Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofrida Rosita Hanum
Abstrak :
Kondisi pasar tradisional saat ini selalu terkesan tidak menarik bagi pembeli. Akan tetapi, pasar tradisional juga memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh tempat belanja lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya transformasi pasar tradisional menjadi pasar modern agar bisa bersaing dengan pusat perbelanjaan lainnya. Transformasi pasar disini terdiri atas perbaikan fasilitas serta penetapan harga sewa yang sesuai dengan kemampuan pedagang. Model pembiayaan transformasi pasar tradisional menjadi pasar modern ini akan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan adanya partisipasi pemerintah daerah dan masyrakat dapat mempercepat periode pengembalian investasi. ......Traditional market condition today is not always seem attractive to buyers. However, the traditional market also has the advantages which is not provide by other shopping places. Therefore, traditional market needs a transformation into modern market to compete with other shopping centers. Transformation of the market here consists of redesign facilities and determine leasing price according to the ability of traders. Financial model of the traditional market trasnformation will involve local government and communities. With the participation of local goverment and communities can accelerate the payback period of investement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43352
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Tri Yunita
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin meningkat berimbas pada meningkatnya permintaan terhadap barang, salah satunya barang elektronik. Salah satu masalah yang akan muncul dari meningkatnya penjualan barang elektronik yaitu limbah elektronik semakin meningkat. Limbah elektronik terbentuk dari komponen yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Dari hal tersebut dibutuhkan sistem yang tepat untuk menangani limbah elektronik. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang belum memiliki sistem penanganan limbah elektronik. Sampai tahun 2017, peraturan pemerintah Indonesia masih mengklasifikasikan limbah elektronik sebagai limbah berbahaya secara umum sehingga belum ada perlakuan khusus terhadap limbah elektronik. Penelitian terdahulu telah menjabarkan kondisi dari sektor formal dan informal di Indonesia. Hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pelaku informal merupakan kekuatan utama dalam pengumpulan dan pemilahan limbah elektronik, terutama limbah rumah tangga. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam membangun sistem manajemen limbah elektronik di Indonesia. Dalam membangun sistem manajemen limbah elektronik di Indonesia, dibutuhkan kontribusi pemerintah dan kesadaran dari produsen barang elektronik sebagai langkah awal melakukan project awal. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan usulan manajemen pendanaan yang sesuai dengan kondisi Indonesia serta model finansial untuk sistem manajemen limbah elektronik yang sesuai pada kondisi Indonesia. Usulan manajemen pendanaan dan model tekno ekonomi ini diharapkan dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya di Indonesia saat ini dan dapat membantu analisis keputusan dalam implementasi teknologi atau investasi sistem pengolahan e-waste di masa yang akan datang.
ABSTRACT
The impact of technology development and economic growth can be seen on the increasing demands for goods, such as electronic and electrical equipment. The growth of electronic and electrical equipment causes an increase in waste of electronic and electrical equipment (WEEE) amounts when the products reach their end of life. WEEE consists of components that are harmful to human and environment. Therefore, an appropriate management system of WEEE is required to prevent WEEE become a threat to human and environment. Indonesia is one of the developing countries in which proper management system of WEEE has not yet exists. Until 2017, Indonesian government regulation classified WEEE as hazardous waste in general, thus treatment was neither specially differentiated for WEEE. Previous research has outlined the conditions of the formal sectors and informal sectors in Indonesia. The result of previous research indicated that informal sector were a major force in collection and sorting of WEEE, especially for household. It became a challenge to develop a management system of WEEE in Indonesia. Developing a management system of WEEE in Indonesia needs the contribution from government and awareness from EEE producers as the first step to do the initial project. The purpose of this research is to build qualitative fund management model for initial e-waste management system in Indonesia based on literature study of e-waste management system in developed and developing countries. The propose model is expected to illustrate the material and financial flow of e-waste management system. This research will assist government and producers in decision-making and initial steps for implementation e-waste management system in Indonesia.
2018
T51279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Sendjaja
Abstrak :
Kegiatan maritim di Indonesia menyumbang sekitar 20% dari pendapatan domestik bruto negara Indonesia. Salah satu kegiatan maritim di Indonesia adalah logistik perairan. Kegiatan logistic perairan ini tentunya didukung oleh minyak sebagai sumber energi utama di Indonesia. Namun, faktanya produksi minyak di Indonesia semakin menurun dibandingkan konsumsi dan kebutuhan energi di Indonesia yang semakin tinggi. Untuk meningkatkan ketahanan energi di Indonesia, pemerintah mencoba melakukan program transisi ke bahan bakar gas khususnya jenis LNG yang dinilai dapat menjadi energi alternatif pengganti minyak. Namun, pemilik kapal tidak yakin untuk melakukan peralihan bahan bakar kapal karena dianggap membutuhkan biaya yang besar. Salah satu cara pemerintah untuk meyakinkan pemilik kapal adalah membuat kebijakan yang dari segi invetasi agar pemilik kapal yakin bahwa peralihan ini dapat lebih menguntungkan. Analisis biaya-manfaat ini dibuat berdasarkan aktifitas pergerakan kapal di pendulum nusantara yang kedepannya akan menjadi program pemerintah untuk jalur pergerakan kapal kargo dan kontainer. Pendekatan yang digunakan pada analisis biaya-manfaat ini adalah dengan menggunakan model finansial. Hasil dari perhitungan akan dijadikan dasar bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendukung program peralihan.
In Indonesia, maritime activities contribute around 20% of National Gross Domestic Product. One of the maritime activity in Indonesia is Sea Logistic. This activity is supported by oil fuel as energy source in Indonesia. But, the fact shows that Indonesia oil production has been decreasing and the needs of the energy in Indonesia is increasing. To increase the energy sustainability in Indonesia, government has launcehed a transition program from oil fuel to gas fuel for container/cargo ship. However, the ship owners are not sure for this program because of the high value in investment. Therefore, the government has to make a policy to convince the ship owner based on cost-benefit analysis for transition. Cost-benefit analysis is made based on ship movement in ?pendulum nusantara? which is a government plan for cargo/container path movement. Financial model is used as the method for the cost-benefit analysis. The result from the calculation will be used as a basis to making the policy.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makoenimau, Bevin Philip Pratama
Abstrak :
Pasokan energi dan kebersihan lingkungan merupakan isu penting yang terjadi secara global, belum lagi di Indonesia. Pemerintah Indonesia menargetkan mencapai 23 45 GW pengembangan EBT pada tahun 2025 dalam bauran energi nasional. Di sisi lain, produksi sampah terus meningkat seiring bertumbuhnya jumlah penduduk dan perekonomian. Program sampah menjadi energi melalui penerapan Sustainable Modular Bioreactor Landfill Gas Plant merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah pasokan energi nasional maupun timbulan sampah kota. Kondisi yang menantang muncul pada sektor pendanaan untuk membangun dan mengoperasikan teknologi ini. Resident-based financial model akan diterapkan untuk mengatasi kondisi ini. Terdapat 2 skenario, yaitu tanpa dan dengan diskon tarif listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendorong internal demografis yang merangsang masyarakat untuk berperan serta dalam membiayai investasi dan operasi pabrik gas landfill tersebut. Metode survei dengan wawancara langsung dan kuesioner online akan digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria masyarakat yang sesuai untuk penerapan resident-based financial model adalah masyarakat yang memiliki pendapatan rumah tangga sebesar 3.000.000 - 7.000.000 rupiah per bulan. ...... Energy supply and environmental hygiene are critical issues that happened globally, not to mention in Indonesia. Indonesian government targets to reach 23 45 GW of NRE development by the year of 2025 within the national energy mix. On the other hand, waste production increases as the number of population and economic level grows. Waste to energy program through the implementation of Sustainable Bioreactor Landfill Gas Plant is one of many alternatives which can solve the problem of national energy supply as well as the municipal solid waste problem. Challenging conditions come to the funding sector to build and operate this plant. Resident based financial model is used to cope with these conditions. There are 2 scenarios, namely without electricity rate discount and with discount. The purpose of this study is to find out which internal drivers demographic factors that stimulate the society to take part in financing the investments and operations of the landfill gas plant. Survey method by direct interview and online questionnaire will be used in this study. The results of this study indicate that the appropriate society criteria for applying a resident based financial model is a community with household income of 3,000,000 - 7,000,000 rupiah per month.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Darmawan
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pengembangan model finansial dari suatu industri biodiesel berbahan baku kelapa sawit untuk dijadikan basis analisis ketertarikan sektor swasta dalam penyediaan bahan bakar alternatif. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dari aspek finansial bisnis dari perusahaan kelapa sawit dan perusahaan biodiesel dalam bentuk spreadsheets. Hasil dari penelitian ini berupa model finansial yang dapat mengeluarkan output laporan keuangan perusahaan berupa neraca, laba-rugi, dan aliran kas. Kemudian laporan keuangan ini dijadikan dasar untuk meneliti kelayakan ekonomis usaha dalam industri biodiesel. Analisis keuangan dilakukan untuk mengetahui proyeksi keadaan perusahaan terhadap waktu selama industri berjalan. Bentuk informasi dan saran yang dapat disampaikan dari penilitian ini adalah estimasi profitabilitas perusahaan yang disajikan dengan nilai NPV, IRR dan payback period; proyeksi batas minimum perubahan kenaikan harga jual dari produk agar industri dapat berjalan secara ekonomis; dan margin keuntungan yang wajar dari harga jual minyak kelapa sawit dan harga biodiesel. Adapun hasil yang diperoleh yakni estimasi profitabilitas perusahaan kelapa sawit (IRR 22.27%, NPV Rp226,548,337,015.64, payback period 7 tahun) dan biodiesel (IRR 19.71%, NPV Rp112,316,718,523.22, payback period 4 tahun); perubahan harga MKS (CPO) per tahun berkisar 3.77% sampai dengan 5.43% agar kedua perusahaan bertahan layak ekonomis; margin keuntungan dari harga jual CPO berkisar 34.70% sampai dengan 40.99%, dan margin minimal untuk biodiesel adalah 7.11% dari harga jual biodiesel. Dengan demikian, industri biodiesel menjadi ekonomis untuk dikembangkan. ......The focus of this study is about financial modeling of the industry of palm oil based biodiesel. This financial model is used to an analysis basis in learning the attractiveness from private sector to support alternative fuel supply. This study is quantitative study related to financial aspect in spreadsheets form. The output of this study is financial model resulting financial statements such as balance sheet, cash flow, cost of good sold, and profit/loss statement. Then, these financial statements are used for financial analysis in figuring out the company's financial projection. Information and suggestion that can be derived from this study are profitability estimation represented by IRR, NPV, and payback period; the minimum average threshold of change price of a product so that the industry would be profitable sustainably; and reasonable profit margin of crude palm oil and biodiesel product's price. The results of the calculation are profitability estimation for palm oil company (IRR 22.27%, NPV Rp226,548,337,015.64, payback period 7 years) and biodiesel (IRR 19.71%, NPV Rp112,316,718,523.22, payback period 4 years); change in CPO price per years is about 3.77% to 5.43% so that both company would economically profitable; profit margin for CPO price is about 34.70% to 40.99%, and minimum margin for biodiesel price is 7.11%. In conclusion, biodiesel industry would be economically profitable to be developed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cherish Amarissa Gadisku
Abstrak :
Indonesia memiliki tekad untuk mengurangi gas rumah kaca dengan mencanangkan target energi terbarukan. Dari seluruh jenis energi terbarukan, energi surya adalah jenis energi yang memiliki potensi paling tinggi. Namun, sangat disayangkan bahwa penggunaannya masih sangat minim. Untungnya, semakin banyak pebisnis yang sadar manfaat dari investasi PLTS atap. Salah satu perusahaan yang memiliki keinginan untuk investasi PLTS atap adalah PT XYZ, sebuah pabrik manufaktur yang terletak di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut memiliki keinginan untuk menginvestasikan PLTS atap di salah satu bangunan yang ada di lokasi pabrik. Namun, sebelum melakukan investasi panel surya, sebaiknya perusahaan sebagai investor memperhitungkan faktor ketidakpastian yang dapat terjadi saat dilakukan pemasangan PLTS atap. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis kelayakan investasi dari segi teknis maupun ekonomi terhadap pemasangan PLTS atap pabrik dengan tetap mempertimbangkan risiko dari faktor ketidakpastian untuk menghemat biaya listrik bulanan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode value at risk dengan teknik Simulasi Monte Carlo. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor ketidakpastian pada investasi kelayakan pemasangan PLTS atap pabrik dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu faktor yang mempengaruhi biaya, energi keluaran, dan kebijakan. Sesudah mempertimbangkan seluruh faktor ketidakpastian, proyek pemasangan PLTS atap layak untuk dilakukan dengan nilai NPV at Risk sebesar Rp 154.205.585,00, IRR at Risk sebesar 6,52 %, dan Payback Period at Risk sebesar 9 tahun dengan confidence level 95% dan jangka waktu simulasi selama 15 tahun. ...... Indonesia is determined to reduce greenhouse gases by setting renewable energy targets. Of all the renewable energy types, solar energy is the one with the highest potential. However, it is unfortunate that its use is still very minimal. Fortunately, more and more businesses are realizing the benefits of rooftop solar power investment. One such company is PT XYZ, a manufacturing plant located in Kendal Industrial Park, Central Java. The company wants to invest in rooftop solar panels on one of its buildings. However, before investing in solar panels, the company as an investor should consider the uncertainty factors that can occur when installing rooftop solar panels. Therefore, it is necessary to analyze the feasibility of investment from a technical and economic perspective on the installation of rooftop solar panels while still considering the risk of uncertainty factors to save monthly electricity costs. This research was conducted using the value at risk method with the Monte Carlo simulation technique. The result of this study is that the uncertainty factors in the feasibility investment of installing PLTS on the factory roof can be divided into three factors, namely factors affecting costs, output energy, and government policies. After considering all uncertainty factors, the rooftop PLTS installation project is considered as feasible with an NPV at Risk value of Rp 154,205,585.00, IRR at Risk of 6.52%, and Payback Period at Risk of 9 years with a confidence level of 95% and a simulation period of 15 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rayhan Prakarsa
Abstrak :
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ground-mounted merupakan solusi potensial untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia dengan memanfaatkan kondisi geografis yang menguntungkan dan sinar matahari yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan investasi dalam PLTS ground-mounted dari perspektif tekno-ekonomi dengan menggunakan metode Value at Risk (VaR), yang memungkinkan identifikasi dan pengukuran risiko investasi. Proses penelitian melibatkan desain PLTS menggunakan Helioscope, pembuatan model finansial dengan Excel, dan simulasi Monte Carlo untuk analisis risiko menggunakan Python. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi dalam PLTS ground-mounted memenuhi kriteria investasi dengan Nilai Bersih Saat Ini (NPV), Tingkat Pengembalian Internal (IRR), dan Rasio Cakupan Layanan Utang (DSCR) yang menguntungkan. Simulasi Monte Carlo mengungkapkan bahwa meskipun terdapat ketidakpastian dalam biaya operasional dan harga jual listrik (Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik, PPA), proyek ini tetap memiliki potensi keuntungan yang signifikan. Kesimpulannya, investasi dalam PLTS ground-mounted di Indonesia dianggap layak, dengan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut dan peningkatan manajemen risiko. ......Ground-mounted solar power plants (PLTS) present a potential solution for meeting Indonesia's energy needs, leveraging the country's favorable geographic conditions and abundant sunlight. This research aims to evaluate the feasibility of investing in ground-mounted solar power plants from a techno-economic perspective using the Value at Risk (VaR) method, which enables the identification and measurement of investment risks. The research process involves designing the solar power plant using Helioscope, creating a financial model with Excel, and conducting Monte Carlo simulations for risk analysis using Python. The results indicate that investing in ground-mounted solar power plants meets investment criteria with favorable Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Debt Service Coverage Ratio (DSCR). Monte Carlo simulations reveal that despite uncertainties in operational costs and electricity sales prices (Power Purchase Agreement, PPA), the project still holds significant profit potential. In conclusion, investing in ground-mounted solar power plants in Indonesia is considered feasible, with recommendations for further development and improved risk management.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library