Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
B. S. Buanadjaya
Solo: [publisher not identified], 1993
613.7 SID h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yunita Devianti
Abstrak :
HIV salah satu penyebab utama menurunnya system kekebalan tubuh yang lama kelamaan akan mengarah pada stadium AIDS.Sistem kekebalan tubuh sangat di perlukan untuk mempertahankan diri terhadap mikroorganisme.pada ODHA sering terjadi cemas yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien HIV. Bahkan beberapa masalah yang di hadapi oleh pasien HIV yaitu tingkat kecemasan, masalah finansial, frustasi, merasa bersalah, depresi, bahkan sampai dengan merasa ketakutan untuk menghadapi kematian. Dalam mengatasi kecemasan dapat mengunakan terapi alternative berupa yaga hatha sebagai intervensi dalam menurunkan tingkat kecemasan pada ODHA. Sampel pada penelitian ini berjumlah 22 responden. Metode penelitian ini adalah pendekatan kuntitatif dengan desain “quasy eksperiment”.Tehnik pengambilan sampel dengan cara convenience Sampling sebanyak 22.intervensi yoha hatha memeliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat kecemasan seperti usia (p=0.217), jenis kelamin (p =0.828) pekerjaan (p=0.814). Pendidikan (p=0.797). kesimpulan dalam penelitian ini adalah aadaanya hubungan antara yoga hatha dengan tingkat kecemasan pada ODHA
......HIV is one of the main causes of the decline in the immune system which will eventually lead to the AIDS stage. The immune system is needed to defend itself against microorganisms. In PLWHA, anxiety often occurs which can affect the quality of life of HIV patients. Even some of the problems faced by HIV patients are the level of anxiety, financial problems, frustration, guilt, depression, even to the point of feeling afraid to face death. In overcoming anxiety can use alternative therapy in the form of yaga hatha as an intervention in reducing anxiety levels in PLWHA. The sample in this study amounted to 22 respondents. This research method is a quantitative approach with a "quasy experiment" design. The sampling technique is by convenience sampling as many as 22. Yoha hatha's intervention has a significant relationship to anxiety levels such as age (p = 0.217), gender (p = 0.828) occupation ( p=0.814). Education (p=0.797). The conclusion in this study is that there is a relationship between hatha yoga and anxiety levels in people living with HIV.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Barbira-Freedman, Francoise
Abstrak :
Abstract:
Yoga is the perfect exercise for pregnant and post-birth mothers - and can also be helpful when trying to conceive. The expert author presents specially adapted poses, ideal for every stage and suitable for complete beginners and experienced yoga practitioners alike
Wigston [England]: Lorenz Books, an imprint of Anness Publishing, 2014
181.45 BAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Adinda Muji Lastari
Abstrak :
Diabetes melitus tipe II merupakan penyakit yang memiliki angka prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Masyarakat dihimbau untuk melakukan upaya pencegahan dan pengobatan untuk menurunkan risiko DM dan risiko komplikasi akibat DM. Salah satunya adalah Hatha yoga, yang merupakan jenis yoga yang berfokus pada kesehatan pankreas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara frekuensi latihan dengan kadar gula darah anggota klub hatha yoga. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 84 anggota klub yoga Hatha di Institut Yoga Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan glukometer. Hasil uji One Way Anova diperoleh nilai (p = 0,0001; p < 0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara frekuensi latihan dengan kadar gula darah anggota klub Hatha yoga. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada penderita diabetes melitus untuk melakukan senam hatha yoga baik di tempat hatha yoga maupun di luar jam praktek serta menghimbau kepada fasilitas kesehatan untuk mengembangkan program kesehatan senam jasmani di masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan.
Type II diabetes mellitus is a disease that has a prevalence rate that continues to increase every year. The public is encouraged to make prevention and treatment efforts to reduce the risk of DM and the risk of complications due to DM. One of them is Hatha yoga, which is a type of yoga that focuses on pancreatic health. The purpose of this study was to examine the relationship between exercise frequency and blood sugar levels of hatha yoga club members. This study used descriptive analytic with a cross sectional approach to 84 members of the Hatha yoga club at the South Jakarta Yoga Institute. Data was collected using a questionnaire and a glucometer. One Way Anova test results obtained a value (p = 0.0001; p <0.05) which means that there is a significant relationship between the frequency of exercise and blood sugar levels of members of the Hatha yoga club. The results of this study recommend to people with diabetes mellitus to do hatha yoga exercise both in hatha yoga and outside practice hours and urge health facilities to develop physical exercise health programs in the community in order to improve health quality.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Denny Ferdiansyah
Abstrak :
ABSTRAK
LATAR BELAKANG. Latihan yoga merupakan kombinasi unik antara gerakan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik dan cara bernafas serta meditasi yang dapat memberikan ketenangan pikiran. Saat ini latihan yoga yang paling sering dilakukan adalah hatha yoga yang berfokus pada postur fisik yang disebut asanas dan teknik pernapasan atau pranayama. Sasaran dari pranayama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan fungsi dari sistem pernapasan. Adapun untuk menilai kapasitas fungsi paru dapat dilakukan dengan pemeriksaan uji spirometri dan Ekspansi toraks merupakan suatu metode sebagai pengembangan rongga dada tidak secara langsung menandai peningkatan ventilasi. METODE. One group Pre and Post test design terhadap subjek dewasa muda sehat dengan rentang usia 18 ndash; 40 tahun. Dilakukan intervensi berupa latihan pernapasan yoga selama 6 minggu dilakukan setiap hari selama 30 ndash; 40 menit dalam satu kelompok perlakuan. Sebelum dilakukan dan setelah dilakukan intervensi dilakukan pengukuran spirometri dan ekspansi toraks. Adapun dari nilai spirometri yang dilihat adalah VC Vital Capacity , FVC Forced Vital Capacity , FEV1 Forced Expiratory Volume in 1 Second dan untuk ekspansi toraks yang dinilai adalah batas atas , tengah, dan bawah. HASIL. Didapatkan 23 subjek dewasa muda sehat dengan rentang usia 27 ndash; 36 tahun yang memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan. Didapatkan hasil peningkatan VC P = 0.001 , FVC P = 0.02 dan FEV1 P=0.001 dimana didapatkan nilai bermakna P < 0.05 dari sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Tetapi tidak didapatkan nilai yang bermakna pada ekspansi toraks P=1.00 . SIMPULAN. Terdapat perningkatan nilai kapasitas paru pada subjek dewasa muda sehat setelah di lakukan latihan pernapasan yoga selama 6 minggu.
ABSTRACT
BACKGROUND. Yoga exercise in an unique move combinations that can increase physical healthy, breathing, and meditation that can relaxing minds.Nowadays most often yoga exercise is hatha yoga. Hatha yoga focusing on the physical posture called asanas and breathing technique called pranayama. The aim of the pranayama is to increasing breathing functions and capacity. Spirometry is the test for measuring pulmonary capacity and chest expansion is a method to measure the movement of chest that can show the increasing of pulmonary ventilation. METHODS. One group Pre and Post test design on the young healthy adults subject with age between 18 ndash 40 years. Breathing yoga exercise for 6 weeks everyday in 30 ndash 40 minutes each day as the intervention in one group. Before and after the intervention the subjects got measurement spirometry and chest expansion. From the spirometry measurement the value of VC Vital Capacity , FVC Forced Vital Capacity , FEV1 Forced Expiratory Volume in 1 Second collected and for the chest expansion measurement upper, middle and lower value that collected. RESULTS. 23 young healthy adults subjects with the range of age 27 ndash 36 years with the inclusion and exclusion criteria. The result is increasing of VC P 0.001 , FVC P 0.02 and FEV1 P 0.001 with significant differences P 0.05 before and after interventions. There is no significant differences of the chest expansion before and after interventions P 1.00 CONCLUSIONS. There was a significant differences in pulmonary capacity values in young healthy adults after 6 weeks yoga breathing exercise as the intervention.
2016
T55599
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Adinda Muji Lastari
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes mellitus tipe II merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka prevalensi yang terus meningkat pada tiap tahunnya. Masyarakat dihimbau untuk melakukan upaya
pencegahan dan pengobatan untuk mengurangi resiko terjadinya DM dan resiko komplikasi akibat DM. Salah satunya adalah latihan Hatha yoga yang merupakan salah satu jenis yoga yang memfokuskan gerakan pada kesehatan pancreas. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya hubungan frekuensi latihan terhadap kadar gula darah anggota klub hatha yoga. Penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 84 anggota klub Hatha yoga di Instansi yoga Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan glucometer. Hasil uji One Way Anova didapatkan nilai (p = 0,0001; p <0,05) sehingga mengartikan adanya hubungan yang bermakna antara
frekuensi latihan dan kadar gula darah anggota klub Hatha yoga. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada penderita diabetes mellitus untuk melakukan latihan hatha yoga baik di tempat hatha yoga maupun di luar jam latihan serta menghimbau fasilitas kesehatan untuk mengembang.
ABSTRACT
Type II diabetes mellitus is one disease that has an increasing prevalence rate every year. The community is urged to make prevention and care efforts to reduce the risk of DM and face risks for DM. One of them is the Hatha yoga exercise, which is one type of yoga that
focuses on the health of the pancreas. The purpose of this study was to see a correlation between the frequency of exercise with blood sugar levels in hatha yoga club members. The study used descriptive analytics with a cross sectional discussion on 84 members of the Hatha yoga club in South Jakarta yoga institutions. Data collection was done using a questionnaire and glucometer. The results of the One Way Anova test obtained a value of
(p = 0,0001; p <0,05) thus interpreting the difference in the important relationship between the frequency of exercise and the blood sugar levels of Hatha yoga club members. The results of this study studied diabetes mellitus to do hatha yoga exercises both at Hatha yoga
and outside the hours of practice and appealed to health facilities to develop health training programs for the community to advance the quality of health.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Choa, Kok Sui
Jakarta: Gramedia, 2006
615.5 CHO m
Buku Teks Universitas Indonesia Library