Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Zamroni Lathif
"Aspek keselamatan, kesehatan, dan lingkungan (K3L) pada hunian mahasiswa seringkali terabaikan, padahal universitas wajib memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan mahasiswa yang berada di luar kampus sebagai tanggung jawab moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek K3L pada hunian mahasiswa yang berada di sektiar Universitas Indonesia, salah satu universitas terbesar di Indonesia, yang belokasi di Pondok Cina, Beji, Depok, Jawa Barat. Aspek K3L yang di observasi dalam penelitian ini meliputi (1) tugas dan tanggung jawab pemilik dan penghuni; (2) struktur, fasilitas, dan ketentuan ruang; (3) keselamatan dan keamanan personal; (4) pencahayaan dan sistem kelistrikan; (5) kenyamanan suhu, ventilasi, dan efisiensi energi; (6) kontrol kelembaban, limbah padat, dan manajemen hama; dan (7) agen kimia. Penelitian ini menggunakan desain dekriptif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan pada 65 hunian mahasiswa yang berada di sekitar Universitas Indonesia yang berlokasi di Pondok Cina, Beji, Depok, Jawa Barat. Lembar checklist yang digunakan untuk observasi dan panduan wawancara mencakup penilaian terhadap aspek K3L pada hunian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya aspek agen kimia yang menunjukkan sangat kurang yakni sebesar 12% hunian mahasiswa. Untuk kategori kurang, sebanyak 12% hunian untuk aspek tugas dan tanggung jawab, 12% untuk aspek keselamatan dan keamanan personal, 9% untuk aspek kenyamanan suhu, ventilasi, dan efisiensi energi, 20% untuk aspek kontrol kelembaban, limbah padat, dan manajemen hama, dan 22% untuk aspek agen kimia. Namun, secara keseluruhan pemenuhan aspek K3L pada hunian mahasiswa sebagian besar sudah sangat baik. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk perbaikan aspek K3L pada hunian mahasiswa. Selanjutnya, perlu dilakukan sosialisasi terkait aspek K3L pada hunian mahasiswa baik dari kampus maupun dari pemerintah.

The safety, health and environmental (SHE) aspects of student housing are approved to be neglected, even though the university is required to provide Student Safety and Health outside of campus as a moral responsibility. SHE in student housing located at the University of Indonesia, one of the largest universities in Indonesia, located in Pondok Cina, Beji, Depok, West Java. SHE aspects which are the results of observations in this study (1) Duties of owners and occupants Aspects; (2) Structure, Facilities and Space Requirements Aspects; (3) Safety and Personal Security Aspects; (4) Lighting and Electrical System Aspects; (5) Thermal Comfort, Ventilation and Energy Efficiency Aspects; (6) Moisture Control, Solid Waste, and Pest Management Aspects; and (7) Chemical Agent Aspects. This study used a descriptive design with a cross sectional design, carried out on 65 student housings located in Pondok Cina, Beji, Depok, West Java. The checklist sheet that is used for observation and interview guides is completed on the SHE aspects of student housing.
The results showed that only 12% of student housing. For the relatively unsafe category, 12% for Duties of owners and occupants aspects, 12% for Safety and Personal Security Aspects, 9% for Thermal Comfort, Ventilation and Energy Efficiency, 20% for Moisture Control, Solid Waste, and Pest Management Aspects, and 22 % for chemical agents aspects. However, most of the SHE in student housing has been very good (safe). The results of this study can be used as evaluation material to improve HSE aspects in residential students. Furthermore, it is necessary to disseminate SHE aspects of student housing both from campus and from the government.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Raharjo
"Kondisi hunian yang baik diharapkan dapat memainkan peranan penting dalam meningkatkan atau memelihara status kesehatan maupun keselamatan penghuninya dan hunian mahasiswa telah diidentifikasi sebagai tipe rumah dengan risiko kesehatan dan keselamatan yang lebih tinggi dibandingkan tipe lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk analisis kualitas hunian mahasiswa berdasarkan aspek keselamatan, kesehatan dan lingkungan. Disain penelitian adalah monitoring dan evaluasi yang bersifat analitik, berlokasi di wilayah Kelurahan Kukusan, dengan sampel kos-kosan yang didapatkan sejumlah 42 hunian. Instrumen yang digunakan adalah persyaratan yang diadopsi dari National Healthy Housing Standar. Pengukuran lingkungan (suhu, kelembapan, kebisingan, pencahayaan) juga dilakukan terhadap 10 sampel hunian.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua elemen yang tingkat pemenuhannya sangat kurang pada hampir sebagian besar hunian. Elemen tersebut mencakup elemen keselamatan dan keamanan personal ; dan bahan kimia dengan rata-rata tingkat pemenuhan masing-masing 53% dan 45%. Sub elemen Keselamatan dalam hal ini APAR dan Alarm kebakaran menjadi dimensi yang paling banyak masuk kedalam kategori sangat kurang. Penggunaan pestisida dan rokok di dalam hunian pun menjadi kriteria yang tingkat pemenuhannya sangat kurang pada elemen bahan kimia. Pengukuran lingkungan menunjukkan bahwa nilai rata-rata suhu ruangan 31,96OC. Urgensi yang perlu dilakukan adalah intervensi promosi kesehatan oleh seluruh stakeholder terkait dalam meningkatkan pemenuhan aspek hunian khususnya pada elemen keselamatan, bahan kimia, dan kenyamanan termal (suhu).

Good housing conditions are expected to play an important role in improving or maintaining the health and safety of the occupants and student housing has been identified as a high risk health and safety housing. This study aims to analyze the quality of student occupancy based on aspects of safety, health and the environment. The research design is analytic monitoring and evaluation, located in the Kukusan area, with 42 off campus student housing being obtained. The instruments used are the requirements adopted from the National Healthy Housing Standard. Environmental measurements (temperature, humidity, noise, lighting) were also carried out on 10 housing samples.
The results of the study show that there are two elements that have very low levels of fulfillment in most occupancy. These elements include elements of personal safety and security; and chemicals with an average fulfillment rate of 53% and 45%, respectively. The sub element of safety in this case is fire extinguisher and fire alarm are the dimensions that most fall into the very poor category. The use of pesticides and cigarettes in housing is also a criterion whose level of fulfillment is very lacking in chemical elements. Environmental measurements show that the average value of room temperature is 31.96OC. The urgency that needs to be done is health promotion intervention by all relevant stakeholders in improving the fulfillment of occupancy aspects, especially on the elements of safety, chemicals, and thermal comfort (temperature).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Bisri
"Peningkatan jumlah mahasiswa berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan hunian. Peningkatan kebutuhan ini tidak diikuti oleh regulasi dan standar hunian di luar kampus yang sehat dan selamat. Hunian yang tidak memenuhi standar hunian sehat dan selamat dapat meningkatkan risiko sakit atau cidera pada mahasiswa. Sebuah penelitian membuktikan bahwa kondisi hunian di luar kampus memiliki tingkat pemenuhan aspek keselamatan dan kesehatan lebih rendah bila dibandingkan dengan hunian di dalam kampus. Di Universitas Indonesia tidak ditemukan data mengenai kualitas hunian mahasiswa dalam aspek K3L sehingga tidak diketahui bagaimana kualitas hunian tersebut. Kejadian kebakaran pernah terjadi pada hunian mahasiswa di tahun 2011. Pada bulan Januari 2016 terjadi kasus penyakit DBD sebanyak 436 kasus dan Leptospirosis sebanyak 5 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek K3L hunian mahasiswa dan 7 elemen pemenuhannya dengan desain penelitian deskriptif observasional. Sampel penelitian adalah hunian mahasiswa universitas Indonesia di Kelurahan Kukusan. Data didapatkan melalui wawancara dan observasi menggunakan
daftar pertanyaan yang diadaptasi dari National Healthy Housing Standard. Kualitas hunian diklasifikasikan menjadi 5 level yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang dan sangat Kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan aspek K3L hunian mahasiswa di Kukusan kategori sangat baik (16%), baik (71%), dan cukup (13%). Pemenuhan kategori sangat baik adalah elemen struktur, fasilitas, perpipaan dan tata ruang (68%), kategori baik adalah elemen tugas dan tanggung jawab pemilik dan penghuni (55%), elemen pencahayaan dan sistem kelistrikan (48%), elemen suhu, ventilasi dan efisiensi energi (42%), elemen kelembaban, limbah padat dan manajemen pest control (39%). Sedangkan kategori cukup adalah elemen keselamatan dan keamanan personal (58%) dan elemen penggunaan bahan kimia (42%).

Increasing the number of students university influences the increase in student offcampus housing demand. Unfortunetly, it is not followed by regulations and standards of safe and healthy off-campus housing. Off-campus housing that does not meet safe and healthy standards can increase the risk of illness or injury to students. A study proves that the condition of off-campus housing has a lower level of safety and health aspects compared to in campus housing. University of Indonesia has no data regarding the quality of student off-campus housing in the HSE aspect so it is not known how the quality of the off-campus housing is. However, fire incident occured in 2011 at Students off-campus housing. In January 2019, 436 cases of Dangue Haemoraghic Fever were found and 5 cases of Leptospirosis were found as well. This study aims to analyze the HSE aspects of students off-campus housing and 7 elements of off-campus
housing safe and healthy standards using an observational descriptive research design. The research sample is the off-campus housing of Indonesian university students in Kukusan. Data was obtained through interviews and observations using a list of questions adapted from National Healthy Housing Standard. The quality of off-campus housing HSE aspect is classified into 5 levels namely Very Good, Good, Everage, Less and Very Less. The results showed that the level of the HSE aspects of student offcampus housing in Kukusan is Very Good (16%), Good (71%), and Enough (13%) while Very Good category is structures, facilities, plumbing and space requirements (68%), Good category are duties of owners and occupants (55%), lightings and electrical systems (48%), and moisture control, solid waste and pest manajemen (39%).
Everage categoriy are safety and personal security(58%) and chemical agent (42%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library