Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Qadarian Bahagia
Abstrak :
Tesis ini meneliti ketahanan usaha Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga terhadap krisis ekonomi di Indonesia, berdasarkan Survei Usaha Terintegrasi tahun 1999. Ketahanan usaha diukur dengan besarnya proporsi kesulitan usaha di tiap sektor industri. Pengujian hipotesa dilakukan untuk melihat signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan usaha. Faktor faktor yang berpengaruh tersebut meliputi : Jenis kelamin, pendidikan tertinggi yang ditamatkan pengusaha, jenis usaha utama/ kode ISIC, umur pengusaha, jumlah pekerja, omset, asal modal / sumber kepemilikan modal, rata-rata jam kerja per hari dan jumlah hari kerja dalam sebulan, status pelayanan koperasi, status kemitraan/bapak angkat status bantuan usaha, serta status pelatihan pekerja. Hasil uji hipotesa dengan statistik Z dan Chi-kuadrat menunjukkan adanya pengaruh variabel-variabel tersebut dengan ketahanan usaha. Penerapan model log linier digunakan untuk estimasi frekwensi populasi berdasarkan pola asosiasi antar variabel katagorik yakni : status kesulitan usaha, jenis usaha, jumlah pekerja, pendidikan dan jenis kelamin pengusaha. Hasil temuan menunjukkan peranan pengusaha perempuan terhadap ketahanan IKRT.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Home industry merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga bergabagi upaya telah dilaksanakan seperti halnya usaha home industry berskala kecil yaitu pengembangan home industry. Untuk mengetahui berbagai upaya yang dilakukan oleh keluarga mempunyai usaha kecil, yang mana usaha tersebut sebagai suatu usaha untuk menmgatasi pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Harrison Papande
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan pemerintah desa dalam memberdayakan industri kecil dan rumah tangga di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Secara metodologis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi literatur. Penulis menemukan bahwa terdapat empat peran utama yang dapat dilakukan oleh pemerintah desa yaitu memfasilitasi akses pinjaman modal ke lembaga perbankan bagi para pelaku usaha IKRT, memfasilitasi pembinaan manajemen usaha IKRT khususnya dari aspek manajemen keuangan, memasarkan hasil usaha IKRT, memfasilitasi pembentukan koperasi. Namun dari keempat hal tersebut, baru dua hal yang telah dilakukan yaitu memfasilitasi manajemen usaha khususnya manajemen keuangan dan pembentukan koperasi. Sedangkan dalam memfasilitasi akses pinjaman modal dan memasarakan ataupun memperluas jaringan usaha terhadap hasil produk-produk IKRT masih minim. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa peran Pemerintah Desa Tegalwaru dalam pemberdayaan IKRT belum optimal. ......The purpose of this research is to describe the rural government role in empowering small industry and home industry (IKRT) in the village of Tegalwaru, Ciampea subdistrict, Bogor district, West Java. Methodologically this study is a qualitative descriptive research. Interviews, observation and literatures have been used for the data collection of this research. Observation and interview data is collected by the researcher in the form of field notes and audio-taped interviews, which are later transcribed for use in data analysis. The author found that there are four major roles that could be done by the rural government. First, facilitating access to get a bank loan for the owner of IKRT business, second, facilitating the business management development especially financial management, third, endorsing & extending the IKRT market commodity, fourth, facilitating the establishment of union. Nevertheless, there are some shortcomings roles that the rural government hasn?t done. It could be seen in the lack of rural government role in facilitating access to get a bank loan for IKRT business and endorsing the IKRT market commodity. Based on the analyses conducted in chapter 5, the conclusion is that the role of rural government in empowering small industry and home industry is not optimal yet.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Handaru
Abstrak :
Penelitian-penelitian yang mengungkap tentang perempuan pekerja rumahan masih terbilang langka. Kalau pun ada, fokus aspek yang diteliti juga masih sangat terbatas. Penelitian dengan mengungkap tentang kepuasan kerja perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan ini diharapkan dapat lebih mernperkaya penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil studi pendahuluan di lapangan ditemukan gejala khusus yang dialami perempuan pekerja rumahan yang ada di lokasi penelitian. Mereka merasakan ada kepuasan dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Secara konfrontatif gejala tersebut berbeda dengan gambaran dalam sebuah teori, khususnya teori Karl Marx. Oleh karena itu penelitian ini berupaya mengungkap apa sebenarnya makna kepuasan kerja itu bagi perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan dan menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa kepuasan kerja yang dirasakan perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan pada dasarnya mencakup banyak segi, namun pada intinya dapat dibagi dalam dua segi, yaitu kepuasan dari segi imbalan/upah dan kepuasan dari segi tercapainya tujuan-tujuan hidup atas pekerjaan itu. Dengan demikian makna kepuasan kerja bagi perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan kiranya dapat dijabarkan sebagai " Kondisi tercapainya ekuivalensi antara tenaga yang dikeluarkan dengan imbalan yang diperoleh dan terwujudnya serangkaian tujuan hidup mereka atas pekerjaannya." Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perempuan pekerja rumahan yang bekerja di sektor industri pengolahan rotan di Desa Bodesari, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, antara lain : faktor kemajuan, makna pekerjaan, kondisi dan kemudahan dalam pekerjaan,kebijakan pengusaha, hubungan dengan majikan/perusahaan, sistem penggajian dan hubungan dengan rekan sekerja. Hasil pembahasan mengenai kepuasan kerja dalam kaitannya dengan pemberdayaan, diperoleh gambaran bahwa kepuasan kerja dirnaksud ternyata dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya-upaya pemberdayaan perempuan pekerja rumahan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Hastono
Abstrak :
Sejak tahun 1990-an sub-sub sektor primer berkurang pangsanya dalam PDB dan bergeser ke industri manufaktur, salah satu sub-sektor sekunder dengan pangsa PDB terbesar. Industri alas kaki yang termasuk produk unggulan ekspor manufaktur adalah salah satunya yang layak dikaji karena sifatnya yang labor intensive, dimana tahun 2002 industri ini mengalami kemunduran. Pabrik-pabrik alas kaki skala besar dan home industry gulung tikar, puluhan ribu karyawan telah di-PHK. Orientasi ekspor menjadi faktor kemunduran signifikan industri ini. Tahun 2002 ekspor produk alas kaki anjlok +/- 43 % dari tahun 2001, yang berakibat jumlah tenaga kerja di industri ini turun 10 % dari tahun 2001. Bagaimana PT. XYZ sebagai produsen alas kaki menerapkan strategi pemasaran produk lokalnya, dan bagaimana mengetahui strategi pemasaran lokalnya yang lebih efektif dengan melihat kekuatan bisnis dan kondisi pasar yang dihadapinya, merupakan masalah dan pertanyaan yang akan dicari jawabannya, sekaligus untuk mencapai tujuan penelitian ini. Dengan metode observasi, diketahui bahwa pertumbuhan penjualan dan laba PT. XYZ yang baik sampai akhir 2001
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Dwi Astuti
Abstrak :
Latar Belakang Pekerja emping bekerja dengan postur menunduk selama waktu kerja yang dapat menyebabkan nyeri tengkuk. Untuk merencanakan tempat kerja yang ergonomis diperlukan ukuran tinggi meja dan kursi yang sesuai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kesesuaian tinggi meja dan kursi dengan tinggi siku duduk serta poplitea terhadap penurunan skala nyeri tengkuk. Metode Penelitian menggunakan desain eksperimen one group pre-post. Skala nyeri tengkuk diukur meggunakan Visual Analog Scale. Intervensi yang dilakukan adalah penyesuaian tinggi meja dan kursi dengan tinggi siku duduk serta poplitea selama 14 hari. Kemudian dilakukan uji T berpasangan untuk rerata beda skala nyeri tengkuk pre dan post intervensi. Terhadap variabel bebas dilakukan uji bivariat terhadap perubahan skala nyeri tengkuk yang dilanjutkan uji multivariat. Hasil Besar sampel penelitian 31 orang dan didapatkan prevalensi nyeri tengkuk sebelum intervensi 82%. Hipotesis terbukti yakni terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata skala nyeri tengkuk sebelum dibandingkan sesudah penyesuaian meja dan kursi kerja selama 14 hari dengan nilai p=0,000, 95%CI=3,35-4,13. Kesimpulan Kesesuaian tinggi meja dan kursi kerja dengan tinggi siku duduk serta poplitea mempunyai hubungan yang bermakna terhadap penurunan skala nyeri tengkuk dengan masa intervensi selama empat belas hari. ......Background: Emping chips labors work in bent body posture may cause neck pain. Designing ergonomically workplace require compatible table and chair height. The objective of this research to understand the effect of table and chair heightadjustment with elbow sitting height and popliteal against changing scale of neck pain. Research Methodology: The research used experimental design with one group pre-post method. Neck pain scale was measured with Visual Analog Scale. Purposely intervention was adjustment in table and chair height with elbow sitting height and popliteal within 14 (fourteen) days observation. Subsequently, paired T-test was performed to measure mean difference between pre and post intervention against neck pain scale. Uncontrolled variable was examined with bivariate testing toward changing scale of neck pain that continued with multivariate testing. Result: Subject of the study were 31 employees, and the prevalence neck pain before intervention was 82%. Statistically proven that there was significant difference of mean scale of neck pain between pre and post intervention in adjustment of table and chair height during 14 (fourteen) days observation with p-value = 0.000 and 95% CI= 3.35 - 4.13. Conclusion: There was significant effect of table and chair height adjustment with elbow sitting height and popliteal against reduction of neck pain scale during 14 (fourteen) days observation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medawaty, Ida
Abstrak :
ABSTRAK
Waste water treatment efforts from the batik industry both by the Government through the Environment Agency already exist, as well as implemented by existing batik craftsmen who apply, but this has not been able to contribute to improving optimal water environment conditions, because only a few craftsmen who have implementing wastewater treatment plants within its industry. For example wastewater treatment from home batik industry (home industry) or wastewater treatment or indvidual batik industry, in resindetial areas both in Pekalongan city and Garut city in general have not been processed and discharged to recipient water bodies. Field information obtained from the Environmental Agency of Pekalongan City and Garut city recently made an effort to inventory the number of home batik industry scattered in urban settlement areas and waste handling efforts. Indeed, waste water from this home batik industry make a significant contribution to surface water pollution and shallow groundwater. Very real indicators of the develoment of pollution levels of ground water are among others from the wells of the original population as drinking water source after the development of the batik industry is only used for dyeing only. The water supply is supplied from the PDAM or from a refill installation. Another visual indicator, the level of contamination of surface water / open channel that functional as enviromental drainage has function to drain industrial waste water batik. These conditions contribute to pollution in addition to groundwater as well as to the surrounding air quality.
Bandung : Research Institute for Human Settlements , 2017
363 JHS 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arnetta Putri Andini
Abstrak :
Cetak sablon merupakan salah satu prospek bisnis yang diminati oleh pelaku industri skala kecil dan menengah, atau industri rumahan (home industry), karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Kegiatan sablon rumahan pada dasarnya dapat dilakukan dalam satu studio kecil, tetapi bahan baku yang digunakan berpotensi menimbulkan pencemaran melalui polutan udara berupa volatile organic compounds (VOCs) atau senyawa mudah menguap. Paparan VOCs dapat menyebabkan kerentanan terhadap kualitas udara ruang yang seharusnya sehat, sehingga menimbulkan masalah kesehatan, khususnya bagi pekerja sablon. Risiko kesehatan, seperti penurunan fungsi paru-paru, gejala penyakit pernapasan, hingga penurunan konsentrasi dan sakit kepala, dapat mengganggu produktivitas pekerja dan menghambat proses produksi. Dengan demikian, penggunaan sistem pengudaraan pasif dan aktif pada ruang dalam perlu diperhatikan untuk menipiskan kadar VOCs di udara tanpa membuat kadar VOCs dan polutan udara lain meningkat. Oleh karena itu, sistem pengudaraan dan penjernihan udara untuk ruang dengan risiko VOCs yang besar menjadi menarik untuk ditelusuri dan diamati. ......Screen printing is one of the business prospects of interest to small and medium scale industrialists, or home industries, due to its production and workers scale. Home-based screen printing activities can basically be carried out in a small studio, but the raw materials used have the potential to cause pollution through air in the form of volatile organic compounds (VOCs). Exposure to VOCs can cause vulnerability to indoor air quality that should’ve been healthy, thus causing health problems for screen printing workers. Health risks, such as decreased lung function, respiratory disease, decreased concentration and headaches, can disrupt workers’ productivity and obstruct the production process. It is a necessity to be attentive to the use of passive and active air systems in indoor spaces to reduce VOCs levels in the air without increasing VOCs and other air pollutants concentration. Therefore, air flow systems and purification for spaces with large risks of VOCs are interesting to be explored and observed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Galih Priadi
Abstrak :
ABSTRAK
Tugas Suku Dinas Kesehatan adalah melakukan pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Peran dan fungsi Apoteker di suku dinas kesehatan berkaitan dengan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian dari pelayanan kesehatan, termasuk sarana dan tenaga kesehatan. Kegiatan PKPA di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat dilaksanakan pada tanggal 4-22 Januari 2016. Tugas khusus berjudul Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Sarana Produksi Pangan Olahan Mie Keriting Merk X. Hasil pemeriksaan tugas khusus tersebut didapati hampir semua kegiatan yang dilakukan tidak sesuai Cara Produksi Pangan yang Baik untuk industri rumah tangga.
ABSTRACT
The primary role of Health Departments is to cultivate and develop public health. The role and function of Aphotecary in health department are to guidance, supervision, and control of health care, including health care facilities and personnel. PKPA activities in the Health Department West Jakarta Administration conducted on January 4th to 22nd 2016. The specific Assignment titled Coaching, Monitoring and Controlling Activities of Noodle Curly Brand X Food Production Facilities. The results showed almost all activities not in accordance with Food Good Manufacturing Practice for home industry.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library