Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, 2008
920 CAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Julius Purnama Eka Kartika
"[ABSTRAK
Material solder saat ini banyak menggunakan Sn-Pb. Saat ini ada permasalahan lingkungan yaitu Pb yang bersifat racun. Selain itu terjadi fenomena Whiskers yang dapat menyebabkan hubungan pendek pada peralatan elektronik
Telah dilakukan sintesa material solder bebastimbal Sn-0.7Cu-xBi/Zn. Pada sampel dilakukan karakterisasi x-ray difraksi. Dilakukan analisis Rietveld untukm emperoleh parameter kristalografidant eksturpa daarah bidang tertentu untuk melihat fenomena whisker.
Hasilanilisa Rietveld memperlihatkan penambahan unsurBismut dengan konsentrs i tertentu pada paduan Sn-0.7Cu-xBi dapat merubah teksturpada bidang kristalografi tertentu ditandai dengant ingginya kerapatan pole figure yang dapat diartik antingginya keseragaman orientasikristalit yang dapat menja di penghambat whiskers dibidangtersebut.;

ABSTRACT
Solder material is using Lead (Pb) recently. Toxity of lead was creating environtment issue now. Beside of that whiskers phenomena could make short at electronics circuits.
Synthesis of Sn-0.7Cu-xBi/Zn lead free solder materials have been conducted. These alloys were being characterized by using XRD diffractometer. Crystallographic paratemeters and texture of certain plane have been extracted to observe whiskers phenomena
The result from Rietveld refinement show that adding certain Bismuth concentration could change texture of Sn-0.7Cu-xBi alloy at certain crystall plane. This condition was being show by high density of pole figure, means crystallite orientation more uniform. High density of pole figure at certain crystall plane could become whisker inhibitor.
;Solder material is using Lead (Pb) recently. Toxity of lead was creating environtment issue now. Beside of that whiskers phenomena could make short at electronics circuits.
Synthesis of Sn-0.7Cu-xBi/Zn lead free solder materials have been conducted. These alloys were being characterized by using XRD diffractometer. Crystallographic paratemeters and texture of certain plane have been extracted to observe whiskers phenomena
The result from Rietveld refinement show that adding certain Bismuth concentration could change texture of Sn-0.7Cu-xBi alloy at certain crystall plane. This condition was being show by high density of pole figure, means crystallite orientation more uniform. High density of pole figure at certain crystall plane could become whisker inhibitor.
, Solder material is using Lead (Pb) recently. Toxity of lead was creating environtment issue now. Beside of that whiskers phenomena could make short at electronics circuits.
Synthesis of Sn-0.7Cu-xBi/Zn lead free solder materials have been conducted. These alloys were being characterized by using XRD diffractometer. Crystallographic paratemeters and texture of certain plane have been extracted to observe whiskers phenomena
The result from Rietveld refinement show that adding certain Bismuth concentration could change texture of Sn-0.7Cu-xBi alloy at certain crystall plane. This condition was being show by high density of pole figure, means crystallite orientation more uniform. High density of pole figure at certain crystall plane could become whisker inhibitor.
]"
2015
D2021
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati
"[ABSTRAK
Kata "janga" atau "tidak boleh" seringkali kita dengar dan dipergunakan untuk melarang atau mencegah anak-anak
melakukan sesuatu. Tanpa disadari kata ?jangan? tersebut memiliki dampak tersendiri terhadap perkembangan dan cara
bersikap anak di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini akan dipaparkan gaya bahasa dan strategi kesantunan apa
saja yang dapat digunakan untuk melarang anak. Korpus data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah buku anak
Jip en Janneke 4 dan Jip en Janneke 5 karya Annie M. G. Schmidt. Pemaparan mengenai kalimat-kalimat larangan pada
anak dalam penelitian ini berdasarkan teori gaya bahasa dan teori kesantunan oleh Brown dan Levinson (1987). Di
akhir penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa opsomming atau enumeratie, retorische vraag, serta strategi
kesantunan tanpa basa-basi dan strategi kesantunan tidak langsung dapat digunakan untuk melarang anak dan paling
sering dijumpai dalam kedua buku. ABSTRACT We often hear and use the word 'no' or 'do not' to forbid or prevent children from doing something. Parents often fail to
notice that the word 'do not' has its own impact in affecting children's development and the way they behave in the
future. This research shows politeness strategies and figure of speeches that could be used to prevent children from
doing something. This research explores and examines the negative sentences used towards children based on figure of
speeches theories and politeness strategy theories by Brown and Levinson (1987). The objects (data) used in this
research are two books written by Annie M. G. Schmidt namely Jip en Janneke 4 and Jip en Janneke 5. The findings
show that enumeration, rhetorical question, bald-on record strategy, and off record (indirect) strategy could be used to
prevent children doing something and frequently used in both books, We often hear and use the word 'no' or 'do not' to forbid or prevent children from doing something. Parents often fail to
notice that the word 'do not' has its own impact in affecting children's development and the way they behave in the
future. This research shows politeness strategies and figure of speeches that could be used to prevent children from
doing something. This research explores and examines the negative sentences used towards children based on figure of
speeches theories and politeness strategy theories by Brown and Levinson (1987). The objects (data) used in this
research are two books written by Annie M. G. Schmidt namely Jip en Janneke 4 and Jip en Janneke 5. The findings
show that enumeration, rhetorical question, bald-on record strategy, and off record (indirect) strategy could be used to
prevent children doing something and frequently used in both books]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mubarik Ahmad
"ABSTRAK
Saat ini, perkembangan sepak bola sebagai salah satu olahraga yang paling diminati di dunia tentu tidak bisa lepas dari peran media. Peran media ini berdampak pada pemberitaan sepak bola yang semakin beragam. Salah satu ragam yang digunakan media sepak bola pada artikel mereka adalah penggunaan gaya bahasa. Simile, metonimi, dan metafora sangat umum digunakan dalam artikel sepak bola dan yang paling sering digunakan dalam sebuah artikel sepakbola adalah metafora. Artikel ini membahas metafora dalam artikel dari majalah sepak bola Prancis FranceFootball dan unsur-unsur dari sepak bola yang dialihkan oleh metafora itu. Sebagai hasil, penulis menemukan bahwa metafora digunakan untuk menggantikan unsur yang merupakan dasar dalam permainan sepak bola. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan yang lebih mendalam pada unsur sepak bola dialihkan karena mereka dianggap sebagai unsur yang penting untuk dibahas pada artikel. Selanjutnya, penelitian ini menunjukkan bahwa metafora merupakan salah satu faktor yang meningkatkan minat dalam sepak bola.


ABSTRACT
AbstractIn this era, the development of football as one of the most attractive sports in the world cannot be separated from the role of media. It has an impact on the football news which is more diverse. One of the styles that football media use in their articles is figures of speech. Simile, metonymy and metaphor are common used in the football articles the most often used in a football article is metaphor. This article analyzed metaphors in articles of a french football magazine FranceFootball and which elements of football that is diverted by that metaphors. As results, the author found that metaphors are used to replace an element that is the basis for the game of football. This gives deeper impression on the diverted football elements as they are considered as the important element to be discussed on the article. Furthermore, this study shows that metaphor is one of the factors which increase the interest in football."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gustim Prima Aditya
"Stand-up comedy adalah salah satu jenis komedi yang dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi komedi favorit di seluruh dunia. Dalam pembuatan materi, seorang comic, begitu sebutan bagi pelaku stand-up comedy, tidak lepas dari penggunaan unsur kebahasaan. Bahasa yang digunakannya sarat dengan pemainan kata dan banyak menggunakan majas.Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan permainan kata dan majas dalam meteri stand-up comedy Adam Fields 28 Januari 2014 dan membuktikan bahwa stand-up comedy mengandalkan konflik yang terjadi dan keambiguitasan bahasa. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini dianalisis dengan teori bentuk majas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi stand-up comedy Adam Fields sangat memperhatikan unsur keberbahasaan dengan banyaknya penggunaan majas dan permainan kata yang membangun humor
Stand up comedy is a kind of comedy that in the last few years becomes popular all over the world. While arranging the material, the actor of stand up comedy, the so called comic, cannot be separated from the use of linguistic elements. He uses wordplay and figures of speech. One of the performances of Adam Fields, a top comedian in the Netherland, posted on Youtube on 28 January 2014, is the subject of research in this paper. The purpose of this study is to describe the word play and the figures of speech in a stand up set comedy, relies on conflict and language ambiguity. Through qualitative and quantitative methods, this study is analyzed using the theory of the forms of figure of speech.The result of this research show that stand up comedy of Adam Fields is very concern about the use of linguistic element. Furthermore, he uses a lot of figure of speech and wordplay."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Ghifari Fedayeen
"Penelitian ini melibatkan variabel wishful identification dan interaksi parasosial dengan desain non-eksperimental. Partisipan penelitian adalah masyarakat umum dengan kriteria umur 18-24 tahun yang menonton tayangan acara dari karakter figur publik Muhammad Attamimi Halilintar di media sosial (N = 164). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah classic 10-item Para-Ssocial Interaction scale dan wishful identification scale. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa wishful identification memiliki korelasi positif dan signifikandengan tingkat interaksi parasosial seseorang.

This study examined the correlation of wishful identification on parasocial interaction. This study used a non-experimental design. The participants were Indonesian 18-24 years old who watched public figure character Muhammad Attamimi Halilintar showed on any social media (N = 164). The instrument used in this study were the classic 10-item Para- Ssocial Interaction scale and the wishful identification scale. The results of the Pearson correlation analysis showed that the wishful identification had a significant positive relation to the level of parasocial interaction"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustine Sukarlan Basri
"Penelitian ini mernpakan pengkajian mengenai ciri-ciri/karakteristik dan faktor-faktor dari kearifan menurut pandangan tiga kelompok usia yaitu dewasa muda, dewasa madya dan lansia. Kemudian dilanjutkan dengan pengkajian mengenai manifestasi ciri dan faktor kearifan yang telah diperoleh kedalam kehidupan tokoh-tokoh lansia yang dipandang arif.
Minat untuk melakukan penelitian ini bermula dari kenyataan masih langkanya penelitian di Indonesia yang menyoroti kehidupan lansia yang berhasil menjalani proses menuanya secara sukses. Sementara itu, berdasarkan hasil Sensus Penduduk 1971 dan 1990,jumlah penduduk lansia meningkat dua kali lipat dan pada tahun 2025 nanti diproyeksikan akan mencapai 13.2% dari populasi penduduk.
Sampai sekarang di lingkungan masyarakat masih cukup banyak gambaran negatif yang dikaitkan dengan periode usia lanjut ini, karena asumsi yang muncul adalah bahwa perkembangan diarahkan pada tujuan mencapai kematangan, sedangkan proses menua diarahkan pada tujuan kematian.
Sementara dari penelitian gerontologi mutakhir, diperoleh keterangan bahwa proses menua yang sukses, bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan penyesuaian terhadap kehilangan-kehilangan karena usia, tetapi lebih pada pengembangan kapasitas-kapasitas baru, tubuh kita mungkin menua, namun kapasitas mental spiritual akan meningkat. Di samping itu, terdapat pula pandangan yang menyatakan bahwa aspek kearifan diharapkan menjadi lebih kuat dengan bertambahnya umur dan karenanya paling mungkin ditemukan pada kelompok lansia.
Penelusuran telaah pustaka mengenai kearifan, dimulai dari perkembangan sejarahnya sejak masa tradisi sekuler dan mass tradisi filosofis, yang disebut-sebut sebagai masa kejayaan kearifan. Kemudian meliwati mass keruntuhan yang ditandai dengan terjadinya serentetan `bencana intelektual' karena munculnya paham kapitalis dan aliran positivisme, hingga sampai pada masa restorasi yang ditandai dengan perjuangan berat untuk memperbaiki konsep tentang pengetahuan serta meningkatkan pemahaman tentang proses mencapai kearifan. Kini, setelah cukup lama iimu psikologi terumuskan secara akademis, dirasakan perlunya menggali kembali serta mengembangkan penelitian tentang kearifan dari sudut pandang ilmu psikologi.
Secara garis besar teori tentang kearifan dibagi ke dalam (1) teori implisit, (2) teori kognitif den (3) teori integratif. Dari masing-masing pandangan ditemukan berbagai hasil dan kesimpulan, baik mengenai arti, proses, ciri dan faktor penentu, manifestasi perilaku, maupun produk kearifan.
Penelitian ini ingin menggali pandangan masyarakat awam mengenai berbagai ciri kearifan dan faktor-faktor yang mempengaru inya. Kemudian juga ingin melihat manifestasi ciri dan faktor tersebut dalam kehidupan para tokoh lansia yang dipandang arif oleh tiga kelompok usia di daerah Jakarta dan sekitannya.
Penelitian dilakukan secara bertahap, diawali dengan pendekatan kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif. Pads pendekatan pertama, mula-mula dilakukan elisitasi jawaban mengenai ciri-ciri kearifan, kemudian penyebaran kuesioner yang berisi ciri-ciri yang telah disepakati. Pada pendekatan kualitatif, dilakukan wawancara mendalana terhadap 3 tokoh lansia yang terpilih sebagai orang arif oleh tiga kelompok usia tadi.
Dengan menggunakan uji statistik Analisis Faktor dan Analisis Varian Sat' Arah dengan mencari nilai uji F, diperoleh hasil berikut ini. Dari 43 ciri kearifan yang diperoleh, ditemukan 5 faktor yang mempengaruhi kearifan, masing-masing bernama: (1) Kondisi Spiritual-Moral, (2) Kemampuan Hubungan Antar Manusia, (3) Kemampuan Menilai dan Mengambil Keputusan, (4) Kondisi Personal, (5) Kemampuan Khususflstimewa. Faktor Spiritual-Moral merupakan faktor yang diperoleh dari penelitian ini, yang belum ditemukan dalam studi-studi sebelumnya. Faktor ini juga disepakati oleh para responder sebagai faktor yang memberikan kontribusi terbesar untuk menggambarkan kearifan.
Selain itu ditemukan lebih banyak kesamaan pandangan antara tiga kelompok usia mengenai ciri-ciri kearifan. Faktor yang dipandang berbeda secara bermakna oleh tiga kelompok usia adalah Kemampuan Hubungan Antar Manusia, Kemampuan Menilai dan Mengambil Keputusan serta Kemampuan Khusus/lstimewa. Sedangkan Faktor Spiritual-Moral dan Faktor Personal dipandang sama dalam menggambarkan kearifan.
Data kualitatif dari 3 tokoh lansia yang dipandang arif, menunjukkan kesepakatan dalam mengartikan konsep kearifan. Kearifan adalah kemampuan menanggapi, memutuskan dan menyelesaikcan permasalahan dengan cara yang tidak menyinggung pihak-pihak yang terlibat dan dapat diterima oleh semua pihak, sehingga keputusan yang diambil adalah hasil dari penilaian yang adil dan seimbang. Persoalan yang dimaksud, bukan saja yang memerlukan penanganan secara rasional dan intelektual, tetapi yang lebih mengandung segi-segi yang bersifat afektif dan moral, dimana hati nurani ikut "berbicara".
Berbagai ciri dan faktor kearifan, termanifestasikan pada para tokoh lansia dari cara mereka menghadapi permasalahan-permasalahan serta cara mempertimbangkan dampak keputusan yang diambilnya terhadap orang-orang yang terlibat. Pada dasarnya dapat ditarik kesamaan manifestasi terhadap setiap faktor kearifan, namun isi pengalaman don persoalannya tampak unik dan bervariasi.
Pendalaman penelitian melalui 'case-history' atau studi longitudinal, tampaknya diperlukan untuk menjawab pertanyaan mengenai proses berlangsungnya kearifan itu. Selain itu, program pelatihan bagi anak (seperti Program Biaa Keluarga Balita) maupun bagi generasi muda dan madya yang dapat meningkatkan perolehan tantangan-tantangan di berbagai bidang, dapat dilakukan sebagai saran intervensi untuk memunculkan kearifan dalam kehidupan lebih lanjut. Tidak lupa, program pelatihan bagi pare lansia itu sendiri dengan tujuan dapat mengaktualisasikan kearifan yang dimiliki semaksimal mungkin, sehingga potensi-potensi dan gambaran positif tentang lansia makin tampil."
2001
T10877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tossin Alamsyah
"Disain geometri dengan kombinasi lateral dan vertikal berhasil dirancang , disimulasikan pada devais Silicon Germanium Heterojunction Bipolar Transistor (HBT SiGe). Terbukti menghasilkan beberapa kelebihan terutama pada noise figure yang rendah seperti diuraikan pada disertasi ini. Riset ini bertujuan untuk mendapatkan devais dengan noise figure (Fn) yang rendah pada operasi frekuensi tinggi. Metode riset yang dilakukan berupa pemodelan menggunakan software komersil Bipole3 dari BIPSIM inc, dengan acuan berdasarkan HBT SiGe IBM generasi pertama.
Model acuan dengan lithography 0,50 μm, memiliki unjuk kerja keluaran ;fT = 45 Ghz, β=110, fmaks = 65 Ghz, Rbb = 18,9 ohm, βVCEO 3,3 Volt, dan Fn =1,07dB pada finp=fT. Meningkat unjuk kerjanya menjadi fT = 79,4 Ghz, β=284, fmaks = 127 Ghz serta Rbb = 9,0 ohm dengan VCEO 2,7 Volt dan Fn =0,36 dB pada finp=fT ketika parameter lateral dan vertikal diubah. Perubahan parameter lateral dilakukan dengan menambah terminal basis dari satu menjadi dua, memperkecil ukuran model menjadi 80% dari ukuran semula, menurunkan lithography menjadi 0,09 μm. Sedangkan untuk parameter vertikal dilakukan dengan cara merubah profile germanium pada basis dari segitiga menjadi trapesium, menaikkan mole fraction (x) dari 7,5% menjadi 10%, serta memperkecil lebar basis menjadi 50% dari ukuran semula. Hasil analisis validasi HBT SiGe acuan dan model memberikan deviasi rata-rata 6%.
Parameter lateral berpengaruh pada nilai arus kolektor (IC), resistansi parasitis (Rbb) dan frekuensi maksimum (fmaks) sedangkan parameter vertikal berpengaruh pada frekuensi threshold (fT) dan current gain (β). Pemilihan nilai parameter lateral dan vertikal yang tepat, dapat menghasilkan model dengan noise figure (Fn) yang rendah pada frekuensi kerja yang tinggi serta arus kolektor (IC) yang kecil.

The Geometric design with a lateral and vertical combination has been successfully designed, simulated on Silicon Germanium Heterojunction Bipolar Transistor (SiGe HBT) and has shown several advantages, particularly low noise figure as described in this dissertation. The research aims to obtain the SiGe HBT devices with a lowest noise figure (Fn) at high frequency operation. The method is based on modeling of used commercial software Bipole3 from BIPSIM inc, based on the first-generation IBM SiGe HBT model as a reference.
The reference model with the lithography of 0.50μm, has the output performance of ; fT= 45 Ghz, β=110, fmaks= 65 Ghz, Rbb= 8.9ohms, = 3.3 Volt, with Fn = 1.07 dB at finp = fT, the performance increases to fT =79.4 Ghz, β = 284, fmaks= 27 Ghz and Rbb= 9.0 ohms, βVCEO =2.7 Volt and Fn = 0.36 dB at finp = fT when the lateral and vertical parameters were modified. Modification of the lateral parameters is done by using two base terminals instead of one, reducing the size of the model to be 80% from original size, reducing the lithography to 0.09 μm. While the vertical parameter is changed by converting the profile of germanium from the triangle to trapezoid basis, increasing the mole fraction (x) from 7.5% to 10%, and reducing the base width to be 50% from original size. The validation of the SiGe HBT with a reference model has an average deviation of 6%.
The lateral parameters have influenced the value of the collector current (IC), parasitic resistance (Rbb) and the maximum frequency (fmaks,) while the vertical parameters influence the frequency threshold (fT) and current gain (β). The appropriate selection of lateral and vertical parameter values can produce models with a low noise figure (Fn) at high frequency operation as well as small collector current (IC).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
D999
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gupta Gautama
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5132
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>