Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cousley, Richard R.J
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC), 2019
617.693 COU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Faradina Putriyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Pemasangan implan gigi sudah dilakukan di Klinik Periodonsia Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Universitas Indonesia sejak tahun 2009. Evaluasi jangka panjang kondisi klinis implan gigi belum pernah dilakukan di RSKGM FKG UI dan Indonesia. Tujuan: Mengevaluasi kondisi klinis jaringan peri-implan paska perawatan implan gigi di Klinik Periodonsia RSKGM FKG UI periode pemasangan tahun 2009-2014. Metode Penelitian: Subjek terdiri dari 11 pasien dengan 29 implan gigi. Pemeriksaan klinis terdiri dari pemeriksaan indeks kebersihan mulut, kegoyangan implan gigi, kedalaman probing, resesi gingiva, kehilangan perlekatan klinis dan perdarahan gingiva. Hasil: Kegoyangan implan gigi tidak ditemukan. Perdarahan gingiva terdapat pada 72,4 implan gigi. Rerata kedalaman probing 3,97 1,35 mm, resesi gingiva 0,45 0,57 mm, dan kehilangan perlekatan klinis 0,62 0,82 mm. Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan kedalaman probing, kehilangan perlekatan klinis dan perdarahan gingiva berdasarkan indeks kebersihan mulut yang berbeda, namun terdapat perbedaan resesi gingiva berdasarkan indeks kebersihan mulut yang berbeda. Kesimpulan: Evaluasi klinis jaringan peri-implan memberikan hasil yang baik.
ABSTRACT
Dental implant treatment has been done in Periodontal Clinic Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Universitas Indonesia since 2009. There is no long term clinical evaluation of dental implant in RSKGM FKG UI and Indonesia. Aim To evaluate the peri implant tissue after dental implant placement in Periodontal Clinic RSKGM FKG UI 2009 2014. Method There were 11 patients with 29 dental implants. Clinical evaluation consists of oral hygiene measurement, mobility test, probing measurement, gingival bleeding test, and measurement of gingival recession and clinical attachment loss. Results There was no implant mobility. Gingival bleeding found in 72,4 of the dental implant. The mean probing depth 3,97 1,35 mm, gingival recession 0,45 0,57 mm, and clinical attachment loss 0,62 0,82mm. There was no statistical difference in probing depth, loss of attachment, and gingival bleeding compared with different oral hygiene, but there was statistical difference in gingival recession compared with different oral hygiene. Conclusion Clinical evaluation of peri implant tissue showed good condition.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaeman Andrianto Susilo
Abstrak :
Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Metode kontrasepsi jangka Pajang (MKJP) menjadi salah satu pilihan kontrasepsi yang efektif untuk menurunkan AKI. Kontrasepsi implan merupakan salah satu MKJP yang rendah penggunaannya dikarenakan kurangnya edukasi mengenai efek samping yang akan ditimbulkan. Tujuan: Mengetahui perbedaan karakteristik pola perdarahan penggunaan implan levonorgestrel satu batang dan dua batang. Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif pada pasien di RSCM Kintani yang pada bulan Maret 2016 hingga bulan Mei 2018. Sampel penelitian diambil dengan metode consecutive sampling. Analisis menggunakan uji chisquare untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pola perdarahan antara pengguna implan levonorgestrel satu batang dan dua batang. Hasil: Terdapat 140 subjek penelitian dimana 70 subjek (50%) pengguna implan levonorsgestrel satu batang dan 70 subjek (50%) pengguna implan levonorgestrel dua batang. Pada bulan pertama pengguna implan LNG satu batang didapatkan amenore (32.9%), memendek (22.9%), normal (30%), memanjang 14.2%), sedangkan pada pengguna implan LNG dua batang didapatkan amenore (41.4%), memendek (15.7%), normal (32.9%), memanjang (10%). Tidak didapatkan hubungan kemaknaan antarkedua implan. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan kemaknaan anatara karakteristik pola perdarahan pengguna implan levonorgestrel satu batang dan dua batang ......Backgrouds: The maternal mortality rate (MMR) in Indonesia reaches 359 per 100,000 live births. The long-term contraceptive method (MKJP) is an effective contraceptive choice for reducing MMR. Implanted contraception is one of the MKJPs whose use is low due to lack of education about the side effects that will be caused. Aim: Knowing the different characteristics of bleeding patterns using levonorgestrel implants one rod and two rods. Method: This study is a prospective cohort study in patients at RSCM Kintani from March 2016 to May 2018. The research sample was taken by consecutive sampling method. Analysis using the chi-square test to determine the relationship between the characteristics of bleeding patterns between users of implants levonorgestrel one rod and two rods. Result: There were 140 research subjects in which 70 subjects (50%) used singlebar levonorsgestrel implants and 70 subjects (50%) used two-bars levonorgestrel implants. In the first month, users of one rod LNG implants obtained amenorrhea (32.9%), shortened (22.9%), normal (30%), lengthened 14.2%), whereas in two rods LNG implant users obtained amenorrhea (41.4%), shortened (15.7%) ), normal (32.9%), elongated (10%). There was no relationship of significance between the two implants. Conculsion: There was no difference in significance between the characteristics of the bleeding patterns of levonorgestrel implant users one rod and two rods.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Savalas Widjaja
Abstrak :
Latar belakang. Kehilangan gigi menjadi kasus yang umum dijumpai oleh seorang dokter gigi dan dapat diatasi dengan menggunakan berbagai macam gigi tiruan. Salah satu yang sedang marak dan banyak diminati adalah gigi tiruan dengan dukungan implan. Lebih dari 220 sistem implan telah tersedia di pasaran, diproduksi oleh sekitar 80 produsen, dibuat dari material, panjang, dan diameter yang berbeda dengan modifikasi topografi permukaan dan bentuk pada setiap sistem nya, dapat dipakai oleh dokter gigi spesialis maupun dokter gigi umum. Pertimbangan dan pemilihan sistem implan gigi yang tepat umumnya menjadi kunci keberhasilan perawatan implan. Hal tersebut mengakibatkan sering timbul dilema pada dokter- dokter gigi di Indonesia tentang pemilihan sistem dan kepuasan mereka terhadap suatu sistem implan yang dipakai. Tujuan. Mengetahui sistem implan yang paling diminati dan faktor- faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sistem implan gigi oleh dokter gigi di Indonesia. Metode penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang secara observasional atau survei dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada dokter gigi di Indonesia yang telah memenuhi kriteri inklusi, pengambilan data responden dengan teknik snowball sampling, serta diolah secara deskriptif. Hasil penelitian. Sebanyak 100 subjek responden yang memenuhi kriteria inklusi telah mengikuti dan mengisi kuesioner dari penelitian ini. Sekitar satu per tiga dari responden penelitian merupakan dokter gigi spesialis prostondonsia sebesar 32% yang mendominasi penelitian ini. Hasil olah data menunjukkan tiga urutan teratas pada sistem implan gigi yang paling diminati oleh dokter gigi di Indonesia adalah implan Straumann (50%), implan Dentium (20%), dan implan Osstem (13%). Bukti hasil penelitian ilmiah (460) menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan suatu sistem implan gigi diikuti dengan ketersediaan produk (421) dan sistem permukaan pada suatu sistem implan gigi (416). Permukaan implan gigi yang paling mendominasi pilihan dari responden adalah permukaan implan dengan sistem SLA (sandblasted large gritted acid etched) (82%) Kesimpulan. Mayoritas responden penelitian memilih Straumann sebagai sistem implan gigi pilihanya dengan mempertimbangkan faktor hasil penelitian ilmiah. ......Introduction. Tooth loss is a common cases that can be resolved by dentists using various kinds of dentures. Implant supported denture is currently on the rise and most in demand by dentists. More than 220 implant system made of different materials, lengths and diameters with modified surface topography and shapes in each system are produced by around 80 manufactures, can be used by specialist dentists as well as general dentists. Consideration and choosing the right dental implant system is generally the key to successful implant treatment. This has resulted in frequent dilemmas of dentists in Indonesia regarding system selection and their satisfaction with a system of implants used. Objectives. Knowing the most implant systems are used in demand and any consideration factors in choosing a dental implant system by dentists in Indonesia. Methods. This is an observational cross-section study or a survey using questionnaire given to dentists in Indonesia who have met the inclusion criteria. Snowball sampling technique and descriptive analysis of the frequency were used in this study. Results. A total of 100 respondent subjects who have met the inclusion criteria had followed and filled out the questionnaire from this study. Approximately one third of the study (32%) respondents were prosthodontist. The analysis shows that the top three dental implant systems most preferred by dentists in Indonesia are Straumann implants (50%), Dentium implants (20%), and Osstem implants (13%). Scientific based evidence (460) is the most significant factor in choosing a dental implant system followed by product availability (421) and the surface system of a dental implant system (416). The surface of the dental implant that dominates the choice of respondents is SLA (sandblasted large gritted acid etched) system (82%). Conclusion. The majority of respondents choosed Straumann implant as their dental implant system by considering the factor of scientific based evidence.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sawitri Darmiati
Jakarta: UI Publishing, 2024
618.190 592 SAW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers, 2013
617.93 DEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Nova Science Pub Inc, 2010
617.693 DEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Semiramis Zizlavsky
Abstrak :
Pendahuluan :Implan koklea merupakan alat elektronik yang saat ini banyak digunakan di seluruh dunia sebagai salah satu cara habilitasi dan rehabilitasi tuli sensorineural yang tidak atau sedikit mendapat manfaat dengan alat bantu dengar. Keberhasilan implan koklea bergantung banyak faktor antara lain usia saat operasi dan alat yang digunakan. Mengerti apa yang didengar tidak terjadi secara instan tetapi membutuhkan suatu proses panjang yang harus dijalani setelah operasi. Tujuan : Menilai outcome pengguna implan koklea. Cara :Dilaporkan tiga kasus tuli sensorineural yang menggunakan implan koklea dengan faktor yang berbeda antara lain etiologi dan usia saat operasi. Hasil :Terdapat perbedaan kemajuan untuk memahami apa yang didengar disebabkan faktor usia saat operasi, etiologi dan kemampuan mendengar dan berbicara sebelum menggunakan implant koklea.
ABSTRACT
Introduction: Cochlear implant is an electronic device that is widely used around the world as one of the ways to habilitate and rehabilitate people with sensoryneural hearing loss who do not or barely benefit from the use of hearing aid. The successful use of cochlear implant rely on few factors, including the age at implantation and the devices used. To understand what one hears is not an instant process, but requires an exhaustive one, which takes place after the implantation. Purpose: To determine the outcome of cochlear implant use. Method: Three cases of patients with sensorineural hearing loss who receive cochlear implants are observed, each differs among others in etiology of deafness and age at implantation. Results: The different results achieved in understanding what one hears depend on the age at implantation, etiology of deafness, as well as hearing and speaking ability prior to the use of cochlear implant.
2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Addys Rino Hariar
Abstrak :
Latar Belakang Implan gigi adalah salah satu pilihan perawataan yang umum dalam perawatan pasien yang mengalami kehilangan gigi. Kestabilan dari implan gigi menjadi tolok ukur keberhasilan perawatan. Tujuan dari systematic review ini adalah untuk membandingkan dua bentuk implan gigi yang banyak digunakan yaitu tapered dan cylindrical. Material Dan Metode Berdasarkan metode Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta Analisys (PRISMA), artikel-artikel Randomized Control Trial (RCT) dicari menggunakan database electronik meliputi PubMed, Scopus, dan Cochrane. Hasil Sebanyak 8868 artikel ditemukan berdasarkan pencarian dari database elektronik, dan sebanyak 14 artikel penelitian dilibatkan dalam systematic review ini. Secara umum, implan gigi dengan bentuk tapered memiliki nilai insertion torque yang lebih tinggi. Namun bentuk cylindrical tercatat lebih tidak terpengaruh terhadap defek pada tulang. Kesimpulan Terdapat beberapa bukti bahwa implan gigi dengan bentuk tapered memiliki primary stability yang lebih baik dibanding bentuk cylindrical. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai kestabilan implan gigi pada beberapa skenario klinis seperti penempatan pada tulang pasca augmentasi. ......Background Dental implants are one of the most common treatment options in the treatment of missing tooth. The stability of dental implants is a benchmark for successful treatment. The purpose of this systematic review is to compare two shapes of dental implants that are widely used, namely tapered and cylindrical. Materials And Methods Based on the Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta Analysys (PRISMA) method, Randomized Control Trial (RCT) articles were searched using electronic databases including PubMed, Scopus, and Cochrane. Results A total of 8868 articles were found based on searches from electronic databases, and 14 research articles were included in this systematic review. In general, tapered dental implants have a higher insertion torque value. However cylindrical dental implants were noted to be less affected by bone defects. Conclusion There is some evidence that tapered form implants have better primary stability than cylindrical forms. However, more research is needed on the stability of dental implants in several clinical scenarios such as placement in bone after augmentation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>