Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M.I. Tri Hadiah Herawati
"ABSTRAK
Pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan suatu bentuk intervensi gizi
untuk mengatasi masalah Kurang Energi Protein (KEP) pada balita. Sejak tahun
1997 Departemen Kesehatan RI telah menyusun Buku Pedoman Penanggulangan
KEP dan Petunjuk Pelaksanaan PMT pada balita, namun sampai sekarang belum
pernah dilakukan penelitian pengaruh PMT tersebut terhadap status gizi. Penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh PMT terhadap perubahan status
balita KEP.
Penelitian dilakukan pada masyarakat yang tinggal di empat puskesmas
kabupaten Sidoarjo propinsi Jawa Timur pada bulan September sampai dengan
Nopember 1999. Disain penelitian ini adalah trial klinik, dengan PMT (frekuensi
makanan lengkap, jumlah energi, jumlah protein, Iama pemberian) sebagai variabel
perlakuan, penambahan status gizi sebagai variabel tercoba dan sebagai variabel non
perlakuan adalah umur, jenis kelamin, konsumsi energi, konsumsi protein,
pendidikan ibu, dan pengeluaran makanan. Subyek penelitian (perlakuan dan
kontrol) adalah balita KEP tingkat sedang dan berat (indeks persentase median .BBU
rujukan WI-10-NCI-IS <70%) yang berumur 12-36 bulan. Subyek perlakuan sebanyak
36 diberi PMT setiap hari selama 90 hari, bentuk makanan bergantian antara
makanan jajanan (300 kkal dan 5 gram protein) dan makanan lengkap (400 kkal dan
S gram). Subyek kontrol sebanyak 37 berasal dari puskesmas lain yang tidak diberi
PMT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis hanya dapat dilakukan terhadap
pelaksanaan PMT sampai hari ke-60. Pengamatan pada hari ke-60 menunjukkan
bahwa subyek perlakuan yang telah diberi PMT selama 60 hari (rata-rata: 9.0 kali
makanan lengkap, energi 275 kkal, protein 4.3 gram , 58 hari) status gizinya rata-rata
meningkat sebesar 3.55 i 3.46 % indeks persentase median BBU rujukan WHO-
NCHS, sedangkan subyek kontrol rata-rata meningkat sebesar 2.01 2.73 % indeks
persentase median BBU rujukan WHO-NCHS. Terdapat perbedaan yang bermakna
antara subyek perlakuan dan subyek kontrol (p
adanya pengaruh variabel jumlah energi dan jumlah protein teghadap perubahan
status gizi.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa PMT selama 60 hari dapat
menurunkan tingkat KEP balita dari KEP tingkat sedang dan berat (indeks persentase
median BBU rujukan WHO-NCHS <70%) menjadi KEP ringan sebanyak 44.4%.
Namun demikian tidak diketemukan satupun subyek penelitian yang sembuh dari
KEP (indeks persentase median BBU menunjukkan WHO-NCI-IS >80%).
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PMT selama 60 hari bagi balita
KEP tingkat sedang dan berat dapat meningkatkan indeks persentase median BBU
rujukan WHO-NCHS balita KEP tetapi tidak bisa menyembuhkan KEP balita.
Disarankan agar program PMT bagi balita KEP tingkat sedang dan berat di masa
mendatang diberikan lebih dad 60 hari. Perlu dilakukan penelitian lain untuk
mengetahui dampak PMT tersebut setelah diberikan selama 90 hari.

Abstract
Supplementary feeding (Pemberian Makanan Tambahan = PMT) is a kind of
nutrition intervention to overcome the problem of protein-energy-malnutrition
(PEM), in children under five years. Since 1997, Ministry of Health in Indonesia
published the manual book of controlling PEM and the standard operational
procedures for supplementary feeding in children under five years, but until now
there has not any reaserch been done on the effect of supplementary feeding to the
nutrition status. This research was done to know the effect of the supplementary
feeding on nutrition status changes.
The research was done in the community based, who five in the regency of
four health centers in Sidoarjo-East Java from September until Nopember 1998. This
research design was a clinical trial with PMT (complete meals frequency, energy
amount, protein amount, the given sequence) as the experimental variabel, the
nutrition status changes as the non-experimental variabel, and the ages, sex, energy
consumption, protein consumption, mother education, and food outcomes as the
intervening variabel. The research subjects was the moderate and the severe level of
PEM (<70% of the median weight for age ofthe WHO-NCHS reference) children
under five whose age between 12-36 months, The 36 six experimental subjects were
given PMT every day for 90 days, the food werw varied between snack (300 kcal and 5 grams protein) and meals (400 kcal and S grams protein). The 37 controlled
subjects who came from other regency of health centers were not given PMT.
The research results showed that we could not analyzed the research more
than day-60. The 60 day of the observation showed that the nutrition status of the
experimental subject which had been given PMT for 60 days (approx-= 9.0 times
complete meals, 2.75 kcal energy, 4.8 grams protein, 58 days) had an increase
approx as big as 3.55 3.46 % of the median weight for age of the WHO-NCHS
reference, while the controlled subject increased approx as big as 2.01 5 2.73 % of
the median weight for age of the WHO-NCHS reference. There was significantly a
difference between experimental subject and controlled subject (p< 0.05). The linier
regression test showed that there was an effect of the energy amount variabel and the
protein amount to the nutrition status changes.
There are 44.4% moderate and severely PEM children (<70% of the median
weight for age of the WHO-NCHS reference) who received PMT during 60 days
became mild PEM (70-79% of the median weight for age of the WHO-NCHS
reference). However, there was none of the subject released from PEM (>=80% of
the median weight for age ofthe WHO-NCHS reference).
PMT during 60 days increased the WAM-index of those who were moderate
and severely PEM at base line, but not released from PEM. These Findings suggest
that PMT-program on the next time should be held more than 60 days."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Salah satu tujuan Posyandu adalah memudahkan memantau keadaan gizi anakbalita serta membantu pencegahan dini masalah gizi. Kasus kurang gizi dangizi buruk sulit ditemukan di masyarakat, karena ibu tidak menimbangbalitanya ke Posyandu. Di Kota Bandar Lampung tahun 2009 cakupan D/S dancakupan N/D pada balita belum mencapai standar KW-SPM, pada PuskesmasPanjang sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 menunjukkan trend yangmenurun dari 89,2% pada tahun 2006, menjadi 75,8% tahun 2007, dan tahun2008 hanya 70,71%. Tahun 2009 meningkat menjadi 82,6% namun di wilayahkerja Puskesmas Panjang masih ditemukan 2 kasus gizi buruk. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengantingkat partisipasi ibu menimbang Balita ke Posyandu. Penelitian dengandesain studi croos sectional, dilakukan pada bulan Desember 2010 pada 407orang ibu yang mempunyai balita sampai umur 60 bulan.Hasil penelitian didapatkan 54,8% ibu berpartisipasi aktif menimbang balita kePosyandu, hal ini menunjukan bahwa partisipasi ibu untuk menimbang balitake Posyandu di wilayah Puskesmas Panjang belum optimal. Hasil uji statistikmenunjukan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu, pengetahuanibu, dukungan keluarga, kehadiran petugas, pemberian makanan tambahan,motivasi, dan umur balita dengan partisipasi ibu. Variabel yang palingdominan pengaruhnya adalah interaksi antara pengetahuan ibu denganpendidikan ibu setelah dikontrol variabel pendidikan ibu, umur balita, motivasidan dukungan keluarga dengan nilai OR 4,614.Saran yang diberikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara Komprehensifdalam meningkatkan kunjungan ibu datang ke Posyandu melalui pengaktifanPokjanal, pemberian makanan tambahan, penyuluhan pada saat hari bukaPosyandu, peningkatan sumber daya manusia dalam pengadaan PMTpenyuluhan dan pemulihan.Salah satu tujuan Posyandu adalah memudahkan memantau keadaan gizi anakbalita serta membantu pencegahan dini masalah gizi. Kasus kurang gizi dangizi buruk sulit ditemukan di masyarakat, karena ibu tidak menimbangbalitanya ke Posyandu. Di Kota Bandar Lampung tahun 2009 cakupan D/S dancakupan N/D pada balita belum mencapai standar KW-SPM, pada PuskesmasPanjang sejak tahun 2006 sampai tahun 2008 menunjukkan trend yangmenurun dari 89,2% pada tahun 2006, menjadi 75,8% tahun 2007, dan tahun2008 hanya 70,71%. Tahun 2009 meningkat menjadi 82,6% namun di wilayahkerja Puskesmas Panjang masih ditemukan 2 kasus gizi buruk. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengantingkat partisipasi ibu menimbang Balita ke Posyandu. Penelitian dengandesain studi croos sectional, dilakukan pada bulan Desember 2010 pada 407orang ibu yang mempunyai balita sampai umur 60 bulan.Hasil penelitian didapatkan 54,8% ibu berpartisipasi aktif menimbang balita kePosyandu, hal ini menunjukan bahwa partisipasi ibu untuk menimbang balitake Posyandu di wilayah Puskesmas Panjang belum optimal. Hasil uji statistikmenunjukan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu, pengetahuanibu, dukungan keluarga, kehadiran petugas, pemberian makanan tambahan,motivasi, dan umur balita dengan partisipasi ibu. Variabel yang palingdominan pengaruhnya adalah interaksi antara pengetahuan ibu denganpendidikan ibu setelah dikontrol variabel pendidikan ibu, umur balita, motivasidan dukungan keluarga dengan nilai OR 4,614.Saran yang diberikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara Komprehensifdalam meningkatkan kunjungan ibu datang ke Posyandu melalui pengaktifanPokjanal, pemberian makanan tambahan, penyuluhan pada saat hari bukaPosyandu, peningkatan sumber daya manusia dalam pengadaan PMTpenyuluhan dan pemulihan.
"
610 JKY 20:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2000
613.2 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S7045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Parlina
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecamatan Kalideres dan Kecamatan Cengkareng merupakan dua
Kecamatan yang memiliki jumlah balita gizi buruk dan keluarga miskin
terbanyak di wilayah Jakarta Barat. Di dalam penelitian ini akan dilihat
bagaimana perubahan status gizi balita di Kecamatan Kalideres dan
Kecamatan Cengkareng pada tahun 1998 dan 2004, dan juga akan dilihat
bagaimana kaitan pengaruh faktor Rasio Posyandu terhadap balita, jumlah
keluarga miskin, indeks tingkat pendidikan kepala keluarga dan jumlah
peserta KB, terhadap perubahan status gizi balita. Metodologi yang
digunakan adalah korelasi peta dan analisa statistik dengan metode Korelasi
Bivariate (Pearson Product Moment). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perubahan status gizi balita sebagian besar mengalami peningkatan di
bagian timur daerah penelitian dan penurunan status gizi balita terjadi di
bagian barat dan utara daerah penelitian (wilayah Kecamatan Kalideres).
Daerah yang tidak mengalami perubahan status gizi balita, terdapat di bagian
barat dan selatan daerah penelitian. Faktor yang terkait dengan perubahan
status gizi balita adalah perubahan jumlah peserta KB yang berkaitan dengan
jumlah anak dan jarak kelahiran dalam suatu keluarga."
Universitas Indonesia, 2006
S33933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tb. Budi Kusumawijaya
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26727
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sistha Adipraniastuti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26698
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widyatuti
"Kasus kurang gizi di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang belum teratasi secara tuntas sampai saat ini. Dengan terjadinya krisis moneter sejak 1997 semakin memicu peningkatan kasus tersebut. Salah satu siaran media televisi pada bulan Februari 2000 menyebutkan bahwa lebih sari 2000 balita mengalami gizi buruk bahkan sampai menimbulkan kematian. Dengan demikian peniliti ingin melakukan penelitian terkait kasus kurang gizi pada balita dengan judul ?Meningkatkan ststus gizi balita melalui asuhan keperawatan keluarga di wilayah Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur?. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya apakah setelah pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat meningkatkan status gizi balita di RW 05 Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pada keluarga yang memiliki kasus kurang gizi pada balita. Sebelum tindakan keperawatan dikeluarga lebih dulu dilakukan seleksi pada keluarga dengan kriteria anggota keluarga bisa membaca dan menulis, sosial ekonomi diatas upah minimal regional (UMR), bersedia menjadi responden dan belum pernah dilakukan asuhan keperawatan keluarga oleh mahasiswa FIK-Ul. Wilayah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah RW 05 Kelurahan Rawa Bunga. Sampel yang diambil adalah total sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan selama 1 tahun mulai masa persiapan sampai dengan pelaporan dari bulan Mei 2000-April 2001.
Data yang sudah terkumpul dilakukan pengolahan dengan perhitungan statistik deskriptif untuk analisa tingkat pengetahuan kognitif , psikomotor dan afektif ataupun perubahan berat badan yang dicapai. Penilaian ini didapat dari nilai mean masing-masing variabel. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis stastistik nonparametrik untuk menguji beda rata-rata dua sampel yang berpasangan yaitu menggunakan `uji wilcoxon'.
Pengetahuan tentang gizi balita dikeluarga mengalami peningkatannya sebesar 101 %. Demikian juga cara merawat dirumah mengalami peningkatan sebesar 72,55 %. Ketrampilan keluarga juga meningkat sebesar 66,32%. Demikian pula dengan perilaku atau kebiasaan keluarga untuk merawat balita yang kurang gizi dapat terlihat peningkatannya sebesar 70,73 %. Hasil penelitian dengan intervensi selama 4 bulan terhadap balita kurang gizi ternyata meningkat sebesar 14,11% yang menurut analisa statistik uji wilcoxon bermakna dengan taraf signifikansi 0,05, karena p = 0.000 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asuhan keperawatan keluarga dapat meningkatkan status gizi balita dirumah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>