Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumarno
Abstrak :
I Made Sand y (1985) mengemukakan bahwa ba q i rakyat Indonesia ada beberapa q ej ala alam yan g mempengaruhi kehidupann ya, geiala itu adalah iklim., gempa dan vulkanisme Daerah Yang terpenqaruh vulkanisme C gunung api biasanya memiliki tanah yan g subur, disamping itu bencana yang diakibatkan ileh letusan j ucia cukup besar yaltu rnembuat tanah Yang tadinya bisa ditanami/subur meniadi tanah yang tidak bisa ditanami/rusak. Sehubuncian dengan hal tersebut diatas maka masalah Yang akan diutarakan disini adalah 1. Bag aimana perubahan tin q kat kerusakan tanah sesudah Gunung Merapi meletus ? 2. E4aqaimana pola mata pencahariart penduduk daerah bencana sebelum dan sesudah Sunun g Merapi meletus? 3. Di wilayah mana saja terdapat pergeseran pola mata penca harian penduduk sesudah Gunung Merapi meletus? Analisa yang diperoleh adalah sebagai berikut 1. Tingkat•kerusakan tanah. Hasil pembahasan yang diperoleh terdapat 3 kelas kiasifikasi yaltu rusak berat terda pat di desa Sudirnoro, Nglumut Kaliurang, Pucang Anomq Nq ablak Kemiren dan desa Gulon. Rusak sédang terdapat di desa Pandan Retno Tegal Randu, Ngarqosuko., Salam dan desa S.irahan sedan g rusak rinqan terdapat di desa Gunun g Pring, Brin q in, Jeruk Aciun g . Sucen dan desa Muntilan. 2. Pergeseran pola mata pencaharian. Sebelum Gunung Nerapi meletus penduduk yang tinggal didaerah bencana Gunung Merapi umumnya hidup sebagai petani yaitu 70% untuk tiap desa. Setelah terj adi letusan Gunung Merapi terdapat pergeseran pola mata pencaharian Daerah yang bergeser besarpada periode 1970-1984 terdapat di desa Sudimoro Ng 1 umut Ka 1 iurang. Fucan q Anom Jeruk Agung dan desa Gulon. Yan g bergeser sedan g terdapat di desa Tectal Randu, Brin g in, Ngablak Mranggen. Folengan, :emiren Kradenan. Srumbun g . Salam dan desa Sirahan, sedang yang berqeser kecil terdapat di. desa Pandan Retno, Nq argosuko. Sucen, Muntilan dan desa Gunung Fring.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pemanfataan sumberdaya alam melebihi daya dukungnya , akan memicu terjadinya bencana lingkungan . Situasi ini mengharuskan kita belajar dari perilaku masyarakat adat dalam mengelola lingkungan. Secara ekologis manusia memiliki keterikatan dan ketergantungan dengan alam sekitarnya dalam membentuk keseimbangan lingkungan....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Yatty Liud
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran resiliensi penyintas erupsi Merapi serta mengkaji nilai, norma, dan/atau praktek budaya Jawa apa saja yang terkait dengan kemampuan resiliensi penyintas erupsi Merapi tersebut. Pengertian resiliensi yang dipakai merujuk pada lima karakteristik resiliensi dari Wagnild (2010), yaitu meaningfulness, perseverance, equanimity, self-reliance, dan existential aloneness. Gambaran resiliensi diperoleh dengan menggunakan alat ukur CD-RISC 10 yang sudah diadapatasi oleh Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI tahun 2011 dan kajian budaya Jawa diperoleh dari wawancara mendalam. Penelitian ini dilakukan di Desa Krinjing yang merupakan salah satu desa yang terdekat dari puncak Gunung Merapi. Partisipan penelitian terdiri dari empat orang yang berusia 51 hingga 60 tahun dan yang diwawancara mendalam adalah tiga orang yang berusia 51 hingga 60 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan berusia 51 hingga 60 tahun mendapatkan skor resiliensi sedang dengan variasi skor yang beragam dari rendah sampai tinggi. Adapun nilai, norma, dan/atau praktek budaya Jawa yang terkait dengan kemampuan resiliensi penyintas erupsi Merapi adalah prinsip kerukunan, gotong royong, prinsip hormat, nrima, iklas, kekerabatan orang Jawa, dan alam gaib. Sejumlah saran untuk menindaklanjuti penelitian ini, termasuk mengatasi keterbatasan penelitian, disertakan. ......This study was conducted to gain picture of resiliency among Merapi eruption survivors, and to assess Javanese values, norms, and/or cultural practices associated with the resiliency ability among the survivors. The concept of resiliency refers to the five characeristic of resiliency from Wagnild (2010), and they are meaningfulness, perseverance, equanimity, self-reliance, and existential aloneness. Picture of resiliency was obtained using the CD-RISC 10 adapted by Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI in 2011 while the Javanese cultural studies were obtained through interviews. Data were collected in Krinjing village which is one of the nearest villages from the top of Mount Merapi. Altogether four participants of 51 to 60 years old filled out the resiliency scale and three people of 51 to 60 years old were interviewed. The results indicate that most participants get a middle score of resiliency. The Javanese cultural aspects associated with resiliency ability among eruption survivors were rukun, respect, gotong royong, family relationship among Javanese, nrima, iklas, and belief in supernatural being. Recommendations for futher research are included.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanti
Abstrak :
Bencana alam yang banyak terjadi belakangan ini menyebabkan kualitas udara pada daerah setempat menjadi terganggu dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satu contoh bencana alam yang sangat mempengaruhi kondisi kualitas udara adalah adanya letusan Gunung berapi. Seperti diketahui bersama bahwa Indonesia memiliki beberapa Gunung Berapi, salah satu diantaranya adalah Gunung Kelud . Gunung Kelud yang berlokasi didaerah Jawa Timur, meletus pada tanggal 13 Februari 2014 sekitar pukul 22.50 WIB. Debu vulkanik yang keluar akibat meletusnya Gunung Kelud tersebut memiliki dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Pada manusia dapat mengakibatkan terjangkitnya beberapa penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan, Gatal-gatal, Batuk, Iritasi pada mata dan lainnya. Telah dilakukan studi pemantauan sampel serta analisis parameter kualitas udara yaitu konsentrasi Total Suspended Partikulat (TSP), analisis kandungan senyawa kimia TSP serta bentuk morfologi dari TSP akibat pengaruh debu vulkanik dari letusan Gunung Kelud tersebut. Selain itu dilakukan juga analisis parameter kualitas udara yang lain yaitu kandungan SO42- dan NO3- yang terlarut dalam air hujan. Sampel telah diambil dari 6 lokasi yang diperkirakan terkena dampak dari debu vulkanik letusan Gunung Kelud yaitu daerah Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bandung, dan Bogor. Dari hasil pengamatan dan analisis pada keenam daerah tersebut, diperoleh hasil konsentrasi TSP yang cukup tinggi akibat pengaruh letusan Gunung Kelud pada daerah Yogyakarta sebesar 4.418.757 μg/m3 . Analisis konsentrasi dan kandungan senyawa kimia TSP serta kandungan SO42- dan NO3- yang terlarut dalam air hujan diamati pada saat sebelum dan sesudah letusan Gunung Kelud, sedangkan analisis bentuk morfologi diamati pada periode waktu saat terjadi letusan Gunung Kelud. ......Natural disaster has frequently happened in Indonesia that affects the air quality is the presence of a volcanic eruption. Kelud is one of the volcanoes in Indonesia, located in East Java, erupted on February 13, 2014 at around 22:50 pm. Volcanic ash that comes out from the eruption of Mount Kelud can lead to outbreaks of diseases such as respiratory diseases, rashes, cough, irritation of the eyes, destroy the environment and others. This research have been conducted to monitoring and analysis of air quality parameters, namely the concentration of Total Suspended Particulate (TSP), the analysis of chemical compounds TSP and TSP morphology due to the influence of volcanic ash from the eruption of Mount Kelud. Furthermore, this research was also analyzes for other air quality parameters, namely the content of SO42- and NO3- were dissolved in rainwater. The Samples have been taken from an estimated six locations affected by volcanic ash eruption of Mount Kelud; they are Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bandung and Bogor. From the observation and analysis of the six regions, the result shows that TSP concentrations are quite high due to the influence of the eruption of Mount Kelud in the Yogyakarta area of 4,418,757 g / m3. Analysis of concentration and content of chemical compounds TSP and SO42- and NO3- content dissolved in rain water was observed at the time before and after the eruption of Mount Kelud, while the analysis of the morphology observed in the period of time when the eruption of Mount Kelud.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuriana Indah Pratiwi
Abstrak :
Sektor pertanian di Kecamatan Muntilan mengalami perubahan akibat banjir lahar dingin Gunung Merapi. Pengaruh dari banjir lahar dingin dilihat berdasarkan sebaran material piroklastik, jarak dari tanggul sungai dan jarak dari hulu sungai. Penelitian ini menggunakan pembagian segmen berdasarkan jarak dari sungai, yaitu 0-100, 100-200, dan 200-300 meter pada setiap desa terdampak banjir lahar dingin. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kandungan unsur hara material piroklastik yang terbawa oleh aliran Kali Pabelan menguntungkan bagi kesuburan pertumbuhan tanaman. Wilayah terdampak banjir lahar dingin ada yang mengalami kerusakan sehingga dijadikan wilayah tambang pasir, ada pula yang kembali digunakan sebagai lahan pertanian. Luas lahan pertanian yang mengalami kerusakan memiliki jarak sejauh 10-120 meter dari tanggul sungai. Wilayah yang semakin jauh dari hulu sungai memiliki produktivitas yang lebih baik karena unsur hara dan tekstur tanah lebih mendukung untuk lahan pertanian. Komoditas hortikultura dan palawija mengalami peningkatan lebih dari 50%, terutama pada tanaman cabe dan kacang panjang. ...... Agricultural sector in Muntilan District altered by cold lahar flood from Mount Merapi. The influence of cold lahar flood can be seen of pyroclastic material, the distance from the river enbankment and distance from upstream. This research uses segment division based on the distance from the river, that are 0-100, 100-200, and 200-300 meters in every village affected by cold lahar flood. Results from this research showed that the nutrient content of pyroclastic material that was carried away by the flow of Pabelan River gave benefits for plant growth fertility. Region affected by cold lava flood damaged used as sand mining area, some are re-used as agricultural land. Agricultural land were damaged due to cold lahar flood has a distance of 10-120 meters from the river embankment. Further regions from the river upstream has better productivity, because nutrients and soil texture better support for agricultural land. Horticulture and palawija comodity have increased more than 50%, especially chili and beans.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rum Giyarsih
Abstrak :
Social aspects of cold lava flood of Merapi Volcano in Java, Indonesia
Bulaksumur, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2014
363.348 SRI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sindhunata
Abstrak :
Tabah dan bertahan dalam keadaan yang menurut perkiraan manusiawi tidak masuk akal, itulah iman Buku ini berisi kisah-kisah nyata yang berujung dengan terwujudnya sebuah sumur kecil di gereja desa di lereng Gunung Merapi yang sejuk. Dengan kisah-kisah itu kita diajak untuk berjumpa dengan perempuan-perempuan desa sederhana yang memberi kekayaan batin tak terkira. Kita diajak ikut mengalami peziarahan ke mata air-mata air untuk menemukan air penghidupan. Kisah-kisah yang bisa membangkitkan harapan, membantu kita menjadi tabah, kuat, dan tangguh, di tengah kesusahan, penderitaan, dan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga diajak membuka mata, bahwa kesederhanaan ternyata adalah mata air sejati bagi kebahagiaan dan ketenteraman hati. Kisah-kisah itu juga menuturkan tentang pengalaman iman, bahwa Tuhan ternyata dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari yang rutin, biasa, sepele dan tak berarti. Betapa Tuhan tidak berada jauh di atas kita tapi tinggal bersama kita dan ada dalam setiap kesedihan, kesusahan dan persoalan hidup, juga dalam kegembiraan dan rasa syukur. Kita bisa merasakan, bahwa cuaca, suasana alam, bulan, gunung, sungai, air, hujan, tumbuh-tumbuhan, bunga-bungaan, bahkan binatang seperti ikan, kupu-kupu, kodok dan ayam pun bisa memberi kita harapan dan penghiburan yang menguatkan peziarahan hidup kita. Mata Air Bulan yang ditulis dengan indah oleh Sindhunata ini penuh dengan nilai-nilai universal yang dapat dipetik oleh semua pembaca dari pelbagai kalangan.
Jakarta: PT. Gramdeia, 2020
899.221 SIN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Yuliyanti
Abstrak :
Saat terjadi erupsi Gunung Merapi, Pemerintah Kabupaten Magelang harus mengungsikan penduduk yang berada pada jarak 5 km dari puncak Merapi, hal ini membutuhkan penanganan yang khusus karena pada setiap fase erupsi Gunung Merapi, warga diungsikan selama 7 sampai dengan 11 bulan. Pengungsian tersebut terjadi secara berkala setiap 4-5 tahun sekali. Adapun selama masa pengungsian tersebut Pemerintah Kabupaten telah menyediakan huntara, namun huntara yang disediakan belum optimal dalam memberikan kenyamanan sehingga pada tahun 2020 saat terjadi pengungsian erupsi Gunung Merapi, terdapat pengungsi yang memutuskan untuk meninggalkan huntara menuju ke rumahnya dan ada pula yang tetap tinggal di huntara namun membentuk pola perilaku dan adaptasi sebagai upaya mereka dalam mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Ketidaknyamanan bangunan baik secara fisik maupun termal mengakibatkan perubahan perilaku dan pembentukan pola adaptasi pengungsi. Ada beberapa hal yang perlu dirubah pada ruang huntara agar dalam pengungsian erupsi Gunung Merapi selanjutnya para pengungsi dapat menjalani pengungsian dengan lebih nyaman.
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Laksono P.M.
Abstrak :
Studi tentang pengambilan keputusan menyangkut suatu 1 masalah yang rumit. Dari apa yang sudah saya uraikan pada bab-bab yang terdahulu, terlihat bahwa pengambilan keputus_an bertransmigrasi terjadi karena adanya perubahan inter pretasi d para pengambil keputusan terhadap lingkungan yang dihadapi di daerah asal ketika mereka beradaptasi de_ngan lingkungannya. Perubahan-perubahan lingkungan yang dalam penelitian ini diperlihatkan karena pengaruh kegiat_an gunung Merapi, menekan penduduknya dan menimbulkan ada_nya ketegangan dalam diri para penduduk serta menimbulkan kesulitan pengetahuan kebudayaan yang digunakan sebagai pedoman untuk menginterpretasikan lingkungan. Dalam usaha_usaha mengatasi kesulitan tersebut, masuknya kategori-ka_tegori baru tentang suatu daerah pilihan mempengaruhi in-terpretasi mereka terhadap lingkungan daerah asalnya. De_ngan demikian daerah asal tidak lagi diinterpretasikan sebagai satu-satunya tempat pilihan yang dapat menjamin kelangsungan hidup para transmigran potensial. Karena itu
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S12814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Niko Safaryanto
Abstrak :
Banjir lahar dingin Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2011 menyebabkan kerusakan lahan pertanian di Kecamatan Salam. Peristiwa ini menyebabkan penduduk yang mayoritas bergantung pada lahan pertanian melakukan adaptasi terhadap lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk adaptasi dan pola yang terjadi pada lahan pertanian terdampak banjir lahar. Penelitian ini menggunakan metode grid dengan ukuran 20 x 20 meter. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Daerah penelitian adalah wilayah terdampak banjir lahar dibagi berdasarkan jarak dari jalan utama tiap 500 meter. Hasil penelitian ini adalah terdapat dua bentuk adaptasi lahan pertanian yaitu diversifikasi dan intensifikasi. Pola adaptasi penduduk terhadap kondisi lahan pertanian yang terjadi tergantung pada jarak terhadap jalan utama. Semakin dekat dengan jalan utama maka diversifikasi semakin besar dan intensifikasi semakin kecil.
Mount Merapi cold lava flood that occurred in 2011 caused damage to agricultural land in the district Salam. These events led to the majority of the population depends on agricultural land to adapt to agricultural land. This study aims to determine the shape and pattern of adaptation that occurs in agricultural land affected by flooding lava. This study uses a grid with a size of 20 x 20 meters. Sampling was done by purposive sampling. The study area is a lava flood affected areas divided by the distance from the main road every 500 meters. Results of this research is that there are two forms of adaptation of farmland namely diversification and intensification. Pattern adaptation of the population to agricultural land condition that occurs depending on the distance to the main road. The closer to the main road, the greater the diversification and intensification of getting smaller.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>