Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jerome, Jerome K.
London: Longmans, Green and Co. , 1950
827 JER t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Murakami, Haruki
London: Harvill Secker, 2014
895.63 MUR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Sri Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami mengapa individu yang telah menikah masih membutuhkan persahabatan lawan jenis, bagaimana persahabatan tersebut mempengaruhi pernikahan mereka dan bagaimana mereka mengatasi pengaruh negatif yang timbul. Hal ini menarik untuk diketahui karena persahabatan dapat memberikan banyak manfaat dan pemenuhan kebutuhan, khususnya kebutuhan akan keintiman, baik bagi individu maupun bagi pernikahannya. Tetapi selain manfaat, persahabatan juga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Oleh karena itu perlu diketahui cara-cara untuk mencegah dan mengatasi dampak negatif tersebut, sehingga manfaat persahabatan dapat diperoleh dan dampak negatifnya dapat dicegah. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan untuk konseling pra dan pernikahan. Penelitian yang dilakukan terhadap dua pasang individu yang telah menikah ini menggunakan metode penelitian kualitatif (studi kasus). Data yang telah berhasil dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) akan dianalisis dengan menggunakan berbagai teori tentang keintiman, persahabatan (khususnya dalam pernikahan), dan pernikahan itu sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab individu membina persahabatan adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum terpenuhi dalam pernikahannya atau untuk memperkaya pemenuhan kebutuhannya. Persahabatan1 yang terbina belum tentu menimbulkan permasalahan dalam pernikahan individu. Hal ini disebabkan karena perbedaan kematangan kondisi keintiman dalam pernikahan individu, dan perbedaan individual, serta berbagai aspek lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Untuk mencegah dan mengatasi dampak negatif yang timbul dari persahabatan ini, pada umumnya akan diselesaikan individu dengan cara berkomunikasi dengan pasangannya. Untuk dapat memperkaya penelitian selanjutnya, peneliti diharapkan menggunakan pendekatan teoretis lain atau sudut pandang yang berbeda untuk memahami kasus yang sama, sehingga pemahaman yang didapat terhadap kasus tersebut menjadi lebih luas. Selain itu, perlu dikembangkan cara-cara lainnya untuk mencegah timbulnya dampak negatif, mewawancarai sahabat partisipan untuk mendapatkan data yang lebih kaya mengenai kualitas persahabatan yang mereka bina, memperhitungkan kepribadian masing-masing partisipan, aspek-aspek budaya, nilai dan keyakinan individu yang mungkin dapat mempengaruhi tindakan mereka."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S3130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani Kartawan
"ABSTRAK
Menjalin hubungan yang matang dengan teman sebaya, balk laki-laki maupun perempuan, merupakan salah satu tugas perkembangan individu remaja (Havighurst, dalam Rice, 1999). Namun remaja penyandang Gangguan Spektrum Autisme (GSA) masih mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, berkomunikasi dan berperilaku yang sesuai, sehingga menghadapi hambatan dalam pergaulannya, bahkan tidak dapat diterima di lingkungan sosialnya (Mesibov & Handlan, 1997). Padahai saat itu minat sosial mereka berkembang pesat dan kemampuan sosialnya juga terus berkembang (Ando & Yoshimura; Mesibov; Mesibov & Schaffer; Schopler & Mesibov, dalam Mesobov & Handlan, 1997). Oleh karena itu mereka seringkali merasa tidak bahagia (unhappiness) saat menyadari bahwa dirinya berbeda dengan teman-teman seusianya yang tidak autistik (Wing, dalam Mesibov & Handlan, 1997). Tak terpenuhinya kebutuhan mereka akan pertemanan dapat mengarahkan pada depresi dan bunuh diri (Stanton, 2001).
Tujuan dari panelitian ini adalah mengeksplorasi mengenai belief dan desire serta perilaku pertemanan pada remaja penyandang GSA. Belief dan desire merupakan mental states yang memiliki kaftan dengan perilaku (Flavell; McCormick; Wellman dalam Santrock 2004; Baron-Cohen & Sweetenham, 1997; Howiin, Baron-Cohen & Hadwin, 1999). Sedangkan perilaku sosial manusia dipengaruhi kemampuan untuk memikirkan dan memahami mental states orang lain (Shatz, dalam Lewis & Mitchell, 1994),
Masalah utama pada penelitian ini adalah: bagaimanakah belief desire dan perilaku pertemanan pada remaja penyandang GSA? Untuk menjawabnya, peneliti melakukan pendekatan studi kasus intrinsik, dengan menggali informasi lebih dalam melalui wawancara dan observasi.
Subyek Penelitian (SP) adalah seorang remaja penyandang GSA yang bersekolah di sekolah regular. Partisipan penelitian ada 4 orang, termasuk SP.
Analisa data dilakukan dengan transcribing dan coding basil wawancara dengan SP, ibunya, teman dan gurunya.

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pertemanan SP sebagai remaja penyandang GSA memiliki ciri unik. SP sudah mampu menjalin pertemanan di sekolah. Namun belief, desire dan perilaku pertemanan SP masih terbatas pada pertemanan sesama jenis kelamin, bersifat egosentris, kurang mengandung aspek reciprocal (timbal-balik), kurang karakter intimacy dan menunjukkan masih adanya minat yang terbatas.

Peneliti juga menernukan adanya belief-desire-perilaku yang tidak koheren dalam pertemanan SP. Beliefnya mengenai ketidakharusan mengerjakan tugas bersama-sama dengan teman tidak sesuai dengan perilakunya; beliefnya mengenai gaya pakaian yang sama di kalangan remaja yang berteman koheren dengan desirenya namun tidak tercermin dalam perilakunya; beliefnya mengenai berbagi pikiran tidak selaras dengan desire-nya, namun belief tersebut koheren dengan perilakunya."
2007
T17823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library