Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1984
362.14 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: UI-Press, 2010
362.106 b BOY h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dhanira
"Apoteker memegang peranan penting di rumah sakit, apotek, dan puskesmas. Praktik kerja bertujuan agar calon apoteker memahami peranan apoteker sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku profesional, serta wawasan dan pengalaman nyata. Selain itu, diharapkan calon apoteker dapat belajar berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas. Praktik kerja dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak SamMarie Basra, Apotek Hidup Baru, dan Puskesmas Kecamatan Cilandak pada bulan Januari-April 2019.

Pharmacist plays an important role in hospital, retail, and community health center. Internship was aimed to make apothecary students understand the role of pharmacist based on law and have knowledge, skills, profesionalism behaviour, insights, and real experiences. Besides, apothecary students can learn how to communicate and interact with other health professionals. Internship was done in SamMarie Basra Mother and Child Hospital, Hidup Baru Drugstore, and Community Health Center of Kecamatan Cilandak. Internship was held from January to April 2019.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adang Durachim
"Perkembangan laboratorium di Indonesia saat ini sangat pesat yang diiringi dengan perkembangan alat dan teknologi yang canggih. Pelayanan laboratorium dalam upaya untuk membantu diagnosa tidak hanya dilakukan di Rumah Sakit pemerintah tetapi pelayanan laboratorium ini dilakukan oleh swasta dan perorangan.
Sebagai kebijakan pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pelayanan laboratorium dimasukkan dalam program kerja puskesmas, akan tetapi pemanfaatan pelayanan laboratorium di puskesmas ini masih belum maksimal jika dibandingkan dengan pelayanan laboratorium yang lainnya sehingga perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan laboratorium Puskesmas di wilayah kabupaten Bandung.
Dari faktor-faktor yang diteliti antara lain faktor Kemampuan pemeriksaan, SDM laboratorium, sikap dokter dan penghasilan pasien. Setelah dilakukan uji statistik dua faktor yang berhubungan yaitu kemampuan pemeriksaan (p=0,003) dan SDM laboratorium (p=0,042). Dengan diketahuinya hubungan antara kemampuan pemeriksaan dan SDM laboratorium dengan pemanfaatan laboratorium maka untuk lebih mengefektifkan serta meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan laboratorium dalam membantu diagnosa maka laboratorium di puskesmas harus lebih memperhatikan kelengkapan sarana laboratorium serta tenaga pelaksanannya, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan.
Daftar Bacaan : 35 (1977-2002)

Clinical laboratory development increase quickly in Indonesia to gather with the depelovement of the technology in laboratory. The health laboratory service is not only in the government hospitals, also private hospitals and personals.
As the government policy, to increase the public health service, clinical laboratory service is placed as one of public health centre work programes. But the utility of the clinical health laboratory in public health centre is not maximal yet compared with the others health laboratory service, so that need to investigate study about "The Factors Correlated With Clinical Laboratory Utility In Public Health Centre In Bandung County.
The factors have been investigated such as : the ability of laboratory examination, laboratory of the human resource, the doctors attitude to the laboratory and the patient's income. After investigating the factors to the laboratory utility, statistically two factors that have correlation to the health laboratory utility these are the ability of the laboratory examination (p=0,003) and the laboratory of the human resource (0,042).
By knowing the correlation among the ability of the laboratory examination and the laboratory of the human resource to the health laboratory utility so that to increase the effectiveness and to increase health service in public health centre, especially in health diagnostic laboratory service the facilities such as reagents, and the equipments needed in the laboratory must be completed and the qualification of the laboratory of the human resources must be increased and more profesional.
Read lists : 36 (1972-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T2138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farha Elein Kukihi
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Tambora Kota Jakarta Barat dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2016. Praktik Kerja ini bertujuan untuk mengetahui peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di Puskesmas sehingga mahasiswa dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai praktik profesi apoteker di Puskesmas serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan dan strategi penyelesaian masalah dalam pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Tambora sudah berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan farmasi klinik yang belum optimal dijalankan di Puskesmas Kecamatan Tambora adalah visite tim bersama dokter dan pemantauan terapi obat. Kata Kunci : Puskesmas, Tambora, profesi, praktik kerjax 65 halaman : 9 lampiranDaftar Acuan : 15 2003-2016

ABSTRACT
Internship at Tambora Public Health Centre West Jakarta was held in July 2016. The internship was intended to make apothecary student knows about pharmacist roles, duties and responsibilities in public health centre and have knowledge and skill about pharmaceutical practice. Internship also intended for apotechary student to have real experience about problem and the strategy to solve the problems in pharmaceutical practice at public health centre. Pharmaceutical care activities in Tambora Public Health Centre are appropriate according to government regulation about Pharmaceutical Practice Standard in Public Health Centre. Clinical pharmacy practice such as ward round and therapy drug monitoring were activities that not yet optimal conducted. Keyword s public health centre, Tambora, profession, internshipx 65 halaman 9 appendicesBibliography 15 2003 2016 "
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Adelina Palmarum
"ABSTRAK
Nama : Adelina Palmarum SinagaNPM : 1506814803Program Studi : Profesi ApotekerJudul : Praktek Kerja Profesi di Puskesmas Kecamatan Johar Baru Periode Bulan Juli 2016 Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Johar Baru bertujuan agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian, mempunyai gambaran nyata tentang permasalahan praktek dan pekerjaan kefarmasian serta memberikan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas. Tugas khusus yang diberikan yaitu melakukan konseling kepada pasien hipertensi dan/atau diabetes di Puskesmas Kecamatan Johar Baru. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pasien atau keluarga pasien terhadap pengobatan yang diterima. Parameter pemahaman pasien yang dikaji adalah harapan setelah minum obat, nama obat, indikasi obat, cara penggunaan obat, dan cara penyimpanan obat. Kata kunci : Puskesmas, Johar Baru, Calon Apoteker, Praktek Kerja Profesixiv 55 : 9 LampiranDaftar acuan : 9 2008-2015

ABSTRACT
Name Adelina Palmarum SinagaStudy Program ApotecharyTitle Internship at Puskesmas Kecamatan Johar Baru Period July 2016 Internship at Puskesmas Kecamatan Johar Baru was intended to make apothecary student knows about pharmacist roles, duties and responsibilities in public health centre, have knowledge and skill about pharmaceutical care practice, and also intended to have a real experience about problem and the strategy to solve the problems in pharmaceutical practice at public health centre. The particular task that is given to apothecary student is to do conselling to patient that have hypertension and or diabetes disease. The purpose of this task is to know the knowledge of patient or her his family about the therapy that is given to her him. The indicator of the knowledge are expectation after therapy, name of drugs, indications, administration, and the storage of the drugs.Keyword s Public Health Centre, Johar Baru, Apothecary, InternshipXiv 55 pages 9 appendicesBibliography 9 2008 2015 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah Zahra Nur Amaliah
"Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Pancoran dilaksanakan selama dua minggu sejak tanggal 11-24 Juli 2017. Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Puskesmas sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 tahun 2016; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku profesional dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di Puskesmas. Kegiatan pelayanan klinis yang belum dilakukan Puskesmas Kecamatan Pancoran Jakarta Selayan diantaranya visite, pemantauan dan pelaporan efek samping, pemantauan terapi obat, dan evaluasi penggunaan obat. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penyuluhan Dagusibu di Wilayah Cikoko Barat RT 08/ RW 03 Pancoran.

Pharmacist Profession Internship at Kecamatan Pancoran Public Health Centre South Jakarta held for two weeks from July 11-24th 2017. The internship was intended to make pharmacist students understand the role, duties, and responsibilities of pharmacists in public health centres appropriate with the Regulation of the Minister of Health No. 74 in 2016; have insight, knowledge, skills, professionalism, and real experience to do pharmaceutical practice in public health centre; have real picture of the problems pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done in order to develop the pharmaceutical practice in public health centre. Clinical service activities that are not conducted in Kecamatan Pancoran Public Health Centre such as visite, monitoring and reporting of adverse effect, monitoring of drug therapy, and evaluation of drug use. Special assignment was given have titled Dagusibu Counseling in Cikoko Barat RT 08/RW 03 Pancoran."
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Permata Sari
"Berdasarkan data dari WHO (2018) terdapat sekitar26,4% penduduk di dunia menderita hipertensi dengan perbandingan 26,6% diderita oleh pria dan 26,1% diderita oleh wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada di negara berkembag seperti Indonesia. Hipertensi dan penyakit jantung lainnya meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian di Indonesia dimana hipertensi menjadi penyebab kematian kedua setelah stroke. Menurut Permenkes no. 74 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas tercantum bahwa pelayanan informasi obat merupakan kewajiban dan tanggung jawab dari apoteker penanggung jawab di Puskesmas. Penyuluhan merupakan salah satu kegiatan pelayanan informasi obat yang dapat dilakukan oleh apoteker terhadap pasien rawat jalan, rawat inap serta masyarakat. Penyuluhan terhadap masyarakat puskesmas kecamatan Cengkareng dilakukan dengan menggunakan media cetak berupa standing banner mengenai Hipertensi.
......Based on data from WHO (2018), approximately 26.4% of the world's population suffers from hypertension, with a breakdown of 26.6% for men and 26.1% for women. About 60% of hypertension patients reside in developing countries such as Indonesia. Hypertension and other heart diseases account for more than a third of deaths in Indonesia, with hypertension being the second leading cause of death after stroke. According to Ministerial Regulation No. 74 of 2016 on pharmaceutical service standards in community health centers (Puskesmas), providing drug information is the obligation and responsibility of the responsible pharmacist in Puskesmas. Health education is one of the drug information services that pharmacists can provide to outpatient and inpatient patients as well as the community. Health education targeting the community in the Cengkareng sub-district health center is conducted using print media in the form of a standing banner about hypertension."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Customer oriented service quality was based on client oriented - provider efficient which was developed by engenderhealth in 1988. In its development, this kind of quality improvement was suggested to be implemented in health centres since it will be complied both the provider and patients demand...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Tarmadi
"Sejak pertama kali Puskesmas dicanangkan pada tahun 1968 terus dikembangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan kuantitas maupun kualitas pelayanan kepada masyarakat. Salah satu upaya pelayanan Puskesmas yang paling mendapatkan perhatian masyarakat adalah pelayanan pengobatan. Banyak faktor yang ada di masyarakat dapat mempengaruhi pemilihan pengobatan pada Puskesmas. Masalah Penelitian adalah masih rendahnya pemanfaatan pengobatan ke Puskesmas baik secara Nasional maupun Propinsi Jawa Barat. Kabupaten Garut merupakan Daerah Tingkat ll di Jawa Barat yang penduduknya tergolong banyak serta ratio Puskesmas terhadap penduduk lebih rendah dibandingkan standard Nasional. Sehingga selayaknya mendapatkan prioritas di dalam menangani masalah-masalah kesehatannya karena masalah yang ada di daerah ini dapat berpengaruh terhadap sistem pelayanan kesehatan di Jawa Barat dan Nasional.
Tujuan penelitian ini diperolehnya informasi hubungan karakterislik kepala rumah tangga dengan pemilihan pengobatan di Puskesmas Kabupaten Garut tahun 1995. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian diskriptif analitik untuk mencari hubungan karakteristik kepala rumah tangga dengan pemilihan pengobatan pada puskesmas. Kecenderungan masyarakat lebih banyak memilih pengobatan pada Puskesmas menandakan semakin meningkatnya fungsi Puskesmas serta pola pikir masyarakat Kabupaten Garut yang lebih moderat.
Hasil penelitian memberikan indikasi bahwa pemilihan pengobatan akan ke Puskesmas bila sikap pelayan Puskesmas baik, Jarak ke Puskesmas dekat, sakitnya ringan dan pendapatan rumah tangga lebih rendah dari pendapatan rata-rata rumah tangga di Kabupaten Garut. Maka perlu dipikirkan untuk memperbaiki manajemen Puskesmas terhadap faktor-faktor yang berpengaruh ini, diantaranya :
- Meningkatkan sikap para petugas yang kurang baik menjadi lebih baik agar disenangi oleh konsumennya
- Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pedesaan yang jauh dari Puskesmas disertai mempunyai pendapatan yang rendah.
......
Since the first time Public health centre declared in 1968 the goverment always try to improve quality and quantity service to community. One of public health services that got most attention by the community is health service to get curation. Many factor in the community influence curation preference in public health centre. One of the problem of Research utilization curation is still low to visit public health centre in national level or west java province. Kabupaten Garut is one of crowded population but Public health centre ratio is lower than National standard. So that this Kabupaten has to get priority dial with health problems because this problem influence to health service system in West Java or National.
Aims of the research is getting information of head in household characteristic relationship with curation preference in public health centre Kabupeten Garut 1995. This research carried out with descriptive analisize to found characteristic realtionship of head in household to curation preference in public health centre. The community tendency to go to public health centre for getting curation preference indicate that public health centre function isincreasing and the community mind of Kabupaten Garut is more moderate.
The result of this research indicate that curation preference to public health centre if public health centre provider attitude is good, distance to public health centre is near, illness is mild and income household lower than household income average in Kabupaten Garut. Result of this research suggest in order to solve the problem improve management againts this influenced factors as follow:
- Improve for better attitude of the provider for the consumers convinience
- To expand health service coverage for the rural community who live far from public health centre and still have low income."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>