Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Glazer, Nathan
Massachusetts: MIT Press, 1968
301 GLA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Williams, Harold S.
Rutland: Charles E. Tuttle Co., 1972
915.2 WIL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Walter, Bronwen
London: Routledge, 2001
305.48 WAL o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dhingra, Pawan
"Summary:
Asian Americans are the fastest growing minority population in the country. Moreover, they provide a wonderful lens on the experiences of immigrants and minorities in the United States more generally, both historically and today."
Cambridge: Polity Press, 2014
304.82 DHI a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kwon, Mi-gyong
Kyonggi-do P'aju-si : Han'guk Haksul Chongbo, 2009
KOR 370.117 KWO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The focus of this edited volume is on immigration?s effect on schooling and the consequential aspect of illegal immigration?s effect. To understand immigration (legal and undocumented) and K-16 education in Asia, Europe, and the US is to situate both within the broader context of globalization. This volume presents a timely and poignant analysis of the historical, legal, and demographic issues related to immigration with implications for education and its interdisciplinary processes. Arguments based on theories of globalization, socialization, naturalization, and xenophobia are provided as a conceptual foundation to assess such issues as access to and use of public services, e.g., public education, health, etc. Additional discussions center around the social, political, and economic forces that shape the social/cultural identities. Summary discussion concludes the volume as well as projections with respect to links between immigration and key national security and international policy issues. This volume intends to serve as an ambitious guide to approaching the issues of immigration and education more globally."
Rotterdam : Sense, 2012
e20401057
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Kusuma Lestari
"ABSTRAK
Meningkatnya minat untuk menjadi tenaga kerja imigran ilegal menjadi latar belakang dibuatnya film semi dokumenter Dispereert Niet. Film ini mengangkat kisah keseharian para pekerja imigran ilegal Indonesia dan bagaimana mereka bertahan hidup di Belanda. Jurnal ini membahas tentang daya tarik Belanda sehingga menjadi negara yang dituju para pekerja imigran Indonesia menurut film semi dokumenter Dispereert Niet. Selain itu, beberapa kompromi yang dilakukan para pekerja imigran Indonesia untuk bertahan hidup di Belanda juga menjadi fokus dalam penelitian ini. Hasil dari analisis ini menunjukkan satu-satunya daya tarik Belanda bagi para pekerja imigran ilegal Indonesia adalah penghasilan yang mereka dapatkan bisa jauh lebih baik di Belanda tanpa memerlukan banyak syarat serta pengalaman kerja yang seimbang. Keadaan ini juga diikuti dengan besarnya kemauan para pekerja imigran Indonesia untuk memperbaiki nasib dan taraf hidup mereka. Beberapa kompromi yang dilakukan mereka untuk bertahan hidup di Belanda antara lain, rela tinggal di tempat yang tidak layak, menerima upah yang tidak sesuai dengan pekerjaannya, hidup dalam kekhawatiran karena takut ditangkap polisi, serta rela jauh dari keluarga di tanah air. Mereka tidak dapat menolak atau mengubah keadaan tersebut karena status mereka yang ilegal.

ABSTRACT
The growing interest in becoming an illegal immigrant worker became the background of the semi documentary film Dispereert Niet. The film is highlighting the daily story of Illegal Indonesian immigrant workers and how they survive in the Netherlands. This journal discusses the attractiveness of the Netherlands so that it becomes the destination country of Indonesian immigrant workers according to the semi documentary film Dispereert Niet. In addition, there are some compromises by Indonesian immigrant workers to survive in the Netherlands are also the focus of this research. The results of this analysis show that the only appeal of the Netherlands to illegal Indonesian immigrant workers is the ease of obtaining higher incomes in the Netherlands without the need for a diploma and a balanced work experience. This situation is also followed by the large willingness of Indonesian immigrant workers to improve their fate and standard of living. Some of the compromises they have made to survive in the Netherlands are willing to live in unfit places, receive unfit wages, live in anxiety for fear of being caught by the police, and willingly away from family in the country. They cannot refuse or change the circumstances because of their illegal status"
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asya Qaniaputri
"Artikel ini membahas propaganda yang disampaikan oleh Front National, partai ekstrem kanan Prancis, mengenai kaum imigran di Prancis. Propaganda tersebut disampaikan melalui pernyataan lisan dan dokumen cetak Front National yang diwakilkan oleh pemimpinnya, Marine le Pen dan kelompok pendukungnya. Propaganda tersebut dilakukan dengan tujuan membentuk atau mengubah opini masyarakat dan mendorong mereka untuk memberi dukungan terhadap Front National dan Marine le Pen menjelang Pemilihan Presiden Prancis tahun 2017. Analisis propaganda akan dilakukan menggunakan teori tujuh teknik propaganda dari Institute for Propaganda Analysis dan skema komunikasi Jakobson. Propaganda dalam situasi ini melibatkan penyebaran informasi mengenai imigran yang tidak akurat, dan memposisikan imigran sebagai pihak yang merugikan Prancis.

This article discusses the propaganda delivered by Front National, France’s far-right party, about immigrants in France through statements and written documents presented by their leader, Marine le Pen or their support groups. The propaganda aims to shape or transform the public opinion of French citizens and encourage them to give their support to Front National and Marine le Pen in the 2017 presidential election. The analysis for the propaganda will be based on the the seven techniques of propaganda theory founded by the Institute for Propaganda Analysis dan Jakobson’s model of communication. The propaganda in this case will involve the spread of innacurate informations which portrays immigrants as a group that is harming France.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bachtiar
"Pada tahun 1996, masyarakat Australia dikejutkan dengan munculnya seorang politisi baru, Pauline Hanson, yang membangkitkan kembali perdebatan publik mengenai kebijakan multikulturalisme dan imigrasi dari Asia. Hal yang menjadi perhatian adalah sikap anti-Asia yang ditunjukan oleh Pauline Hanson ternyata mendapatkan dukungan masyarakat Australia dalam pemilihan umum Federal 1996 dan Pemilihan umum Queensland tahun 1997.
Fenomena Pauline Hanson tentunya tidak dapat muncul begitu saja, tetapi ada beberapa faktor yang mendorong kebangkitannya. Perkembangan domestik masyarakat Australia memegang peranan penting dalam membentuk dukungan dari masyarakat, sementara itu terdapat pula beberapa perkembangan politik internasional terutama di Asia yang turut mendorong munculnya fenomenon ini.
Pauline Hanson dapat diindentifikasi sebagai gerakan radikal kanan baru yang sebelumnya telah berkembang di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Gerakan ini dapat muncul dan berkembang di negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi, jumlah pengangguran meningkat sementara itu jumlah pengangguran semakin banyak. Para penganut gerakan ini menawarkan formula politik yang anti-imigran, anti-globalisasi dan kebijakan ekonomi yang nasionalistik.
Dalam menganalisa fenomenon ini digunakan teori-teori yang berkembang di Amerika Serikat dan Eropa dari Herbert Kitschelt, Leonard Winenberg, Joseph H. Caren. Sementara itu dalam mencari gambaran hubungan internasional dari fenomenon yang dibahas, dipergunakan teori citra (image) yang dikemukakan oleh Kenneth E. Boulding dan R. Holsti.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kualitatif melalui studi kepustakaan (library research) dengan mengandalkan data dan informasi yang dianggap relevan.
Fenomenon Pauline Hanson menunjukkan dua hal : pertama, krisis identitas yang belum teratas; kedua, krisis ekonomi yang belum selesai. Hal ini diakibatkan oleh kebijakan multikulturalisme dan imigrasi yang meningkatkan jumlah penduduk imigran dari Asia. Sementara itu, dalam jangka dua dekade terakhir, kebijakan ekonominya belum dapat mengatasi masalah ekonomi nasional sehingga angka pengangguran terus meningkat dan kesejahteraan hidup. Akibatnya timbul sentimen negatif terhadap imigran Asia, penegasan kembali superioritas budaya Inggris dan penolakan atas globalisasi dunia."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leo Ericton
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai kekerasan rasial di Jerman yang dilakukan oleh skinhead. Pasca unifikasi, Jerman dihadapkan dengan masalah baru, yaitu masuknya imigran yang secara perlahan tapi pasti meningkat. Peningkatan jumlah imigran menyebabkan terjadinya gesekan sosial antara imigran dan warga asli Jerman yang secara tidak langsung meningkatkan ultranasionalis di Jerman, salah satunya adalah skinhead. Munculnya skinhead dan peningkatan jumlah imigran di Jerman ternyata berdampak kepada sering terjadinya kekerasan rasial terhadap imigran. Penelitian ini akan menganlisis mengenai kebangkitan ultranasionalis Jerman dan kekerasan rasial terhadap imigran pada masa kepemimpinan Kanselir Angela Merkel dengan menggunakan konsep ultranasionalis, konsep kekerasan rasial, dan teori intergovermentalisme. Ternyata Jerman telah memiliki regulasi yang dibuat berdasarkan sejarah masa lalu mengenai pelarangan dan penyebaran tindakan yang merujuk kepada ideologi Nazi dan rasisme, termasuk juga pelarangan terhadap tindakan kekerasan rasial terhadap imigran dan etnis minoritas. Tetapi sayangnya walaupun regulasi terkait dengan pelarangan hal tersebut sudah dibuat, kekerasan rasial terhadap imigran masih tetap terjadi.

ABSTRACT
This study analyze the racist violence in Germany by skinheads. After the unification, Germany face a new problem, namely the entry of immigrants who slowly but steadily increased. The increasing number of immigrants turned out a social friction between immigrants and native Germans. The friction that occurred between immigrants and native Germans indirectly increased ultranationalists in Germany, one of which was skinheads. The emergence of skinheads and the increase in the number of immigrants in Germany turned out to have an impact on the frequent occurrence of racial violence against immigrants. This article analyse the rise of German ultranationalist and racial violence against immigrants during Chancellor Angela Merkel reign using ultranationalist concept, racist violence concept and intergovernmentalism theory. It is found that it turns out that Germany has regulations made based on past history regarding the prohibition of dissemination and actions that refer to Nazi idealism and racism, including the prohibition of racial violence against immigrants and ethnic minorities. But it is unfortunate that even though regulations regarding this matter have been made, racial violence against immigrant in Germany is still happening"
2019
T51671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>