Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Nur Wachid
Abstrak :
Kejadian kecelakaan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan kejadian yang mendominasi kecelakaan jika dilihat berdasarkan jenis kegiatan usaha niaga migas. Seiring terus naiknya statistik kecelakaan, pada tahun 2018 diterbitkan Pedoman Teknis Keselamatan SPBU. Namun setelahnya masih terjadi juga beberapa kecelakaan yang didominasi oleh faktor eksternal, sehingga perlu ada solusi untuk menekan angka kecelakaan SPBU tersebut yang sekiranya belum tertulis di Pedoman tersebut yakni tentang Penerapan Vapor Recovery Unit (VRU) pada SPBU. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian adalah untuk mengkaji dampak pemasangan VRU di SPBU, sehingga dapat memberikan masukan rekomendasi pada revisi pedoman termaksud. Penelitian yang dilakukan dengan Forum Group Discussion (FGD) dengan para pelaku usaha bidang migas dan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasangan VRU memberikan keuntungan secara ekonomi dengan syarat jika dipasang dalam kapasitas penyaluran besar. Pemasangan VRU telah digambarkan dalam pemasangan di Terminal yang menyajikan data keuntungan secara kuantitatif meliputi keuntungan materi, safety, kesehatan, dan lingkungan. Meskipun pemasangan VRU di SPBU dengan kapasitas penyaluran kecil maka dipastikan kurang memberikan keuntungan materi, bahkan terjadinya cost waste, namun kontribusi terhadap safety, kesehatan, dan lingkungan layak diperhitungkan. Rekomendasi untuk memasukkan kewajiban penerapan VRU pada Pedoman Keselamatan SPBU perlu ditambahkan namun dengan batasan kapasitas penyaluran dan beberapa hal tentang pemeliharaan. ......Accidents at Gas Stations (SPBU) are events that dominate accidents when viewed based on the type of oil and gas trading business activities. As accident statistics continue to rise, in 2018 the Gas Station Safety Technical Guidelines were published. However, after that, there were still several accidents that were dominated by external factors, so there needed to be a solution to reduce the number of gas station accidents that had not been written in the Guidelines, namely the application of Vapor Recovery Units (VRU) at gas stations. Based on these problems, the purpose of the study was to examine the impact of installing VRUs at gas stations, so that they could provide recommendations for the revision of the guidelines. The research was conducted through a Forum Group Discussion (FGD) with oil and gas business actors and the results showed that the installation of a VRU provides economic benefits provided that it is installed in a large distribution capacity. The VRU installation has been described in the installation at the Terminal which provides quantitative profit data covering material, safety, health, and environmental benefits. Although the installation of a VRU at a gas station with a small distribution capacity will certainly not provide material benefits, even the occurrence of cost waste, but the contribution to safety, health, and the environment deserves to be taken into account. Recommendations to include the mandatory application of VRU in the Gas Station Safety Guidelines need to be added but with limitations on distribution capacity and a few things about maintenance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ficky Reinanto
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai seberapa jauh konsumen pengguna kendaraan bermotor mampu merespon pemberlakuan Self-Service Technologies dalam proses pengisian BBM pada SPBU yang ditawarkan oleh PT Pertamina (Persero). Dengan adanya SPBU Self-Service tersebut, konsumen tidak lagi dilayani oleh petugas SPBU dalam mengisi BBM kendaraan bermotornya, melainkan dilakukan secara mandiri oleh konsumen. Meskipun layanan SPBU Self-Service menjanjikan profitabilitas yang tinggi karena adanya penghematan biaya tenaga kerja, namun beresiko menyebabkan terjadinya kegagalan layanan ketika konsumen tidak mau mencoba layanan Self-Service tersebut. Melihat resiko tersebut, melalui penelitian ini Penulis melakukan analisis dan pengujian bahwa adanya kesiapan konsumen ("consumer readiness") akan mampu mempengaruhi keputusan calon konsumen untuk mencoba layanan SPBU Self-Service. Kesiapan konsumen tersebut meliputi adanya kejelasan peran konsumen ("Role Clarity"), kemampuan konsumen ("Ability"), dan juga motivasi konsumen ("Motivation"). ...... This research is to explore on how extensive vehicles users can respond to the implementation of Self-Service Technologies in the purchase of fuels at Gas Stations provided by PT Pertamina (Persero). With these Self-Service Gas Stations, consumers are no longer serviced by Gas Stations staffs in filling their vehicles‟ fuels, instead they have to do it by themselves. Eventhough Self-Service Technologies offers high profitability due to the labour cost savings, but it actually could cause service failures when the consumers is not willing to try the Self-Service Technology. Considering such risk, through this research The Writer conducts analysis and verifies that with the involvement of consumer readiness will influence potential consumers‟ decision to try the Self-Service Gas Stations. The consumer readiness comprises of Role Clarity, Ability, and also Motivation of the consumers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wattimena, Erick
Abstrak :
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan suatu instalasi vital yang berguna dalam menjamin lancarnya distribusi bahan bakar minyak (BEM) kepada masyarakat luas. Pengoperasian SPBU membutuhkan penatalaksanaan yang tertib,sehat aman dan berwawasan lingkungan .Peranan Standing Operating Procedure /petunjuk tehnis digunakan sebagai suatu alat untuk menjamin adanya kestabilan operasional dengan memperhatikan norma dan prinsip LK3 ( Lingkungan,Kesehatan dan Keselamatan Kerja ). Kegagalan di dalam pelaksanaan operasi kegiatan yang ditunjukkan dengan adanya bahaya kecelakaan kerja ,bahaya kebakaran ,kerusakan instalasi,ledakan sampai pada kematian , karena itu perlu dikendalikan. Mengurangi dan menghilangkan resiko-resiko tersebut melalui pelaksanaan St.O.P merupakan salah satu solusi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang menggunakan wawancara mendalam terhadap pihak regulator/UPPDN-III, pengelola SPBU,pengawas dan operator SPBU yang berada pada 5 SPBU di Jakarta. Pengenalan,pemberlakuan dan pengawasan terhadap St.OP di lokasi yang berbeda memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas St.OP yang sesungguhnya .Tingkat kecelakaan yang dirasakan cukup besar ditingkat Div.UPPDN-III menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan/ketaatan para pelaku di SPBU belum menjalankan St.OP secara optimal. Perbedaan antara fakta dilapangan dan pedoman yang dicantumkan dalam St.OP merupakan suatu fenomena yang perlu dikaji untuk mendapatkan nilai-nilai perbaikan terhadap perubahan teknologi dan pengetahuan. Lemahnya sosialisasi , kurang efektifnya fungsi pengawasan dalam penerapan St.OP mencerminkan bahwa jiwa LK3 belum mendarat dengan baik sehingga terkesan baru merupakan suatu wacana belaka. Perbaikkan dan peningkatan St.OP yang dilaksanakan dengan kepatuhan yang benar, proaktif dari semua unsur terkait , terutama dalam mengamalkan LK3 akan memberi manfaat yang besar di masa datang. Daftar bacaan : 20 (1984-2002)
Implementation Analysis of Standing Operating Procedure (St.OP) in DKI JAYA as a self assessment on 5 SPBU (gas stations) in the PERTAMINA/UPPDN- III JakartaGas stations (SPBU) are a vital installation in assuring fuel distribution to the wide society. Gas station operation requires an orderly, healthy and safe layout as well as following an orderly the environmental standard operating procedures used as a tool for stable operation taking into mind the danger of occupational accidents, fire, installation damage, explosions to death which needs to be diminished through an orderly implementation of Standing Operating Procedure (St.OP). The research is a qualitative method using deep interviews on regulator/UPPD-III, gas station managers, supervisors, and operators in 5 (five) gas stations in Jakarta. Introduction, implementation and monitoring of the different operation stations gives a description of the level of effectiveness of the real or actual SLOP The high level of accidents and incidents in the Div UPPDN-III shows that the level of obedience of the people as SPBU (gas stations) have not fully followed an optimum St.OP. The difference in fact finding and the procedure stated in the SLOP is a phenomenon which needs to be reviewed in order to achieve the value of improvement toward technology and sciences changes. The weak socialization, lack of supervision in in the implementation of St.OP shows that HSE (Health Safety and Environmental) has not been well understood. St.OP improvement done in a correct and proactive obedience from all concerned parties especially in minding the HSE shall benefit greatly in the future. Bibliography: 20 (1984-2002)
2000
T10142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library