Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lukmansjah Masputra
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prionggo Aji Saputra
Abstrak :
Permasalahan lingkungan yang paling sering dibicarakan oleh banyak orang saat ini adalah pemanasan global. Pemanasan global merupakan salah satu hiperobjek yang terjadi di dunia saat ini dan menjadi suatu bahasan yang hangat diperbincangkan. Salah satu akar masalah dari hal tersebut adalah kesadaran ekologis yang kurang. Hal ini yang kemudian disoroti dalam pemikiran ekologis Timothy Morton. Penelitian ini berupaya untuk membedah persoalan ekokritisme konvensional yang tidak cukup komprehensif memandang permasalahan ekologis yang luas, dan menginvestigasi lebih mendalam tentang pemikiran ekologis Timothy Morton. Pada akhirnya penelitian ini diarahkan pada pemikiran ekologis sebagai bagian dari refleksi kehidupan sehari-hari dan peningkatan kesadaran ekologis sebagai fondasi dalam memberikan pemaknaan terhadap lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan. Pemikiran ekologis memberikan pandangan relasi ontologis yang setara antara manusia dengan lingkungan hidup ......The most talked about environmental issue by many people today is global warming. Global warming is one of the hyperobjects that occurs in the world today and is a hotly discussed topic. One of the root causes of this is the lack of ecological awareness. This is then highlighted in the ecological thought put forwarded by Timothy Morton. This research seeks to dissect the problem of conventional ecocriticism that is not comprehensive enough to view broad ecological problems and investigate more deeply about Timothy Morton’s ecological thought. In the end, this research is directed at ecological thinking as part of daily life reflection and increasing ecological awareness as a foundation in giving meaning to a more sustainable environment. Ecological thinking provides a view of an equal ontological relationship between humans and the environment
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggga Wisnumerta
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang makna alam mengharapkan manusia akan meninjau kembali pola intraksi yang dilakukan terhadap alam. Karena pemahaman cakrawala yang sempit dan salah terhadap lingkungan akan mengakibatkan kesalahan dalam cara kita berintraksi dengan alam, dimana efek yang ditimbulkan dari intraksi kita terhadap alam dan akan mempenaruhi sebagai makhluk hidul dan berada di alam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S16158
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Ahmadi
Abstrak :
Penelitian tentang feminitas dalam sasta memang bukanlah hal yang baru. Namun, penelitian feminitas yang dikaitkan dengan filsafat lingkungan ekofeminisme dalam sastra masih sangat diperbincangkan. Selama ini, gerakan lingkungan lebih banyak didominasi oleh kaum laki-laki. Namum, seiring dengan munculnya ekofeminism, perempuan juga ingin berkecimpung dalam gerakan lingkungan. Para ekofeminis ingin menyelamatkan lingkungan dengan cara mereka. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini dipaparkan tentang feminitas dalam kaitanna dengan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-interpratatif, sedangkan sumber data yang digunakan adalah cerpen kumpulan kompas tahun 2012-2015. Hal tersebut muncul dalam kumpulan cerpen pilihan kompas 2012-2015. Pemunculan feminitas tersebut tampak melalui segmen berikut. Pertama, perempuan yang mencitai tumbuhan. keuda, perempuan dan pengelolaan lingkungan,ditampilkan melalui tokoh perempuan yang mampu membuat lingkungan menjadi bersih. Ketiga, perempuan yang merindu alam, ditampilkan melalui tokoh perempuan yang merindu alam lebih spesifik kumpulan cerpen kompas tampaknya masih sedikit pengarang yang mengangkat perempuan dalam bingkai ekofeminisme. Padahal, ekofeminisme yang muncul dalam sastra merupakan salah satu bentuk suara pengarang untuk menyelamatkan lingkungan.
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 JIKKT 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library