Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riki Ardiansyah
Abstrak :
Pesawat berpenumpang 19 orang dimodifikasi agar dapat mendarat di air dengan menggubah roda pendaratan dengan float. Float yang digunakan merupakan produk impor yang sebelumnya telah digunakan oleh pesawat sejenis. Float harus dapat menopang pesawat dan dapat menerima beban impak saat mendarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah float yang merupakan produk impor tersebut dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 serta meneliti pengaruh yang terjadi pada pelampung ketika melakukan pendaratan dipermukaan air. Tegangan dan displacement merupakan keluaran simulasi yang menjadi fokus penelitian. Parameter tersebut didapat dengan cara simulasi numerik pendaratan float dengan beberapa parameter seperti: kecepatan pendaratan dan massa pesawat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa float dengan konfigurasi ketebalan sesuai dengan yang dikeluarkan oleh produsen, struktur utama (keel, sisterkeel, chine, gunwall) sebesar 3,5 mm serta wear strip sebesar 12 mm dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 orang pada kecepatan landing 54 knots dan maximum landing weight 6.940 Kg. Selain itu diketahui juga bahwa semakin cepat kecepatan dan massa semakin berat pesawat maka stress dari float menjadi lebih besar. Serta didapat bahwa kecepatan merupakan faktor paling berpengaruh dalam keluaran hasil simulasi. Dengan bertambahnya kecepatan sebesar 40,7% maka penambahan beban menjadi 98,1%, sedangkan peningkatan massa sebesar 4,8% tidak memberikan penambahan beban yang terlalu besar yaitu sebesar 3,2%. ......The 19-person aircraft was modified so that it could land on water by changing the landing gear with a float. The float used is an imported product that had previously been used by similar aircraft. Float must be able to support the aircraft and be able to take impact loads when landing. This study aims to determine whether the float which is an imported product can be used on passenger aircraft 19 and examine the effect that occurs on the buoy when landing on the surface of water. Stress and displacement are the output of the simulation that is the focus of research. These parameters are obtained by numerical simulation of a float landing with several parameters such as: landing speed and mass of the aircraft. From the results of the study found that the float with a thickness configuration in accordance with issued by the manufacturer, the main structure (keel, sisterkeel, chine, gunwall) of 3.5 mm and wear strip 12 mm can be used on 19 passenger aircraft at a landing speed of 54 knots and a maximum landing weight of 6,940 kg. It is also known that the faster the speed and the heavier mass of the plane, the greater the stress from the float. And it is found that speed is the most influential factor in the output of simulation results. With an increase in speed of 40.7%, the addition of the load to 98.1%, while an increase in mass of 4.8% does not provide an increase in the burden that is too large, amounting to 3.2%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Fahmi Ariandar
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara besarnya jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang tidak termasuk dalam kategori pemegang saham utama dan pengendali dengan likuditas dari saham tersebut. Sampel dari penelitian adalah saham dari perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia yang termasuk dalam kategori LQ45 pada 31 Desember 2016 dengan periode observasi sejak 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2016. Pendekatan yang digunakan untuk menghitung likuditas adalah Amihud, Corwin dan Roll harian . Data dari penelitian berbentuk data panel dengan perhitungan menggunakan model regresi. Hasil dari penelitian adalah besarnya jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang tidak termasuk dalam kategori pemegang saham utama dan pengendali berpengaruh terhadap likuiditas Amihud dan Corwin, namun tidak berpengaruh terhadap likuiditas Roll.
ABSTRACT
This research describes to determine the relationship between the level of shares owned by non controlling shareholders and not the main shareholders with the liquidity of the securities. The sample of the research are listed company in Indonesia Stock Exchange included in LQ45 category at December 31th 2016. with the observation period from Januari 1st 2012 to December 31th 2016. The method used to calculate liquidity is Amihud, Corwin and Roll daily approach. The data are in the form of data panel and the calculation was by regression model. The result are the amount of shares owned by non controlling shareholders and not the main shareholder can influence significantly to the liquidity of Amihud and Corwin, but not significant to Roll liquidity.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pritta Maharani Pribadi
Abstrak :
Penggunaan Uang Elektronik sebagai instrumen pembayaran semakin marak yang dibuktikan dengan meningkatnya jumlah Uang Elektronik beredar, transaksi, serta jumlah Penerbit yang menawarkan produk Uang Elektronik. Dengan perkembangan yang besar, Uang Elektronik tentunya memiliki risiko-risiko dalam pengoperasiannya, termasuk risiko terhadap dana Pengguna yang harus dimitigasi dengan pengelolaan dana para Pengguna sebagai bentuk perlindungan konsumen dan pengendalian risiko oleh Penerbit karena dana tersebut masih menjadi kewajibannya terhadap Pengguna dan penyedia jasa dan/atau barang. Untuk itu, Penulis mencoba mendalami peraturan-peraturan terkait Uang Elektronik dan penggunaannya, serta menganalisis cara yang dapat diterapkan untuk mengelola dan melindungi dana pengguna. Penulisan ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif analitis untuk menganalisis bagaimana pendekatan dan regulasi yang mensyaratkan Penerbit Uang Elektronik untuk melindungi dana Pengguna dan mengelola dana float. Penulisan ini menemukan bahwa PBI No. 20/06/PBI/2018 tentang Uang Elektronik telah mengatur secara lengkap mengenai karakteristik dan tipe Uang Elektronik, perizinan bagi Penyelenggara, pengelolaan dana float, serta telah mengakomodasi prinsip Syariah dalam penggunaan Uang Elektronik. Risiko-risiko yang terkait dengan dana pengguna termasuk risiko likuiditas, risiko insolvensi, serta risiko operasional. Selain itu, cara-cara pengelolaan dan perlindungan dana yang diterapkan di negara-negara lain berbeda baik itu dengan menggunakan konsep Trust, Fidusia, maupun larangan penggunaan dana Pengguna. Kata kunci: Dana Float; Dana Pengguna; Uang Elektronik
The use of Electronic Money as a payment instrument is increasing as evidenced by the increasing number of Electronic Money circulation, transactions, and the number of Issuers offering Electronic Money products. With its great development, Electronic Money certainly has risks in its operations, including risks to customers’ funds that must be mitigated by the management of customer's funds as a form of consumer protection and risk management by the Issuer because such funds are still an obligation towards the customers and provider of goods and/or services. To that end, the author tries to explore the regulations related to Electronic Money and their use, and analyze the applicable means to manage and protect customer's funds. This writing is a normative legal research that uses descriptive analytical research method to analyze how approaches and regulations require Electronic Money Issuers to protect customer’s funds and manage Float Funds. This writing found that PBI No. 20/06/PBI/2018 on Electronic Money has thoroughly stipulated the characteristics and types of Electronic Money, licensing, Float Funds management, and has accommodated Sharia principles in the use of Electronic Money. Risks associated with customer’s funds include liquidity risk, insolvency risk, and operational risk. In addition, the methods of managing and protecting funds that are applied in other countries are different, whether it applies the concept of Trust, Fiduciary, or restriction of use.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahwa Chairunisa
Abstrak :
Pengoptimalan trim adalah salah satu metode termudah dan termurah untuk pengoptimalan kinerja kapal dan pengurangan konsumsi bahan bakar. Hal tersebut karena pengoptimalan trim tidak memerlukan modifikasi bentuk lambung atau peningkatan mesin. Pengoptimalan trim dapat dilakukan pada moda transportasi pesawat amfibi. Pesawat tersebut merupakan salah satu jenis pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat di perairan. Alih-alih hanya menggunakan roda seperti pesawat konvensional, pesawat ini menambahkan float sehingga landasan pacu tidak dibutuhkan. Hal ini menjadikan pesawat amfibi sebagai moda transportasi yang cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Selain pengoptimalan trim, upaya pengembangan desain float ini juga dapat dilakukan dengan konsep biomimikri. Lambung dimodifikasi sehingga menyerupai bentuk, mekanisme dan evolusi dari hewan-hewan tertentu demi terciptanya desain yang berkelanjutan. Adaptasi bentuk tubuh ikan layar ke dalam desain lambung katamaran memiliki keunggulan tersendiri, seperti hambatan yang dihasilkan dapat berkurang secara substansial. Maksud dan tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mendapatkan trim yang paling optimal pada float katamaran pesawat amfibi. Pengujian model float katamaran pesawat amfibi ini memiliki Froude Number 0,4-0,7 dengan interval sebesar 0,05 dan disimulasikan pada pesawat N219. Pengujian dilakukan secara numerik untuk mendapatkan visualisasi aliran karakteristik hidrodinamik dari desain lambung kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Ansys Fluent untuk pengoptimalan hasil analisis Computational Fluid Dynamic (CFD). Hasil diharapkan menunjukkan hubungan variasi trim dan hambatan. ......Trim optimization is one of the easiest and cheapest methods for optimizing ship performance and reducing fuel consumption. This is because trim optimization does not require modification of the hull shape or engine upgrades. Optimization of trim also can be implemented on the seaplane mode of transportation. The aircraft is a type of aircraft that can take off and land in waters. Instead of just using the wheels like a conventional airplane, it uses floats, so a runway is not needed. This makes seaplanes a suitable mode of transportation for Indonesia's geographical conditions. In addition to trim optimization, efforts to develop this float design can also be made with the biomimicry concept. The hull is modified so that it resembles the shape, mechanism and evolution of individual animals in order to create a sustainable design. The adaptation of the sailfish body shape to the catamaran hull design has its own advantages, such that the resulting drag can be substantially reduced. The aims and objectives of this study were to obtain the most optimal trim on the seaplane catamaran float. This seaplane catamaran float model test has a Froude Number of 0.4-0.7 with an interval of 0.05 and is simulated on the N219 aircraft. The test was carried out numerically to get a visualization of the hydrodynamic characteristic flow of the hull design then continued by using Ansys Fluent to optimize the results of the Computational Fluid Dynamic (CFD) analysis. The results are expected to show the relationship between trim and resistance variations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Aurora Balqis Baezal
Abstrak :
Float merupakan komponen pada pesawat amfibi yang berfungsi sebagai bagian yang memberikan gaya apung pada pesawat ketika berada di permukaan air. Agar pesawat amfibi dapat lepas landas dengan jarak yang minimum, float harus didesain seoptimal mungkin untuk mendapatkan hasil hambatan total yang kecil. Oleh karena itu, biomimikri terhadap ikan layar digunakan dalam merancang float dengan harapan hambatan yang dihasilkan oleh float dapat berkurang mengikuti karakteristik ikan layar. Jarak melintang antar float yang terdapat pada nilai clearance (S/L) juga merupakan factor yang sangat berpengaruh terhadap hambatan total yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai clearance yang optimal untuk diterapkan pada jarak antar float hasil adaptasi ikan layar agar mendapatkan hambatan total air yang minimum. Pengujian dilakukan secara numerik dengan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics) menggunakan perangkat lunak ANSYS Fluent dengan Froude Number dari 0,40 hingga 0,70 dengan interval 0,05 dan variasi clearance sebesar 0.20, 0.25, 0.30, 0.35, 0.40 dan 0,45. Hasil penelitian memperlihatkan pengaruh besar clearance dalam mereduksi hambatan total float. Koefisien hambatan terkecil terjadi pada clearance 0,45 sedangkan koefisien hambatan terbesar terjadi pada clearance 0,2 ......Float is a component of a seaplane that functions as a part that provides buoyancy to the aircraft when it is on the water surface. In order for the seaplane to take off with a minimum distance, the float must be designed as optimal as possible to obtain a small total drag. Therefore, biomimicry of sailfish used in designing floats in the hope that the resistance generated by the float can be reduced following the characteristics of sailfish. The transverse distance between floats contained in the clearance value (S / L) is also a factor that significantly influences the resulting total resistance. This study aims to obtain the optimal clearance value to be applied to the distance between floats adapted by sailfish in order to obtain a minimum total water resistance. The test was carried out numerically with a CFD (Computational Fluid Dynamics) simulation using ANSYS Fluent software with a Froude Number from 0.40 to 0.70 with an interval of 0.05 and a clearance variation of 0.20, 0.25, 0.30, 0.35, 0.40 and 0.45. The results showed the large effect of clearance in reducing total float resistance. The smallest resistance coefficient occurs at a clearance of 0.45, while the largest coefficient of resistance occurs at a clearance of 0.2
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Kartika Sari
Abstrak :
Untuk memenuhi kebutuhan alat pembayaran di era digital, Bank Indonesia telah menerbitkan PBI Uang Elektronik. Materi pengaturan yang subtansial diatur dalam PBI Uang Elektronik salah satunya yaitu ketentuan mengenai dana float uang elektronik. Dalam PBI Uang Elektronik saat ini, tidak terdapat pengaturan dalam hal Penerbit Uang Elektronik insolven. Oleh karena itu, jika Penerbit Uang Elektronik dilikuidasi/dipailitkan dan dana float tersebut masuk ke dalam boedel likuidasi/boedel pailit maka kewajiban Penerbit Uang Elektronik akan bercampur dengan dana float, sehingga tidak ada kepastian bagi Pemegang Uang Elektronik atas kepemilikan dana yang disimpan. Permasalahan yang hendak diteliti adalah bagaimana pengaturan dan kedudukan dana float berdasarkan PBI Uang Elektronik dan bagaimana perlindungan dana float untuk memitigasi risiko insolvency Penerbit Uang Elektronik. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan memperoleh kejelasan tentang pola penanganan dana float dalam kaitannya memitigasi risiko insolvency Penerbit Uang Elektronik dan untuk memberikan masukan terhadap pengaturan mengenai dana float dalam PBI Uang Elektronik mendatang. Cakupan kajian terbatas pada aspek hukum dan tidak membahas aspek ekonomi maupun akuntansi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yang dilakukan dengan menganalisis berbagai bahan/referensi hukum. Selain itu dilakukan pula wawancara dengan praktisi yang terlibat dalam permasalahan yang penulis teliti. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pengaturan dana float dalam PBI Uang Elektronik meliputi: aspek Pencatatan Dana Float, aspek Penempatan Dana Float, aspek Penggunaan Dana Float, dan apek Pengaturan Modal Disetor Dikaitkan Dengan Peningkatan Dana Float. Konsep hukum yang sesuai dengan hukum Indonesia sebagai landasan hukum bagi PBI Uang Elektronik dalam menerapkan fund isolation approach terhadap dana float yaitu menggunakan konsep hukum penitipan yang diatur dalam Bab XI KUH Perdata mengenai Penitipan Barang, mengingat pentingnya pemisahan tersebut untuk dilakukan pada ranah penerbitan Uang Elektronik. Saran dari penelitian ini yaitu Bank Indonesia perlu adanya perubahan terhadap PBI Uang Elektronik yang menekankan isu-isu terkait dengan risiko insolvency yang mungkin dihadapi oleh Penerbit Uang Elektronik. Selain itu Bank Indonesia perlu memberikan usulan atau masukan mengenai dana float dalam pembahasan RUU Kepailitan dan PKPU agar pilihan pengaturan tentang dana float tidak dibertentangkan dengan UU Kepailitan dan PKPU. ......To meet the needs of payment instruments in the digital era, Bank Indonesia has issued PBI of Electronic Money. Substantial regulatory material is regulated in the PBI of Electronic Money, one of which is the provision regarding electronic money float funds. In the current PBI of Electronic Money, there are no regulations regarding insolvent Electronic Money Issuers. Therefore, if the Electronic Money Issuer is liquidated/bankrupt and the float funds are entered into a liquidation/bankruptcy, then the obligations of the Electronic Money Issuer will be mixed with float funds, so that there is no certainty for the Electronic Money Holder of ownership of the funds deposited. The problem to be investigated is how the arrangement and position of float funds based on the PBI of Electronic Money and how to protect float funds to mitigate the insolvency risk of Electronic Money Issuers. This study aims to determine and obtain clarity about the pattern of handling float funds in relation to mitigating the insolvency risk of Electronic Money Issuers and to provide input on the regulation of float funds in the upcoming PBI of Electronic Money. The scope of the study is limited to legal aspects and does not discuss economic or accounting aspects. The research method used is a normative legal research carried out by analyzing various materials/legal references. In addition, interviews were also conducted with practitioners who were involved in the issues the authors studied. The results of this study are that the arrangement of float funds in the PBI of Electronic Money includes: aspects of Float Fund Recording, aspects of Placement of Float Funds, aspects of Use of Float Funds, and musty Arranged Paid Capital Arrangements Attributed to Increased Float Funds. The legal concept that is in accordance with Indonesian law as a legal basis for the PBI of Electronic Money in applying a fund isolation approach to float funds is to use the concept of a legal deposit regulated in Chapter XI of the Civil Code regarding Safekeeping of Goods, bearing in mind the importance of such separation to be carried out in the realm of Electronic Money issuance. This research suggests that Bank Indonesia needs to change the PBI of Electronic Money that emphasizes issues related to insolvency risks that may be faced by Electronic Money Issuers. In addition, Bank Indonesia needs to provide suggestions or input regarding float funds in the discussion of the RUU Bankruptcy and PKPU so that the choice of regulation regarding float funds is not opposed to the Bankruptcy and PKPU Law.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaipul Malik Ibrahim
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara penyebaran kepemilikan, likuiditas, dan nilai perusahaan menggunakan sampel dari 225 Perusahaan pada kondisi pasar di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak 2014 hingga  2018. Kami menguji penyebaran kepemilikan yang diukur dengan free float, likuiditas sebagai diukur dengan Amihud Illiquidity, nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin's Q, dan total aset, rasio laba operasi terhadap harga, rasio leverage keuangan, laba operasi terhadap aset, relative bid-ask spread, turnover, depth, tingkat pengembalian saham, dan RoA sebagai variabel kontrol. Kami menggunakan data panel, yang merupakan kombinasi data cross-section dan time-series dari datastream Thomson Reuters. Penelitian ini menunjukkan bahwa free float berhubungan negatif dengan likuiditas saham dan nilai perusahaan sedangkan likuiditas saham berhubungan positif dengan nilai perusahaan. Temuan kami konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya dalam kaitannya dengan penyebaran kepemilikan yang memiliki hubungan negatif dengan Tobin's Q dan penyebaran kepemilikan berdampak negatif terhadap likuiditas saham. ......This study aims to investigate the relationship between disperse of ownership, liquidity, and firm value using a sample of 225 Companies on Indonesia Stock Exchange (IDX) market conditions since 2014 until 2019. We examine disperse of ownership as measured by free float, liquidity as measured by Amihud illiquidity, firm value as measured by Tobin’s Q, and total assets, operating income to price ratio, financial leverage ratio, operating income on assets, relative bid-ask spread, turnover of stock, depth of stock, stock return, and return on assets as control variables. We uses panel data, which is combination of cross section and time series data from Thomson Reuters data stream. We find that this study indicated that free float is negatively associated with liquidity of stock and both firm value while liquidity of stock is positively associated with firm value. Our findings are consistent with some of prior research in relation to blockholder dispersion have a negative correlation with Tobin’s Q and disperse of ownership negatively impact liquidity of stock.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni
Abstrak :
Pesawat Amfibi adalah Badan pesawat yang dilengkapi dengan jenis lambung yang berguna untuk operasi pendaratan di air dan roda yang dapat ditarik untuk melakukan pendaratan di darat. Pesawat Amfibi sangat cocok di aplikasikan di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau. Pengembangan design pesawat amfibi memang terbilang sedikit , namun belakangan pengembangan design sudah dilakukan yaitu dengan menerapkan konsep biomimikri ke lambung pesawat amfibi. Konsep biomimikri yaitu suatu pendekatan dengan mengadopsi atau meniru inovasi yang telah lama ada di alam. Bentuk lambung dimodifikasi menyerupai bentuk dan mekanisme hewan-hewan tertentu untuk mendapatkan desain yang efektif. Adaptasi bentuk tubuh ikan layar ke desain lambung katamaran dinilai memberi keuntungan tersendiri seperti hambatan yang di dapat akan berkurang. Deadrise angle adalah sudut bagian bawah lambung dalam tampilan penampang kapal. Deadrise angle mempunyai potensi pengaruh drag reduction terhadap deadrise angle yang berbeda-beda. Tujuan penelitan ini antara lain untuk mencari deadrise angle yang efektif terhadap drag reduction pada float katamaran pesawat amfibi saat lepas landas. Pengujian dilakukan pada model float katamaran adaptasi badan ikan layar dengan Froude Number 0,5 – 0,9 dengan interval sebesar 0,1 dan deadrise angle 20° ,25°,dan 30° yang menggunakan referensi dimensi float katamaran wipeline 13000. Pengujian dilakukan secara numerik menggunakan software Computational Fluid Dynamic (CFD). Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan pengaruh adaptasi bentuk badan ikan layar pada float katamaran dengan variasi deadrise angle terhadap drag reduction. ......Seaplane is a fuselage equipped with a type of hull that is useful for landing operations in water and wheels that can be towed for land landing. Amphibious aircraft are very suitable for application in Indonesia which consists of many islands. The development of the seaplane design is indeed quite a bit, but recently the design development has been carried out, namely by applying the biomimicry concept to the hull of the seaplane. The concept of biomimicry is an approach by adopting or imitating innovations that have long existed in nature. The shape of the hull is modified to resemble the shape and mechanism of certain animals to obtain an effective design. The adaptation of the sailfish body shape to the catamaran hull design is considered to provide its own advantages such as reduced resistance. The deadrise angle is the bottom corner of the hull in a cross-sectional view of the ship. Deadrise angle has a potential drag reduction effect on different deadrise angles. The purpose of this research is to find an effective deadrise angle to reduce drag on the seaplane catamaran float during takeoff. Tests were carried out on a catamaran float model adapted to sail fish bodies with Froude Number 0.5 - 0.9 with an interval of 0.1 and a deadrise angle of 20 °, 25 °, and 30 ° using the reference dimensions of the 13000 wipeline catamaran float. numeric using Computational Fluid Dynamic (CFD) software. This research is expected to show the effect of the adaptation of sailfish body shape on catamaran floats with deadrise angle variations on drag reduction.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlu Rahman Sirajudin Majid
Abstrak :
Transportasi udara yang mampu beroperasi di landasan pacu pendek merupakan kebutuhan bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Salah satu desain yang berhasil memenuhi kebutuhan ini adalah pesawat PT Dirgantara Indonesia (PTDI) N219 yang dapat dikembangkan sebagai pesawat amfibi. Ponton apung di atas pesawat amfibi memiliki bentuk lambung tipe katamaran. Pengembangan desain pada float dapat dilihat reduksi hambatannya. Salah satu upaya yang sering dilakukan dalam rekayasa desain adalah biomimikri. Jenis rekayasa ini merupakan proses untuk membuat desain yang berkelanjutan dengan meniru bentuk, mekanisme, atau evolusi berbagai hewan ke ekosistem yang ditempatinya. Ikan layar (Istiophorus platypterus) memiliki dimensi tubuh yang mampu mereduksi hambatan secara signifikan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat desain lambung katamaran sebagai ponton apung pada pesawat N219 dengan mengadaptasi karakteristik hidrodinamik ikan layar. Tiga desain catamaran dirancang dalam penelitian ini: (1) ponton apung kontrol menggunakan desain komersial WIPLINE®️ 13000 sebagai desain kontrol 1, (2) model katamaran berbadan ikan layar sebagai desain kontrol 2, dan (3) desain awal ponton apung dengan adaptasi ikan layar sebagai desain uji. Pengujian dilakukan secara numerik dengan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics) menggunakan ANSYS FLUENT untuk menentukan nilai hambatan, koefisien hambatan (Ct) dan visualisasi aliran karakteristik hidrodinamika masing-masing desain lambung. Pada desain kontrol 1, nilai hambatan minimal sebesar 11603,00 N (Fn = 0,40) dan maksimal sebesar 24267,00 N (Fn = 0,70), lebih tinggi jika dibandingkan dengan desain uji yang memiliki nilai hambatan minimal sebesar 2126,54 N (Fn = 0,40) dan maksimal sebesar 4452,88 N (Fn = 0,70). Pada desain kontrol 1 nilai koefisien hambatan dengan nilai minimal sebesar 11,06 (Fn = 0,70) dan maksimal sebesar 18,19 (Fn = 0,45), lebih tinggi jika dibandingkan dengan desain uji yang memiliki nilai koefisien hambatan minimal sebesar 4,34 (Fn = 0,70) dan maksimal sebesar 7,01 (Fn = 0,45). Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa upaya biomimikri dengan mengadaptasi karakteristik hidrodinamik ikan layar pada desain ponton apung katamaran berhasil menurunkan nilai hambatan secara signifikan ......Air transportation capable of operating on a short runway is a necessity for an archipelago such as Indonesia. One of the designs that succeeded in meeting this need was PT Dirgantara Indonesia's (PTDI) N219 aircraft which can be developed as amphibian aircraft. Float on seaplanes has a catamaran-type hull shape. Design development on a float can be seen from drag reduction. One of the efforts that is often done in design engineering is biomimicry. This type of engineering is a process to create sustainable designs by mimicking the shape, mechanism, or evolution of various animals to the ecosystem they occupy. Sailfish (Istiophorus platypterus) have body dimensions that can reduce barriers significantly. The objective of this research is to create a catamaran hull design as a float on N219 aircraft by adapting the hydrodynamic characteristics of sailfish. Three catamaran designs were designed in this study: (1) float using commercial WIPLINE®️ 13000 design as control design 1, (2) sailfish-bodied catamaran model as control design 2, and (3) initial design of the test float with the adaptation of sailfish test design. Tests are performed numerically with a CFD (Computational Fluid Dynamics) simulation using ANSYS FLUENT to determine resistance, drag coefficient (Ct), and flow visualization of each hull designs' hydrodynamic characteristics. In control design 1, the minimum resistance value is 11603.00 N (Fn = 0.40), and the maximum is 24267.00 N (Fn = 0.70), higher than the test design which has a minimum resistance value of 2126. 54 N (Fn = 0.40) and a maximum of 4452.88 N (Fn = 0.70). In control design 1 the value of the resistance coefficient with a minimum value of 11.06 (Fn = 0.70) and a maximum of 18.19 (Fn = 0.45), is higher than the test design which has a minimum drag coefficient value of 4, 34 (Fn = 0.70) and a maximum of 7.01 (Fn = 0.45). Based on these results, it can be said that the biomimicry effort by adapting the hydrodynamic characteristics of sailfish to the catamaran floating pontoon design has succeeded in reducing the resistance value significantly
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Solechan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>