SDM yang beragam memperlambat sosialisasi dan penyusunan struktur organisasi yang baru. Belum sepenuhnya otonomi rumah sakit diberikan antara lain belum diserahkannya asset RS Fatmawati secara legal oleh Departemen Keuangan dan kebijakan cost sharing bagi pasien Askes. Dengan dikeluarkannya UU no 19/2003 tentang BUMN bahwa Perjan sudah tidak ada lagi diganti Perum dan Persero, maka apapun bentuk rumah sakit mendatang sebaiknya RS Fatmawati tetap dapat menjalankan kewajiban sosialnya. Peneliti berkesimpulan lamanya proses implementasi kebijakan Perjan di RS Fatmawati terutama akibat tidak adanya penjelasan tentang Perjan ini baik dalam bentuk UU maupun peraturan, serta faktor-faktor yang telah disebut diatas. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan sebaiknya RS Fatmawati tidak menjadi BUMN. Untuk itu dibutuhkan kesungguhan dari perjuangan Departemen Kesehatan untuk membantu rumah sakit mewujudkan tujuannya. Daftar bacaan 37 (1983 - 2003)
Hospital Fatmawati has obligated to implement policy of Public Service Organization (PSO) for Hospital Fatmawati since 2000 based on Government Rule No. 612000 about Public Service Organization (Perjan) and No. 117/2000 about Forming PSO for Hospital Fatmawati. However the implementation of these policies was not in 2000 but in overall started in March 2003. Why this process of PSO was taking a long time? In the other hands, the newly published Law No. 19/2003 about State Owned Enterprise has omitted the status of PSO, and changes it to Public Enterprise and Limited Company. This research aimed at understanding the implementation of policy about PSO at Hospital Fatmawati, influenced factors, and problems faced, either at the level of policy or implementation, so can be generated a solution to improve it policy. And also to know further what kind of hospital is expected. This research is using qualitative approach through focused group discussion and in-depth interview with 19 resources person of manager since level 1, 2, and supervisory board. Also supported by several report from Directorate General for Medical Services Department of Health, Department of Finance, and State Ministry of State Owned Enterprise. The result of research shows that there are external and internal factors that influence to the implementation of PSO policy at Hospital Fatmawati. External factors are including no explanation about PSO in the kinds of law or regulation, lack facilitation from State Ministry of State Owned Enterprise, Department of Finance, and late from Department of Health. Also, because of PSO hospital is a new concept so still so much discrepancy. Internal factors are including heterogeneous background of human resources that lead to delay of socialization process and forming a new structure of organization, not fully provided of autonomy of hospital to Hospital Fatmawati, such as delegation of assets of hospital from Department of Finance and policy of cost sharing of patient of State Owned Health Insurance (Askes). In relation to the issuance of Law No. 19/2003 about State Owned Enterprise that PSO is changed by Public Company and Limited Company, therefore the form of Hospital Fatmawati in the future should implement it social's responsibility. The researcher concluded that process of implementation of policy of PSO of Hospital Fatmawati was took long time due to the absence of explanation of PSO either in the form of law, regulation, or above mentioned factors. Based on this research, it is suggested to Hospital Fatmawati not to be a State Owned Hospital. For this purpose, it is need to have seriousness and attempt of Department of Finance to facilitate hospital in realizing its goals.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yawestri Pudjiati Giningrum
Abstrak :
ABSTRAK Penyakit Diabetes Melitus (DM ) cukup tinggi prevalensinya (1,5 - 2,3 % ) dan cenderung terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan dan pola hidup masyarakat. Oleh karenanya penyakit DM perlu mendapat perhatian serius, karena penyakit ini menetap seumur hidup dengan komplikasi yang banyak ragamnya, serta dapat berakibat fatal. Pengelolaan DM terdiri dari 4 pilar, yaitu perencanaan makan, olah raga, obat - obatan dan edukasi. Edukasi bagi penderita DM dilakukan oleh berbagai disiplin ilmu antara lain melibatkan dokter, apoteker, ahli gizi dan perawat, sehingga memerlukan keseriusan dalam penanganannya. Mengingat jumlah Rumah Sakit yang melaksanakan edukasi bagi penderita DM masih terbatas jumlahnya, maka diharapkan RSUP Fatmawati yang juga berstatus sebagai Rumah Sakit Pendidikan dapat mengelola Klinik Edukasi DM secara profesional dari sisi manajemen dan pelayanan. Pada penelitian ini peneliti melakukan analisis manajemen Klinik Edukasi DM RSUP Fatmawati sejak berdirinya yaitu Mei 1995 sampai dengan Juli 1998. Penelitian ini menggunakan rancang penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi metoda dan sumber data. Analisis data dilakukan dengan teknik analisa isi, kemudian hasil yang didapat dibandingkan dengan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek manajemen Klinik Edukasi DM RSUP Fatmawati belum dilaksanakan secara optimal. Antara lain, (1) sebagian SDM belum menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya, (2) tidak adanya dana operasional, (3) masih kurangnya peralatan yang dibutuhkan, (4) pelaksanaan SOP belum sesuai, (5) Uraian tugas belum dilakukan dengan baik, (6) Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara atasan dan bawahan, (7) Fungsi pengawasan dari pimpinan kurang. Hal ini semua mempengaruhi kinerja Klinik Edukasi. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan masukan bagi manajemen Klinik Edukasi DM, sehingga dapat meningkatkan kinerja. Dengan demikian fungsi Rumah Sakit dalam melayani masyarakat mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, khususnya bagi pasien DM.
ABSTRACT Analysis Management of Diabetic Clinical Education Fatmawati Hospital Jakarta The prevalence of Diabetic disease is quite high (1,5 - 2,3 % ) and tend to increase in line with change of eating style and life style. Due to that diabetic disease needs to get serious attention, because it will stay long life with its various complications which could bring fatal impact. Managing diabetic consist of 4 pillars, i.e ; meals planning, sports, medicine and education. The education for diabetic patient is executed by several disciplines involving physician, pharmacist, nutricist, nurses for serious handling. Considering that only few hospitals conduct education for diabetic patient , Fatmawati Hospital as a teaching hospital hope could manage the Diabetic Educating Clinic profesionally. In this research , I conduct a management analysis of the Education Diabetic Clinic at Fatmawati Hospital, since its established in May 1995 until July 1998. This research is made by using Case Study design with a qualitative approach . Data validation was done using triangulation of method and data sources. The data analysis was done with Content Analysis techniques, and were compared by the theory afterwards. The research shown that the management aspects was not conducted properly in the Diabetic Clinical Education of Fatmawati Hospital. For instance, (1) a few staff in the diabetic clinic were not doing their job very well, (2) there is no operational budget, (3) this clinic face a problem causing by needed equipment, (4) the standard operating procedure has not been followed properly , (5) the job description were not doing well yet, (6) the coordination and the communication between the manager and the staff were not doing well, (7) the manager has not been a function control yet. and lack of the controlling function manager. These were influenced the diabetic clinic performance. Hopefully, this research could give a feedback to the management of the diabetic clinic, in order to increase their performance. So the hospital could fulfil its functions as a promotion, prevention, curative and rehabilitation facility, especially for the diabetic patients.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Nurindah Kuswandaningsih
Abstrak :
Menjelang era pasar bebas diperlukan kesiapan yang mantap dari semua sektor, berbagai upaya telah dilaksanakan untuk meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan rumah sakit diantaranya akreditasi yang pada saat ini telah mulai dituntut oleh masyarakat pengguna jasa pelayanan rumah sakit. Sampai sejauh ini belum pernah dilakukan studi tentang Pemastian Mutu (P.M) di bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Umum Pemerintah sehingga diperlukan suatu intervensi pedoman pelayanan kesehatan gigi di rumah sakit umum pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi perbedaan antara kelompok intervensi pemastian mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di rumah sakit umum pemerintah terhadap kelompok yang tidak mendapatkan intervensi dalam hal kepuasan klien internal (staf) dan kepuasan klien eksternal (pasien) serta cakupan. Jenis penelitian ini adalah secara eksperimen kuasi menggunakan tempat poliklinik gigi dan mulut RSUP Fatmawati sebagai kelompok intervensi dan poliklinik gigi dan mulut RSUP Persahabatan sebagai kelompok kontrol, sehingga variabel "outcome" adalah tingkat kepuasan klien internal dan kepuasan klien eksternal, serta cakupan yang diamati secara deskriptif. Data diperoleh menggunakan kuesioner terstruktur tentang mawas diri dari staf dokter gigi sebanyak 104, form kepuasan staf dari seluruh staf poliklinik gigi dan mulut yang diisi sendiri oleh responden sebanyak 170 dan form kepuasan pasien sebanyak 138 secara wawancara serta data kunjungan kasus dari register laporan rumah sakit. Kegiatan intervensi berupa pelatihan kepada staf poliklinik gigi dan mulut oleh Direktorat kesehatan Gigi selama 3 bulan secara berturut-turut setiap minggu sekali, dan observasi dilakukan selama empat kali, yaitu pertama sebelum intervensi kemudian bulan pertama, bulan kedua dan bulan ketiga selama kegiatan intervensi berlangsung. Data kemudian diolah secara statistik mulai dari ANALISIS univariat, bivariat sampai multivariat yaitu dengan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata skor Mawas Diri pada kelompok intervensi, sebelum dilakukan intervensi sebesar 1,84 kemudian bulan pertama, kedua dan ketiga pasca berturut-turut 5,92; 22,1 dan 26,51 dari tingkatan rendah (skor 0 aid 18) ke tingkatan sedang (skor 19 s/d 29). Rata-rata umur staf rmah sakit adalah 42,94 ± 9,04 tahun, staf laki-laki : 10 orang dan staf perempuan : 33 orang, rata-rata lama bekerja adalah 15,33 ± 7,82 tahun, dokter gigi spesialis : 7, dokter gigi :19, perawat gigi : 16 dan tekniker gigi 1 orang. Rata-rata umur pasien 32,11 ±11,73 tahun, laki-laki :57 perempuan :80, 79 berstatus kawin dan 58 belum kawin, dengan tingkat pendidikan 61,40% pada tingkat/lulus SLTA, penghasilan pasien di bawah Rp500.000 sebesar 70%. Intervensi P.M. mempunyai pengaruh bermakna terhadap kerjasama staf, pengembangan karir serta kepemimpinan. Intervensi P.M. juga mempunyai pengaruh bermakna terhadap pemberian informasi oleh dokter gigi. Setelah intervensi P.M. dilakukan tidak terdapat perbedaan cakupan antara kedua Rumah Sakit. Dari hasil yang diperoleh di kedua RS ternyata mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut terdapat jauh di atas standar yang ada, maka disarankan mengkaji ulang standar mutu pelayanan kesehatan gigi di RSU Klas B Pemerintah.
The Quality Assurance Intervention Study in Oral and Dental Health Service in Fatmawati Hospital 1997By the time entering the free market era there is a need for steady preparation of all factors various effort have been done to improve quality and coverage of dental health service among other accreditation which at this moment is already starting to be needed by the society of clients of the hospital. So far a study on quality assurance (Q.A) in the fields of oral and dental health service in general government hospital has not yet been done. As a result there is a need of intervention guidance of dental health service in the general government hospital. The research has been aimed at collecting information on the difference between quality assurance of oral and dental health service intervention group and not obtaining intervention group on internal and external clients satisfaction and also the coverage. This research design is a quasi experiment using oral and dental health service in Fatmawati hospital functioning as an intervention group and oral and dental health service in Persahabatan hospital as the control group, hence as a result the outcome variable is internal and external clients satisfaction including the coverage which has been discriptively observed. The collected data had been using structured questionnaire on self assessment of 104 forms staff dentists, 170 forms staff satisfaction and also 138 forms patient satisfaction by interviewing and case visiting from the medical record. The intervention activity consist of training for oral and dental service staff held by The Directorate for Dental Health during 3 months continually once a week, the observation to be held four times namely the first observation held before intervention and afterwards the first, the second and the third month during intervention time. Afterwards the statistical data processing starts statistically from univariate, bivariate up to multivariate analysis by using Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). The result of this research has been showing improvement of the average score of self assessment in the intervention group, before intervention has been done the score is 1.84 afterwards the first, the second and the third month successively 5.92 ; 22.1 ; and 26.51 from the low score (score 0-18) up to the intermediate score (score 19 - 29). The average age of the staff is 42.94 ± 9.04 years, consisting of 10 male staff and 33 female staff, the average service of staff 15.33 ± 7.82 years, 7 dental specialist, 19 dentist, 16 dental nurse and I dental technician. The average age of the patient is 32.11 ± 11.73 years, consisting of 57 male patient and 80 female patient, 79 married status and 58 unmarred, the level of education graduated mostly from senior high school (61.4%) and the level of income mostly under 500,000 rupiah per month (70%). The intervention Q.A has a significant influence in the cooperation of staff; carrier development and the leadership. The intervention Q.A have also a significant influence on getting information from the dentist. After the Q.A intervention has been applied it appears, that there is no difference in the coverage the two hospitals. The result observed from the dental service of the two hospitals is for higher than the established standard. Consequently it has been recommended to reevaluate the established standard of the class B general government hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>