Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Priantini Najjah
"Skripsi ini membahas konsep home sweet home dalam sebuah Panti Sosial TresnaWerdha (PSTW). Penghuni PSTW merupakan manusia lanjut usia yang mengalami keterbatasan dengan kebutuhan khusus. Saat ini, kebutuhan akan PSTW sebagai alternatif tempat tinggal bagi lansia meningkat. Sebagian lansia tinggal di PSTW ini karena latar belakang kemiskinan dan tidak ada lagi pihak keluarga yang sanggup mengurus. Sebagian lansia lain memilih sendiri untuk tinggal dengan alasan tidak ingin merepotkan keluarga. Apapun alasannya, konsep home harus menjadi prinsip dasar pelayanan di PSTW. Oleh karena itu, penulis mencoba mempelajari apakah konsep home tercipta di dalamnya. Dengan pertimbangan, apabila konsep home tersebut telah dapat diterapkan dalam PSTW, maka PSTW tidak hanya berperan sebagai tempat penampungan lansia yang terlantar tapi juga tapi juga sebagai sebuah institusi yang menyediakan - home - dalam arti yang sebenarnya.

The focus of this thesis is to see whether the 'home sweet home' concept exists in Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW). The occupants of PSTW are those whom age are no longer young. They have several limits with special needs. Nowaday, the need of PSTW as an alternative to dwell is raising. Some of them live in PSTW because of poverty background and lack of family to take care of them. Other elderly simply say that they do not want to bother their families. Whatever the reason, the concept of 'home' has to be embodied in the service principles of the PSTW. Given this, the Author tries to analize the existence of the 'home sweet home' concept in PSTW. It is believed that, if this concept really exists, PSTW is not just a building to house homeless elderly but also an institution that provides a true dwelling as well."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51585
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Hadimartana
"Tesis ini disusun untuk mengetahui efektifitas alat ukur Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart), sebagai alat ukur untuk menapis risiko jatuh, khususnya pada populasi lansia di panti wreda. Desain penelitian adalah cohort prospective dengan menilai komponen performa fisik menggunakan Stop walking when talking (SWWT) dan Difference Time Up and Go (DiffTUG), komponen fungsi visual yang menilai ketajaman penglihatan dengan Snellen chart, dan komponen kognisi yang dinilai menggunakan Montreal Cognitive Assesment versi Bahasa Indonesia (MoCA-INA) pada awal studi dan ditentukan tingkat risiko jatuh. Didapatkan subjek penelitian (n=111) yang menyelesaikan Modified MIF Chart kemudian dilakukan observasi kejadian jatuh selama tiga bulan. Terdapat 12 (10,8%) kejadian jatuh dari seluruh subjek. Terdapat perbedaan bermakna (p=0,038) antara kelompok risiko jatuh tinggi yang mengalami kejadian jatuh sebanyak 8 (18,6%) dibandingkan 4 kejadian jatuh (5,9%) pada kelompok risiko jatuh rendah dengan AUC 0,657 (95% CI: 0,49-0,82). Didapatkan sensitifitas dan spesifisitas Modified MIF chart secara berurutan adalah 64,6% dan 66,7%. Kesimpulan penelitian ini adalah Modified MIF Chart dapat digunakan sebagai alat penapis risiko jatuh pada lansia di panti wreda, tetapi tetap perlu memperhatikan faktor-faktor risiko jatuh internal dan eksternal lain yang belum dinilai oleh Modified MIF Chart.

This thesis is designed to determine the effectiveness of the Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart) as a tool to screen the risk of falls, especially in the elderly population in nursing homes. The research design was a prospective cohort by assessing the physical performance components using Stop walking when talking (SWWT) and Difference Time Up and Go (DiffTUG), a visual function component that assessed visual acuity using a Snellen chart, and a cognitive component assessed using the Montreal Cognitive Assessment. Indonesian language version (MoCA-INA) at the start of the study and the level of risk of falling was determined. Obtained research subjects (n = 111) who completed the Modified MIF Chart then observed the fall for three months. There were 12 (10.8%) incidence of falls for all subjects. There was a significant difference (p = 0.038) between the high risk group who experienced falls as much as 8 (18.6%) compared to 4 falls (5.9%) in the low risk group with AUC 0.657 (95% CI: 0, 49- 0.82). The sensitivity and specificity of the Modified MIF chart are 64.6% and 66.7%, respectively. The conclusion of this study is that the Modified MIF Chart can be used as a means of screening for the risk of falls in the elderly in nursing homes, but still needs to consider other internal and external risk factors that have not been assessed by the Modified MIF Chart."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Palestin
"Kelompok lansia dipandang sebagai populasi berisiko tinggi mengalami disabilitas fungsional Disabilitas fungsional sebagai efek dari perubahan fisiologis memungkinkan untuk dijelaskan melalui Model Sistem Neuman (MSN). Penelitian menggunakan desain potong lintang yang bertujuan untuk menguji pengaruh umur, depresi dan demensia terhadap disabilitas fungsional dalam perspektif MSN di Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso dan Budi Dharma Provinsi D.I. Yogyakarta. Penentuan besar sampel menggunakan uji hipotesis mean populasi, selanjutnya dipilih sebanyak 70 lansia. Peneliti menggunakan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh kombinasi variabel umur, depresi dan demensia terhadap disabilitas fungsional lansia. Peneliti juga mengadaptasi MSN untuk menjelaskan hubungan variabel bebas dan variabel terikat. Dengan menggunakan instrumen Geriatric Depression Scale 15-Item (GDS-I5), Mini-Mental State Examination (MMSE) dan Groningen Activity Restriction Scale (GARS), hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata umur lansia 70,59 tahun (IK95%: 68,97 - 72,27), depresi sedang-berat 44,3%, depresi ringan 55,7%, gangguan kognitif 11,4%, mandiri 90,0% dan mandiri namun mengalami sedikit kesulitan 10,0%. Hasil analisis korelasi dengan a=0,05 menunjukkan umur (r=0,426; r2=18,2%; p=0,000), status depresi (r=0,313; r2=9,8%; p=0,008), dan status demensia (r=-0,512; r2=26,2%0; p=0,000) memiliki hubungan yang bermakna dengan disabilitas fungsional lansia. Hasil analisis regresi linear berganda dengan a=0,05 menghasilkan persamaan regresi: Disabilitas fungsional Lansia = 16,906 + 0,223. Umur + 0,443 Skor [GDS-15] -0,499*Skor MMSE (r=0,609; r2=37,1%; p=0,000).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi umur, status depresi, dan status demensia memiliki pengaruh yang bermakna terhadap variasi disabilitas fungsional lansia. Peneliti mencoba rnengemukakan pandangan dalam menggunakan MSN untuk praktik keperawatan yang relevan. Umur, status depresi dan status demensia sebagai penyebab meningkatnya disabilitas fungsional lansia dapat dijelaskan sebagai lingkungan intra-personal yang berlaku sebagai stresor. Metode intervensi keperawatan untuk mengurangi insidensi depresi dan demensia perlu dikembangkan. Selanjutnya, perlu dilakukan penelitian yang lebih komprehensif untuk menguji MSN.

Elderly is viewed as a high-risk population for functional disability. Functional disability among elderly as an effect of physiological changes may be explained with Neumann Systems Model (NSM). The study design was a cross-sectional that aims to examine the influences of age, depression and dementia on the functional disability using NSM perspectives at Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso and Budi Dharma Province D.I. Yogyakarta. Sample size was determined using hypothesis testing on one population mean for a continuous response variable, therefore 70 elderly were chosen. To examine the influences of age, depression and dementia on the elderly functional disability, multiple linear regressions was used. Researcher also adapted NSM to explain relationships between independent variables and dependent variable. Using the Geriatric Depression Scale 15-Item (GDS-15), the Mini-Mental State Examination (MMSE) and the Groningen Activity Restriction Scale (GARS), this study reported on subjects aged 70.59 years (95%CI, 68.97-72.27) have 44.3% severe-moderate depressed, 55.7% mild depressed, 11.4% cognitive impairment, 90.0% with activities of daily living (ADL) independently and 10.0% with ADL fully independently but with some difficulty. The correlation analysis at a=0.05 showed that age (r=0.426; r2=18.2%; p=0.000), depression (r=0.313; r2=9.8%; p=0.008), and dementia (r=-0.512; r2=26.2%; p=0,000) had significant relationship with functional disability of elderly. The multiple linear regressions at a=0.05 showed that regression model was functional disability = 16.906 + 0.223*Age + 0.443*[GDS-15j scores - 0.499*MMSE scores (1=0.609; rz-37.1%; p=0.000).
This study concluded that age, depression and dementia had significant influence to functional disability among elderly. Researcher shares views for using the NSM to improve nursing. Age, depression and dementia that caused functional disability impairment among elderly can be described as an intra-personal environment that acts like a stressor. Nursing intervention methods that can help prevent depression and dementia need to be established. Furthermore, a comprehensive study on NSM testing is needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library