Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Agus Setiawan
Abstrak :
Kejadian infeksi nosokomial dalam pelayanan kesehatan baik di Indonesia maupun dunia masih mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan masih rendahnya tenaga kesehatan dalam menerapkan hand hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan hand hygiene dengan kesesuaian pelaksanaan teknik hand hygiene pada mahasiswa reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan 230 sampel yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen tingkat pengetahuan hand hygiene modifikasi dari WHO dan lembar observasi dari WHO tahun 2006. Analisis statistik menggunakan chi-square dengan hasil bahwa tingkat pengetahuan hand hygiene memiliki hubungan sangat bermakna dengan kesesuaian pelaksanaan teknik hand hygiene X2=144,24; p=0,000; ?=0,05 . Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pengetahuan hand hygiene agar dapat meningkatkan penerapan hand hygiene dengan benar dan sesuai. ......The incident nosocomial infections of health services both in indonesia and the world still was increasing every year. It was because the health workers have poor practice of hand hygiene. Research aimed to analize relationship between level of knowledge of hand hygiene with conformity the implementation of the technique hand hygiene in bachelor degree students majoring nursing university of indonesia. The research used design cross sectional with 230 samples which is chosen by stratified random sampling. This research used of the instruments level of knowledge hand hygiene modification from WHO and observation sheet from WHO 2006. Statistic analyze used chi square with the result that level of knowledge of hand hygiene had correlation with conformity the implementation of the technique hand hygiene X2 144,24 p 0,000 0,05 . This study recommended to improved the knowledge of hand hygiene to improve the implementation of hand hygiene.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azahar Asmawi
Selangor Darul Ehsan: Ilmu Bakti, 2011
746.41 AZA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Soemantri
Jakarta: Palang Merah Indonesia, 2012
363.34 AMA h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fatmawati
Abstrak :
Penelitian ini berlatarbelakang pada fenomena kekerasan terhadap perempuan, yang akhir-akhir ini semakin marak dibahas. Salah satu kekerasan terhadap perempuan adalah kekerasan terhadap perempuan pekerja seks komersial (PSK). Akibat dari kckcrasan yang diaiaminya, sangat rnungkin tirnbul dampak baik secara fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi cara PSK tersebut bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu peneliti mencoba untuk melihat kecenderungan berperilaku PSK yang memiliki pengalaman kekerasan dalam hidupnya melalui media Hand Test. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang perempuan PSK, berusia 15 - 35 tahun, dengan menggunakan data sekunder yang, didapat dari Bagian Klinis Dewasa Fakultas Psikologi Unrversitas Indonesia. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa perempuan pekerja seks memiliki respon yang tinggi pada kategori interpersonal, affection, dependence, aggression, environmental, active, withdrawal, description, dan failure untuk skor kuantitatif. Memiliki respon yang tinggi pada kategori automatic phrase, UTIIII, dau repetition untuk skor kualitatif.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dwi Santi
Abstrak :
Kanker merupakan penyakit yang mematikan dan kecemasan yang terjadi pada pasien kanker berbeda pada setiap peristiwa yang dialami. Salah satu upaya dalam menurunkan kecemasan adalah dengan hand massage. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektivitas hand massage terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien yang menjalani kemoterapi pertamakali. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen pre test dan post test terhadap 34 responden yang terdiri dari 17 orang kelompok intervensi dan 17 orang kelompok kontrol. Uji perbedaan menggunakan paired t test dan pool t test. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecemasan adalah State Trait Anxiety Inventory. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan penurunan yang bermakna pada kelompok intervensi yang mendapatkan hand massage dengan p value 0,000. Peneliti merekomendasikan perawat untuk dapat meakukan hand massage untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalanikemoterapi pertama sehingga perjalanan pengobatan yang dilakukan pasien terlaksana secara berkesinambungan dan diharapkan meningkatkan motivasi pasien dalam menjalani pengobatan. ...... Cancer is a deadly disease and different anxiety of cancer patient on every event experienced. One of the effort done is hand massage. The study aimed to identify effctiveness hand massage to increase anxiety level of patients who underwent the first chemotherapy. This study used quasi experiment design with pre and posttest with control group,the number of sample was 34 respondents. The intervention group was 17 respondents and the control group was 17 respondents . The data was analized using paired t test and pool t test.Using State Trait Anxiety Inventory instrument to measure anxiety. The results showed a significant decrease in the intervention group that received hand massage and education with p value 0,000. The study recommend nurses to be able to perform hand massage and attempt to apply hand massage to decrease anxiety levels in patients undergoing first chemotherapy so that continuous patient treatment will be continuously and increase motivation of patients in undergoing treatment.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Fitriana
Abstrak :
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS merupakan upaya menurunkan risiko HAIs, termasuk kepatuhan hand hygiene. WHO mengeluarkan Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategysebagai salah satu strategi untuk mengatasi rendahnya kepatuhan hand hygiene Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo (RSPG) memiliki regulasi hand hygiene yang mengacu pada kebijakan yang berlaku, namun kepatuhan hand hygiene tidak mencapai target selama  tiga tahun. Penelitian ini bertujuan menganalisis kepatuhan implementasi regulasi hand hygiene  di RSPG berdasarkan WHO Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy, menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif analitik dengan metode studi kasus. Analisis kepatuhan implementasi regulasi hand hygiene dilakukan dengan mengembangkan teori George Edward III yang dikolaborasikan dengan teori kepatuhan Weaver dan WHO Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy. Penilaian WHO Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy dilakukan dengan skoring Hand Hygiene Self-Assessment Framework (HHSAF). Hasil penelitian menunjukkan persentase skor HHSAF terendah pada variabel struktur birokrasi, namun variabel yang paling berperan adalah variabel sumber daya, yaitu sumber daya manusia, terkait isu keaktifan dan perilaku. Isu keaktifan dan perilaku diperoleh dari wawancara mendalam pengembangan dari pertanyaan terstruktur pada HHSAF. Hand hygiene level RSPG berada pada level intermediate. Peneliti merekomendasikan enforcement perilaku dengan appreciative inquiry disamping reward and punishment sebagai upaya meningkatkan kepatuhan implementasi regulasi hand hygiene di RSPG. ......The Hospital Infection Prevention and Control Program is an effort to reduce the risk of HAIs, including hand hygiene compliance. WHO issued the Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy as one of the strategies to overcome low hand hygiene compliance. Dr. M. Goenawan Partowidigdo Pulmonary Hospital (RSPG) has hand hygiene regulations that refer to applicable policies, but hand hygiene compliance has not reached the target for three years. This study aims to analyze compliance with the implementation of hand hygiene regulations in RSPG based on the WHO Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy, using an analytical descriptive qualitative approach with a case study method. The researcher analyzed the compliance of hand hygiene regulation implementation by developing George Edward III's theory collaborated with WHO Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy. The WHO Multimodal Hand Hygiene Improvement Strategy assessment was conducted by scoring the Hand Hygiene Self-Assessment Framework (HHSAF). The results showed the lowest percentage of HHSAF scores on the bureaucratic structure variable, but the most instrumental variable was the resource variable, namely human resources, related to activeness and behavioral issues. The issues of activeness and behavior were obtained from in-depth interviews developed from structured questions on the HHSAF. Hand hygiene level of RSPG is at intermediate level. Researchers recommend behavioral enforcement with appreciative inquiry in addition to reward and punishment as an effort to improve compliance with the implementation of hand hygiene regulations in RSPG.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelly
Abstrak :
Infeksi cacing usus merupakan salah satu jenis infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia, dengan anak berusia di bawah lima tahun (balita) sebagai salah satu kelompok yang rentan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara perilaku cuci tangan ibu, sebagai orang yang terdekat dengan balita, dengan infeksi cacing usus pada balita di Kecamatan Nangapanda, Flores, Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang yang melibatkan 98 ibu dan balita. Ibu diwawancara dengan kuesioner yang berisikan pertanyaan mengenai perilaku cuci tangan ibu di waktu-waktu tertentu. Status infeksi STH pada anak ditentukan dengan menggunakan metode Kato-Katz untuk melihat adanya telur cacing di tinja. Perilaku cuci tangan ibu dan faktor-faktor lainnya seperti usia balita, jenis kelamin balita, pendidikan ibu, dan status infeksi balita kemudian dianalisis menggunakan SPSS dengan uji chi-square dan analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ibu yang memiliki balita yang sudah melakukan praktik cuci tangan adalah sebesar 93%. Analisis antara perilaku cuci tangan ibu dengan infeksi cacing usus pada balita menunjukkan hasil yang tidak signifikan secara statistik (p>0,05). Analisis multivariat terhadap faktor lainnya seperti usia balita dan jenis kelamin balita dengan status infeksi cacing usus balita menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05), sedangkan analisis pendidikan ibu dengan status infeksi cacing usus balita menunjukkan hasil yang tidak signifikan (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa perilaku cuci tangan ibu tidak berhubungan dengan infeksi cacing usus pada balita, namun diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan infeksi cacing usus pada balita. ......Soil-transmitted helminthiasis (STH) is still a health problem in most developing countries, especially in under-five children. The objective of this research was to determine the association between handwashing practice in mother and STH in under-five children in Nangapanda Subdistrict, Flores Island, Indonesia. This cross-sectional study included 98 mothers and their under-five children. The mothers were interviewed using the questionaire that included questions about handwashing practice of mother in certain time. The STH infection status of the children was determined using Kato-katz technique to detect the presence of helminth eggs in stool. Handwashing practice in mother and other factors such as age and gender of under-five children, mothers education and STH infection status in under-five children were analyzed by SPSS using chi-square test and multivariate test. The result showed that most of the mothers had done handwashing practice (93%). Association between handwashing practice in mother and STH in under-five-year-old children were not statistically significant (p>0,05). Other factors were then analyzed using multivariate analysis, which showed that the association between age and gender of under-five children and STH in under-five children were statistically significant (p<0,05), but the mothers education had no significant association with STH infection in children. It can be concluded that handwashing practice in mother does not associate with soil-transmitted helminthiasis in under-five children, but further research is needed to evaluate other factors that can be related to the STH infection in under-five children.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwati Kartiwa
Jakarta: Djambatan , 1989
746.4 SUW k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pallasamaa, Juhani
London: John Wiley & Sons Ltd, 2009
720.1 PAL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfianti
Abstrak :
Salah satu penyakit yang banyak diderita oleh anak-anak, khususnya usia sekolah dasar adalah penyakit infeksi kecacingan, yaitu 40-60 %. Penyakit kecacingan terkait dengan kebiasaan mencuci tangan. MI Al Istiqomah merupakan salah satu sekolah di daerah Kedaung Wetan Tangerang dengan angka kecacingannya tinggi yaitu sebesar 34 % jumlah cacing Ascaris dan 18 % cacing Trichuris. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku mencuci tangan memakai sabun pada siswa-siswi kelas 3, 4 dan 5 MI Al Istiqomah dan SDN Kedaung Wetan Baru 2, Kota Tangerang Tahun 2008. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2008 dengan menggunakan desain penelitian crosssectional. Jumlah sampel penelitian adalah 164 siswa dari MI Al Istiqomah dan SDN Kedaung Wetan Baru 2. Data yang dikumpulkan adalah data primer yang meliputi gambaran sekolah, jenjang kelas, jenis kelamin, karakteristik keluarga, tingkat keterpaparan informasi kesehatan, kebijakan sekolah dan pemanfaatan fasilitas mencuci tangan di sekolah serta perilaku (pengetahuan, sikap dan praktik), sedangkan data sekunder meliputi data tentang angka kecacingan di MI Al Istiqomah, informasi lisan tentang kasus infeksi kecacingan di daerah Kedaung Wetan, data tentang gambaran umum MI Al Istiqomah dan SDN Kedaung Wetan Baru 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan jenjang kelas (p value = 0,0001). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan jenis kelamin (p value = 0,0001). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan pekerjaan ibu (p value = 0,025). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan kebiasaan orangtua (p value = 0,0001). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan tingkat keterpaparan informasi kesehatan (p value = 0,0001). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan kebijakan sekolah (p value = 0,012). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan pemanfaatan fasilitas (p value = 0,002). Saran pada penelitian ini diantaranya adalah untuk Dinas Kesehatan Kota Tangerang agar bekerjasama dengan puskesmas-puskesmas mendistribusikan posterposter kesehatan ke sekolah-sekolah dasar terutama sekolah-sekolah di daerah yang rawan penyakit, untuk puskesmas Kedaung Wetan Tangerang agar bermitra dengan pihak swasta (Misalnya : PT Unilever) dalam penyediaan sarana mencuci tangan memakai sabun di sekolah-sekolah dasar, untuk Dinas Pendidikan dan Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kecamatan Neglasari agar membantu sekolah-sekolah dasar dalam pembinaan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) di sekolah, dan untuk MI Al Istiqomah serta SDN Kedaung Wetan Baru 2 agar program pemberantasan penyakit cacing dapat dipertim bangkan untuk dimasukkan kedalam program Usaha Kesehatan Sekolah.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>