Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kemas Rama Kifli
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunan zat warna pada industri tekstil di satu sisi menimbulkan limbah yang dapat menggangu ekosistem. Zat warna tekstil ada beberapa macam. Pada penelitian ini menggunakan zat warna chloranil. Chloranil merupakan suatu senyawa organohalogen yang cukup bersifat racun. Percobaan ini bertujuan untuk mengurangi limbah zat warna chloranil dengan metode fotokatalitik menggunakan katalis suspensi TiO2. Proses fotokatalisis yang melibatkan partikel ? partikel semikonduktor TiO2 dibawah iluminasi sinar UV-Vis akan menghasilkan radikal hidroksil yang dapat mendegradasi zat warna chloranil. Hasil yang didapat menunjukkan konsentrasi TiO2 optimum untuk mendegradasi zat warna chloranil adalah 60 ppm dan waktu optimum yang didapat 6 jam. Penurunan zat warna chloranil (20 ppm) pada konsentrasi TiO2 optimum dan waktu optimum adalah sebesar 95,2% sedangkan CODnya sebesar 33,3%. Penggunaan jumlah TiO2 optimum (60 ppm) dengan lama waktu radiasi yang optimum (6 jam), pada berbagai konsentrasi masih cukup efektif pada konsentrasi chloranil 40 ppm (absorbansi berkurang sebesar 63,5 % COD berkurang sebesar 15,1%)
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Widiyanto
Abstrak :
Alizarin merupakan bahan pewarna yang digunakan pada industri tekstil. Penggunaan zat ini mengakibatkan limbah industri yang dapat mencemari lingkungan. Upaya untuk menanggulangi masalah pencemaran ini sudah banyak dilakukan, diantaranya dengan adsorpsi karbon aktif dan penggunaan mikroorganisme. Namun cara-cara tersebut masih kurang efektif di dalam penggunaannya. Salah satu metode yang dapat dipakai adalah dengan proses fotokatalitik menggunakan katalis TiO2 dan sinar UV sebagai sumber energi. Proses fotokatalitik ini memanfaatkan spesi radikal bebas reaktif yang dihasilkan pada permukaan semikonduktor setelah dikenai energi foton. Pada penelitian ini digunakan sumber energi berupa lampu UV 36 watt dan sinar matahari. Kedua sumber energi tersebut kemudian dibandingkan untuk mencari kondisi degradasi alizarin yang paling efektif, dengan membandingkan parameter-parameter seperti; nilai absorbansi, konsentrasi TiO2 yang dibutuhkan, pH, COD, TSS, dan TDS. Pengukuran absorbansi dilakukan dengan spektrofotometer UV/Vis, penetapan pH dilakukan dengan pH-meter, COD dengan titrimetri, sementara TSS danTDS dengan metode gravimetri. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini, yaitu kondisi radiasi yang efektif dan efisien untuk mendegradasikan larutan alizarin 50 ppm adalah penggunaan sumber radiasi sinar matahari, yaitu dengan konsentrasi TiO2 sebanyak 20 ppm dan waktu radiasi selama 3 jam.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Utami
Abstrak :
ABSTRAK
p-Klorofenol merupakan salah satu bahan yang digunakan pada beberapa proses industri, penggunaan dari senyawa ini akan menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan. Metode yang dikembangkan adalah dengan proses fotokatalitik menggunakan katalis TiO2 dan sinar UV sebagai sumber energi. Proses katalitik ini memanfaatkan spesi radikal bebas reaktif yang dihasilkan pada permukaan semikonduktor setelah dikenai energi foton. Pada penelitian ini digunakan sumber energi berupa lampu UV didalam reaktor kemudian dicari kondisi degradasi p-Klorofenol yang paling efektif dengan menentukan beberapa parameter seperti jumlah katalis TiO2 optimum, waktu optimum, pH optimum, konsentrasi larutan p-Klorofenol serta perbedaan degradasi p-Klorofenol yang menggunakan katalis TiO2 saja dan sinar UV saja. Pengukuran absorbansi dilakukan dengan spektrofotometer UV/Visibel. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu kondisi yang efektif untuk mendegradasi larutan p-Klorofenol 20 ppm adalah dengan menggunakan katalis TiO2 sebanyak 2 g/L, waktu 180 menit (3 jam) serta pH optimum 6.
2007
S30648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan preparasi titanium dioksida dari prekursor titanium tetraisopropoksida (TTIP) dengan metode sol-gel. Karakterisasi TiO2 dengan X-Ray Difraktometer (XRD) dan Diffuse Reflectance Spektrometri (DRS) menunjukkan bahwa kristal TiO2 mempunyai struktur anatase dan rutile dengan ukuran kristalit sebesar 5 nm dan energi celah sebesar 3,18 eV. Larutan Congo Red dengan konsentrasi 30 ppm berhasil didegradasi dengan katalis ini yang dibuktikan dengan hilangnya warna pada larutan. Pengukuran dilakukan dengan tiga kondisi yang berbeda, yaitu fotokatalisis, fotolisis, dan katalisis. Hasil dari ketiga kondisi ini membuktikan bahwa hilangnya atau rusaknya molekul Congo Red benar disebabkan oleh proses fotokatalisis. Katalis yang telah aktif disuspensikan dalam air dan digunakan untuk melapisi pelat kaca. Immobilisasi TiO2 pada pelat kaca dilakukan dengan teknik spraying. Untuk membuktikan keberadaan TiO2, pelat kaca diuji dengan DRS. Pelat kaca yang telah dilapisi TiO2 diletakkan dalam ruang uji. Ruang uji terdiri dari satu buah lampu UV 9 W, 3 buah kipas (DC 5 V), termometer, dan higrometer. Uap xilena sebagai senyawa model kelompok iv Volatile Organic Compounds (VOCs) telah berhasil didegradasi secara fotokatalitik menggunakan TiO2 hasil sintesis yang dilapiskan pada dinding dalam ruang uji. Aktifitas degradasi fotokatalitik diuji dengan mengumpankan xilena (model) ke dalam ruang uji dan uapnya dianalisis dengan kromatografi gas yang dilengkapi dengan detektor Flame Ionization Detector (GC-FID). Degradasi xilena selama 100 menit mencapai 58% dengan tetapan laju reaksi pseudo orde satu (k’) 8,48.10-3 menit-1. Pengukuran dilakukan dengan empat kondisi yang berbeda, yaitu fotokatalisis, fotolisis, katalisis, dan kontrol.
Universitas Indonesia, 2009
S30469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry
Abstrak :
ABSTRAK
Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup terutama bagi manusia. Salah satu parameter yang harus dipantau dalam sistem perairan adalah kandungan zat organik ( penentuan COD). Dalam Penelitian ini dipelajari degradasi senyawaan asam benzoat dan KHP secara fotokatalisis dengan menggunakan katalis TiO2 yang diimmobilisasi pada dinding bagian dalam dari kolom gelas (inner wall of a glass coloumn tube, TiO2-IWGCT). Lebih lanjut dipelajari pengaruh konsentrasi awal asam benzoat dan KHP terhadap kinetika reaksi fotokatalisis sehingga dapat menentukan tetapan adsorpsi senyawa asam benzoat dan KHP pada permukaan katalis TiO2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsentrasi pada asam benzoat yaitu 81,56 %; 80,84 %; 83,06%; 58,66% untuk masingmasing konsentrasi 5, 10, 15 dan 30 ppm. Hal ini disertai dengan penurunan COD yaitu 79,95% ; 76,92%; 84,86% dan 56,63%. Sedangkan untuk KHP terjadi penurunan konsentrasi yaitu 92,71%; 82,20% dan 64,91% untuk masing-masing konsentrasi 5, 15 dan 30 ppm sedangkan penurunan COD yang terjadi adalah 87,50%; 75,96% dan 56,25%
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Melia Rike
Abstrak :
Zat warna tekstil (reactive dan azo) merupakan zat warna yang banyak digunakan untuk perwarnaan tekstil. Reaktive Red dan Acid Orange 7 merupakan salah satu zat warna yang banyak digunakan dalam industri tekstil. Salah satu contoh pencemaran air, terjadi karena buangan dari limbah pabrik tekstil. Pada penelitian ini percobaan untuk mengurangi limbah zat warna Reaktive Red dan Acid Orange 7 dengan menggunakan metode fotokatalitik dengan TiO2 yang dimmobilisasi pada dinding bagian dalam kolom gelas. Hasil penelitian dengan metode ini didapatkan kondisi optimum. Kondisi optimum yang didapat pada zat warna Reaktive Red adalah lima kali pelapisan katalis TiO2 pada dinding bagian dalam kolom gelas, konsentrasi zat warna Reaktive Red 10 ppm, pada pH 3,0 dengan waktu Radiasi 240 menit. Hasil degradasi Reaktive Red berkisar 99,88%. Kondisi optimum yang didapatkan pada zat warna Acid Orange 7 adalah lima kali pelapisan katalis TiO2 pada dinding bagian dalam kolom gelas, konsentrasi zat warna 10 ppm, pada pH 2,5 dengan waktu Radiasi 270 menit. Hasil degradasi Acid Orange 7 berkisar 92,08%. Dari kedua hasil zat warna diatas bahwa zat warna Reaktive Red lebih cepat dan lebih besar terdegradasi dari pada zat warna Acid Orange.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library