Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuyun Lisnawati
"Penyakit membran hialin (PMH) dan gangguan toleransi minum (GTM) merupakan masalah pada bayi prematur dengan morbiditas dan mortalitas cukup tinggi. Pemberian steroid antenatal telah menurunkan angka PMH dan enterokolitis nekrotikans (EKN) komplikasi lanjut dari GTM, tetapi masih belum optimal dan masih didapat luaran yang berbeda pada bayi dengan usia gestasi, berat lahir dan tata laksana antenatalyang sama. Mikronutrien vitamin A, D3 dan seng diketahui memengaruhi organ tersebut. Penelitian ini ingin mengetahui manfaat pemberian vitamin A (beta-karoten), vitamin D3 dan seng menyertai deksametason untuk menurunkan kejadian PMH dan GTM pada bayi prematur.
Uji klinis acak dilakukan pada subjek ibu hamil 28-34 minggu dan bayinya. Ibu hamil dirawat di rumah sakit untuk persiapan kelahiran prematur atas indikasi janin atau ibu. Subjek dibagi dalam kelompok intervensi dan kontrol. Kedua kelompok mendapat deksametason 2 x 6 mg intravena (2 hari). Kelompok intervensi mendapat dosis tunggal beta-karoten 25.000 IU dan vitamin D3 50.000 IU per oral, serta seng 50 mg/hari peroral (3 hari), sedangkan kelompok kontrol tidak. Sampel darah ibu dan tali pusat diambil untuk pengukuran kadar serum retinol, 25(OH)D dan seng. Bayi dipantau selama 4 minggu. Angka kejadian PMH, GTM, PMH-GTM dan hubungan kadar serum retinol, 25(OH)D dan seng pada kedua kelompok dengan luaran PMH-GTM, dianalisis dengan uji Chi-Square atau Fisher, uji t tidak berpasangan atau uji Mann Whitney dan uji t berpasangan atau uji Wilcoxon.
Jumlah subjek 116 pasangan ibu-bayi, terbagi sama di kelompok intervensi dan kontrol. Kejadian PMH dan GTM pada bayi kelompok intervensi 7 (12,1%) dan 9 (16,1%), lebih rendah dan bermakna dibandingkan kelompok kontrol, 16 (27,5%) dan 19 (34,5%). Bayi PMH-GTM kelompok kontrol mempunyai kadar retinol, 25(OH)D dan seng di serum ibu dan tali pusat yang lebih rendah dibandingkan kelompok intervensi. Perbedaan bermakna didapatkan pada kadar 25(OH)D.
Simpulan: Angka kejadian PMH dan GTM pada kelompok intervensi secara bermakna lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Kadar retinol, 25(OH)D dan seng di serum ibu dan tali pusat berhubungan dengan luaran PMH-GTM.

Hyaline membrane disease (HMD) and feeding intolerance (FI)are still problems of premature neonatal morbidity and mortality. Antenatal steroid administration has been recognized to reduce HMDand FImortality rates, but it is still not optimal and there are still different outcomes in neonates with similar gestational age, birth weight and treatment. Micronutrients of vitamin A, D3 and zinc are known to play a roleon the lung and intestines of the fetusand neonates. This study aimed to find out the benefits of administration of vitamin A (beta carotene), vitamin D3 and zinc accompanying antenatal steroids for lung maturation, in order to reduce the incidenceof HMD and FI.
A randomized clinical trial was conducted on pregnant women 28-34 weeks of gestational age who were hospitalized for the preparation of preterm delivery on the indication of the mother or fetus. Both groups received dexamethasone for lung maturation. The intervention group received oral micronutrients, i.e., beta carotene 25,000 IU single dose, vitamin D3 50,000 IU single dose and 50 mg zinc per day for 3 days. The incidence of HMD, FI, HMD-FI and the relationship of serum retinol, 25(OH)D, zinc concentrationsin maternal and umbilical cord with HMD-FI were analyzed by Chi-Square or Fisher test, unpaired t or Mann Whitney test and paired t or Wilcoxon test between the intervention and control groups.
The total subjects were 116 pairs of pregnant mothers and neonates (58 interventions and 58 controls). The incidence of HMDand FIin neonates in the intervention group were 7 (12.1%) and 9 (16.1%),which weresignificantly lower thanthe control group, 16 (27.5%) and 19 (34.5%). The HMD-FI neonates in the control group had lower serum retinol and 25(OH)D concentrations in maternal and umbilical cord than in the intervention group. Significant differences were only found at 25 (OH) D concentration.
Conclusion: The incidence HMD and FI in the neonates intervention group were significantly lower than the control group. There was a relationship betweenserum retinol, 25(OH)D and zinc concentrations with HMD-FI outcome."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mishbahus Surur
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan salah satu peran penting apoteker untuk memastikan terapi pasien yang aman, efektif, dan rasional. Laporan ini membahas PTO pada seorang pasien neonatal dengan diagnosis Hyaline Membrane Disease (HMD) dan Sepsis Neonatus Awitan Dini (SNAD) di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif prospektif dengan pendekatan berdasarkan klasifikasi masalah terkait obat (PCNE V9.1). Hasil pemantauan menunjukkan tiga masalah terkait obat yang teridentifikasi, yaitu: interaksi mayor antara Cefoperazone Sodium dan Heparin Sodium yang menyebabkan tanda-tanda pendarahan, interaksi moderat antara Gentamisin dan MgSO4 yang dapat menyebabkan kelemahan neuromuskular, serta selisih dosis pada penggunaan Cefoperazone Sulbactam dan Gentamisin. Intervensi dilakukan dengan penghentian Heparin, pemantauan kadar elektrolit untuk interaksi Gentamisin-MgSO4, serta penyesuaian dosis berdasarkan berat badan pasien terbaru. Kesimpulan dari PTO ini menekankan pentingnya kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam terapi pasien neonatal untuk mengoptimalkan efek terapi dan mencegah komplikasi yang merugikan. Diharapkan laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan PTO untuk pasien neonatal di fasilitas kesehatan lainnya.

Drug Therapy Monitoring (DTM) is a vital role of pharmacists to ensure safe, effective, and rational therapy for patients. This report discusses DTM for a neonatal patient diagnosed with Hyaline Membrane Disease (HMD) and Early-Onset Neonatal Sepsis (EONS) in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU) at RSPAD Gatot Soebroto. The study was conducted using a descriptive prospective method with an approach based on the classification of drug-related problems (PCNE V9.1). The monitoring results identified three drug-related problems, including a major interaction between Cefoperazone Sodium and Heparin Sodium leading to signs of bleeding, a moderate interaction between Gentamycin and MgSO4 potentially causing neuromuscular weakness, and dose discrepancies in the administration of Cefoperazone Sulbactam and Gentamycin. Interventions were performed by discontinuing Heparin, monitoring electrolyte levels for the Gentamycin-MgSO4 interaction, and adjusting doses based on the patient's latest body weight. The conclusions from this DTM highlight the importance of collaboration among healthcare professionals in neonatal therapy to optimize therapeutic effects and prevent adverse complications. This report is expected to serve as a reference for implementing DTM in neonatal patients at other healthcare facilities. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mishbahus Surur
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan salah satu peran penting apoteker untuk memastikan terapi pasien yang aman, efektif, dan rasional. Laporan ini membahas PTO pada seorang pasien neonatal dengan diagnosis Hyaline Membrane Disease (HMD) dan Sepsis Neonatus Awitan Dini (SNAD) di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif prospektif dengan pendekatan berdasarkan klasifikasi masalah terkait obat (PCNE V9.1). Hasil pemantauan menunjukkan tiga masalah terkait obat yang teridentifikasi, yaitu: interaksi mayor antara Cefoperazone Sodium dan Heparin Sodium yang menyebabkan tanda-tanda pendarahan, interaksi moderat antara Gentamisin dan MgSO4 yang dapat menyebabkan kelemahan neuromuskular, serta selisih dosis pada penggunaan Cefoperazone Sulbactam dan Gentamisin. Intervensi dilakukan dengan penghentian Heparin, pemantauan kadar elektrolit untuk interaksi Gentamisin-MgSO4, serta penyesuaian dosis berdasarkan berat badan pasien terbaru. Kesimpulan dari PTO ini menekankan pentingnya kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam terapi pasien neonatal untuk mengoptimalkan efek terapi dan mencegah komplikasi yang merugikan. Diharapkan laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan PTO untuk pasien neonatal di fasilitas kesehatan lainnya.

Drug Therapy Monitoring (DTM) is a vital role of pharmacists to ensure safe, effective, and rational therapy for patients. This report discusses DTM for a neonatal patient diagnosed with Hyaline Membrane Disease (HMD) and Early-Onset Neonatal Sepsis (EONS) in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU) at RSPAD Gatot Soebroto. The study was conducted using a descriptive prospective method with an approach based on the classification of drug-related problems (PCNE V9.1). The monitoring results identified three drug-related problems, including a major interaction between Cefoperazone Sodium and Heparin Sodium leading to signs of bleeding, a moderate interaction between Gentamycin and MgSO4 potentially causing neuromuscular weakness, and dose discrepancies in the administration of Cefoperazone Sulbactam and Gentamycin. Interventions were performed by discontinuing Heparin, monitoring electrolyte levels for the Gentamycin-MgSO4 interaction, and adjusting doses based on the patient's latest body weight. The conclusions from this DTM highlight the importance of collaboration among healthcare professionals in neonatal therapy to optimize therapeutic effects and prevent adverse complications. This report is expected to serve as a reference for implementing DTM in neonatal patients at other healthcare facilities. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library