Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aspino Abusamah
Abstrak :
Tujuan studi ini untuk mendapatkan gambaran berapa tarif Rumah Sakit yang ideal dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat membayar dan tarif fasilitas kesehatan lain yang ada di Banda Aceh. Hasil dari analisis biaya dalam rangka penetapan tarif ideal (tarif optimum dengan tetap mempertahankan pemerataan pelayanan) akan dapat memberikan gambaran mengenai intervensi-intervensi yang harus dilakukan oleh pimpinan Rumah Sakit dalam rangka pengendalian biaya Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi biaya satuan aktual dan kemampuan masyarakat membayar serta tarif fasilitas kesehatan lain, sehingga akhirmya dapat ditentukan suatu tarif ideal di Poliklinik Penyakit Dalarn Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Dengan dilakukannya perhitungan analisis biaya, maka dapat disusun suatu perencanaan untuk penetapan tarif ideal sehingga tidak merugikan Rumah Sakit itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional dengan Cara mengumpulkan data sekunder dari biaya operasional dan pemeliharaan, pengunjung di Poliklinik Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin serta tarif fasilitas lain yang ada di Banda Aceh. Berdasarkan hasil analisis biaya ini didapat biaya satuan aktual Rp.4.941, ternyata bahwa tarif yang berlaku sekarang sangat kecil (Rp.1000,-) dibandingkan dengan tarif yang seharusnya, sehingga Rumah Sakit harus mensubsidi hampir 400%. Untuk masa yang akan datang disarankan agar Rumah Sakit dapat melakukan pengendalian biaya operasional dan pemeliharaan seefektif mungkin dan menetapkan tarif ideal sesuai dengan kemampuan masyarakat membayar. ......The Pricing Analisys at Internal Medicine Clinic of Dr. Zainoel Abidin RSU Banda Aceh for Fiscal Year 1998-1999.The objective of this study is to obtain the description of ideal fees at hospital by considering the ability of finance and other health facility unit cost in Banda Aceh. Cost analysis in determination of ideal fee (optimum fee but still maintaining even distribution of care) would provide the hospital staff to identify strategic intervention in case of controlling the hospital cost. The purpose of this research is to generate the information of unit cost actual, community ability to pay and other health facility unit cost, so that the ideal fee structure can be formulated at internal medicine clinic of Dr. Zainoel Abidin RSU. By calculating the cost analysis, a plan for ascertaining the ideal fees can be formulated which would prevent financial problem for the hospital. The study is a Cross Sectional study comprising the collection of secondary data on operational and maintenance cost, members of patients visit internal medicine clinic of Dr. Zainoel Abidin RSU as well as other health facility unit cost in Banda Aceh. The results of the cost analyzing, unit cost actual is getable Rp.4.941, indicates that the current unit cost is too cheap Rp.1.000; , comparing to the real unit cost, that makes the hospital has to subsidize almost 400% of insufficient cost. It is suggested that the hospital should carry out operational cost control as effective as possible and establish the ideal fee in accordance with community ability to pay.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liebler, Joan Gratto
Sudbury, Mass.: Jones & Bartlett Learning, 2012
362.106 8 LIE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
McConnell, Charles R.
Abstrak :
Today's healthcare supervisors are continually faced with smaller budgets, fewer workers, and greater responsibilities. The sixth edition of this text continues to provide information for future healthcare managers and supervisors who must address these challenges daily. Written primarily for those who have little to no management training, Umiker's offers practical suggestions for improving effectiveness, both as a supervisor and as an organization. Ideal for students in undergraduate, community, and career college programs, author Charles R. McConnell maintains Dr. William Umiker's clear, jargon-free writing style.
Burlington: Jones & Bartlett Learning, 2014
362.106 83 MCC u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadet Dewi Kusuma Harimurti Kunde
Abstrak :
Persalinan di fasilitas kesehatan menekan risiko kematian ibu. Kebijakan Kementerian Kesehatan, persalinan harus ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan memilih tempat persalinan. Disain penelitian potong lintang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dengan mewawancarai responden saat kunjungan rumah menggunakan kuesioner. Populasi ibu hamil di Kabupaten Fakfak. Sampel ibu hamil di wilayah Puskesmas terpilih. Uji statistik analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian ada hubungan signifikan antara pendidikan, pengetahuan, status ekonomi dan persepsi dengan pengambilan keputusan memilih tempat persalinan. Faktor paling berpengaruh adalah pendidikan dan persepsi. Disarankan meningkatkan pemanfaatan fasilitas kesehatan sebagai tempat persalinan. Delivery at a health facility. Ministry of Health policy, delivery should be assisted by health personnel in health facilities. It is necessary to factor factors related to the decision to choose where to go. Cross sectional design using a quantitative approach. Data collection by interviewing respondents while visiting the home using questionnaires. Population of pregnant women in Fakfak District. Samples of pregnant women in the selected puskesmas area. Statistical test of univariate, bivariate and multivariate analysis. The results of the study there is a significant relationship between education, knowledge, economic status and perception with the decision of choosing the birthplace. The most moderate factors are education and perception. It is recommended to improve health facilities as a place of birth.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Torang Panyusunan
Abstrak :
ABSTRAK Disadari sebagian besar peralatan kesehatan belum dapat diproduksi dalam negeri terutama untuk peralatan yang berteknologi tinggi, hal inilah yang membuat peralatan yang digunakan oleh Rumah Sakit harus dalam keadaan siap pakai dengan dilakukan pemeliharaan pencegahan. Banyaknya peralatan kesehatan yang beredar dipasaran dari berbagai merk dan berbagai tipe perlu dilakukan penyeragaman pemeriksaan dan pemeliharaan agar didapat hasil yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang pemeliharaan pencegahan yang selama ini dilakukan oleh rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan. Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data sekunder dan pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan dalam hal pemeliharaan peralatan kesehatan. Data diambil periode waktu 1995 - 1996, kemudian dilihat untuk beberapa peralatan yaitu Infusion Pump, ECG, Servo Ventilator, bagaimana peralatan dilakukan pemeliharaan dan bagaimana seharusnya peralatan harus diperlakukan. Dari Penelitian ini didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemeliharaan pencegahan dilakukan oleh pihak ketiga tetapi kreteria pemeriksaan tidak dilakukan menyeluruh dikarenakan formulir yang dibuat hanya menyangkut pemeriksaan mekanik, elektronik, dan elektrik. Dalam kontrak harus dibuat jelas berapa kali kunjungan dalam sebulan dan apa raja yang hams dilakukan untuk setiap alat. Formulir yang digunakan mengacu tabel 7.1, 7.2, dan 7.3. 2. Keterbatasan dana, tenaga, dan sarana perlu diperlukan perhitungan jadwal pemeliharaan atas dasar fungsi, faktor resiko dan kebutuhan akan pemeliharaan, agar alat betul-betul dapat terpelihara dengan baik dan tidak mengganggu pelayanan. 3. Pemeliharaan peralatan teknologi tinggi sebaiknya dilakukan oleh sole agent untuk mempertahankan peralatan dari waktu tidak terpakai cukup lama dan terjaminnya ketersediaan suku cadang. Disarankan seluruh rekaman pemeliharaan dicatat dalam formulir pemeliharaan dan Log book peralatan, ditempatkan dekat alat serta di Sub. Instalasi Elektromedik agar sejarah alat dapat diketahui dengan jelas.
ABSTRACT It is realized the most of medical tools have not been made in the country, especially for the hi-tech medical tools, that is why the tools used in the hospitals must be ready to use by conducting a preventive maintenance. The high number of medical tools distributed in the markets in different marks and types need to standardize in their examination and maintenance in order to get an optimal result. The goal of the research is to obtain an illustration of the preventive maintenance implemented at the hospitals in the recent days. The research is conducted by collecting secondary data and observation in the activities where the tools maintained. The data obtained from 1995-1996, then some tools such as Infusion Pump, EGG, Servo Ventilator, are observed to know how to maintain the tools and how to treat them properly. From the research may be concluded as follows : 1. The preventive maintenance conducted by the third sided persons while the criterions of maintenance are not integrally conducted due to the constructed forms are only about mechanical, electronical, and electrical maintenance. It must be clearly made in the contract how many visits conducted in a month and what must be treated to the tools. The forms applied refer to the tables : 7.1, 7.2, and 7.3. 2. The limited money, man power, and facilities need to consider , besides maintaining schedule based on the function , factors of risks and the necessities of maintenance, so that the tools are really safe in a good condition and they do not distube service activities. 3. The maintenance of hi-tech tools should be conducted by sole agents to endure them when they will use in a long time , and to ensure their spare-parts are available. It is suggested that all maintaining activities recorded in a maintaining form and in a Log book. They are placed next to the tools and to the Subdivision of Electromedical installation so that we know the recordings clearly.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Abduh
Abstrak :
ABSTRAK
Tantangan utama bidang kesehatan sampai tahun 2000 di Indonesia adalah tingkat pendidikan yang rendah; sikap, perilaku dan kebiasaan hidup sehat yang kurang baik; peran aktif dalam kesehatan masih rendah. Pelayanan kesehatan pencegahan yang dilaksanakan oleh pemerintah pada Puskesmas di seluruh Indonesia, termasuk imunisasi polio, sebagian besar pelayanannya dilaksanakan pada Posyandu yang tersebat didesa-desa, dimana lima program prioritas dijalankan, ialah KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan Diare.

Program imunisasi yang dituangkan pada Pengembangan Program Imunisasi (PPI) dimulai sejak tahun 1977. Imunisasi polio yang diberikan tiga kali dosis pada bayi usia 2-11 bulan memberikan daya lindung pada bayi terhadap penyakit polio: namun masih banyak bayi yang tidak lengkap melakukan imunisasi polio, hal ini mengakibatkan tidak-sinambung imunisasi meskipun secara nasional angka persentasenya menurun.

Pada penelitian ini diteliti masalah ketidak-sinambungan imunisasi polio di Puskesmas Pamulang, sampai berapa besar angka cakupan persentase ketidak-sinambungan imunisasi dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya.

Jenis penelitian ini kasus kelola, perhitungan sampel dengan cara two sample case study.

Dari beberapa faktor yang diduga berhubungan dengan ketidak-sinambugan imunisasi polio ternyata ada lima faktor yang yang terbukti setelah dilakukan analisa multivariate dengan cara multiple logistic regresion, yakni pendidikan formal jbu, jenis pekerjaan orang tua, gejala sahit saat akan melakukan imunisasi polio ulang, peranan kader kesehatan dan peranan media massa.

Dengan demikian faktor-faktor tersebut dapat menjadi perhatian untuk penerapan program imunisasi polio lebih lanjut.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christophorus Rudy Sulistyono
Abstrak :
Sesuai dengan Dasar-dasar Pembangunan Sistem Kesehatan Nasional upaya kesehatan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (PJPK) Sint Carolus yang merupakan bentuk operasional Dana Upaya Kesehatan Masyarakat adalah program yang sedang dikembangkan. Penggunaan fasilitas pelayanan PJPK yang disediakan oleh Peserta Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan mempunyai pengaruh besar terhadap kelangsungan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran mengenai penggunaan fasilitas Pelayanan Kesehatan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hipotesa yang diajukan adalah adanya pengaruh faktor kebutuhan, pendidikan, profesi, golongan, kemudahan dan preferensi Peserta PJPK Sint Carolus terhadap penggunaan fasilitas pelayanan PJPK Sint Carolus. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, analisa data menggunakan metode statistik uji Chi kuadrat beserta derivatnya Roefisien Kontingensi dan Cramer's V dilanjutkan dengan analisa korelasi regresi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan adanya 12.8 % peserta yang sakit dan tidak mempergunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan. Faktor-faktor kebutuhan dan preferensi berhubungan searah dengan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan. Sedangkan faktor-faktor pendidikan, profesi, golongan dan ,kemudahan tidak berhubungan dengan penggunaan fasilitas kesehatan yang disediakan. Pada analisa lebih lanjut faktor kemudahan karyawan yang mempunyai keluarga ditanggung PJPK juga berhubungan searah dengan penggunaan fasilitas kesehatan yang disediakan. Untuk pengembangan PJPK Sint Carolus dimasa mendatang disarankan untuk memperhatikan preferensi, jarak tempat tinggal dengan fasilitas pelayanan, persepsi sakit, status kesehatan calon peserta dalam menentukan besarnya premi. Sebagai langkah lanjut .penelitian ini diusulkan perlunya penelitian pada provider dan penelitian pada kelompok peserta diluar Perhimpunan Sint Carolus.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Fadhillah Gunawan
Abstrak :
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat tahun 2013 menempatkanKabupaten Cianjur terendah di Jawa Barat, dan Kota Sukabumi terjadi penurunanpaling signifikan di Provinsi Jawa Barat. Tujuan studi ini untuk menjelaskanimplementasi kebijakan urusan kesehatan di Kabupaten Cianjur dan KotaSukabumi serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitiandengan pendekatan postpositivisme menggunakan metode kualitatif. Hasilpenelitian implementasi kebijakan urusan kesehatan di Kabupaten Cianjurmenunjukkan belum validnya data masyarakat miskin untuk program pembiayaankesehatan, adanya hutang Pemerintah Daerah ke fasilitas kesehatan, anggarankesehatan belum 10 , akses masyarakat ke fasilitas kesehatan masih sulit,rujukan puskesmas ke rumah sakit masih tinggi, kurangnya jumlah sumber dayamanusia kesehatan dan kualitas kompetensinya yang rendah, serta belum adaperencanaan dan program pengembangan sumber daya manusia kesehatan.Sementara Kota Sukabumi implementasi kebijakan urusan kesehatan yangmeliputi pembiayaan kesehatan, fasilitas kesehatan, dan sumber daya manusiakesehatan sudah berjalan dengan baik, namun yang masih harus diperhatikanadalah program pengembangan sumber daya manusia kesehatan yang belumberjalan. Faktor kepemimpinan, komunikasi, dan sosio cultural menjadi faktordominan yang mempengaruhi implementasi kebijakan desentralisasi urusankesehatan berdasarkan konsep factors affecting implementation ofdecentralization policies yang dikemukan oleh Cheema dan Rondinelli.Kata Kunci : Kesehatan, Desentralisasi, Implementasi Kebijakan, PembiayaanKesehatan, Fasilitas Kesehatan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, KabupatenCianjur, Kota Sukabumi
West Java is one of the provincial area in Indonesia which consist of 25 districtsand cities. Based on 2013 Indonesian Public Health Development Index IPHDI ,there were two areas in West Java with major public health developmentconcerns. District of Cianjur has the lowest IPHDI rank in 2013, while City ofSukabumi experienced a significant decrease in IPDHI rank from 2007 to 2013.This study aimed to analyze implementation of health affair policy and to identifyfactors that affecting it in Cianjur and Sukabumi by using post positivismapproach and qualitative method. The results of the implementation of healthaffairs policy in Cianjur showed that the accurate data on poor society for healthfinancing program was not established, the presence of local government debt tohealth facilities, health budget has not covered 10 of the total budget, difficultiesin accessing health facilities, the number of referral from Puskesmas to hospitalwas high, the number and quality of competence in health human resources waslow, and human health resources development plan and program were notavailable. On the other hand, even though Sukabumi had significant decrease inIPDHI rank, this research found out that Sukabumi has established a wellperformedimplementation of health affairs policy which consist of healthfinancing programs, health facilities and health human resources. However,Sukabumi had to consider to implement the human health resource programswhich were not yet started. Overall, the findings from Cianjur and Sukabumishowed that leadership, communication and sociocultural are the dominant factorswhich influence the implementation of health affairs policy decentralization basedon factors affecting implementation of decentralization policies conceptbyCheema dan Rondinelli.Key words Healthy, Desentralization, Policy Implementation, Health Financing,Health Facility, Human Health Resources, Cianjur, Sukabumi
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afifah Kurniati
Abstrak :
Salah satu upaya percepatan penurunan AKI yaitu meningkatkan kualitas pelayanan persalinan oleh nakes di fasyankes. Pemanfaatan layanan persalinan di fasyankes dipengaruhi oleh pelayanan antenatal yang diterima oleh ibu hamil. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pelayanan antenatal terhadap pemanfaatan layanan persalinan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analisis regresi logistik multinomial menggunakan sampel penelitian 15.142 wanita usia subur yang melahirkan anak terakhir lima tahun sebelum survei dan terpilih dalam sampel SDKI 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan layanan persalinan di fasyankes 64,63%. Pemeriksaan fisik umum dan obstetri, risiko terjadinya persalinan di rumah baik dengan penolong persalinan nakes maupun dukun 3,64 kali lebih besar terhadap persalinan di fasyankes pada ibu yang hanya mendapat 1 pemeriksaan dibandingkan ibu yang mendapat 4 pemeriksaan. Pemeriksaan penunjang, risiko terjadinya persalinan di rumah dengan penolong persalinan nakes 1,39 kali lebih besar terhadap persalinan di fasyankes pada ibu yang tidak mendapat pemeriksaan dibandingkan ibu yang mendapat pemeriksaan darah dan urin, serta risiko terjadinya persalinan di rumah dengan dukun 1,25 kali lebih besar pada ibu yang hanya mendapat pemeriksaan darah atau urin dibandingkan dengan ibu yang mendapat kedua pemeriksaan. Komponen suplemen tablet zat besi dan imunisasi TT, risiko terjadinya persalinan di rumah dengan penolong persalinan nakes 1,92 kali lebih besar terhadap persalinan di fasyankes pada ibu yang tidak mendapat tablet zat besi dan imunisasi TT dibandingkan ibu yang mendapat kedua pemeriksaan. Sedangkan risiko terbesar terjadinya persalinan di rumah dengan penolong persalinan dukun 2,16 kali lebih besar pada ibu yang tidak mendapat tablet zat besi dan imunisasi TT dibandingkan ibu yang mendapat keduanya. Semakin sedikit pemeriksaan yang dilakukan, maka risiko menjadi lebih besar untuk terjadinya persalinan di rumah. Oleh karena itu, sangat perlu untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan agar ibu cenderung melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga menekan risiko kematian ibu dan bayi. ...... One of the efforts to accelerate reduction of MMR by improving the quality of delivery care by skilled birth attendant in health facility. Utilization of delivery care at health facilities is influenced by antenatal care received by the pregnant mother. This study aims to determine the effect of antenatal care on the utilization of delivery care in Indonesia. This study used a cross sectional design with multinomial logistic regression analysis, using 15,142 women aged 15-49 years with a delivery in five years prior to survey selected in the sample IDHS 2012. The results showed that the utilization of delivery care in health facilities 64.63%. General physical checkup and obstetrics, the risk of delivery in home both with skilled birth attendant and traditional birth attendant more than 3.64 times to deliver in health facility, mothers who only receive one checkup compared to mothers who received 4 checkup. Supporting chekup, the risk of delivery in home with skilled birth attendant were 1.39 times more likely to the delivery in health facility, mother who did not received checkup compared mother who did blood and urine test, as well as the risk of delivery in home with traditional birth attendant were 1.25 times more likely, mothers who only checkup blood or urine test compared with mothers who received 2 checks. For component of iron tablet supplement and TT immunization, the risk of delivery in home with skilled birth attendant were 1.92 times more likely to delivery in health facility, women who did not receive iron tableet and TT immunization compared to mothers who received both. While the greatest risk of birth at home with traditional birth attendant was 2.16 times more likely mothers who did not receive iron tablet and TT immunization than mothers who received both. Lack of checkup, the risk increase for delivery in home. Therefore, it is very important to promote about the importance of pregnancy checkup so that mothers tend to delivery in health facilities, thus reducing the risk of maternal and infant deaths.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyani Faradilla Assauri
Abstrak :
SBU Garuda Sentra Medika (SBU GSM) pada awalnya hanyalah merupakan suatu unit penunjang yang memberikan layanan kesehatan kepada karyawan PT Garuda Indonesia (GA) dan keluarganya serta diberlakukan sebagai suatu pusat biaya (cost center). Namun seiring dengan ketatnya persaingan dalam industri penerbangan nasional, GA menerapkan strategi efisiensi di berbagai bidang, termasuk juga dalam bidang kesehatan. Untuk itu, GA berusaha mengalihkan GSM menjadi suatu pusat keuntungan (profit center). Pengalihan tersebut tentunya memerlukan pemikiran dan pertimbangan secara cermat, agar bisa memberikan basil sesuai yang diharapkan. Karenanya perlu dilakukan berbagai analisis baik eksternal maupun internal untuk mengetahui berbagai peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang sedang dihadapi dan dimiliki perusahaan, sebagai dasar pemilihan strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan. Pada penelitian ini dilakukan berbagai analisis baik eksternal maupun internal SBU GSM yang diperlukan dalam pemeilihan strategi peralihan tersebut. Hasil analisis tersebut diantaranya memperlihatkan adanya berbagai peluang bagi perusahaan, terutama yaitu adanya peningkatan kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan, perkembangan transportasi udara serta perkembangan perkantoran yang cukup pesat. Ancaman yang saat ini sedang dihadapi adalah meningkatnya kompetitor baik dari inovasi produk baru dengan adanya kemajuan sistem informasi maupun berbagai jenis pengobatan alternatif. Kekuatan perusahaan dapat dilihat dari hasil analisis internal perusahaan dan dari analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini terlihat bahwa kekuatan utama perusahaan saat ini tampaknya adalah reputasi perusahaan sebagai penyedia layanan kesehatan penerbangan yang cukup baik. Sedangkan kelemahan perusahaan adalah pada masalah keuangan yang sedang dihadapi dan cukup berat hingga menggangu jalannya operasional perusahaan. Berdasarkan analisis lebih lanjut terhadap hasil tersebut, tampaknya strategi yang sebaiknya dijalankan perusahaan adalah strategi fokus, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Dalam operasionalnya, strategi fokus dapat dijalankan dengan memfokuskan berbagai sumber daya yang saat ini dimiliki perusahaan untuk menjalankan layanan yang memberikan kontribusi paling baik bagi perusahaan, yaitu layanan kesehatan penerbangan. Pemilihan jenis layanan ini didasarkan adanya peluang yang cukup baik serta kesesuaian dengan sumber daya (kekuatan) yang dimiliki perusahaan.
Years ago SBU Garuda Sentra Medika (SBU GSM) just was a support division as an health facility to PT Garuda Indonesia (GA) employee and family and treat as a cost center. But with increasing competition in airlines industry, GA adopt efficiency strategy in all divisions, include in health division. So GA tries to transform GSM from cost to profit center. Of course, to have a good result the transformation need careful/ analysis. For that, we need external and internal analysis to know the opportunities, threats, strengths and weakness that organization faces today as a basis to chose best strategy that will done by the organization. In this study, we will do much analysis, external and internal from SBU GSM that will helpfully in chasing the transformation strategy. One of result analysis show that the organization have many opportunities, such as increasing demand for health services, growth in airlines industry and business development. Beside that, the organization must face threats from many competitors such as product innovation and alternative treatment. Organization strength can be seen from internal analysis, and analysis in this study has shown that major organization nowadays is organization reputation as good health aviation facility and the organization weakness especially in financial problem that have annoyed operational activities. From deep analysis to those results it seems that the best strategy for the organization is to focus in short, medium and long run. Operationally, this strategy can be done with focusing organization resources to product that give best contribution for organization, that is health aviation services. This decision is made based on good opportunities in industry and match with organization resources.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T18423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>