Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cousley, Richard
Chichester: Wiley Blackwell, 2013
617.693 COU o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Merli, Mauro
Milan: Qe, 2013
617.693 MER i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Informasi yang terkait dengan perawatan restorasi implant tulang pada penderita kehilangan gigi dengan kelainan hipertiroid masih sangat terbatas"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Block, Michael S.
Maryland Heights: Saunders Elsevier, 2011
R 617.693 BLO c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Drago, Carl
Oxford: Blackwell Publishing, 2007
R 617.692 DRA i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
El Askary, Abd El Salam
Lowa: Blackwell Munksgaard, 2007
617.692 ASK f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hari Triwijaya
"

Tesis ini bertujuan untuk menganalisis hasil studi-studi terdahulu mengenai keberhasilan tatalaksana implan gigi pada pasien dengan konsumsi bisfosfonat, baik berdasarkan cara pemberian bisfosfonat, maupun pengaruh waktu pemberian bisfosfonat terhadap keberhasilan tatalaksana implan gigi. Penelitian ini merupakan sebuah systematic review dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan implan pada pasien dengan konsumsi bisfosfonat cukup tinggi, baik berdasarkan cara pemberian maupun waktu pemasangan implan gigi terhadap waktu pemberian bisfosfonat; tidak semua pasien yang mengkonsumsi bisfosfonat akan mengalami osteonecrosis of the jaw.

 


This study aims to analyze the results of previous studies on the successful management of dental implants in patients with bisphosphonate consumption, both based on the way bisphosphonates are administered, as well as the effect of the time of bisphosphonate administration on the successful management of dental implants. This study is a systematic review with a descriptive design. The results of this study indicate that the success of implants in patients with bisphosphonate consumption is quite high, both based on the way they are administered and when the dental implants are placed against the time of bisphosphonate administration; not all patients taking bisphosphonates will experience osteonecrosis of the jaw.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Savalas Widjaja
"Latar belakang. Kehilangan gigi menjadi kasus yang umum dijumpai oleh seorang dokter gigi dan dapat diatasi dengan menggunakan berbagai macam gigi tiruan. Salah satu yang sedang marak dan banyak diminati adalah gigi tiruan dengan dukungan implan. Lebih dari 220 sistem implan telah tersedia di pasaran, diproduksi oleh sekitar 80 produsen, dibuat dari material, panjang, dan diameter yang berbeda dengan modifikasi topografi permukaan dan bentuk pada setiap sistem nya, dapat dipakai oleh dokter gigi spesialis maupun dokter gigi umum. Pertimbangan dan pemilihan sistem implan gigi yang tepat umumnya menjadi kunci keberhasilan perawatan implan. Hal tersebut mengakibatkan sering timbul dilema pada dokter- dokter gigi di Indonesia tentang pemilihan sistem dan kepuasan mereka terhadap suatu sistem implan yang dipakai. Tujuan. Mengetahui sistem implan yang paling diminati dan faktor- faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sistem implan gigi oleh dokter gigi di Indonesia. Metode penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang secara observasional atau survei dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada dokter gigi di Indonesia yang telah memenuhi kriteri inklusi, pengambilan data responden dengan teknik snowball sampling, serta diolah secara deskriptif. Hasil penelitian. Sebanyak 100 subjek responden yang memenuhi kriteria inklusi telah mengikuti dan mengisi kuesioner dari penelitian ini. Sekitar satu per tiga dari responden penelitian merupakan dokter gigi spesialis prostondonsia sebesar 32% yang mendominasi penelitian ini. Hasil olah data menunjukkan tiga urutan teratas pada sistem implan gigi yang paling diminati oleh dokter gigi di Indonesia adalah implan Straumann (50%), implan Dentium (20%), dan implan Osstem (13%). Bukti hasil penelitian ilmiah (460) menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan suatu sistem implan gigi diikuti dengan ketersediaan produk (421) dan sistem permukaan pada suatu sistem implan gigi (416). Permukaan implan gigi yang paling mendominasi pilihan dari responden adalah permukaan implan dengan sistem SLA (sandblasted large gritted acid etched) (82%) Kesimpulan. Mayoritas responden penelitian memilih Straumann sebagai sistem implan gigi pilihanya dengan mempertimbangkan faktor hasil penelitian ilmiah.

Introduction. Tooth loss is a common cases that can be resolved by dentists using various kinds of dentures. Implant supported denture is currently on the rise and most in demand by dentists. More than 220 implant system made of different materials, lengths and diameters with modified surface topography and shapes in each system are produced by around 80 manufactures, can be used by specialist dentists as well as general dentists. Consideration and choosing the right dental implant system is generally the key to successful implant treatment. This has resulted in frequent dilemmas of dentists in Indonesia regarding system selection and their satisfaction with a system of implants used. Objectives. Knowing the most implant systems are used in demand and any consideration factors in choosing a dental implant system by dentists in Indonesia. Methods. This is an observational cross-section study or a survey using questionnaire given to dentists in Indonesia who have met the inclusion criteria. Snowball sampling technique and descriptive analysis of the frequency were used in this study. Results. A total of 100 respondent subjects who have met the inclusion criteria had followed and filled out the questionnaire from this study. Approximately one third of the study (32%) respondents were prosthodontist. The analysis shows that the top three dental implant systems most preferred by dentists in Indonesia are Straumann implants (50%), Dentium implants (20%), and Osstem implants (13%). Scientific based evidence (460) is the most significant factor in choosing a dental implant system followed by product availability (421) and the surface system of a dental implant system (416). The surface of the dental implant that dominates the choice of respondents is SLA (sandblasted large gritted acid etched) system (82%).
Conclusion. The majority of respondents choosed Straumann implant as their dental implant system by considering the factor of scientific based evidence.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Chazali Husni
"ABSTRAK
Alat kontrasepsi merupakan suatu sarana yang penting dalam upaya pengendalian kelahiran baik untuk tujuan menunda dan menjarangkan kehamilan maupun mengakhiri kesuburan. Gerakan KB Nasional telah mempergunakan berbagai jenis kontrasepsi sejak dimulainya program KB di Indonesia. Banyak faktor dari calon peserta KB yang berkaitan dengan penentuan pemilihan kontrasepsi yang diinginkan baik Implant maupun non Implant.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mendapatkan gambaran operasional pemakaian kontrasepsi dilapangan, khususnya pemakaian Implant dan non Implant (Pil dan Suntikan) di 3 Kecamatan tersebut diatas. Penelitian membatasi pada beberapa faktor (13 faktor) dari peserta KB yang diteliti meliputi: umur, pendidikan istri, pendidikan suami, pekerjaan istri, pekerjaan suami, jumlah anak lahir hidup, jumlah anak masih hidup, jumlah anak yang diinginkan lagi, pengetahuan KB (tujuan KB, jenis-jenis kontrasepsi, tempat pelayanan, efek samping kontrasepsi), pendapatan/ekonomi keluarga. Terhadap faktor-faktor diatas sebagai variabel bebas dilakukan tabulasi silang terhadap pemakaian kontrasepsi Implant dan non Implant sebagai variabel terikat.
Hasil penelitian ini dilakukan dengan analisis persentase dan untuk melihat adanya perbedaan bermakna dengan uji Kai Kuadrat, yang secara tidak langsung menunjukkan adakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan untuk mengetahui keeratan hubungan kedua variabel ditentukan dengan besarnya koefisien dari (Phi, Cramer's V, dan Contingency Coeff.).
Dengan uji Kai Kuadrat didapatkan 5 (lima) variabel bebas yang memberikan perbedaan bermakna terhadap pemakaian kontrasepsi Implant dan non Implant. Kelima variabel bebas tersebut adalah umur istri, pendidikan istri, jumlah anak lahir hidup, jumlah anak masih hidup, dan jumlah anak yang diinginkan lagi. Meskipun kelima variabel bebas tersebut memberikan perbedaan bermakna, keeratan hubungannya lemah (sekitar 19%). Karena lemahnya keeratan hubungan variabel yang diteliti terhadap pemakaian kontrasepsi Implant dan non Implant, disarankan untuk meneliti lebih lanjut terhadap faktor lain diluar faktor yang diteliti diatas.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Priyanto Utomo
"Paduan Titanium telah banyak digunakan dalam beberapa aplikasi di industri karena mempunyai sifat mekanik yang unik dan mempunyai ketahanan korosi yang sangat baik. Salah satunya digunakan dalam industri kedokteran sebagai implan tulang, karena titanium mempunyai kemampuan biokompabilitas yang baik selain sifat mekanik dan ketahanan korosi yang baik. Saat ini paduan Ti yang banyak digunakan sebagai implan komersil adalah Ti-6Al-4V. Namun studi terbaru menunjukkan bahwa pelepasan ion Al dan V dari paduan Ti-6Al-4V dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti neuropati perifer, osteomalacia, dan penyakit Alzheimer. Oleh karena itu dikembangkan paduan Titanium β-metastabil untuk menggantikan paduan Ti-6Al-4V. Desain paduan titanium β-metastabil biokompatibel terutama difokuskan pada penggunaan elemen paduan logam transisi yang banyak mengandung d-elektron seperti paduan Ti-Nb, Ti-Ni, Ti-Mo. Ion Ni diketahui dapat menyebabkan toxic, alergi, dan efek karsiogen. Paduan Ti-Mo mempunyai nilai kekerasan yang tinggi dibandingkan dengan tulang sehingga dapat menimbulkan stress-shielding yang dapat menyebabkan resorpsi pada tulang dan dapat menyebabkan kegagalan pada implant. Oleh karena itu dalam penelitian ini dikembangkan paduan Ti-Nb dengan tambahan unsur paduan Sn. Paduan metastabil Ti dipengaruhi oleh fasa yang terbentuk dan suhu pembentukan. Sedangkan Sn untuk mengendalikan keberadaan fasa ω yang mempunyai sifat getas dan modulus yang tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan optimasi fabrikasi dengan variasi jumlah peleburan yaitu 3 dan 5 kali dan juga variasi konsentrasi Sn sebesar 2, 5, dan 8 wt%. Hasil optimasi jumlah peleburan menunjukkan bahwa dengan tiga kali peleburan didapatkan paduan dengan dua fasa yaitu fasa β dan α, sedangkan dengan lima kali peleburan didapatkan fasa tunggal β. Hasil optimasi variasi konsentrasi Sn didapat bahwa sifat mekanik dan korosi yang optimum diperoleh pada paduan yang mengandung 5 wt% Sn. Paduan hasil optimasi tersebut, Ti-30Nb-5Sn, kemudian dihomogenisasi pada suhu 1000C selama 5 jam dan didinginkan cepat. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa proses homogenisasi memicu timbulnya fasa α. Kehadiran fasa α dalam konsentrasi yang kecil pada paduan yang dilebur 3 kali dan paduan yang dilebur 5 kali namun dihomogenisasi berkontribusi dalam meningkatkan nilai kekerasan dan juga ketahanan korosi paduan.

Titanium alloys have been widely used in several applications in the industry because they have unique mechanical properties and have very good corrosion resistance. One of them is used in the medical industry as a bone implant, because titanium has good biocompatibility in addition to mechanical properties and good corrosion resistance. At present Ti alloy which is widely used as commercial implant is Ti-6Al-4V. But recent studies have shown that the release of Al and V ions from Ti-6Al-4V alloys can cause long-term health problems such as peripheral neuropathy, osteomalacia, and Alzheimer's disease. Therefore Titanium β-metastable alloys are developed to replace Ti-6Al-4V alloys. The design of biocompatible titanium β-metastable alloys is mainly focused on the use of d-electron-containing alloy metal elements such as Ti-Nb, Ti-Ni, Ti-Mo alloys. Ni ions are known to cause toxic, allergic and carcinogenic effects. Ti-Mo alloy has a high hardness value compared to bone so it can cause stress-shielding which can cause resorption in the bone and can cause implant failure. Therefore in this study Ti-Nb alloys were developed with the addition of Sn alloy elements. Metastable alloy Ti is influenced by the phase formed and the temperature of formation. While Sn to control the existence of phase ω which has brittle properties and high modulus. In this study, fabrication optimization was carried out with variations in the number of smelters, namely 3 and 5 times and also variations in Sn concentration of 2, 5 and 8 wt%. The results of the optimization of the number of smelters indicate that with three fusions obtained a two-phase alloy namely phase β and α, whereas with five times the fusion obtained a single phase β. The results of optimization of variations in Sn concentration were obtained that optimum mechanical and corrosion properties were obtained in alloys containing 5 wt% Sn. Alloying the results of the optimization, Ti-30Nb-5Sn, is then homogenized at 1000˚C for 5 hours and cooled quickly. The characterization results show that the homogenization process triggers the α phase. The presence of α phase in small concentrations in alloys which are melted 3 times and alloys which are fused 5 times but homogenized contribute to increasing the hardness value and also corrosion resistance of alloys."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>