Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Spiegel, Allen D.
New York: Spectrum Publication, 1980
362.1 SPI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Tarmadi
"Sejak pertama kali Puskesmas dicanangkan pada tahun 1968 terus dikembangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan kuantitas maupun kualitas pelayanan kepada masyarakat. Salah satu upaya pelayanan Puskesmas yang paling mendapatkan perhatian masyarakat adalah pelayanan pengobatan. Banyak faktor yang ada di masyarakat dapat mempengaruhi pemilihan pengobatan pada Puskesmas. Masalah Penelitian adalah masih rendahnya pemanfaatan pengobatan ke Puskesmas baik secara Nasional maupun Propinsi Jawa Barat. Kabupaten Garut merupakan Daerah Tingkat ll di Jawa Barat yang penduduknya tergolong banyak serta ratio Puskesmas terhadap penduduk lebih rendah dibandingkan standard Nasional. Sehingga selayaknya mendapatkan prioritas di dalam menangani masalah-masalah kesehatannya karena masalah yang ada di daerah ini dapat berpengaruh terhadap sistem pelayanan kesehatan di Jawa Barat dan Nasional.
Tujuan penelitian ini diperolehnya informasi hubungan karakterislik kepala rumah tangga dengan pemilihan pengobatan di Puskesmas Kabupaten Garut tahun 1995. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian diskriptif analitik untuk mencari hubungan karakteristik kepala rumah tangga dengan pemilihan pengobatan pada puskesmas. Kecenderungan masyarakat lebih banyak memilih pengobatan pada Puskesmas menandakan semakin meningkatnya fungsi Puskesmas serta pola pikir masyarakat Kabupaten Garut yang lebih moderat.
Hasil penelitian memberikan indikasi bahwa pemilihan pengobatan akan ke Puskesmas bila sikap pelayan Puskesmas baik, Jarak ke Puskesmas dekat, sakitnya ringan dan pendapatan rumah tangga lebih rendah dari pendapatan rata-rata rumah tangga di Kabupaten Garut. Maka perlu dipikirkan untuk memperbaiki manajemen Puskesmas terhadap faktor-faktor yang berpengaruh ini, diantaranya :
- Meningkatkan sikap para petugas yang kurang baik menjadi lebih baik agar disenangi oleh konsumennya
- Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pedesaan yang jauh dari Puskesmas disertai mempunyai pendapatan yang rendah.

Since the first time Public health centre declared in 1968 the goverment always try to improve quality and quantity service to community. One of public health services that got most attention by the community is health service to get curation. Many factor in the community influence curation preference in public health centre. One of the problem of Research utilization curation is still low to visit public health centre in national level or west java province. Kabupaten Garut is one of crowded population but Public health centre ratio is lower than National standard. So that this Kabupaten has to get priority dial with health problems because this problem influence to health service system in West Java or National.
Aims of the research is getting information of head in household characteristic relationship with curation preference in public health centre Kabupeten Garut 1995. This research carried out with descriptive analisize to found characteristic realtionship of head in household to curation preference in public health centre. The community tendency to go to public health centre for getting curation preference indicate that public health centre function isincreasing and the community mind of Kabupaten Garut is more moderate.
The result of this research indicate that curation preference to public health centre if public health centre provider attitude is good, distance to public health centre is near, illness is mild and income household lower than household income average in Kabupaten Garut. Result of this research suggest in order to solve the problem improve management againts this influenced factors as follow:
- Improve for better attitude of the provider for the consumers convinience
- To expand health service coverage for the rural community who live far from public health centre and still have low income.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T9271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Mahira Putri
"

Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan gatekeeper dan pelayanan yang berfokus pada masyarakat. Sementara saat ini, pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN di puskesmas belum maksimal, puskesmas sebagai gatekeeper belum menjadi prioritas utama dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas oeh peserta JKN dengan menggunakan literature review. Basis pencarian literatur yang digunakan adalah Proquest, PubMed, Google Scholar, dan Garuda Ristekbrin. Pada hasil pencarian, ditemukan sebanyak 16 studi terseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada sebagian besar studi dikatakan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN masih cukup rendah. Sebagian besar studi mendapatkan bahwa mereka yang lebih memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas adalah peserta JKN dengan usia di atas 46 tahun, dengan tingkat pendidikan yang tinggi, pendapatan tinggi, memiliki pengetahuan yang baik tentang JKN, memiliki aksesibilitas layanan yang mudah dan memadai, memiliki persepsi yang baik terhadap kesehatan, dan memiliki persepsi yang baik terhadap sikap petugas kesehatan dan JKN.



In the era of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Puskesmas was a gatekeeper and public-focused service. Meanwhile, health services in Puskesmas haven’t optimally utilized by the JKN participants, Puskesmas as gatekeepers are not at the top priority of health utilization. This study identified factors related to JKN participant’s utilization of health services in Puskesmas using a literature review. The literature search bases used were Proquest, PubMed, Google Scholar, and Garuda Ristekbrin. In the search results, 16 studies were selected based on inclusion and exclusion criteria. The research findings show that most studies stated that the utilization of health services by JKN participants were still quite low. Most studies find that those who make the most use of health services at puskesmas are JKN participants whom age over 46 years, with high levels of education, high income, have good knowledge about JKN, have easy and adequate service accessibility, has a good perception of health, and has a good perception of the attitudes of health workers and JKN itself.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hamzah Carlo Ortega
"Latar belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada disabilitas rungu dewasa muda di Indonesia berdasarkan model perilaku Andersen untuk mengeksplorasi faktor-faktor terkait, sehingga memberikan referensi untuk program intervensi dan pengambilan kebijakan di masa depan. Metode: Penelitian ini merupakan studi mixed method dengan menggunakan metode non-probability sampling yang terdiri atas pengumpulan data kuantitatif dengan desain cross-sectional dari 150 partisipan menggunakan self administered questionnaire, kemudian dilanjutkan dengan tahap kualitatif melalui analisis tematik dari 30 partisipan menggunakan semistructured interview mulai dari Bulan Februari hingga Mei 2024. Statistik deskriptif dan uji chi-square digunakan untuk menganalisis utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut variabel independen lainnya. Model regresi logistik dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Hasil: Prevalensi utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam kurun waktu 12 bulan terakhir yaitu sebesar 46,7%. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis kelamin (p = 0,018) dan pengetahuan tentang keberadaan lokasi fasilitas kesehatan tenaga medis gigi terdekat (p = 0,016) dengan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Regresi logistik multivariat mengkonfirmasi hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis kelamin (p = 0,010) dan pengetahuan tentang keberadaan lokasi fasilitas kesehatan tenaga medis gigi terdekat (p = 0,009) dengan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Kesimpulan: Prevalensi utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada disabilitas rungu dewasa muda di Indonesia relatif kurang. Perempuan 2,5 kali lebih banyak utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut daripada laki-laki. Adanya pengetahuan mengenai keberadaan faskes tenaga medis gigi terdekat 3,3 kali lebih banyak utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut daripada yang tidak tahu. Penting untuk memperkuat pendidikan kesehatan gigi dan mulut serta pemberian akses komunikasi dan informasi yang ramah disabilitas rungu, sehingga dapat meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Background: This study aims to evaluate dental utilization among young adults with hearing impairment in Indonesia based on Andersen’s behavioural model to explore associated factors, thereby providing a reference for future intervention program and policy making. Methods: This study is a mixed method study using a non-probability sampling method which consists of collecting quantitative data with a cross-sectional design from 150 participants using a self-administered questionnaire, then continued with a qualitative stage through thematic analysis from 30 participants using semi-structured interviews from February to May 2024. Descriptive statistics and chi-square test were used to analyze the utilization of dental service and other independent variables. Logistic regression models were performed to find the factors associated with dental service utilization. Results: The dental service utilization prevalence during the prior 12 months was 46.7%. A statistically significant association was observed between gender (p = 0.018) and knowledge of the nearest dental health facilities (p = 0.016) with dental care use. Multivariable logistic regression confirmed statistically significant associations between gender (p = 0.010) and knowledge of the nearest dental health facilities (p = 0.009) with dental care use. Conclusion: The prevalence of dental service utilization was relatively low among young adults with hearing impairment in Indonesia. Compared to men, women use dental health services 2.5 times more frequently. The utilization of dentalhealth services is 3.3 times higher among individuals who are aware of the nearest dental health facilities than among those who are unaware of it. It is important to strengthen oral health education and provide access to deaf-friendly communication and information so as to increase the utilization of dental health services."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library