Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Novita
"ABSTRAK
Latar Belakang: Beberapa studi menyebutkan bahwa penilaian kelainan yang terjadi pada prostat adalah dengan mengukur jumlah Androgen Receptor AR pada setiap kasus dan dipakai sebagai evaluasi terhadap keberhasilan terapi hormonal baik pada hiperplasia prostat/benign prostat hyperplasia BPH maupun adenokarsinoma prostat /adenocarcinoma prostate CaP . AR memerankan peran dalam proses pertumbuhan, differensiasi dan memelihara kondisi jaringan prostat tetap normal. Pada penelitian lain menyebutkan bahwa ekspresi AR positif berhubungan erat dengan gambaran derajat dan differensiasi tumor serta nilai skor Gleason. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan ekspresi AR pada hiperplasia prostat dan adenokarsinoma prostat.Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Sampel penelitian terdiri atas 20 kasus hiperplasia prostat dan 25 kasus adenokarsinoma prostat tipe asinar. Dilakukan pulasan imunohistokimia AR dan penilaian intensitas pulasan pada inti stromal dan inti epitel dengan menggunakan histoscore H-score . Hasil: Terdapat perbedaan bermakna kadar PSA antara hiperplasia prostat dan adenokarsinoma prostat p=0,004 . Ekspresi AR pada inti sel stromal pada hiperplasia prostat lebih tinggi dibandingkan pada adenokarsinoma prostat, dan mempunyai hasil statistik yang bermakna p=0,000 . Sedangkan ekspresi AR pada inti sel epitel menunjukkan hasil yang tidak bermakna pada kedua kelompok kasus p=0,152 . Intesitas ekspresi AR pada adenokarsinoma prostat dengan skor Gleason rendah le;7 lebih kuat dibandingkan adenokarsinoma prostat dengan skor Gleason tinggi >7 .Kesimpulan: Ekspresi AR pada inti sel stromal pada hiperplasia prostat lebih tinggi dibandingkan pada adenokarsinoma prostat. Peningkatan skor Gleason cenderung diikuti dengan penurunan intensitas ekspresi AR. Ekspresi AR pada hiperplasia prostat dan adenokarsinoma prostat dapat digunakan dalam prognosis dan prediksi serta evaluasi keberhasilan terapi hormonal.

ABSTRACT
"Background Previous studies suggested that Androgen Receptor AR expression could be used to evaluate the successful rate among patient with Benign prostate hyperplasia BPH or Adenocarcinoma acinar of the prostate CaP treated with hormonal therapy. AR plays role in prostate growth and differentiation, and maintains the normal state of the tissue. While in pathologic state, AR expression correlate with tumor grade and differentiation, and Gleason score GS . This study aimed to compare the expression of AR between BPH with CaP.Method This research use a cross sectional study conducted twenty cases of BPH and twenty five cases of CaP. Each tissue were stained using antibody against AR, and histologically reviewed. The captured photomicrographs were further analyze using histoscore H score .Result There was statistically signifinat levels PSA between BPH and CaP p 0,004 . The nucleus of stromal AR expression in BPH group compare to CaP group was statistically significant difference diagnose vs nucleus of stromal AR expression p 0,000 . Meanwhile, no significant difference is found between nucleus of epithelial AR expression between two group p 0,152 . The intensity expression AR in CaP with low Gleason score GS le 7 is higher than CaP with high Gleason score GS 7 Conclusion BPH expresess more nucleus of stromal AR than CaP. The higher Gleason score tends followed by declining intensity expression of AR. Thus suggest AR rsquo s role can use in prognosis, prediction and evaluation of hormonal theraphy of BPH or prostate malignancy."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Fajar Lamhot
"ABSTRAK
Latar belakang: Hiperplasia prostat dan adenokarsinoma prostat keduanya
sangat dipengaruhi oleh hormon androgen terutama dihidrotestosteron
(DHT) berasal dari konversi testosteron (T) dikatalisator oleh enzim 5α-
reduktase (5αR). Terapi hormonal merupakan salah satu modalitas terapi
kedua penyakit ini dengan menghambat enzim 5αR tipe1dan tipe 2. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perbedaan ekspresi 5αR1 antara
adenokarsinoma prostat tipe asinar dan hiperplasia prostat, serta melihat
ekspresi 5αR1 berdasarkan skor Gleason.
Metode: Penelitian menggunakan metode potong lintang. Sampel terdiri
atas 20 kasus adenokarsinoma prostat tipe asinar dan 20 kasus hiperplasia
prostat. Dilakukan pulasan 5αR1 dan penilaian pulasan dengan
menggunakan histoscore.
Hasil: Mean area sel tumor sebanyak 11,63% dan sel epitel di hiperplasia
prostat 26,54%. Terdapat perbedaan kadar PSA antara adenokarsinoma
prostat dengan hiperplasia prostat (p=0,00). Ekspresi 5αR1 di sitoplasma
dan inti didapatkan perbedaan antara adenokarsinoma prostat dengan
hiperplasia prostat (p=0,00). Ekspresi 5αR1 lemah terbanyak didapatkan
pada adenokarsinoma prostat.
Kesimpulan: Ekspresi dan total area pulasan intensitas 5αR1 pada
hiperplasia prostat lebih tinggi. Peningkatan skor Gleason cenderung diikuti
penurunan ekspresi 5αR1.

ABSTRACT
Background: Acinar adenocarcinoma and BPH both are strongly
influenced by androgen hormone especially dihydrotestosterone (DHT)
from convertion of testosterone (T) catalize by 5α-reductase (5αR) enzyme.
Hormonal therapy is one of treatment modality for these condition by
inhibiting 5αR type 1 and type 2 enzyme. The aim of this study is to know
differential expression of 5αR1 between acinar adenocarcinoma and BPH
and also expression 5αR1 based on Gleason score.
Method: This was cross-sectional study on 20 cases acinar adenocarcinoma
and 20 cases BPH stained with 5αR1 antibody. The appraisal was done with
estimating histoscore.
Result: Mean area of tumor cells is 11,63% and epithelial cells in BPH
26,54%. There was statistically significant levels of PSA between acinar
adenocarcinoma and BPH (p=0,00). Cytoplasmic and nuclear expression of
5αR1 were statistically significant different between acinar adenocarcinoma
and BPH (p=0,00). Low intensity expression of 5αR1 in acinar
adenocarcinoma was the most commonly found.
Conclusion: Total area of expression 5αR1 in BPH are higher. hiperplasia
prostat lebih tinggi. The higher Gleason score tends followed by declining
expression of 5αR1.;"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firly Nur Fadlila
"Peran apoteker dalam menjalankan pelayanan farmasi klinik di apotek salah satunya adalah pelayanan dan pengkajian resep. Salah satu terapi penyakit yang yang dilayani resep obatnya di Apotek Kimia Farma 202 adalah terapi penyakit hiperplasia prostat jinak. Pengkajian resep yang dilakukan meliputi kajian administratif, kesesuaian farmasetika, dan pertimbangan klinis. Adapun obat yang digunakan untuk terapi hiperplasia prostat jinak yang ditemukan adalah kombinasi dutasteride dan tamsulosin, monoterapi tamsulosin, dan monoterapi silodosin. Berdasarkan empat resep yang dikaji, seluruh resep tidak memenuhi kajian administratif sehingga dilakukan konfirmasi kembali ke pasien dan dokter penulis resep. Seluruh obat dari resep 1 sampai 4 memenuhi kesesuaian farmasetika dan pada pertimbangan klinis dilakukan pemberian informasi obat mengenai efek samping dan penggunaan pada saat penyerahan obat.

One of the roles of pharmacists in clinical pharmacy at pharmacy is drug prescription service and review. One of the disease therapies served by drug prescriptions at Apotek Kimia Farma 202 is the therapy of benign prostatic hyperplasia. The prescription review carried out includes administrative studies, pharmaceutical suitability, and clinical considerations. The drugs used for the therapy of benign prostatic hyperplasia found are a combination of dutasteride and tamsulosin, tamsulosin monotherapy, and silodosin monotherapy. Based on the four prescriptions reviewed, all prescriptions did not meet the administrative review so that confirmation was made back to the patient and the prescribing doctor. All drugs from prescriptions 1 to 4 have met pharmaceutical suitability and for clinical considerations have provided drug information about side effects and usage of the drugs when pharmacist delivered the drugs to the patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patandung, Richman
"Pendahuluan dan tujuan: Hiperplasia prostat jinak merupakan penyakit yang melemahkan yang menyebabkan 90% pria berusia 80 tahun menderita sindrom saluran kemih bagian bawah. Dalam studi ini, kami mencoba untuk mengevaluasi hasil dari reseksi transurethral prostat pada pasien hiperplasia prostat jinak untuk menguraikan manfaatnya.
Metode: Penelitian ini dilakukan secara retrospektif. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien yang didiagnosis BPH. Pasien dibagi menjadi dua kelompok (<80gr dan> 80gr). Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara statistik menggunakan Independent T-Test dan Mann-Whitney.
Hasil: Kami tidak menemukan perbedaan yang signifikan pada skor IPSS dan QoL pada kedua kelompok. Skor IPSS dan kualitas hidup pasca operasi juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pasien kelompok 1 dan 2.
Kesimpulan: Kami menemukan bahwa volume prostat tidak berhubungan dengan kualitas hidup pasien, yang diilustrasikan oleh indeks IPSS dan QoL setelah TURP. Selain itu, TURP dapat dilakukan pada semua pasien terlepas dari ukuran prostatnya. Lebih lanjut, TURP memiliki keuntungan komplikasi yang lebih rendah untuk pasien dengan ukuran prostat> 80 gr.

Introduction and objectives: Benign prostatic hyperplasia is a debilitating disease which causes 90% of 80 years old male suffers from lower urinary tract syndrome. In this study, we tried to evaluate the outcome of transurethral resection of the prostate in benign prostatic hyperplasia patients to elaborate its benefit.
Methods: This study is conducted retrospectively. Subject in this study are patients who are diagnosed with BPH. Patients is divided into two groups (<80gr and >80gr). Data obtained in this study is statistically analyzed using Independent T-Test and Mann-Whitney.
Results: We found no significant differences in the IPSS and QoL score in both groups. Postoperative IPSS and QoL score also showed no significant differences between group 1 and 2 patients.
Conclusion: We found that prostate volume is not correlated with patient quality of life, which illustrated by IPSS and QoL index after TURP. In addition, TURP can be conducted in any patients regardless of their prostate size. Furthermore, TURP has the advantage of lower complication for patients with prostate size >80 gr.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Magdalena
"Prostate Specific Antigen PSA kerap digunakan untuk skrining adenokarsinoma prostat. Meningkatnya kadar PSA pada serum dapat digunakan sebagai pendeteksi awal terdapatnya penyakit tersebut. Namun, diketahui bahwa terdapat kondisi lain yang dapat turut mempengaruhi peningkatan PSA. Salah satunya adalah hiperplasia prostat. Keadaan ini dapat mengakibatkan rancunya informasi yang didapatkan dari pemeriksaan PSA.
Tujuan: Tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah membandingkan kadar serum PSA pada kasus adenokarsinoma prostat dan hiperplasia prostat yang terdiagnosis di Departemen Patologi Anatomik, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Selain itu, riset ini juga diharapkan dapat menjabarkan peran PSA sebagai marker.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data yang digunakan bersumber dari formulir permohonan yang berasal dari 53 pasien penderita adenokarsinoma prostat dan 53 pasien penderita hiperplasia prostat.
Hasil: Rerata kadar serum PSA adenokarsinoma prostat adalah 309,23 ng/mL, sedangkan untuk hiperplasia prostat sebesar 15,36 ng/mL. Terdapat perbedaan signifikan pada kadar PSA pada kasus adenokarsinoma prostat dan hiperplasia prostat.

Prostate Specific Antigen PSA has been widely used as screening tool for prostatic adenocarcinoma. The increased PSA level suggests this condition. However, it was later known that the level of serum PSA could also be elevated by a number of conditions. One of which is a benign condition called prostatic hyperplasia. Often, the information provided by PSA level becomes misleading.
Aims: This study was conducted to compare the level of PSA in prostatic adenocarcinoma and hyperplasia cases in Department of Anatomical Pathology, Cipto Mangunkusumo Hospital. Furthermore, the purpose of this study was also to elaborate the importance of PSA as diagnostic marker.
Methods: This study was conducted with cross sectional method. The source of data was obtained from request forms belonged to 53 patients diagnosed with prostatic adenocarcinoma and the other 53 patients suffer from hyperplasia.
Results: In the end of the study, there was significant PSA level difference between in cases of prostatic adenocarcinoma and hyperplasia prostate.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library