Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Nugroho
"Hovercraft adalah kendaraan yang menggunakan bantalan udara sebagai planform. Disini bobot kendaraan sangat mempengaruhi efisiensi dari kemampuan mesin untuk mendapatkan performa yang maksimum. Hovercraft Proto X-3 adalah hovercraft dengan tipe separated yaitu mesin yang digunakan ada dua macam, mesin untuk mengangkat Serta mesin untuk mendorong, dengan dimensi panjang 320 cm, lebar 160 cm, tinggi rangka 37 cm. Analisa perhitungan terhadap struktur perancangan dilakukan pada dua disain rangka yang ada, yaitu rangka-1 dan rangka-2, dengan memperhitungkan beban pada mesin bagian depan (lift engine) sebesar 50 kg serta pada saat penumpang (asumsi massa penumpang sebesar 55 kg) menaiki kabin serta didalam kabin. Analisa perhitungan menggunakan metode elemen bingga (Finire Elemen Analysis) terhadap angka dengan kondisi pembebanan yang ada. Permasalahan yang ada adalah bagaimana mendapatkan bobot kendaraan seringan mungkin, salah satunya adalah pada mengurangi berat dari struktur rangka dengan menggunakan material yang ringan tetapi mudah didapat serta mampu untuk menahan beban yang terjadi pada struktur tersebut. Untuk itu perlu ditinjau kekuatan struktur dari perancangan rangka utama pada hovercraft proto x-3, agar diperoleh struktur yang ringan dan kuat Selelah dilakukan analisa terhadap rancangan maka didapatkan hasil untuk rangka-1 dengan nilai defleksi akibat pembebanan mesin pada bagian depan sebesar 4,834 cm, sedangkan pada rangka 2 nilai defleksinya.

Hovercraft is a vehicle using air cushion as a planform. In order to get maximum performance, the weight of the vehicle so much afecting the efficiency of the ability of the engine. Hovercraft Proto X-3 is a separated type hovercraft where there are two kinds of engines use in such a type. They are: engine to lift and engine to thrust. The length of Hovecraft Proto X-3 is 320 cm. The calculation analysis of the designed frame is made for two frame design, they are: frame-I and frame-2.By calculating the load of the front engine is 50 kg, the load of the rear engine is 50 kg, and when passanger (assuming passanger load is 55 kg) on the cabin and inside the cabin.. The calculation analysis using Finite Elemen Analysis (FEA) for the frame in such a load condition, The problem is how to get the weight of the vehicle as light as possible, one alternative answer of this problem is by using an easy to find light material able to resist the load on the structure. Therefore the structure strength of the mainframe design of hovercraft proto x-3 for the frame-]. After conducted an analysis on design, the result for the first frame is having deflection, due to engine loading, on the front section about 4,834 cm, compare to the second frame, having deflection about"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suhendar
"Hovercraft adalah salah satu jenis kendaraan yang memanfaatkan fenomena ground effect dengan bantalan udara bertekanan. Sebagai salah satu sarana transportasi, syarat sistem kemudi atau kontrol yang handal sangat di perlukan. Tugas sarjana ini mengambil topik bahasan analisa desain mekanisme sistem kemudi roda puli untuk hovercraft ringan Proto X-2 yang sudah selesai tahap pembuatannya.
Pembahasan yang dilakukan adalah menganalisa desain mekanisme sistem kemudi roda puli yang meliputi; pemilihan sistm roda puli, perhitungan kekuatan tali dan roda puli, perhjtungan sudut belok optimum dengan batasan faktor luar seperti besarnya gaya dorong, kekuatan bahan, kecepatan jelajah, bobot kendaraan dan kondisi operasional hovercraft.
Dengan batasan diatas, hasil dari tugas sarjana ini akan diperoleh spesifikasi sistem kemudi hovercraft ringan berpenumpang enam orang yang telah dikembangkan oleh Tim Hovercraft Universitas Indonesia, sekarang ACVC (Air Cushion Vehicle Club), yaitu PROTO X-2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
"Sistem loft Hovercraft proto X-3 yang dirancang terpisah dengan sistem propulsinya, memerlukan sebuah engine mounting agar dapat beropaerasi pada kondisi yang diinginkan. Dengan memperhatikan konstruksi ruang engine mounting yang ada, serta kebutuhan akan sistem lift yang cukup ringan, dimana berat total sistem lift tidak melebihi 50 kg, maka agar dapat berfungsi dengan baik dan dapat dipergunakan dengan batas waktu pengoperasian yang dikehendaki, sistem engine mounting ini menyalurkan gaya-gaya yang timbul. Penulis memutuskan untuk merancang engine mounting dengan 4 reaksi tumpuan pada 4 titik sudut dari ruang engine mounting. Dengan 4 reaksi pada 4 titik tumpuan diasumsikan distribusi bebabn pada ruang engine mounting lebih merata. Pada tahap pengembangan konsep terdapat 2 alternatif desain, yaitu tipe horisontal dan tipe miring. Dengan memperhatikan kriteria yang ada, tipe horizontal dipilih dengan asumsi momen yang terjadi akibat gaya berat dari mesin pada ruang engine mounting dapat diminimalkan. Analisa perhitungan terhadap kekuatan struktur dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga (finite elemen analysis) dengan menggunakan software ANSYS 5.4. Tegangan actual yang terjadi pada rangka engine mounting ternayat lebih rendah dari tegangan maksimumyang dimiliki oleh bahannya (tegangan tarik dan geser sebesar 170 ×〖10〗^6 N/m^2, tegangan kompresi sebesar 550^6 N/m^2). Dan dengan keuntungan berat sebesar 7 kg, maka engine mounting tersebut dapat digunakan pada Hovercraft proto X-3 dengan safety faktor sebesar 50."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library