Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Nur Ghania
"Latar belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan masalah kesehatan yang menempati peringkat ketiga penyebab kematian di seluruh dunia. PPOK secara umum dapat terjadi karena adanya paparan zat/partikel secara terus menerus sehingga memicu adanya penyempitan saluran napas. Kabupaten Karawang dan Kota Bogor sebagai wilayah industri dapat memicu peningkatan kejadian PPOK. Selain itu, prevalensi perokok ≥ 35 tahun di Kabupaten Karawang sebesar 63,05% dan Kota Bogor sebesar 56,83% juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya PPOK.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian PPOK pada penduduk usia ≥ 40 tahun di Kabupaten Karawang dan Kota Bogor tahun 2022.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang menggunakan data deteksi dini PPOK pada tahun 2022.
Hasil: Penelitian ini memperlihatkan adanya faktor yang berhubungan dengan kejadian PPOK yaitu usia (POR 1,83; 95% CI 0,69 – 4,86; dan POR 17,6; 95% CI 3,60-85,9), riwayat asma (POR 4,84; 95% CI 1,05-22,21), derajat merokok (POR 5,8; 95% CI 2,17-15,50; dan POR 16,61; 95% CI 4,40-62,69), pekerjaan (POR 1,49; 95% CI 0,20-10,68; POR 0,10; 95% CI 0,02-0,46; POR 1,14; 95% CI 0,19-6,91; dan POR 0,03; 95% CI 0,004-0,25) serta konsumsi sayur/buah (POR 8,36; 95% CI 1,93- 36,21).
Kesimpulan: Angka kejadian PPOK yang diketahui sebesar 2,1% memperlihatkan adanya hubungan antara usia, riwayat asma, derajat merokok, pekerjaan, dan konsumsi sayur/buah dengan kejadian PPOK pada penduduk usia ≥ 40 tahun di Kabupaten Karawang dan Kota Bogor tahun 2022.

Background: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a health problem that ranks third as the cause of death worldwide. COPD can generally occur due to continuous exposure to substances/particles that trigger narrowing of the airways. Karawang Regency and Bogor City as industrial areas can trigger an increase in the incidence of COPD. In addition, the prevalence of smokers ≥ 35 years in Karawang Regency is 63.05% and in Bogor City is 56.83%, which can also increase the likelihood of COPD.
Objective: This study aims to determine the factors associated with the incidence of COPD in residents aged ≥ 40 years in Karawang Regency and Bogor City in 2022.
Methods: The method used in this study is a quantitative method with a cross-sectional study design that uses early detection data for COPD in 2022.
Results: This study shows the factors associated with the incidence of COPD, namely age (POR 1,83; 95% CI 0,69 – 4,86; and POR 17,6; 95% CI 3,60-85,9), history of asthma (POR 4.84; 95% CI 1.05-22.21), smoking status (POR 5,8; 95% CI 2,17-15,50; dan POR 16,61; 95% CI 4,40-62,69), occupation (POR 1.49; 95% CI 0.20-10.68; POR 0.10; 95% CI 0.02-0.46; POR 1.14; 95% CI 0.19-6.91; and POR 0.03; 95% CI 0.004-0.25), and consumption of vegetables/fruits (POR 8,36; 95% CI 1,93-36,21).
Conclusion: The incidence rate of COPD is known to be 2.1%, which shows the relationship between age, history of asthma, smoking degree, occupation, and consumption of vegetables/fruits with the incidence of COPD in residents aged ≥ 40 years in Karawang Regency and Bogor City in 2022.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafifatul Auliya Rahmy
"Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan kondisi kadar gula darah melewati batas normal namun belum masuk dalam kategori DM dan jika berlangsung lama akan berdampak pada DM. Skrining melalui pemeriksaan kadar gula darah sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar gula darah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah pada PNS Perimbangan Keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan pada 147 responden yang dipilih secara acak. Data yang dikumpulkan adalah kadar gula darah, usia, jenis kelamin, riwayat DM pada keluarga, pengetahuan, aktivitas fisik, IMT, RLPP, Energi total, asupan karbohidrat, asupan protein, asupan lemak, asupan serat, konsumsi buah dan konsumsi sayur. Data didapatkan melalui pemeriksaan kadar gula darah sewaktu, pengukuran antropometri, pengisian kuesioner, recall 2x24 jam dan FFQ. Rata-rata kadar gula darah yang didapatkan adalah 177,52 ± 27,67 mg/dl.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara riwayat DM (p value=0,000), IMT (r=0,318), RLPP (r=0,229), konsumsi buah (p value=0,016) dan konsumsi sayur (p value=0,021). Setelah dilakukan analisis multivariat faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah adalah riwayat DM pada keluarga, konsumsi buah, konsumsi sayur dan IMT. Model regresi linear yang dihasilkan dapat menjelaskan 21,9% kadar gula darah dengan variabel riwayat DM pada keluarga, IMT, konsumsi buah dan konsumsi sayur. Secara statistik, faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah adalah riwayat DM pada keluarga, IMT, konsusmsi buah, dan konsumsi sayur. Program pencegahan hiperglikemia yang dapat dilakukan adalah skrining pada kelompok berisiko, KIE mengenai faktor-faktor risiko dari DM, pemantauan status gizi, menerapkan pola makan gizi seimbang dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease with characteristics of hyperglycemia. Hyperglycemia is a where blood sugar level has passed it?s normal value but not in a DM cathegory yet, which will end with DM in the future. Screening is urgent to be done in order to know the blood sugar level. This research aims to know the random blood sugar levels and factors related to blood sugar levels on PNS Direktorat Perimbangan Keuangan. This is a cross sectional research, with 147 respondents through random selection. The collected data are blood sugar levels, age, gender, family history of DM, knowledge of DM, physical activity, BMI, WHR, total energy, intake carb, intake protein, intake fat, intake fibers, consumption fruit and consumption of vegetables. Data obtained by measuring blood sugar levels, anthropometry measurement, questionnaire, recall 2x24 hours and FFQ. The average of random blood sugar levels is 177,52 ± 27,67 mg/dl.
Results of this study showed a significant relationship between the family history of DM (p value= 0.000), BMI (r= 0,318), RLPP (r= 0,229), consumption of fruit (p value = 0.016) and consumption of vegetable (p value= 0,021). Multivariate analysis through a the factors related to blood sugar levels is the DM on family history, BMI, consumption of fruit, and consumption of vegetables. Hiperglikemia can be prevented by screening to population at risk, monitoring nutrition status, apply nutrition balanced diet and do physical activity regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library