Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endah Kurniawati
"Kehamilan trimester 3 akan mengalami perubahan baik secara fisik ataupun psikologis. Perubahan tersebut dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan, salah satunya adalah dengan semakin bertambah usia janin maka ukuran rahimpun akan membesar sehingga menekan pembuluh darah pada anus yang mengakibatkan anus menjadi menonjol atau terjadi hemoroid. Hemoroid bukanlah hal yang mengancam jiwa dan bahkan seringkali tidak menimblkan keluhan atau gejala. Walaupun demikian, perlu dilakukan perawatan pada ibu hamil karena dapat berdampak pada aktivitas ibu sehari-hari jika sudah menimbulkan keluhan seperti nyeri, BAB berdarah. Bahkan perdarahan pada hemoroid yang berlangsung lama dapat mengakibatkan anemia. Pada kali ini, ibu hamil timester 3 mengalami hemoroid grade 3 sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan terutama setelah BAB, hemoroid keluar dan perlu dimasukkan kembali sehingga merasa tidak nyaman saat duduk. Rasa ketidaknyamanan tersebut dapat berkurang dengan intervensi rendam duduk. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk melakukan analisis asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester 3 yang mengalami hemoroid grade 3 dengan penerapan rendam duduk untuk mengurangi ketidaknyamanan . Rendam duduk dengan air hangat efektif mengurangi ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat hemoroid, selain itu juga intervensi rendam duduk mudah dilakukan, tidak membutuhkan banyak biaya dan tidak memiliki efek samping. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode laporan kasus. Pada hasil intervensi keperawatan ditemukan bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu S berkurang 10 menit lebih cepat daripda sebelum dilakukan rendam duduk. Selain itu juga Ibu S merasakan bahwa ukuran dari hemoroidnya berkurang.

The third trimester of pregnancy will experience changes both physically and psychologically. These changes can cause discomfort, one of which is the increasing age of the fetus, the size of the uterus will enlarge so that it compresses the blood vessels in the anal which causes the anal to protrude or hemorrhoids occur. Hemorrhoids are not life threatening and often do not cause symptoms or complaints. However, it is necessary to treat pregnant women with hemorrhoids because they can have an impact on the mother's daily activities if they cause complaints such as pain, bloody stools. Even prolonged bleeding in hemorrhoids can lead to anemia. At this time, the third time pregnant woman experienced grade 3 hemorrhoids, causing discomfort, especially after defecating, the hemorrhoids came out and needed to be re inserted so, they felt uncomfortable when sitting. This discomfort can be reduced with a sitz bath intervention. This scientific paper aims to analyze nursing care in third trimester pregnant women who experience grade 3 hemorrhoids with the application of sitz bath to reduce discomfort. Sitz bath with warm water are effective in reducing the discomfort caused by hemorrhoids, besides that, sitz bath interventions are easy to do, do not require a lot of money and have no side effects. This scientific paper uses the case report method. In the results of the nursing intervention, it was found that the discomfort felt by Mrs. S decreased 10 minutes faster than before the sitz bath. In addition, Mrs. S also felt that the size of her hemorrhoids had decreased."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Agus Wibowo
"ABSTRAK
Laju urbanisasi yang sangat cepat berdampak terhadap perubahan gaya hidup dan pola diet masyarakat perkotaan. Masyarakat perkotaan kurang melakukan aktifitas fisik, mengkonsumsi makanan siap saji dan rendah serat yang akhirnya menimbulkan konstipasi dan hemoroid. Terdapat 5,7% prevalensi hemoroid di Indonesia dari total populasi sekitar 10 juta penduduk. Dan meningkat pada usia 45-65 tahun. Karya ilmiah ini menganalisis asuhan keperawatan terhadap pasien post hemoroidektomi dengan intervensi unggulan edukasi pre dan post operasi. Pasien jarang mengkonsumsi sayuran akibatnya konstipasi dan mencetuskan hemoroid. Pasien mengalami nyeri, gatal, rasa panas, perdarahan, bahkan anemia defisiensi besi. Dan menimbulkan masalah keperawatan nyeri akut, intoleransi aktifitas, konstipasi. Penyalahgunaan obat laksatif memperparah konstipasi. Edukasi dengan menekankan komplikasi dapat mengubah perilaku pasien. Keluarga berperan penting membentuk perilaku hidup sehat, mengkonsumsi sayuran. Penulis merekomendasikan setiap perawat yang mengedukasi pasien hemoroid agar menekankan komplikasi. Pasien hemoroid eksternal maupun internal sebaiknya segera periksa ke pelayanan kesehatan untuk menghindari komplikasi.

ABSTRACT
Rapid urbanization and changing lifestyles had led to a shift in dietary patterns. People were now consuming more junk food without enough dietary fiber and also deficient physical activity. Therefore constipation and hemorrhoid occured. Indonesia has 5,7 percent hemorrhoids prevalence from ten million people between ages 45 and 65 years old. The aim of the Scientific work was to analyze patient nursing care hemorrhoidectomy which the pre and post education in primary operation intervention. Patien injured with pain, itching, burning sensation, bleeding, and iron deficiency anemia and created nursing diagnoses such as acute pain, activity intolerance, constipation and laksative abuse made severe constipation. The education due to complication effectness can change patient behavior. Familly were very important in developing health behavior consumming vegetable. It is recommended to every educator to emphasize the hemorrhoid complication. External or internal hemorrhoidial should be checked as soon as posible at healh center.;"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Melga Syahardi
"Hemoroid adalah pembengkakkan bantalan anal karena pelebaran pembuluh darah di area anus sehingga menimbulkan gejala tidak nyaman sehingga mengganggu aktivitas dan kualitas hidup. Perlu diketahui faktor yang berhubungan dengan kejadian hemoroid sebagai langkah preventif. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan faktor-faktor risiko yang dengan kejadian hemoroid mencakup aktivitas fisik, indeks massa tubuh, perilaku merokok, konsumsi alkohol, dan tipe toilet yang digunakan. Penelitian ini memiliki desain potong lintang (cross-sectional) dengan teknik pengambilan sampling purposive sampling. Data yang dianalisis dikumpulkan melalui pengisian kuesioner yang mencakup pertanyaan data demografi, riwayat merokok dan konsumsi alkohol, keterangan tipe toilet yang digunakan, dan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian yang didapatkan adalah dari 75 responden mayoritas dewasa akhir (49,3%), perempuan (52%), memiliki IMT normal (54,6%), tidak merokok (58,7%), tidak mengonsumsi alkohol(67,7%), dan memiliki aktivitas fisik sedang (62,7%). Sebagian responden (38,7%) mengalami hemoroid. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui tidak ada hubungan antara aktivitas fisik, indeks massa tubuh, perilaku merokok, konsumsi alkohol, dan tipe toilet dengan kejadian hemoroid. Perawat memiliki peranan penting sebagai edukator untuk meningkatkan kualitas gaya hidup guna menghindari risiko penyakit

Hemorrhoids are characterized by the swelling of anal cushions due to the dilation of blood vessels in the anal region, leading to uncomfortable symptoms that interfere with daily activities and overall quality of life. Identifying factors associated with hemorrhoid incidence is crucial for preventive measures. This study aimed to determine the relationship between hemorrhoid occurrence and several risk factors, including physical activity, body mass index, smoking behavior, alcohol consumption, and the type of toilet used. A cross-sectional design was employed, with data collected using a "Rule of Thumb" sampling technique. Data encompassing demographic information, smoking and alcohol consumption history, toilet type used, and physical activity (assessed via the International Physical Activity Questionnaire - IPAQ) were gathered through questionnaires and subsequently analyzed using the Chi-Square test. Among the 75 respondents, the majority were late adults (49.3%), female (52%), had a normal BMI (54.6%), were non-smokers (58.7%), did not consume alcohol (67.7%), and engaged in moderate physical activity (62.7%). Notably, 38.7% of respondents reported experiencing hemorrhoids. Bivariate analysis, however, revealed no significant association between physical activity, body mass index, smoking behavior, alcohol consumption, toilet type, and the incidence of hemorrhoids. Nurses play a crucial role as educators in promoting healthy lifestyle choices to mitigate disease risks."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library