Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA1989
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Fajar S. M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
TA2292
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Jalil
"ABSTRACT
Salah satu Gardu Induk yang ada di wilayah PT. PLN Pelayanan Area Tanjung Priok adalah Gardu Induk Kemayoran. Besarnya jumlah dan variasi gangguan pada Gardu Induk Kemayoran selama satu tahun terakhir relatif tinggi dengan rata-rata 2 kali terjadi gangguan dalam sebulan. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, dilakukan analisis terhadap indeks keandalan setiap penyulang pada Gardu Induk Kemayoran. Metode yang dilakukan yaitu menghitung nilai SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index), dan CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index), dan Energi Not Served (ENS). Hasil perhitungan dan analisis didapatkan nilai SAIDI, SAIFI dan CAIDI Gardu Induk Kemayoran masing-masing yaitu 1,54 kali/tahun, 2,97 jam /tahun dan 1,93 jam/gangguan dengan nilai energi yang tidak tersalurkan sebesar 95850,98 kWh.

ABSTRACT
One of the substations in the area of ​​PT. PLN Tanjung Priok Service Area is the Kemayoran Substation. The amount and variation of disturbances at the Kemayoran substation during the past year is relatively high with an average of 2 interruptions occurring in a month. To improve customer service, an reliability index of each feeder is conducted at the Kemayoran Substation. The method used is calculating the SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index), and CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index), and Energy Not Served (ENS). Calculation and analysis results obtained SAIDI, SAIFI and CAIDI Kemayoran substation values ​​are 1.54 times/year, 2.97 hours/year and 1.93 hours/disturbance with the value of energy that is not channeled at 95850.98 kWh
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Subhi Ahmad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA2645
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irham
"Program Generator of Sales (GOS) dicanangkan PT. PLN (Persero) untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan tenaga listrik. PLN Area Cikokol sebagai unit kerja dari PT. PLN (Persero) melaksanakan Program GOS dengan membuat penyulang baru pada Gardu Induk (GI) Pasar Kemis. Rencana pembuatan penyulang baru ini memerlukan biaya yang cukup besar serta akan mempengaruhi sistem kelistrikan yang sudah ada. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis untuk memperhitungkan dampak teknis maupun finansial dari rencana ini. Analisis ini didukung oleh simulasi dan perhitungan sehingga hasilnya berupa penilaian kelayakan rencana pembuatan penyulang baru ini baik secara operasional maupun finansial sesuai dengan tujuan dari Program GOS.

Generator of Sales (GOS) Program launched by PT. PLN (Persero) to increase revenue from the sale of electricity. PLN Cikokol District as a unit of PT. PLN (Persero), implement the GOS Program by creating new feeders at Pasar Kemis Substation. This plan requires considerable cost and would affect existing electrical systems. Therefore we need an analysis to take into account the technical and financial impact of this plan. This analysis is supported by simulations and calculations so that the results in the form of assessing the feasibility of the plan of making this new feeder both operationally and financially in accordance with the objectives of the GOS Program."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parhusip, Surya Irawando
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
"ABSTRAK
Gardu induk merupakan salah satu komponen utama dalam sistem ketenagalistrikan. Peranannya sangat vital dalam penyaluran energi listrik. Dalam proses pembangunan gardu induk, seringkali terjadi keterlambatan yang mengakibatkan kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan respon terhadap faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada waktu pelaksanaan, sehingga bisa dilakukan mitigasi dini agar keterlambatan dapat dihindari. Metode yang dilakukan adalah interview dengan para pelaksana pembangunan gardu induk dan divalidasi oleh para pakar. Hasil interview diolah secara statistik menggunakan perangkat lunak IBM SPSS 23. Variable penelitian sebanyak 52 faktor risiko. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat 6 faktor risiko tinggi yang meliputi , 26 faktor risiko menengah, dan 5 faktor risiko rendah. Faktor-faktor risiko tinggi meliputi: perubahan desain engineering berkali-kali selama fase approval desain, keterlambatan pada submit dokumen approval, perubahan desain yang merubah kebutuhan alat dan sumber daya, kontradiksi risalah rapat selama proses desain, keterlambatan pengiriman pada peralatan utama, dan pencurian material di lapangan. Selanjutnya diberikan rekomendasi tindakan terhadap faktor-faktor risiko tinggi tersebut.

ABSTRACT
Substation is one of the main components in the electricity system. Its role is very vital distribute electrical energy. Delay in the process of constructing substations can result in losses. This study aims to get a response to the risk factors that influence the implementation time, so that early mitigation can be done so that delays can be avoided. The method used is an interview with the stake holder of the construction of the substation and validated by experts. The interview results were processed statistically using IBM SPSS 23 software. The research variables were 52 risk factors. The results showed that there were 6 high risk factors which included, 26 medium risk factors, and 5 low risk factors. High risk factors include: repeated engineering design changes during the design approval phase, delays in submitting approval documents, design changes that change equipment and resource requirements, minutes of meeting contradictions during the design process, delivery delays in major equipment, and material theft in the field. Furthermore, recommendations for action on these high risk factors are given.
"
2019
T55169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus
"ABSTRAK
Dengan pernubuhan beban yang terus meningkat di kota-kota besar seperti
Jakarta, gardu induk pada jaringan distribusi mempunyai peranan yang penting sekali
dalnm melayani kebutuhan energi listrik. Peranan itu pentjng karena suatu saat perlu
dilakukan pengembangan kapasitas daya dari gardu induk tersebut untuk mencapai
tingkat keandalan sistem yang baik. Persoalan yang sering dihadapi dalam
perencanaan pengembangan gardu induk adalah penentuan kapasitas tambahan yang
diperlukan untuk pertambahan beban, penentuan besarnya rating trafo daya untuk
melayani beban awal, penentuan saat diperlukannya kapasitas trafo daya yang tepat
dan penentuan umur trafo yan diperkirakan. Sehingga pengembangan gardu induk
tersebut tidak mengurangi keandalan sistem. Oleh karena itu sistem pembebanan
ekonomis trafo daya dapat digunakan untuk melayani beban dan pertumbuhan beban
di gardu induk tersebut.
Beban puncak maksimum yang ekonomis dari suatu irafo daya adalah batas
pembebanan yang memberikan biaya investasi dan biaya rugi-rugi yang paling rendah
dalam memenuhi kebutuhan beban Kebijaksanaan pembebanan tersebut tergannmg
pada faktor-faktor : karakteristik trafo, karakteristik beban, dan pola pengembangan
gardu induk yang akan dilakukan.
Dari beberapa pilihan cara pengembangan dan besarnya biaya yang
dibutuhkan, dapat cara pengembangan gardu induk yang paling
menguntungkan ditinjau dari segi pembebanan ekonomis, umur trafo daya dan segi
pembiayaan

"
1996
S38789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuril Aditya Dewi
"Pada gardu induk sebagai pusat pengaturan pelayanan beban dalam sistem tenaga listrik harus dipasang sistem pentanahan yang handal. Sistem pentanahan pada gardu induk berfungsi sebagai pengaman personil dan peralatan-peralatan listrik pada gardu induk dengan desain yang umumnya digunakan adalah desain sistem pentanahan Grid-Rod yang menggunakan konduktor grid yang ditanam sejajar dengan permukaan tanah pada kedalaman tertentu dan ditambahkan penanaman batang-batang pentanahan secara vertikal. Skripsi ini akan membahas optimalisasi rancangan sistem pentanahan Grid-Rod pada gardu induk 150 kV dalam PLTP Ulubelu berdasarkan standar IEEE 80-2000 dengan menggunakan kalkulator desain Microsoft Excel dan modul Ground Grid Systems ETAP 7.0.0.
Dari hasil simulasi dengan memodifikasi variabel desain terkait konfigurasi konduktor grid, kedalaman penanaman konduktor grid dan konfigurasi batang pentanahan, diperoleh bahwa rancangan sistem pentanahan Grid-Rod yang paling optimal secara teknis dan ekonomis adalah konfigurasi konduktor grid dengan ukuran kisi-kisi (mesh) 6 x 5 meter, kedalaman penanaman konduktor grid sejauh 0,6 meter dari permukaan tanah dan batang pentanahan sebanyak 4 buah. Desain ini menghasilkan nilai tahanan pentanahan sebesar 0,56 Ohm, tegangan sentuh sebesar 639,3 Volt dan tegangan langkah sebesar 497,7 Volt yang telah memenuhi standar aman IEEE 80-2000.

On substation as the center of load service controlling in electrical power system must be installed a reliable grounding system. Grounding system on substation has a function for the protection of personnel and electrical equipments in substation with commonly used design is the design of Grid-Rod grounding system which using grid conductor are planted parallel to the ground surface at a certain grid depth and then added some ground rods. This thesis will research how to optimize design of Grid-Rod grounding system for 150 kV Ulubelu substation based on IEEE Std 80-2000 by using calculator for designing Grid-Rod grounding system on Microsoft Excel and Ground Grid Systems modul on ETAP 7.0.0.
From the result of simulation by modifying the associated design variable of grid conductor’s configuration, grid depth and ground rod’s configuration, founded that most technically and economically optimal design is the grid conductor’s configuration with mesh size 6 x 5 meter , grid depth as far as 0,6 meter from the ground surface, and 4 ground rods. This design will result grounding resistance value 0,56 Ohm, touch voltage 639,3 Volt and step voltage 497,7 Volt which have met the requirements of a safety standard IEEE 80-2000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dawud Shibghotulloh
"Energi listrik merupakan sumber energi yang penting bagi kehidupan manusia. Hampir semua sektor kehidupan membutuhkan energi listrik. Saat ini permintaan tenaga listrik terus meningkat disaat yang sama juga masalah baru muncul, yaitu perluasan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan saluran transmisi yang sangat terbatas. Oleh karena itu, terjadi pola pembebanan yang dipaksakan pada pembangkit tenaga listrik dan transmisi yang terlampau berat. Pada sistem tegangan yang jauh dari pembangkit cenderung akan mengalami jatuh tegangan yang paling besar.
Pada skripsi ini lokasi studi kasusnya di daerah Serpong - Lengkong dikarenakan jarak Transmisi 150 kV ke beban dari pembangkit yang cukup jauh sehingga mengakibatkan jatuh tegangan yang cukup besar. Oleh karenanya, untuk mengatasi jatuh tegangan pada sistem transmisi, dipasang teknologi Flexible AC Transmission System berupa Static Synchronous Compenstor (STATCOM). Ketika dipasang STATCOM di serpong dan lengkong (kapasitas masing-masing peralatan 50 MVA) dengan nilai injeksi sebesar 5 Mvar. Tegangan sistem dari yang sebelumnya 133.18 kV dan 133.98 kV naik menjadi 142.25 kV dan 142.59 kV.

Electric power is an important energy source for human life. Almost all sectors of life need electrical energy. The current demand for electricity continues to increase while the same issue recently emerged, namely the expansion of power plants and transmission line construction are very limited. Therefore, there is a pattern of loading imposed on power plants and transmission of outrageously heavy. On the system voltage away from the plant are likely to be experiencing the greatest voltage falls.
In this thesis the location study his case in the area of Serpong-Lengkong due to the distance to the 150 kV Transmission load from plants far enough so that the resulting fall in voltage. Therefore, to cope with the falling voltage on the transmission system, installed the technology of Flexible AC Transmission System in the form of Static Synchronous Compenstor (STATCOM). When installed in serpong STATCOM and lengkong (capacity of each piece of equipment 50 MVA) with a value of 5 Mvar injection. Voltage system from the previous 133.18 kV and 133.98 kV up to 142.25 kV and 142.59 kV.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>