Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pendahuluan pola kepekaan kuman terhadap antibiotika di ruang rawat intensif rumah sakit Fatmawati Jakarta, secara restrospektif terhadap data sekunder hasil uji kepekaan antinbiotika dan jenis kuman dari 205 pasien dalam kurun waktu 2001-2002. hasil menunjukkan jenis kuman patogen adaah Psedonoman sp. Klebsiella sp. Escherichia coli, Streptococcus haemolyticus. Staphylococcus aureus. Pola kepekaannya menunjukkn bahwa kuman patogen mempunyai resistensi tertinggi terhadap ampisilin, amoksisilin penisilin G, tetrasiklin dan kloramfenikol, Kepekaan tertinggi ditujunjkkan oleh fosmisin, amikasin, seftriakson pada Pseudomonas sp. netilmihn, amikasin, sefriakson pada Klebsiella sp seftriakson, amikasin, sferizoksim pada Eschericha coli

The Sensitivity Pattern of Microorganisms against Antibiotics at the Intensive Care Unit of Fatmawati Hospital Jakarta 2001 – 2002. A preliminary study was conducted on the sensitivity pattern of microorganisms against antibiotics at the intensive care unit of Fatmawati Hospital Jakarta. Retrospective, secondary data were collected on results of antibiotics sensitivity tests and kind of microorganisms of 205 patients during the years 2001 – 2002. Pathogenic species found were Pseudomonas sp. Klebsiella sp. Escherichia coli, Streptococcus β haemolyticus, Staphylococcus epidermidis and Staphylococcus aureus. The pattern of resistance showed that pathogenic microorganisms were most resistant agains ampicillin, amoxycillin, penicillin G, tetracycline and chloramphenicol. The highest sensitivity levels were shown by fosmicin, amikacin, ceftriaxone to Pseudomonas sp. netilmicin, amikacin, ceftriaxone to Klebsiella sp. ceftriaxone, amikacin, ceftizoxime to Escherichia coli.
Institut Sains dan Teknologi Nasional. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia; Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia ; Rumah Sakit Fatmawati , 2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yawestri Pudjiati Giningrum
Abstrak :
ABSTRAK Penyakit Diabetes Melitus (DM ) cukup tinggi prevalensinya (1,5 - 2,3 % ) dan cenderung terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan dan pola hidup masyarakat. Oleh karenanya penyakit DM perlu mendapat perhatian serius, karena penyakit ini menetap seumur hidup dengan komplikasi yang banyak ragamnya, serta dapat berakibat fatal. Pengelolaan DM terdiri dari 4 pilar, yaitu perencanaan makan, olah raga, obat - obatan dan edukasi. Edukasi bagi penderita DM dilakukan oleh berbagai disiplin ilmu antara lain melibatkan dokter, apoteker, ahli gizi dan perawat, sehingga memerlukan keseriusan dalam penanganannya. Mengingat jumlah Rumah Sakit yang melaksanakan edukasi bagi penderita DM masih terbatas jumlahnya, maka diharapkan RSUP Fatmawati yang juga berstatus sebagai Rumah Sakit Pendidikan dapat mengelola Klinik Edukasi DM secara profesional dari sisi manajemen dan pelayanan. Pada penelitian ini peneliti melakukan analisis manajemen Klinik Edukasi DM RSUP Fatmawati sejak berdirinya yaitu Mei 1995 sampai dengan Juli 1998. Penelitian ini menggunakan rancang penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi metoda dan sumber data. Analisis data dilakukan dengan teknik analisa isi, kemudian hasil yang didapat dibandingkan dengan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek manajemen Klinik Edukasi DM RSUP Fatmawati belum dilaksanakan secara optimal. Antara lain, (1) sebagian SDM belum menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya, (2) tidak adanya dana operasional, (3) masih kurangnya peralatan yang dibutuhkan, (4) pelaksanaan SOP belum sesuai, (5) Uraian tugas belum dilakukan dengan baik, (6) Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara atasan dan bawahan, (7) Fungsi pengawasan dari pimpinan kurang. Hal ini semua mempengaruhi kinerja Klinik Edukasi. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan masukan bagi manajemen Klinik Edukasi DM, sehingga dapat meningkatkan kinerja. Dengan demikian fungsi Rumah Sakit dalam melayani masyarakat mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, khususnya bagi pasien DM.
ABSTRACT Analysis Management of Diabetic Clinical Education Fatmawati Hospital Jakarta The prevalence of Diabetic disease is quite high (1,5 - 2,3 % ) and tend to increase in line with change of eating style and life style. Due to that diabetic disease needs to get serious attention, because it will stay long life with its various complications which could bring fatal impact. Managing diabetic consist of 4 pillars, i.e ; meals planning, sports, medicine and education. The education for diabetic patient is executed by several disciplines involving physician, pharmacist, nutricist, nurses for serious handling. Considering that only few hospitals conduct education for diabetic patient , Fatmawati Hospital as a teaching hospital hope could manage the Diabetic Educating Clinic profesionally. In this research , I conduct a management analysis of the Education Diabetic Clinic at Fatmawati Hospital, since its established in May 1995 until July 1998. This research is made by using Case Study design with a qualitative approach . Data validation was done using triangulation of method and data sources. The data analysis was done with Content Analysis techniques, and were compared by the theory afterwards. The research shown that the management aspects was not conducted properly in the Diabetic Clinical Education of Fatmawati Hospital. For instance, (1) a few staff in the diabetic clinic were not doing their job very well, (2) there is no operational budget, (3) this clinic face a problem causing by needed equipment, (4) the standard operating procedure has not been followed properly , (5) the job description were not doing well yet, (6) the coordination and the communication between the manager and the staff were not doing well, (7) the manager has not been a function control yet. and lack of the controlling function manager. These were influenced the diabetic clinic performance. Hopefully, this research could give a feedback to the management of the diabetic clinic, in order to increase their performance. So the hospital could fulfil its functions as a promotion, prevention, curative and rehabilitation facility, especially for the diabetic patients.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yetty Kusmayati
Abstrak :
Infeksi nosokomial merupakan masalah global yang sering terjadi di negara-negara berkembang maupun di negara industri. Kepatuhan perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial menjadi perhatian penting, sebagai salah satu upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit. Pada survey pendahuluan terhadap 30 orang perawat di Lantai IV Kanan, Lantai IV Kiri IRNA B RSUP Fatmawati didapatkan 93,3% perawat tidak mencuci tangan sebelum melakukan tindakan, 20% tidak cuci tangan sesudah melakukan tindakan dan, 56,7% tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan tindakan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat kepatuhan perawat pelaksana dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial di ruang perawatan bedah Lantai IV Kanan, Lantai IV Kiri IRNA B dan Ruang Mawar IRNA C RSUP Fatmawati Jakarta Tahun 2004. Penelitian ini termasuk penelitian jenis deskriptif korelasional yang besifat cross sectional, yang bertujuan mendapat gambaran hubungan fungsi manajemen dalam penyediaan sarana dan prasarana, pedoman kerja, pelatihan, pengawasan dan lingkungan kerja dengan kepatuhan perawat pelaksana dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial. Sampel penelitian adalah total populasi yaitu 69 orang. Data yang diperoleh adalah data primer melalui kuesioner dan observasi. Hasil analisis bivariat dengan uji kai kuadrat, didapatkan dari 5 komponen fungsi manajemen, dengan alpha 0,05 tidak ada yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan perawat pelaksana. Namun pada analisis multivariat diperoleh satu variabel utama yang berhubungan secara signifikan yaitu lingkungan kerja (p = 0,021)_ Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik diketahui bahwa 82,6% variasi kepatuhan perawat pelaksana dilantai IV kanan, Lantai IV kiri dan Ruang Mawar RSUP Fatmawati secara signifikan dapat dijelaskan oleh variabel fungsi manajemen dalam menciptakan lingkungan kerja dan unit kerja, dengan nilai G = 36,664 dan nilai p < 0,0005. Variabel yang paling dominan berkontribusi dengan kepatuhan perawat pelaksana adalah unit kerja, setelah dikoreksi variabel fungsi manajemen dalam menciptakan lingkungan kerja. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan terhadap kepatuhan perawat pelaksana adalah lingkungan kerja setelah dikoreksi oleh unit kerja sebagai confounding. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepala ruangan dapat mengusulkan pemenuhan kebutuhan sarung tangan sesuai kebutuhan, mensosialisasikan pedoman kerja yang sudah ada kepada perawat baru, meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat khususnya tentang upaya pencegahan infeksi nosokomial melalui CNE (Continuous Nursing Education), meningkatkan kemampuan manajerial kepala ruangan dengan mengikuti pelatihan manajemen ruang perawatan. Kepatuhan terhadap penerapan pedoman kerja agar ditingkatkan oleh perawat melalui PSBR (Problem Solving for Better Health). Untuk melengkapi penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam tentang kepatuhan perawat pelaksana, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif dengan menyempumakan instrumen penelitian. Daftar Pustaka: 50 (1975 - 2004).
Relationship Between Management Functions and Nurse Compliance to Prevent Nosocomial Infection Occurred in Surgery Room of Fatmawati Hospital Jakarta 2004Nosocomial infection is a global problem occurred in both developing and developed countries. Nurse compliance in preventing nosocomial infection is important as a component to maintain health care quality by hospital. Preliminary survey involving 30 nurses in Floor IV Right and Left Fatmawati Hospital found 93.3% nurses who did not wash their hands before treating the patient and 20% did not wash their hands after treating patients, while 56.7% did not wear gloves during treating patients. The research problem is that no information on nurse compliance in Fatmawati Hospital was available, The study was a descriptive correlation study with cross-sectional design aimed at obtaining information on the relationship between management functions (including facilities, work guidelines, training, monitoring, and work environment) and nurse compliance in preventing nosocomial infection take place in surgery room of Fatmawati Hospital Jakarta year 2004. Total population was included in the study, consisting of 69 nurses. Data obtained was primary data collected through questionnaire and observation. Bivariate analysis using chi-square shows that no component of management function was significantly related (at significance level of 0.05) to nurse compliance. However, in multivariate analysis, there was one variable that significantly associated to nurse compliance, that was work environment (p=0.021). Logistic regression shows that 82.6% of variation of nurse compliance could be explained by management function in creating good work environment and work unit with G-36.664 and p'(0.0005. The most dominant variable was work unit after being corrected by management function in creating work environment. Based on the study results, it is recommended to head of ward to add more gloves, to socialize work guidelines, to improve nurse's knowledge and attitude particularly on nosocomial infection through Continuous Nursing Education, to improve managerial skill of head of ward by management training. Compliance to work guidelines should be improved through Problem Solving for Better Health approach. To complement this study, further study is needed both qualitative and quantitative using better instrument. References: 50 (1975-2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paul Boekitwetan
Abstrak :
ABSTRAK Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data/ informasi dari rekam medik. Indikator mutu rekam medik yang baik adalah kelengkapan isiannya, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum. RSUP Fatmawati Jakarta adalah rumah sakit kelas B pendidikan, seyogyanya petugas yang menangani penderita rawat jalan maupun rawat inap menyelenggarakan rekam medik yang bermutu. Untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu rekam medik Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta, telah dilakukan penelitian cross sectional, dengan telaahan rekam medik dari 1 Januari 1994 hingga 31 Desember 1994, secara retrospektif untuk memperoleh gambaran mutu rekam medik, serta wawancara petugas pengisi rekam medik untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor karakteristik petugas pengisi rekam medik (dokter/paramedis perawatan), faktor pemantauan yang berhubungan dengan mutu rekam medik Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa didapatkan rekam medik yang kurang bermutu sebesar 76,4% di Instalasai Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta. Hal ini terutama disebabkan oleh karena pengisian rekam medik yang kurang lengkap (77,8%). Sedangkan karakteristik dokter yang berhubungan dengan mutu rekam medik adalah, tambahan pengetahuan, beban kerja akibat tugas tambahan di Bagian lain dan pemantauan dari Kepala Staf Medis Fungsional. Dari karakteristik paramedis perawatan yang berhubungan dengan mutu rekam medik adalah faktor pelatihan, beban kerja jumlah penderita rata-rata yang dilayani perharinya. Perlu adanya prosedur kerja tetap rekam medik (SOP) yang sangat membantu peningkatan mutu rekam medik. Selain itu perlu diadakan pemberian pelatihan dan tambahan pengetahuan rekam medik yang berkelanjutan, penghargaan dan sangsi terhadap petugas pengisi rekam medik perlu dibudayakan, pembagian tugas yang merata, pemantauan pengisian rekam medik perlu ditingkatkan. Rekam medik yang diisi oleh dokter, paramedis perawatan dan mahasiswa perlu diisi lengkap, karena rekam medik adalah bukti pertanggungjawaban hukum dalam pelayanan dan proses belajar/ mengajar.
ABSTRACT Factors Correlated With The Quality Of Inpatient Medical Record In The Department Of Internal Medicine, Fatmawati Hospital Jakarta.Rapid advances in the medical science and technology and the improvement in social economic conditions and education increase public awareness for high quality of health care. Good health care quality in hospital is reflected by good medical record. Good medical record must be complete, accurate, timely and must comply with the legal requirements. Fatmawati hospital is a class B teaching hospital, therefore it should maintain a high quality of medical record. To obtain overview correlating factors of the quality of medical record in the inpatient unit, Department of Internal Medicine, Fatmawati Hospital Jakarta. A cross sectional retrospective study of the medical record has been performed from 1 January through 31 December 1994. This effort is directed towards determining the correlation between the quality of the medical record and the characteristics of the health personal involved (medical doctor, nurses) in producing the medical record and monitoring health personal. It is concluded from this study that about 76,4% the quality of the medical record there is still unsatisfactory, the majority of which {77,8%) is caused by the incompleteness of the medical record. Characteristics of medical doctor, correlated with the medical record quality are the knowledge transverse to colleques, workload ( addition work in outpatient clinic) and monitoring by the Department head. Characteristics of nurses correlated with medical record quality are training in medical record and workload (numbering of patient handle a day). It is recommended that there should be a standard operating procedure in the medical record which will improve the quality of the medical record. Additionally, there should be a continuous training and transverse of knowledge on medical record. Adequate rewards and sanctions should be gives to personnel who is responsible for the filling the medical record. Equal workload assignments and increase monitoring of the medical record should be instituted. The medical record should be completed by the doctor, nurse and student, because medical record is an evidence of legal accountability in services and education.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library